Anda di halaman 1dari 38

STRATEGI DAN TAKTIK

PEMADAMAN

Pusat Pendidikan dan Latihan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana


Provinsi DKI Jakarta
PENGERTIAN STRATEGI
PEMADAMAN

Strategi pemadaman adalah merupakan rencana


melakukan pemadaman dengan mengikuti
tatanan operasi yang didasarkan prinsip-prinsip
dasar tentang apa yang harus dilakukan, siapa
yang melakukan, peralatan yang diperlukan,
dengan mempertimbangkan sifat-sifat api,
kondisi lingkungan dan faktor-faktor lainnya.
PENGERTIAN TAKTIK PEMADAMAN

Taktik Pemadaman adalah bermacam –


macam teknik/cara yang dapat digunakan
dalam strategi untuk keberhasilan pemadaman
kebakaran.
STRATEGI PEMADAMAN

Dalam rencana penyusunan strategi


pemadaman ada 3 hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
1. Kesiapan Personil (SDM)
2. Apa yang harus dilakukan (tugas)
3. Apa yang digunakan (peralatan)
1. Kesiapan personil

• Personil adalah petugas pemadam yang melaksanakan tugas


operasional kebakaran.

• Berkaitan dengan kesiapan personil khususnya seorang kepala


regu/kepala peleton harus memahami beberapa hal sbb :
a) Kebutuhan manpower yg cukup
b) Responsetime untuk peralatan
c) Diperlukan sistem komunikasi
d) Sistem komando di tempat kebakaran
e) Rangkaian komando
f) Menetapkan pos komando
g) Rentang kontrol (span of kontrol)
2. Apa yang harus dilakukan (tugas)

Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan


sejak dari menerima berita sampai tiba di tempat
kejadian dan melakukan pemadaman, pencarian dan
penyelamatan serta seluruh aktivitas operasional
sampai mendapatkan gambaran hasil pelaksanaan
operasional tersebut.
3. Apa yang digunakan (peralatan)

Peralatan/perlengkapan yang dibutuhkan


dalam operasional pemadaman maupun
penyelamatan antara lain :
a) Perlengkapan yang berkaitan dengan
keselamatan petugas
b) Peralatan penunjang operasional
pemadaman dan penyelamatan.
ALAT PELINDUNG DIRI
ALAT PENUNJANG OPERASIONAL PEMADAMAN
Alat dan Perlengkapan yang digunakan dalam
operasi pemadaman
TAKTIK PEMADAMAN
 Taktik digunakan untuk memanfaatkan
sumber daya manusia, peralatan, dan media
pamadaman.
 Penilaian awal / Penafsiran (size-up) akan
tertuju pada faktor-faktor yang akan berpengaruh
terhadap taktik yang akan diterapkan.
 Seorang kepala regu Pemadam Kebakaran
dapat memilih untuk melakukan pemadaman
secepatnya atau berusaha menolong orang-orang
yang mungkin terjebak.
TAKTIK PEMADAMAN

Dalam kaitannya dengan taktik pemadaman


ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :
1. Pemadaman
2. Operasi Forcible Entry
3. Operasi Ventilasi
4. Operasi Penyelamatan :
a) Jiwa
b) Harta / barang
5. Operasi Overhaul
I. PEMADAMAN

Dalam operasional pemadaman ada 3 ( tiga ) tehnik yang tepat yaitu:


1. Offensive
2. Defensive
3. No Attack

A. Offensive
- Masuk kedalam bangunan, lakukan pemadaman
- Dari luar pun juga ada lewat mobil tangga
Catatan : • Sumber Air Cukup
• Tingkat Resiko Kecil
B. Defensive

- Pemadaman dari luar bangunan, prioritaskan bangunan

sekitarnya

- Hindari pancaran tekanan tinggi, gunakan kabut

- Personil dalam posisi bertahan karena adanya suatu resiko seperti,

bangunan yang bisa runtuh, atau adanya bahan-bahan kimia

berbahaya

C. No Attack (pilihan terakhir)

Jangan lakukan penyerangan bila bahaya.

Hati-hati kontener yang tertutup berisi cairan ( Drum, Tangki, Kaleng,

dll ) terkena panas akan kebakaran dan meledak


Dalam melakukan usaha untuk mengendalikan dan
memadamkan api ada 3 teknik yaitu :

1. Penyerangan lansung
adalah pancaran air yang langsung ditujukan ke sumber api, dengan
menggunakan jet stream atau spray atau keduanya

2. Penyerangan tidak langsung


pancaran air tidak langsung ke sumber api akan tetapi diarahkan pada
sekeliling area api diruangan atau tempat tersebut
Untuk melindungi petugas yang melakukan pemadaman dengan
mempertimbangkan azas efisiensi menggunakan pancaran sray atau fog.

3. Penyerangan Kombinasi
Pemadaman dengan menggabungkan dua teknik penyerangan langsung dan
tidak langsung.
Langit-langit

NOZZLE
LANTAI
0
Pemadaman0
dengan sudut pancaran air 30
sampai 60 , pada langit-langit bangunan dan
dipancarkan bolak – balik pada bagian gas
yang sudah panas diatas langit-langit
bangunan tersebut.
Tidak langsung

NOZZLE
Metode kombinasi menggunakan tehnik menimbulkan uap
Pada bagian langi –langit, dikombinasikan dengan pemadaman
Bahan-bahan yang terbakar berdekatan dengan lantai bangunan
“ Pipa pemancar dapat digerakan dengan suatu :
POLA T, Z , O.

Langit-langit

T O

NOZZLE
Zz
LANTAI
2. OPERASI FORCIBLE ENTRY

Adalah suatu proses operasi menggunakan


kekuatan / memaksa untuk memperoleh jalan
masuk kedalam bangunan atau area yang
akan dipadamkan.
Sebelum melakukan forcible entry perlu
memperhatikan :

a) Kondisi pintu yang terkunci atau tidak, dalam keadaan


panas atau tidak, dan analisa perkembangan api yg
berpotensi menimbulkan backdraft.

b) Sebelum merusak obyek yang akan dijadikan jalan


masuk harus memperhatikan peruntukan wilayah
yang terbakar itu seperti, sentra ekonomi, industri,
atau laboratorium yang berkaitan dengan tingkat
keselamatan dan keamanan yang ada dalam
bangunan itu.
Lanjutan :
c) Jangan selalu memaksakan merusak pintu, dapat juga
memecah kaca (memperhitungkan faktor ekonomis)

d) Apabila sudah dibuat jalan masuk jangan membuat


lagi jalan masuk yang lain.

e) Sebelum masuk harus mengusahakan untuk


mendapatkan jalan keluar ditempat lain atau lantai
yang lain . Ini harus ada yg mengecek dan harus
disosialisasi oleh seluruh komponen operasi.
3. Operasi Ventilasi

adalah usaha untuk membantu operasi


pemadaman secara luas karena usaha
ventilasi pada prinsipnya adalah
menggantikan udara, gas yang panas diganti
dengan udara yang dingin, serta mengusir
asap panas dari dalam gedung / bangunan
a. Jenis Ventilasi

Sesuai dengan prinsip teori ventilasi,


ventilasi digolongkan menjadi tiga jenis,
yaitu :
1. Natural ventilation
2. Mechanic ventilation
3. Hydrolic ventilation
b. Keuntungan Ventilasi ditempat kebakaran

1. Membantu menyelamatkan korban jiwa dan pengamanan


petugas .

2. Mempercepat penyerangan dan pemadaman.

3. Mengurangi kapadatan asap di dalam ruangan, mencegah flash


over, backdraft, dan mengurangi api yang tidak bisa dikendalikan
serta mengurangi kemungkinan bangunan menjadi runtuh.

4. Mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh api, panas, asap


dan air.
c.Teknik Ventilasi

1. Dilaksanakan dari atas secara vertical (top or vertical)

2. Dilakukan menyilang dan dimulai dari samping (cross or


horizontal)

3. Dengan menggunakan pancaran fog

4. Dengan menghisap asap untuk dikeluarkan melalui (NPV)

5. Menekan asap keluar dengan blower (PPV)


4. Opersi penyelamatan

Operasi penyelamatan disini dapat


dibedakan dalam dua hal, yaitu
penyelamatan jiwa dan harta benda.
1. Penyelamatan Jiwa

Dalam melakukan penyelamatan / rescue di


pengaruhi oleh siapa yang bertanggung jawab
terhadap keselamatan jiwa. Para personil yang
melaksanakan tugas harus melalui instruksi sesuai
dengan profesinya dan sesuai dengan kemampuan /
kompetensinya. Keberhasilan mereka pada
umumnya berada pada perhitungan mengukur
resiko yang tepat.

Sir Eye Massey Show KCB, Fire Protection 1876


“Pernyataan” pada pelaksanakan tugas
1) Kemampuan yang anda miliki, karena pada
hakekatnya tugas yang anda laksanakan adalah
kematian anda.
2) Keberhasilan dari usaha penyelamatan tergantung
pada apa yang diperoleh ditempat kejadian.
3) Attitude dibentuk dari adanya latihan secara
teratur, intensive dan disiplin. Kemampuan daya
ingat dan pengalaman menentukan kwalitas
personil untuk menjadi anggota rescue.
4) Atribute personil adalah penampilan yang
disajikan tentang nilai kepahlawanan seorang
petugas pemadam kebakaran.
Petunjuk pelaksanaan penyelamatan

1. Penilaian secara tepat tentang kondisi area bangunan,


menentukan resiko bahaya terhadap keberadaan personil
yang melaksanakan tugas penyelamatan.

2. Pimpinan bertanggung jawab atas kerjasama dengan


sumberdaya lain yang ada pada pencarian dan penyelamatan.

3. Harus ada yang bertanggung jawab terhadap peralatan.

4. Untuk melaksanakan tugas penyelamatan tambahan harus


ada yang diberikan tugas untuk mengemban misi tersebut
2.Penyelamatan barang ( Salvage )

Salvage dilakukan di tempat kebakaran dengan


pertimbangan untuk melindungi kerusakan yang
disebabkan oleh :
• panas, asap,uap,pengembunan
• Air atau media pemadaman yang lain
• Debu,puing,dan bongkahan
• Kerusakan akibat pengaruh kondisi cuaca
• Memburuknya tumpukan barang,perlengkapan mesin
setelah kejadian kebakaran
• Adanya pencurian kecil-kecilan
Tujuan dilakukanya salvage adalah memperkecil
kerugian akibat api atau akibat operasi pemadaman
Teknik mencegah dan menghindarkan kerusakan barang :

• Covering good (menutup dan menumpuk)


• Moving good (menggerakkan atau memindahkan)
• Membuang air (menahan dan mengalihkan aliran)
• Membuat aliran dan lubang
• Mencegah kerusakan dari aktivitas lain
5. OPERASI OVERHAUL
 Merupakan salah satu pelaksanaan tugas
diterapkan oleh petugas pemadam kebakaran di
tempat kejadian.
 Tujuan utama overhaul adalah untuk
menuntaskan operasi pemadaman, secara
umum termasuk tindakan apa saja yang
diperlukan untuk meninggalkan bangunan
dalam keadaan aman dan terjamin dari
kemungkinan-kemungkinan apapun.
 Overhaul dilaksanakan dengan segera
setelah api dinyatakan telah terkendali dan
personil cukup.
Alasan mendasar overhaul

1. Meyakinkan bahwa api telah padam.


2. Membatasi kerusakan akibat air.
3. Membuat seluruh bagian bangunan termasuk
akses jalan menjadi aman dan nyaman.
Rencana Operasi Overhaul
1. Petugas overhaul sebaiknya disiapkan secara khusus.

2. Pemeriksaan terhadap dinding luar / cerobong dari kemungkinan


adanya bahaya.

3. Lakukan pengamanan terhadap benda / barang / konstruksi bangunan


dari kemungkinan jatuh / runtuh.

4. Rencanakan cara membuang / menyalurkan air.

5. Gunakan peralatan penunjang seperti forklif, dozzer dll, kalau


diperlukan minta bantuan instansi lain.
Prinsip pelaksanaan Overhaul

1. Melakukan overhaul sejak operasi dilaksanakan


2. Melakukan observasi terhadap kesiapan dan keutuhan
peralatan
3. Melakukan pemeriksaan hasil pemadaman dengan
seksama
4. Memantau keutuhan dan keselamatan petugas sampai di
tempat semula
PRINSIP UMUM

1. Keselamatan petugas / diri harus diutamakan

2. Apabila anggota tidak cukup, lakukan / utamakan


penyelamatan dulu

3. Utamakan ( prioritaskan ) yang paling terancam


bahaya bagi korban

4. Jika personil cukup maka operasional dapat


bersamaan dan terencana dengan penuh
pertimbangan yang matang

5. Jika tidak ada korban maka petugas harus lebih


matang memperhitungkan keselamatan diri
Sekian dan terima kasih
semoga sukses

Anda mungkin juga menyukai