Anda di halaman 1dari 16

KONSEP PERANCANGAN SISTEM

PROTEKSI KEBAKARAN PADA


BANGUNAN GEDUNG / INDUSTRI
Oleh :
Dr. Ir. Suprapto MSc. FPE.APU.IPM
KONSEP FILOSOFIS PROTEKSI
KEBAKARAN
 Du vic pacem para bellum (kalau ingin damai
harus mempersenjatai diri)
 Safety is everybody business (keselamatan
adalah kebutuhan semua orang)
 Utamakan Selamat ! (keselamatan adalah yang
paling utama)
 Kebakaran di Industri merugikan investasi,
membuat orang jadi frustasi, bikin pusing
anak bini (makanya harus dihindari)
SUBSTANSI KONSEP
 Sistem proteksi total (SPT) perlu ditekankan
 SPT terdiri atas sistem proteksi aktif – sistem proteksi
pasif – fire safety management
 Sistem proteksi kebakaran harus diperhitungkan sejak
awal tahapan perencanaan bangunan / industri
 Aspek yang diperhitungkan termasuk perancangan
tapak , akses ke bangunan dan sarana jalan ke luar yang
aman
 Pentingnya penerapan standar dan pedoman teknis yang
dilandasi oleh jaminan keandalan kualitas
ELEMENT-ELEMEN POKOK
KESELAMATAN BANGUNAN
TERHADAP KEBAKARAN
 Perancangan tapak (Site
Planning for fire safety)
 Sarana jalan ke luar
 Sistem proteksi pasif (bahan
bangunan dan konstruksi aman
kebakaran)
 Sistem proteksi aktif (sistem
deteksi & alarm, sistem
pemadam basis air, sistem
pemadam kimia dan khusus)
 Fire Safety management
PERANCANGAN TAPAK
A. Persyaratan lingkungan
 Sumber air untuk pemadaman
 Sarana komunikasi
 Jalan lingkungan
 Jarak antar bangunan

B. Akses Pemadam ke Lingkungan


 Perkerasan
 Jalur akses
 Penandaan jalur
 Hidran halaman

C. Akses pemadam ke bangunan


 Bukaan akses di dinding luar
 Saf pemadam kebakaran (lif-lobi-tangga)
 Jumlah saf
 Kelengkapan saf
SARANA JALAN KE LUAR
A. PERSYARATAN SARANA KE LUAR
 Jenis dan jumlah eksit
 Jarak antar eksit
 Jarak tempuh ke eksit
 Kontinuitas dan kedekatan eksit
B. KONSTRUKSI EKSIT
o Eksit dalam konstruksi terlindung
o Dimensi eksit
o Injakan dan tanjakan
o Arah bukaan eksit
C. KELENGKAPAN EKSIT
 Self closing device
 Lampu penerangan
 Batang panik
 Sistem penekanan sumur tangga
D. SARANA RESCUE / LANDASAN HELIKOPTER
 Fungsi helipad
 Konstruksi helipad
 Tanda-tanda
 Kelengkapan lainnya
SISTEM PROTEKSI PASIF
A. Bahan bangunan dan interior
Klas mutu bahan
Proteksi pada bahan
Integrasi dengan sistem aktif

B. Ketahanan api
Tipe konstruksi
Tingkat ketahanan api
Integrasi dengan sistem aktif

C. Kompartemenisasi
Ukuran kompartemenisasi
Pemisahan
Integrasi dengan sistem aktif

D. Pelindung terhadap bukaan


Lokasi bukaan yang dilindungi
Sarana atau peralatan pelindung
Integrasi dengan sistem aktif
SISTEM PROTEKSI AKTIF
 Sistem deteksi & alarm kebakaran
 Sistem sprinkler otomatis
 Sistem hidran / pipa tegak dan slang
 Alat pemadam api ringan
 Sistem pemadam khusus
 Sistem pengendalian asap
 Sarana / peralatan bantu sistem aktif
Hidran kebakaran (standpipe & hose)
Kontrol bahaya pada bangunan
industri (hazard control)
 Pendekatan yg harus dilakukan :
 Eliminasi sumber bahaya
 Substitusi sumber bahaya
 Isolasi lokasi sumber bahaya
 Kontrol lewat teknologi
 Kontrol lewat SOP, pelatihan dsb
 Peralatan pelindung personil
NORMAL

SAFETY PROCEDURE FLAMMABILITY LIMIT


MENCEGAH
PENGAWASAN PENYALAAN SISTEM PENGAMAN

DETEKSI & PEMADAMAN GEOMETRI RUANG


AWAL
MENCEGAH API
EMERGENCY RESPONSE TUMBUH SIFAT TERMAL DINDING
MEMBESAR

URUTAN BEBAN API

KOMPARTEMENISASI
MENCEGAH
BUKAAN VENTILASI

KONSTRUKSI PEMISAH

TINDAKAN
SARANA PEMADAM PENJALARAN API PEMBATASAN BAHAN
INTERNAL KE RUANG LAINNYA MUDAH TERBAKAR

DAMPER API FIRE STOPPING

PROTEKSI
MENCEGAH
OPERASI PETUGAS D.K. PENJALARAN API JARAK BANGUNAN AMAN
KE BANGUNAN
LAINNYA SITE PLANNING
SARANA PEMADAM

KEBAKARAN
EKSTERNAL MEMENUHI PERSYARATAN
KETAHANAN API
MENJAGA
BANGUNAN TIDAK
SARANA PEMADAM RUNTUH PENERAPAN
INTERNAL KOMPARTEMENISASI

EMERGENCY RESPONSE SARANA JALAN KELUAR


PLAN MENJAMIN YANG AMAN
KELANCARAN
EVA KUASI
LEBAR EXIT SMOKE CONTROL SYSTEM
PENGHUNI

SIAMESSE CONNECTION SITE PLAN


MEMBERI AKSES
SISTEM KOMUNIKASI
LIFT KEBAKARAN DAN KEMUDAHAN DARURAT
OPERASI D.K.
WATER SUPPLY
POSKO KEBAKARAN FACILITIES

API PADAM
FIRE SAFETY
MANAGEMENT (FSM)
 Penetapan tujuan penerapan FSM
 Penetapan organisasi FSM
 Penetapan lingkup FSM
 Inspection & maintenance
 Pembentukan tim emergency
 Penyusunan emergency response manuals (FEP)
 Penyusunan SOP-SOP pencegahan kebakaran
 Penyelenggaraan latihan kebakaran & evakuasi
 Pelaksanaan fire safety audit
 Penyelenggaraan sosialisasi program aman kebakaran
EMERGENCY PLAN MANUALS
 Site and building diagrams
 Area diagrams
 Standard operating procedures
 Hazard information sheets
 Personnel telephone lists
 Supplier telephone lists
 Action plans
 Resource lists
 Evacuation plan
 Emergency notification procedures
PENYEBAB KEBAKARAN
 Merokok kurang hati-hati
 Pekerjaan kerumah-tanggaan (housekeeping)
kurang memperhatikan keamanan kebakaran
 Peralatan menghasilkan panas berlebih
 Bekerja dengan peralatan listrik
 Cairan mudah terbakar atau menyala
 Gas-gas mudah terbakar
 Pekerjaan pengelasan dan pemotongan logam
 Peralatan mesin dan pemrosesan
 Kebakaran akibat kesengajaan (arson)
 Bencana/gangguan alam (gempa, petir)
PERATURAN DAN
STANDAR-STANDAR
 UU no 28 / 2002 tentang Bangunan Gedung
 UU no 1 / 1970 tentang Keselamatan Kerja
 PP tentang Bangunan Gedung
 Kepmeneg PU no 10/KPTS/2000
 Kepmeneg PU no 11/KPTS/2000
 Peraturan Daerah tentang Kebakaran
 SNI tentang kebakaran
 Pedoman Teknis proteksi kebakaran
SELANJUTNYA LIHAT KEPMEN
10/KPTS/2000 untuk Persyaratan Teknis
dan 11/KPTS/2000 untuk Manajemen

Anda mungkin juga menyukai