Anda di halaman 1dari 55

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan


mampu :

1.Menjelaskan Pengertian Penyelamatan berbeda


ketinggihan.
2.Memahami 2 cara penyelamatan pada gedung yang
terbakar.
3.Memahami Cara cara penyelamatan dengan menggunakan
peralatan Rescue.
4.Menjelaskan tentang jenis-jenis pancang
Lanjutan
5. Memahami tentang metode sistem
pancang / Penambat.
6. Memaham tentang Pengarah
Ketinggihan.
7. Memahami tentang tali Penyeimbang.
PENYELAMATAN PADA KETINGGIAN
YANG BERBEDA

PENGERTIAN :
Melaksanakan usaha penyelamatan pada saat terjadi
kebakaran atau kejadian lainnya dari situasi beda
ketinggihan

TUJUAN :
Untuk menyelamatkan jiwa baik pribadi atau
orang lain pada bangunan tinggi atau kejadian
lain, dari tempat yang berbahaya ke tempat yang
aman.
ADA DUA CARA PENYELAMATAN PADA
BANGUNAN TINGGI YANG TERBAKAR

I. Penyelamatan yang dilaksanakan dengan


sarana (exit) pada bangunan itu
CONTOHNYA :
- Tangga darurat
- Pintu-pintu kebakaran
- Koridor
- Jalan landai
- Lift kebakaran
II. PENYELAMATAN LUAR GEDUNG.

ADA 2 CARA PENYELAMATAN MELALUI LUAR GEDUNG


1. Menggunakan Tangga Manual dan Mobil Tangga
2. Menggunakan Peralatan Rescue Dengan Tali .

CATATAN :
 Pelaksanan penyelamatan luar gedung yang
menggunakan tali atau sarana lainya,hanya di
lakukan apabila sarana jalan keluar pada gedung itu
sendiri betul-betul sudah tidak berfungsi.
 Dilaksanakan dengan sangat darurat.
MACAM-MACAM PENYELAMATAN DENGAN
PERALATAN RESCUE DAN TALI

a. Penyelamatan untuk petugas, maupun korban


dengan melaksanakan penurunan melalui tali
luncur.

b. Penyelamatan korban dengan cara:


- Di gendong depan
- Di gendong belakang
- Di bely melalui tali pancang
- Di turunkan melalui slaiding rool
- Di turunkan melalui devi escape
I. PENYELAMATAN DENGAN CARA DIGENDONG
 Penyelamatan ini kondisi korban tidak mengalami patah tulang
dan kondisi masih sadar.

 Petugas memasang tali luncur sebagai jalur penyelamatan.

 Satu orang sebagai petugas penyelamat dan satu orang sebagai


korban dikaitkan pada tali lincur.

 Diperlukan perhitungan dan kehati-hatian bagi petugas pada saat


proses penyelamatan.

 Di perlukan kerja sama yang baik antara petugas penyelamat


dengan petugas pengendali di dawah.
Tali luncur
Tali bilay Menurunkan korban
dengan cara di gendong
Korban depan (korban dipangku)
Petugas Petugas meluncur seperti
meluncur dasar.
Bowline hitch
Korban didudukkan di
pangkuan petugas yang
sebelumnya diikat dengan
Figure eight/ bowline hitch.
Cincin kait
Pada saat meluncur korban
dibilay dari atas oleh petugas
bilay.
Selalu berkoordinasi antara
petugas bilay dengan
peluncur.
MENURUNKAN KORBAN
Korban Tali luncur DENGAN CARA
DIGENDONG
MEMBELAKANGI DINDING
Figure eight/
Cincin kait
Petugas meluncur melalui dua
tali luncur dipasang kanan dan
Petugas kiri.

Untuk cara seperti ini


dibutuhkan petugas yang betul-
betul mahir, karena petugas
tidak lagi dikendalikan oleh
bleyer dan berarti pula harus
mengendalikan sendiri
II. MENYELAMATKAN KORBAN DENGAN TANDU

Dilakukan apabila pasien mengalami fraktur / dislokasi


dan kehilangan kesadaran.

PELAKSANAANNYA

1. Dilakukan kerja sama regu penyelamat.


2. Petugas membentangkan tali sebagai jalur
penyelamatan.
3. Korban diposisikan pada tandu dan selanjutnya di
evakuasi.
4. Kurban dievakuasi melalui tali pancang/tali utama yang
dikendalikan oleh petugas dengan tali bilay.
PENYELAMATAN DENGAN MENGGUNAKAN TANDU
III. PENYELAMATAN DENGAN TALI
PENYEBRANGAN
PELAKSANAANNYA
Tali dibentangkan dari gedung yang terbakar ke gedung yang terdekat
yang tidak terbakar. tali dijadikan menjadi satu jembatan
penyeberangan.

Pada penyelamatan ini juga di pasangkan tali belay di dua sisi.


IV. PENYELAMATAN DENGAN MENGGUNAKAN
SLIDING ROLL (TERPAL LUNCUR)

PENGERTIAN
Suatu usaha penyelamatan yang menggunakan
sarana evakuasi dengan menggunakan alat yang
terbuat dari terpal dengan bahan yang khusus
berbentuk tabung keranjang.

PELAKSANAAN
Sliding roll dibentangkan dari lantai atas ke bawah
dengan kemiringan tertentu.
lanjutan
 Sliding roll di tambatkan
dengan aman dan di
bentangkan dari bawah
 Pasien dimasukan ke dalam
tabung terpal kemudian di
luncurkan ke bawah.

CATATAN
kaki pasien dirapatkan dan
sedikit diangkat dan tangan
dilipat di depan dada.
V. PENYELAMATAN DENGAN MENGGUNAKAN
JUMPING SEAT ATAU TERPAL UDARA (AIR BAG)
Alat yang berbentuk balon setengah tabung udara,pada
saat di gunakan dikembangkan dengan mengunakan
blower maka tabung tersebut berkembang dan siap
digunakan.

PELAKSANAAN
-Korban pada saat loncat harus tepat pada titik tenggah
tabung
udara.
-Posisi loncat memeluk kaki dengan mendarat bagian
panggul
VI. PENYELAMATAN DENGAN
MENGGUNAKAN DAVY ESCAPE (ORERO)

PENGERTIAN
suatu alat yang terdiri dari sebuah rangkaian
katrol dan tali sling baja,yang dibagian ujungnya
dipasangkan ban pengikat dada, sistim kerja
secara otomatis sesuai beban yang di turunkan.
lanjutan

PELAKSANAAN

Davy escape dipasangkan dengan ditambatkan


pada tempat yang aman.
Tali diurai ke bawah dan dilakukan tes terlebih
dahulu sebelum di gunakan.
Pasien dipasangkan ban pengikat dada sebelum di
turunkan.
Pasien diturunkan dengan kaki menjuntai dan ke
dua tangan rilek sambil menahan apabila terjadi
benturan terhadap dinding.
METODE-METODE
SISTEM PANCANG / PENAMBAT
PENGENALAN

• Sistem Pancang / penambat


adalah salah satu komponen
yang paling penting dalam
melakukan pertolongan darurat.

• Operasi pertolongan akan


membahayakan apabila pada
saat memancangkan tali ter sebut
tidak bisa diandalkan /tidak
kokoh.
PENGENALAN
Sistem pancang/penambat terdiri
dari dua cara
1.Sistem pancang langsung
(Memancangkan langsung ke
penambat)

2.Sistem pancang tidak langsung


(Memancangkan tali pada alat
pancang lain) .
TERMINOLOGI
Titik Pancang/penambat
 Adalah sesuatu titik pancang/ penambat yang digunakan para
penolong untuk mengikatkan atau memancangkan tali

 Solid, berdiri kokoh untuk mengurangi gesekan dari gerakan-


gerakan atau beban yang ditanggung.

 Bisa sebatang pohon, tiang, mobil pemadam kebakaran, struktur


bangunan yang kokoh dan lain-lain.
TERMINOLOGI
Sistem Pancang/penambat
 Dibuat dengan menyatukan dari beberapa titik pancang
 Membuat sebuah titik pancang yang mendistribusikan bebannya
secara tidak langsung
 Sistem akan tetap bertahan sekalipun salah satu titik
pancang/penambat mengalami kegagalan/patah
TERMINOLOGI
CADANGAN
(BACKED UP)
 Artinya bahwa setiap titik pancang /penambat
mempunyai sebuah titik pancang/penambat kedua yang
kuat yang dikaitkan dengan tali yang sama
 Mereka saling memback up, karena tiap-tiap titik
pancang/penambat masing- masing mampu menahan
beban.
TERMINOLOGI
BEBAN
 Secara umum setiap benda di
gantung pada tali yang terikat
pada sebuah titik pancang/
penambat.
 Termasuk penolong, pasien,
tandu, perlengkapan yang dibawa
dan lain-lain
METODE
PEMANCANGAN
Titik Pancang
• Alam
• mis. Pohon2, Batu besar

• Buatan
• mis. Bagian gedung, baut
Kerangka Pengarah
ketinggian
Pengenalan
 Kerangka Pengarah ketinggian digunakan
pada saat melakukan penyelamatan
secara vertikal untuk membuat kemiringan
sudut yang nyaman untuk turun.

 Untuk mengurangi tingkat kesulitan di


tebing.

 Mempermudah Penanganan Korban lebih baik.


Jenis pengarah ketinggian

• Pengarah ketinggian alami

• Pengarah ketinggian struktural

• Pengarah ketinggian buatan


PENGARAH KETINGIAN ALAMI
• Digunakan ketika tim penyelamatan datang
di lokasi penyelamatan
• Contoh : Pohon, Tiang, Sisi Batu
PENGARAH KETINGIHAN SETRUKTUR

• Batang baja, tangga, menara, derek


KERANGKA PENGARAH KETINGIHAN
BUATAN
• Digunakan untuk melakukan usaha penyelamatan
pada situasi ketinggian.
Konstruksi Darurat
• Dibangun pada lokasi jarak jauh menggunakan
tiang kayu/bambu
• Semakin banyak jumlah Kaki-kaki tambahan
(compression members) yang dibuat, maka
akan semakin stabil
• Rangka (2 kaki) lebih stabil dibanding Rangka
(1 kaki)
Konstruksi pengarah darurat
Konstruksi pengarah darurat
• “Tali” membantu untuk menyeimbangkan
kerangka
• semakin banyak tali yang digunakan pada
kerangka, maka akan semakin stabil
• 2 tipe tali/simpul
• Pengikat yang dapat diatur
• Pengikat yang fleksibel
Rangka
LARKIN FRAME
TRIPOD
Penyeimbang (Off-
set)
PENGENALAN

• Penyeimbang merupakan sebuah sistem tali


temali tambahan yang berfungsi untuk
merubah arah .

• Sangat berguna untuk melewati beberapa


jenis rintangan
JENIS-JENIS PENYEIMBANG
• Tanda (Tag) Line Off-set
• Pedoman Line Off-set
• Mengikuti Line Off-set
• Sistem Penghindaran/Belokan Off-set
• Sistem 2-Tali Off-set
Masing-masing memiliki Kekuatan & Kelamahan
TAG LINE

• Sebagai Penyeimbangan jalur utama dan


jalur belay yang di hubungkan pada
tandu/pasien dan di operasikan/di
kendalikan dari bawah.
• Hanya dioperasikan pada kondisi dimana
tegangan tali sangat kecil, biasanya jalur
tersebut dioperasikan oleh satu orang
petugas.
• Dipergunakan untuk melewati rintangan
yang sulit atau untuk menyesuaian pada
jalur tali utama.
TAG LINE

Jalur Belay Jalur Utama

Tandu
Tag Line

Very low tension

Tali yang ditarik dengan tangan


TAG LINE
 Pertimbangan tambahan :
 Sederhana dan relatif aman
 Tegangan talinya rendah
 Bisa dibongkar kapan saja pada saat operasi
pertolongan
 Tag line bisa dikendalikan dari arah mana saja
 Tali kebawah yang ditarik dengan tangan juga
berfungsi untuk menurunkan tandu
JALUR PEMANDU
• Dipergunakan untuk merubah jalur belay
dan jalur utama dengan mempergunakan
sebuah jalur tali yang dihubungkan ke tandu
melalui sebuah katrol.
• Regu pengendali di bagian bawah bisa
mengoperasikan penyeimbang ini tanpa
berintervansi dengan tandu
JALUR PEMANDU
Jalur Utama

Jalur pemandu
jalur belay

katrol

tandu

Connected
Jalur Pemandu/Guide Line
Hal-hal yang perlu di perhaikan:
• Simpel & relatife aman
• Tegangan tali kendor
• Dapat di bonkar kapan saja pada saat
operasi.
• Bagus sebagai jalur tandu
• Dapat di arahkan kemana saja.
Jalur utama/Jalur Rel
• Dipergunakan untuk menyeimbangkan jalur
belay dan jalur utama dengan
mempergunakan sebuah rel tali yang
dihubungkan ke tandu melalui sebuah
katrol.
• Dipancangkan pada kedua ujung dengan
sebuah sistem katrol sebagai pengendali
Jalur Rel

Jalur Utama

Katrol Rel
Jalur Belay

Tali Rel
Tandu

Dipancangkan
(ditegangkan)
Jalur Rel
 Pertimbangan Tambahan :

 Sederhana dan relatif aman


 Bisa dibongkar kapan saja pada saat
operasi pertolongan
 Tepat untuk menghindari kondisi
permukaan yang susah dilewati
 Untuk menjaga tandu tetap berada pada
jalur yang aman untuk menghindari
benturan dari dinding tembok atau tebing
untuk keamanan
SISTEM 2 TALI
• Seringkali dipergunakan untuk melewati atau
menstranfer korban/benda dari tempat satu ke tempat
lain.
• Terdiri atas 2 jalur utama dan 2 jalur belay
• 1 untuk menaikkan dan 1 lagi untuk menurunkan
2-ROPE SYSTEM

jalur Utama 1
Jalur utama 2

Jalur belay 1 Jalur Belay 2

tandu
Referensi Bacaan

1.CMC Rope Rescue Manual CDA Library

2.Engineering Practical Rope Rescue System CDA Library

3.Rope Rescue 2000 CDA Library


EVALUASI PENGAJAR

• Scan barcode diatas


• Isilah setiap pertanyaan
• Setelah selesai kirim atau submit jawaban anda
• Jawaban anda bersifat rahasia dan tidak mempengaruhi nilai akademis
saudara
• Jawaban dan saran yang anda berikan akan sangat bermanfaat bagi
kemajuan Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran Dan Penyelamatan
Provinsi DKI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai