Anda di halaman 1dari 37

113

BIODATA

• Nama : Hikmatullah,S.M
• TTL : Jakarta, 13 Maret 1979
• Tugas : 2004 – 2022 : Sektor Kepulauan Seribu
Utara
Hp. : 087888631361
Status : 1 + 3 + 1
• Alamat : Pulau Panggang,Kepulauan Seribu Utara
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti meteri ini peserta diklat diharapkan dapat

memahami tentang cara atau teknik mengaplikasikan tali, untuk

menunjang kegiatan operasi penyelamatan


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan mampu :

1. Menjelaskan tentang tali, tali menali, simpul dan ikatan


2. Melakukan pemeliharaan dan perawatan tali dengan baik dan benar
3. Memahami jenis ikatan dan simpul dalam penyelamatan
4. Mengaplikasikan fungsi Simpul dan ikatan dalam penyelamatan
Tali
Adalah seutas serat bahan yang di anyam/dipintal dan
mempunyai kekuatan yang dapat diandalkan, tali juga
sebagai alat yang serba guna dan sangat baik digunakan
untuk menurunkan, manarik, menambat, mengikat
ataupun sebagai penunjuk jalan ( guide line ) dalam
pencarian korban dalam suatu ruangan.
Lanjutan

Tali temali
Adalah ilmu yang mempelajari tentang karakter, jenis, bahan, kekuatan dan cara

membuat tali.

Tali menali
Adalah ilmu yang mempelajari tantang cara membuat simpul dan ikatan tali

sesuai dengan fungsi dan tujuan.


PERBEDAAN ANTARA IKATAN, SIMPUL, JERAT.

 IKATAN :
Adalah hubungan antara tali dengan benda lain / obyek.

 SIMPUL :
Adalah hubungan antara tali dengan tali itu sendiri.

 JERAT :
adalah ikatan yang makin mengencang apabila mendapat beban tarik.
ISTILAH TALI - TALI

TALI LUNCUR

Adalah tali yang berguna untuk naik dan turun dari ketinggian berbeda.

Ciri-ciri:

* Tali Manila panjang tak terbatas, diameter 5/8 s/d 7/16 inch

* Tali Kernmantle panjang 50–200m, diameter 9 - 12 mm.


TALI TUBUH.
Adalah tali yang gunanya untuk perlengkapan perorangan dan berfungsi
serba guna

Ciri-ciri :
* Tali manila panjang +- 4 m dan diameter 3/8 inch
* Webbing panjang 4 s/d 4,5 m lebar 2,5cm.
TOUGLE ROPE.

Adalah tali yang terbuat dari manila dan diberi pasak kayu, berfungsi sebagai

alat uncur penyeberangan (dodent ride).

TALI BILAY.

Adalah tali yang berfungsi untuk memandu korban yang diturunkan atau

dinaikkan yang dikendalikan oleh petugas bleyer dari atas atau

dari bawah.
TAG LINE / GUIDE LINE.

Adalah tali pemandu yang diikatkan pada korban yang diturunkan

dengan tujuan untuk menghindari rintangan yang dikendalikan petugas

bleyer dari bawah.

DODEN RIDE

Adalah TALI yang berfungsi untuk turun penyeberangan


JENIS - JENIS TALI DITINJAU DARI BAHAN BAKU

1. Tali serabut alam ( natural fiber rope )

Adalah tali yang terbuat dari serabut tumbuhan atau lapisan dari tangkal

tumbuhan.

contoh :

Tali manila (serat sisal) Tali cotton (serat kapas)

Tali serabut kelapa Tali ijuk dan lain - lain


2. Tali serabut buatan ( sintetic rope )

Adalah tali yang terbuat dari serat sintetic yang diproduksi oleh

pabrik dan menghasilkan tali yang lebih baik dan kuat

Contoh :

Tali nylon.

Tali kernmantle / statis, dinamis dan semi


PRINSIP TALI MENALI

Kuat : Setiap ikatan yang dibuat harus kuat dan disesuaikan dengan

tujuan.

Cepat : Dalam pengikatan harus dilaksanakan secepat mungkin dan

selesai dengan hasil yang baik.

Hemat : Setiap bentuk ikatan dan simpul sedapat mungkin jangan

terlalu banyak memakai tali.


DASAR – DASAR SIMPUL DAN IKATAN
DASAR – DASAR SIMPUL DAN IKATAN

. Bight / lengkung - adalah tali berbentuk lengkung dan apabila tali berbalik

arah tetapi tidak saling menyilang.

. Loop / mata tali – adalah tali yang berbentuk lingkaran dan tali saling

menyilang.

. Runing End / tali adalah yang bergerak – Ujung tali yang biasanya dipakai

untuk membentuk ikatan atau simpul.


Lanjutan

. Standing End / tali yang tidak bergerak atau disebut juga pangkal tali.

. Bend (penyatuan) – adalah simpul yang digunakan untuk menyatukan

dua ujung tali yang berbeda.

Hitch (simpul penambat) – adalah simpul yang digunakan untuk

mengikatkan tali pada sebuah obyek lainnya


PEMILIHARAAN DAN PERAWATAN TALI

1. Untuk tali baru sebelum digunakan sebaiknya dicuci terlebih dahulu.

2. Pada saat menggulung tali jangan sampai ada yang patah.

3. Tali tidak boleh terkena debu, pasir, oli, gemuk, zat-zat kimia.

4. Tali dalam keadaan basah jangan disimpan dalam keadaan

tergulung.
5. Simpanlah tali ditempat yang mudah diambil dan di

tempat yang kering dengan temperature yang sedang

6. Penempatan tali sebaiknya digantung, usahakan tidak

menempel pada dinding

7. Bebas dari gesekan benda keras yang berpenampang

tajam
8. Apabila terkena air laut segera dicuci dengan air tawar dan

dikeringkan tanpa terkena sinar matahari langsung

9. Setiap pemakaian perlu dicatat :

- Berapa lama pemakaian.

- Penggunaannya untuk apa.

- Dalam keadaan kering atau basah.

- Menggunakan alat apa, dll.


10. Jangan menginjak tali, karena dapat menekan butiran pasir

masuk ke dalam tali yang dapat merusak struktur tali

11. Setiap habis pemakaian sebaiknya tali dicuci dan disikat

menggunakansikat yang halus atau menggunakan sikat

khusus pencuci tali (jangan menggunakan detergen).


MACAM – MACAM IKATAN DAN FUNGSINYA

1. Half Hitch (Ikatan Setengah)

2. Over Hand Knot (Ikatan Satu).

3. Two Half Hitches (Ikatan Dua/Jerat Sauh)

4. Clove Hitch (Ikatan Tiga)

5. Ikatan Pokok
1. Half Hitch (Ikatan Setengah) :

Tidak dapat berdiri sendiri / tidak akan berfungsi seblum ada ikatan
lain.

Untuk menegakkan benda yang akan dinaikkan atau diturunkan


2. Over Hand Knot (Ikatan Satu)
Untuk mengikat sementara
Untuk menandai peralatan yang rusak
Untuk membuat tangga tali.
3. Two Half Hitchs (Ikatan Dua Jerat Sauh) :
Untuk mengunci ikatan/ simpul yang lain
Untuk membuat tandu darurat.
4. Clove Hitch (Ikatan Tiga)
• Untuk mengikat benda berpenampang bulat
• Untuk membuat ikatan pangkal (penambat rapling,anchor dll)
• Untuk menentukan titik ikatan.
5. DRAW HITCHS (Ikatan Lepas)

Ikatan yang apabila telah selesai

digunakan dapat dilepas dengan

menarik ujung tali secara

bergantian tanpa harus menyentuh

Ikatan yang ada.


IKATAN POKOK

REEF KNOT

Tampak depan 113

FUNGSI :
Sebagai pengganti harness.
Ikatan pada Penyelamat

HALF HITCH

Tampak belakang
6. IKATAN POKOK
MACAM – MACAM SIMPUL

1. Reef Knot (Simpul Mati)

2. Single Fisherman Knot (Simpul Nelayan Tunggal)

3. Double Fisherman Knot (Simpul Nelayan Rangkap)

4. Singgle Sheet Bend (Simpul Anyam Tunggal)

5. Double Sheet Bend (Simpul Anyam rangkap)


1. REEF KNOT (Simpul Mati)

Simpul yang berguna untuk menyambung tali yang sama


besar sifat nya sementara
2. FISHERMAN KNOT (Simpul Nelayan)

Simpul yang berguna untuk menyambung tali yang sama


besar yang sifatnya permanen
5.a SINGGLE SHEET BEND (Simpul Anyam Tunggal)

Simpul yang berguna untuk menyambung tali beda ukuran

diameter
“ Selamat Bertugas “
EVALUASI PENGAJAR

• Scan barcode diatas


• Isilah setiap pertanyaan
• Setelah selesai kirim atau submit jawaban anda
• Jawaban anda bersifat rahasia dan tidak mempengaruhi nilai akademis saudara
• Jawaban dan saran yang anda berikan akan sangat bermanfaat bagi kemajuan Pusdiklat
Penanggulangan Kebakaran Dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai