Anda di halaman 1dari 43

Kesiapsigaan Aparatur

Pemadam Kebakaran
Dr. Rita Kardinasari, M.Si,S.Psi, Dipl. TAA
Mendagri: Budaya Kerja DAMKAR Jadi Contoh Bagi ASN PEMDA

Publik Privat

Perbedaan Damkar Aparatur dan Non Aparatur


● Memiliki tugas kemanusiaan dan pemerintahan
● Dibiayai rakyat
● Memiliki akses ke seluruh lini layanan pemerintahan
● Memiliki fungsi memberdayakan masyarakat
● Tugas utama perlindungan
● Militansi ● Akses belajar lebih luas karrena penglaman
● Bekerja tidak kenal jam kerja penanganan yang beragam
● Mampu merespon cepat ● Mengenal wilayah
● Panggilan jiwa ● Mengenal masyarakat
● Patriot pembangunan
Konstruksi Normatif Tata Kelola ASN

PP 11/2017 Permenpan 38 /2017 PP 18/2016 PP 12/2017


Sebagai wakil pemerintah pusat Permendagri 108/2017
Kompetensi Pada Sistim Karir

Gubernu
r
Global Tren
Transformasi pemadam kebakaran kepada Multi-Hazard Response Force dan Community
Resilience

• Mencegah kerugian negara/ para pihak


• Mencegah kemiskinan
Teori Kontrak Sosial
• Pemberdayaan masyarakat Utility Public
• Pembangun Ketahanan sosial companies works

Other
Modal Personal Aparatur Damkar Media
agencies

Karakter Etika
Integritas Moral
Kebanggaan
Kerja

Rasa
Keberanian Loyal
Hormat
Kasih Sayang
Teori Kontak Sosial
Rensponsif-
Keterlibatan masyarakat dengan pemerintah akan
Preventif- Antispatif
menghasilkan perkembangan pada embaga yang mengatur

Self Other
awareness awareness

Untuk Dapat :

Membuat inovasi pelayanan sesuai kebutuhan


masyarakat

Sebagai interface pelayanan

Memberdayakan masyarakat

Mengelola pelayanan rutin

Membuat rekomendasi kebutuhan layanan


pemerintahan

Melaksanakan tugas pembatuan


SDM Publik = Cost & Benefit SDM Privat = Cost & Provit
Karakterisitik Pekerjaan

Penduduk banyak

Wilayah kecil Penduduk sedikit

Wilayah besar
Ruang Lingkup Tugas
Jumlah Penduduk

Trigatra
Luas Wilayah Jumlah orang asing
Kejadian
Ideologi separatis/teroris

Jumlah warga dg hak


Politik pilih
Situasi
Kemasyarakatan
Jumlah desa

Angka pengangguran

Angka kemiskinan
Sosial budaya
Angka partisipasi
Pancagatra
sekolah
Indeks kesenjangan
Angka harapan
hidup
Pendapatan
Ekonomi perkapita
Daya beli
Kerusuhan antar
Kemanan warga
Kejadian kriminal
Level Of Service (LOS)
'rakyat' memiliki kemampuan untuk menentukan siapa yang memerintah mereka. Agar pemerintah memiliki legitimasi, maka harus
divalidasi oleh mereka yang diperintah (Rousseau)

Kuantitas Tidak
memberikan
layanan
Kualitas

Memberikan
tingkat layanan
Ketepatan yang lebih

Kategori
waktu rendah
Levels of service
(LOS) adalah output
yang diterima
pengguna layanan Keandalan Memberikan
tingkat layanan
yang sama

Daya tanggap

Memberikan
tingkat layanan
Aksesibilitas yang lebih tinggi

'berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghadirkan output dan berapa lama orang menunggu?'
Fungsi Perlindungan Masyarakat
2.Pemetaan Situasi dan 3.Mengembangkan Relasi
1.Social Scanning
Kondisi Masyarakat Kemasyarakatan
Ketahanan Masyarakat Unsur
● Komunitas yang tangguh dapat merespons krisis dengan cara yang ● Keterhubungan
memperkuat ikatan komunitas, sumber daya, dan kapasitas ● Komitmen
● Nilai-nilai yang sama
komunitas untuk mengatasi risiko dan jadian.
● Partisipasi
● Ketahanan komunitas adalah kapasitas individu dan kolektif untuk ● Peran
merespons kesulitan dan perubahan. ● Tanggung jawab
● Sumber belajar
● Kepekaan terhadap signal bahaya
● Skill building
● Mayarakat mamapu mengatur diri sendiri
● Masyarakat mampu beradaptasi
Kerangka dan Model Ketahanan Sosial
Kerentanan Sosial

Lingkungan dan
Infrastruktur
Terbangun Dasar
Ketangguhan
Ekosistem dan Masyarakat
Paparan Alam

Mitigasi dan
Perencanaan
Risiko
Definisi Kerentanan
Sensitivitas sistem (bagaimana risiko akan berdampak bagi orang-orang di dalam sistem tersebut). Kerentanan
muncul dari persimpangan sistem manusia, lingkungan yang dibangun, serta lingkungan alami dari sistem tersebut

Tinggi
Kerentanan

Rendah Ketangguhan Tinggi


Kemampuan menyerap faktor perubahan, dan mempertahankan
struktur dan fungsinya
Model Ketahanan Sosial
Sebelum Bencana Bencana Restorasi Pemulihan Jangka Panjang

Masyarakat Tangguh

Bencana
terjadi Masyarakat Rentan

t0 t1 t2 t3 t4
Model Ketangguhan Masyarakat
Komponen:
● Anggota Masyarakat
● Organisasi dalam Masyarakat
● Sumber Daya dalam
Masyarakat
● Proses Masyarakat
Aliran Metabolik Jaringan Pemerintahan
Produksi, rantai pasok dan konsumsi
Struktur institusi dan organisasi

Ketahanan
Masyarakat

Dinamika Sosial Lingkungan Terbangun


Trigatra Pancagatra
Ekosistem dan lanskap
Demografi, SDM, budaya
Komponen
Sosial Ciri:
• Adanya redundansi – sistem yang terancang dengan berbagai
Ekonomi Lingkungan komponen cadangan sehingga hilangnya satu komponen tidak
menjatuhkan seluruh sistem
• Keberagaman – beragam komponen vs satu komponen pusat,
untuk melindungi sistem dari ancaman spesifik
• Efisiensi – rasio energi yang dipasok berbanding positif
Budaya Ketangguhan Sejarah dengan energi yang disalurkan dalam sebuah sistem dinamis
• Otonom – kemampuan untuk beroperasi secara mandiri
• Kekuatan - kemampuan mengidentifikasi dan menangani
• Interdependensi - Komponenn dalam sistem yang terintegrasi
untuk saling dukung satu sama lain
Fisik Geografis
• Adaptif – kapasitas untuk belajar dari pengalaman dan
fleksibilitas untuk berubah

Politik
• Kolaborasi – berbagai kesempatan dan insentif untuk
melibatkan stakeholder secara luas
Komponen Dimensi Komponen Dimensi Komponen Dimensi

Ras dan Suku Bangsa Stabilitas ekonomi Agama


Umur Keberlangsungan bisnis Ide
Partisipasi sosial Rantai pasok Nilai dan prinsip
Perilaku Modal komersial Pendidikan
Modal sosial Ekonomi dinamis Modal kebudayaan
Ekonomi
Populasi, Gender Lapangan Kerja dan Ketenagakerjaan Budaya Bahasa
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pariwisata Komunikasi yang dapat dioperasikan
Sosial Demografi Aset
Kemandirian budaya
Kebutuhan khusus Keamanan ekonomi
Keberlanjutan pemukiman
Imigran Properti
Taat hukum
Keamanan sosial Undang-undang
Sumber air dan Polusi
Struktur rumah tangga Stabilitas Politik
Status sosioekonomi Keberlanjutan pemerintahan Tingkat erosi
Lingkungan
Fleksibilitas Stabilitas Nasional dan Internasional Area pesisir dan Habitat yang hilang
Minat
Pengelolaan kedaruratan Zona banjir
Iklim Politik Perencanaan respon Adat dan asal muasal
Topografi Perencanaan mitigasi risiko
Elemen pembentuk daerah
Modal lingkungan Perencanaan komprehensif
Geografis Sejarah Modal lingkungan
Sumber daya alam Perencanaan pemulihan
Sumber daya manusia

Perencanaan khusus Hukum adat


Penerimaan pengalaman
Komponen Dimensi
Perencanaan
Redundansi
penggunaan lahan
Kode dan standar
Keragaman
bangunan
Garis hidup Otonomi
Kemampuan
Infrastruktur kritis
beradaptasi
Keamanan dan
Pertumbuhan cerdas
Fisik kekuatan
Perpaduan (koheren) Membangun
dan pendirian lokal Teknologi
Kemandirian,
kecukupan, dan Akses ke layanan
efisiensi material
Bentuk, ruang, dan
Monumen dan ikon
massa
Struktur fisik Material berharga
Peran Damkar
Ketahanan Sosial Anggota Damkar
1 Mengelola risiko
Terdiri atas:

Memberikan respon
2 yang efektif
Bagaimana pemahaman keluarga
tentang bencana kebakaran

Bagaimana role model di kantor

3 Memberikan ruang bagi


masyarakat untuk saling
membantu, Bagaimana relasi dengan aparatur
serumpun (petugas bencana, Pol PP,
managemen donasi, Linmas)
gerakan karang taruna
Bagaimana relasi dengan ormas
‘risk-informed’
Berikan informasi risiko kebakaran di
semua lini masyarakat:
Pasar, Rumah sakit , Klinik, Sekolah,
Kantor, Tempat parkir, Mall, Pos ronda,
Warung, Rumah ibadah

Ketahanan Bencana Kebakaran


bagi warga produktif
● Petakan pada komunitas
● Ketahui risiko mereka
● Berikan akses pada bantuan pemerintah
Community emergency Pemerataan akses layanan
yang bebas SARA :
management system Jadikan komunitas sebagai
edukator (komunitas agama,
Perhatikan pencegahan
dan penanganan
Minta lurah/ desa mengidentifikasi komunitas motor, olah raga, kebakaran bagi kaum
warga yang terlatih pemadaman. Jika kesenian) disabilitas
belum ada, latih beberapa warga
muda

Perhatikan warga lansia Berdayakan dan edukasi perempuan

dan sakit
Kaum Ibu
Pelajar
● Pencegahan dipanti jompo
● Perencanaan penanganan
● Layanan inspeksi
● Pemetaan warga lansia
● Data warga sakit
● Data warga rentan
● Data warga dengan aktivitas
berbahaya (tempat roksok,
pemulung sampah, tukang las,
pedagang kaki lima )
Ketahanan Personel Damkar

Data
Perasaan Pemikiran sensori

Kesadaran Area
Diri Pengembangan
Kewaspadaan
● Kewaspadaan – Perhatian yang
berkelanjutan pada stimulus stres
lingkungan yang rendah Remediasi Kewaspadaan
● Stimulus stres lingkungan yang
rendah dapat memicu kelelahan ● Shift kerja yang pendek – dengan
seperti stimulus stres yang tinggi. waktu istirahat yang cukup
● Sinyal lebih kuat
Penyebab Penurunan ● Adanya insentif
● Meningkatkan atau mempertahankan
Kewaspadaan kadar rangsangan – gunakan musik,
kafein, percakapan
Waktu – durasi kewaspadaan yang lebih lama,
meningkatkan kemungkinan melakukan kesalahan
Acara Penting – acara yang penting dapat
meningkatkan kewaspadaan
Laju sinyal – ketika peristiwa sinyal terjadi pada
tingkat rendah, kemungkinan deteksi akan berkurang
Kadar rangsangan – masalah terjadi ketika ada sedikit
aktivitas yang berhubungan dengan tugas
Tingkat Kewaspadaan dan Ketahanan Diri
Hazard Assessment Error Trajectory Control Mechanism
Prescriptive CARs
Sleep opportunity 1

Latent Errors
requirements
Fatigue modelling

Sleep obtained 2 Prior Sleep/Wake Data

Symptom checklists
Fatigue-related Self-reporting
symptoms 3 behavioural scales
Active Errors Physiological monitoring

Fatigue-related errors 4 Fatigue-proofing strategies


SMS error analysis system

Fatigue-related incidents 5 SMS incident analysis system

Lima tingkat pertahanan untuk mengurangi kemungkinan kesalahan atau


insiden terkait kelelahan
MODEL ABC
Mengembangkan
Ketahanan dan
Kewaspadaan
Antecedents Perilaku pemicu

● Aktivator (apa yang perlu


dilakukan)
● Kompetensi (bagaimana hal
itu perlu dilakukan)
● Konsekuensi (apa yang Kinerja Behavior
terjadi jika dilakukan)

Konsekuensi – penguatan
Consequences
atau hukuman
Sikap
Merupakan sebuah fenomena yang terbentuk dalam diri seseorang—sehingga tidak dapat
diukur maupun diamati perkembangannya.
NAMUN
Sikap dapat diubah bila kita mengubah perilaku

Faktor yang memperkuat dan memperlemah kesiapsiagaan, diantaranya:

Gangguan Kelelahan Stres Kepuasan


Kelelahan
● Keadaan fisik atau kelelahan mental yang menyebabkan penurunan
kewaspadaan.
● Kelelahan disebabkan oleh kurangnya waktu atau kualitas tidur.
● Kekurangan waktu istirahat yang berakumulasi dan akan terbayarkan saat
memiliki istirahat yang berkualitas.

Ritme natural tubuh


Penyebab

● Jadwal kerja
● Tipe dari pekerjaan
Kelelahan ●

Lingkungan kerja
Persoalan yang tidak terkait dengan pekerjaan
Bahaya Kelelahan
● Waktu bereaksi menjadi melambat
● Kesulitan untuk berkonsentrasi atau mengingat sesuatu
● Kesulitan berkomunikasi dengan baik
● Tertidur dalam jam kerja
● Meningkatkan risiko membuat kesalahan yang berbahaya

Kelelahan berisiko bahaya bagi


diri sendiri, rekan kerja, dan publik
Ritme Sirkadia
Jam Tubuh 36.8
● Dikenal sebagai ritme sirkadia

Temp oC
● Beroperasi dalam siklus 24 jam
● Menyebabkan rasa kantuk saat
36.6

gelap dan terbangun saat terang


● Mengatur berbagai fungsi tubuh: 36.4
● Rasa kantuk
● Digesti
● Produksi hormone
● Temperatur tubuh 0600 0900 1200 1500 1800 2100 0000 0300 0600

Core body temperature across a


24-hour period

Kewaspadaan mengikuti kurva yang serupa – suhu tubuh yang meningkat akan
meningkatkan kewaspadaan tubuh

Tidur sebaiknya dilakukan dalam 1 blok dan tidak terputus atau terbangun
Konsekuensi pada Kesehatan
Kelelahan memiliki dampak di luar kegiatan kerja, seperti:
● Depresi, kecemasan, stres, dan mudah kesal
● Gangguan pencernaan
● Penyakit kardiovaskular
● Gangguan reproduksi

Kesempatan Tidur
Memastikan pegawai mendapatkan waktu istirahat
yang cukup di antara shift untuk mendapatkan
tidur yang cukup

Evaluasi jadwal dilakukan berdasarkan


● panjang dan waktu shift
● panjang dan waktu istirahat.
● jumlah shift untuk pekerjaan yang berulang
● jumlah hari libur antar shift
● Waktu lembur
Strategi Pencegahan Kelelahan
● Peningkatan pengawasan supervisor/rekan kerja
● Bekerja berpasangan
● Sistem untuk memeriksa ulang pekerjaan
● Daftar pemeriksaan kerja
● Rotasi tugas
● Istirahat tambahan
● Tidur siang
● Memindahkan tugas kritis/monoton ke siang hari
Beban Kerja
● Ketika dua atau lebih tugas dilakukan secara bersamaan
● Ketika kompetensi kurang
● Ketika alat kurang
● Waktu kerja sempit
● Diskriminasi rekan/ atasan/ orang lain
Pengukuran Beban Mental
● Pengukuran Tugas Utama
○ Apakah tugas diminati
● Metode Tugas Kedua
○ Kinerja pada tugas lain atau tugas yang dikerjakan secara bersamaan
● Pengukuran Psikologis
○ Mengukur laju denyut jantung dari beban mental dan beban fisik yang dirasakan
● Pengukuran Subjektif
○ Pengmataan proses dan hasil kerja oleh atasan/pihak lain
Stres
● Kinerja berubah jika stress
● Kewaspadaan menurun bahkan hilang
● Kurang fokus

Penyebab
● Pemaksaan
● Kurangnya Pengetahuan
● Kurangnya Kesadaran
● Stresor pribadi

Gejala
1. Pengalaman psikologis, seperti rasa frustrasi
2. Perubahan fisiologis, seperti peningkatan denyut
jantung
3. Berkurangnya kemampuan pemrosesan informasi
4. Konsekuensi negatif jangka panjang untuk kesehatan
Pengaruh Stresor Psikologis pada Pemrosesan Informasi
● Penyempitan perhatian
○ bersifat positif atau negatif
● Pengalihan perhatian
Hilang ingatan
Hukum Yerkes-Dodson

● Preservasi
Gangguan Sensorik
SEBUTKAN WARNANYA!
Representatsi Efek Stress
● Pemaksaan
● Kurangnya Pengetahuan
● Kurangnya kesadaran
● Stresor pribadi
Stresor Lingkungan
● Gerakan – getaran & mabuk perjalanan
○ Getaran seluruh tubuh:
■ 0,3-1 Hz – mabuk perjalanan, muntah
■ 1-4 Hz – penglihatan kabur, kesulitan bernapas, gangguan psikomotorik
■ 4-10 Hz – nyeri dada, rahang bergetar
■ 8-12 Hz – sakit punggung
■ 10-20 Hz – sakit kepala, kelelahan mata, gangguan bicara, masalah pencernaan
○ Getaran anggota badan:
■ 40-300 Hz –40-300 Hz – nyeri pada lengan/pergelangan tangan, artritis, atrofi tulang
● Stress Lingkungan– suhu tubuh, pergerakan udara, jumlah pekerjaan fisik
○ Panas – mengantuk, kelelahan, sengatan panas, dehidrasi, berkeringat, muntah
○ Dingin – gelisah, kewaspadaan lebih rendah, mati rasa, menggigil, hipotermia
● Kualitas Udara– kekurangan oksigen

Stresor Psikologis
● Ancaman bahaya
● Kehilangan harga diri
● Kehilangan sesuatu yang berharga
● Perubahan fungsi tubuh
Adaptasi terhadap Stres
● Gunakan lebih banyak sumber– Berusaha lebih keras
○ Bekerja lebih cepat, antara kecepatan dan akurasi
● Menghapus stresor – meninggalkan lingkungan
○ Lakukan tindakan atau kebiasaan untuk relaksasi
● Ubah tujuan tugas – gunakan strategi yang lebih sederhana dan minimal stres
○ Andalkan keterampilan yang biasa digunakan, heuristik
● Tidak melakukan apa-apa – lanjutkan sampai stres telah terlewat

Moderating Stress
● Interaksi antar efek-efek stresor
○ Kebisingan & kurang tidur keduanya menurunkan kinerja, tetapi efeknya tidak aditif
● Kepribadian
○ Perbedaan dalam kontrol emosi
● Latihan
○ Pengalaman dapat mengurangi efek negatif dari stres dengan:
■ Mengurangi kecemasan
■ Meningkatkan respon stresor
■ Meningkatkan pengetahuan dari situasi dan kemampuan untuk memberikan solusi dalam
kondisi stresor
Mengatur Pencegahan Kelelahan
● Keseimbangan: Istirahat & Aktivitas
● Pelajari tanda-tanda tubuh Anda mulai lelah. Beristirahatlah di antara tugas-tugas.
● Kecepatan sendiri: lakukan tugas yang berat, dari yang ringan, dari yang berat, dll.
● Berikan banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan-hindari terburu-buru
(terburu-buru menyebabkan kecelakaan/cedera).
● Mempermudah pekerjaan
● Rencanakan ke depan, lihat tugas yang perlu dilakukan dan jadwalkan dengan
tepat.
● Gabungkan tugas kerja jika Anda bisa.
● Gunakan perangkat hemat tenaga kerja bila memungkinkan.
● Atur area kerja Anda sehingga Anda dapat melakukan lebih banyak pekerjaan
dengan lebih sedikit energi.
● Tidur yang cukup
● Tidur nyenyak mengembalikan energi & sikap.
● Kebanyakan orang membutuhkan antara 6-8 jam tidur tanpa gangguan setiap
malam.
Terima Kasih

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai