Anda di halaman 1dari 8

ENAM FOKUS AREA

FACILITY MANAGEMENT AND SAFETY (FMS)

1. KEAMANAN DAN KESELAMATAN

2. PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA

3. PENGENDALIAN KEBAKARAN

4. KESIAGAAN BENCANA (DISASTER)

5. TEKNOLOGI MEDIS

6. SISTEM PENDUKUNG (UTILITY SYSTEM)

RUMAH SAKIT MEMELIHARA DAN MENGELOLA RISIKO


YANG BISA TIMBUL PADA PASIEN, KELUARGA,
PENGUNJUNG, DAN STAF
`

PENGENDALIAN KEBAKARAN

ALUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN


”RED CODE”

Apabila terjadi kebakaran, tim


kebakaran di unit gedung segera
memadamkan api dengan
menggunakan APAR

Bila api padam

Segera hubungi pos Security


(Telepon : 305).

Petugas Security mengumumkan


“RED CODE”

Koordinator Security dan


petugas pemadam kebakaran
(security) ke lokasi kebakaran
untuk memadamkan api dan Buat RCA ke Direktur
melakukan evakuasi

Petugas security mengumumkan


“PURPLE CODE” & jalur evakuasi

Petugas Security Menghubungi


Dinas Penyelamatan Dan
Pemadam Kebakaran Kota
Palembang
(Telp : 0711 – 312011)

RUMAH SAKIT MENERAPKAN PROGRAM


PENCEGAHAN,DETEKSI DINI,SUPRESI,PENGURANGAN BAHAYA
KEBAKARAN DAN PENYEDIAAN JALAN KELUAR YANG AMAN
PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA (B3)

LIMBAH B3 PADAT
SEMUA LIMBAH YANG
BERBENTUK PADAT DARI HASIL
AKTIFITAS RS YANG
MENGANDUNG BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

LIMBAH B3 CAIR
SEMUA BUANGAN YANG
BERBENTUK CAIR YANG
MENGANDUNG KIMIA
BERACUN DAN RADIOAKTIF

LIMBAH B3 GAS
SEMUA BUANGAN BERBENTUK
GAS DARI KEGIATAN
DAPUR,INCINERATOR,
PERACIKAN OBAT CITOTOXIC

RUMAH SAKIT MEMILIKI PROGRAM


INVENTARISASI,PENANGANAN,PENYIMPANAN DAN
PENGENDALIAN PENGGUNAAN
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
KESIAGAAN BENCANA
(DISASTER)

TIM PENANGGULANGAN BENCANA KEBAKARAN


RSUP.DR.MUHAMMAD HUSIN PALEMBANG

DIREKTUR KEADAAN DARURAT


( DIREKTUR UMUM, SDM & PENDIDIKAN )

Kepala Keadaan Darurat


Kebakaran
Ketua Tim K3RS

Koordinator Keadaan Koordinator Koordinator Teknik


Darurat Gedung Pengamanan dan Keadaan Darurat
Penyelamatan Kebakaran
Ka.Instalasi,Ka.Departemen,
Kebakaran Ka IPSPNM & SGM
Ka.Bidang,Ka.Bagian,
Ka.komite,Ka.Spi Ka.Instalasi
Keamanan dan Perparkiran

Komandan Petugas Sound Sistem


Lantai Kebakaran Operator Genset

Petugas Pemadam
Kepala Regu Kebakaran Petugas Listrik

Operator Pompa
Regu Petugas Evakuasi Kebakaran

RUMAH SAKIT MENYUSUN, MENJALANKAN, DAN MENGUJI PROGRAM


PENGELOLAAN KEADAAN DARURAT UNTUK MENANGGAPI KEADAAN
DARURAT, EPIDEMI, SERTA BENCANA DAN BENCANA LAINNYA

SIMBOL LIMBAH B3
[PERMEN LH 14/2013]
PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA (B3)

LIMBAH B3 PADAT
SEMUA LIMBAH YANG
BERBENTUK PADAT DARI HASIL
AKTIFITAS RS YANG
MENGANDUNG BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN

LIMBAH B3 CAIR
SEMUA BUANGAN YANG
BERBENTUK CAIR YANG
MENGANDUNG KIMIA
BERACUN DAN RADIOAKTIF

LIMBAH B3 GAS
SEMUA BUANGAN BERBENTUK
GAS DARI KEGIATAN
DAPUR,INCINERATOR,
PERACIKAN OBAT CITOTOXIC

RUMAH SAKIT MEMILIKI PROGRAM


INVENTARISASI,PENANGANAN,PENYIMPANAN DAN
PENGENDALIAN PENGGUNAAN
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
KESIAGAAN BENCANA
(DISASTER)

TIM PENANGGULANGAN BENCANA KEBAKARAN


RSUP.DR.MUHAMMAD HUSIN PALEMBANG

DIREKTUR KEADAAN DARURAT


( DIREKTUR UMUM, SDM & PENDIDIKAN )

Kepala Keadaan Darurat


Kebakaran
Ketua Tim K3RS

DINSOS
Koordinator Keadaan Koordinator Pengamanan Koordinator Teknik
Darurat Gedung dan Penyelamatan Keadaan Darurat
Kebakaran Kebakaran DINKES
Ka.Instalasi,Ka.Departemen BASARNAS
, Ka.Bidang,Ka.Bagian, Ka.Instalasi Ka IPSPNM & SGM
Ka.komite,Ka.Spi Keamanan dan Perparkiran

RSMH
Komandan Petugas Sound Sistem POLRI TNI
Lantai Kebakaran Operator Genset

Petugas Pemadam
Kepala Regu Kebakaran Petugas Listrik BPBD LAIN2

LSM
Operator Pompa
Regu Petugas Evakuasi Kebakaran

POTENSI BENCANA YANG


DAPAT TERJADI
DI RSMH PALEMBANG

Eksternal
Banjir
Kebakaran
Kecelakaan transportasi
Demonstrasi dan Anarkisme
Kejadian Luar Biasa (Wabah
,epidemi)
Terorisme
Gempa Bumi

Internal
Kebakaran,
Gempa Bumi (seluruh area)
Ledakan Bom (seluruh area)
Ledakan Gas
Banjir (seluruh area)
Kejadian Luar Biasa
(Keracunan,wabah,epidemi)

RUMAH SAKIT MENYUSUN, MENJALANKAN, DAN MENGUJI PROGRAM


PENGELOLAAN KEADAAN DARURAT UNTUK MENANGGAPI KEADAAN
DARURAT, EPIDEMI, SERTA BENCANA DAN BENCANA LAINNYA
SISTEM PENDUKUNG
(UTILITY SYSTEM)

SISTEM UTILITY RUMAH SAKIT

1. Sistem Instalasi Kabel Tegangan Menengah.


2. Sistem Instalasi Listrik Tegangan Rendah.
3. Sistem Instalasi Listrik Emergency.
4. Sistem Instalasi Penangkal Petir dan perlengkapannya.
5. Sistem Komunikasi Telephone.
6. Sistem Instalasi Nurse Call dan perlengkapannya.
7. Sistem Instalasi Sound System Sentral beserta perlengkapannya.
8. Sistem Instalasi Intercome, Airphone, Fire Alarm dan peralatan
peringatan dini lainnya beserta perlengkapannya.
9. Sistem Jaringan Air Bersih.
10.Sistem Jaringan Air Khusus seperti Rontgen, dll.
11.Sistem Jaringan Air Kotor dan Limbah padat.
12.Sistem Jaringan Air Hydrant.
13.Sistem Jaringan Air Panas dan Steam.
14.Sistem Tata Udara (Pengaturan termal, kelembaban, tekanan,
aliran udara dan filterisasi)

STANDAR KONSRUKSI BANGUNAN RUMAH SAKIT

Lantai :
• Kuat, kedap air, rata, tidak licin, warna terang, mudah dibersihkan.
• Lantai yang selalu kontak dengan air harus memiliki kemiringan menuju tempat pembuangan air.
• Pertemuan dinding dengan lantai harus lengkung/konus agar mudah dibersihkan.

Dinding :
• Permukaan kuat, rata, berwarna terang, cat tidak luntur.

Langit–langit :
• Langit–langit harus kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkan.

Ventilasi :
• Ventilasi alamiah harus menjamin aliran udara di dalam ruang yang baik.
• Luas ventilasi alamiah minimum 15 % dari luas lantai.
• Bila ventilasi alami tidak menjamin penggantian udara yang baik, ruangan harus dilengkapi
dengan penghawaan buatan/mekanis.
• Penggunaan ventilasi buatan/mekanis harus disesuaikan dengan peruntukan ruangan.

Atap :
• Atap harus kuat, tidak bocor dan tahan lama dan tidak menjadi tempat perindukan serangga,
tikus dan binatang pengganggu lainnya.

PERSYARATAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

1. Mempunyai batas yang jelas, dilengkapi pagar yang kuat dan tidak memungkinkan orang atau binatang peliharaan keluar
masuk dengan bebas.
2.Luas bahan bangunan harus sesuai dengan luas lahan secara keseluruhan sehingga tersedia tempat parkir yang memadai
dan dilengkapi dengan rambu parkir.
3.Lingkungan bangunan Rumah Sakit harus bebas banjir. Jika berlokasi di daerah banjir, maka harus menyediakan fasilitas
teknologi untuk mengatasinya.
4.Lingkungan Rumah Sakit merupakan Kawasan Bebas Asap Rokok.
5.Lingkungan Rumah Sakit harus dilengkapi penerangan dengan intensitas cahaya yang cukup.
6.Lingkungan Rumah Sakit harus tidak berdebu, tidak becek atau tidak terdapat genangan air dan dibuat landai menuju ke
saluran terbuka atau tertutup, tersedia lubang penerima air masuk dan disesuaikan dengan luas halaman.
7.Saluran air domestik dan limbah medis harus tertutup dan terpisah. Masing-masing terhubung dengan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).
8.Di tempat parkir, halaman, ruang tunggu dan tempat-tempat tertentu yang menghasilkan sampah harus disediakan
tempat sampah.
9.Lingkungan, ruang dan bangunan Rumah Sakit harus selalu dalam keadaan bersih dan tersedia fasilitas sanitasi secara
kualitas dan kuantitas yang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga tidak memungkinkan sebagai termpat bersarang
dan berkembangbiaknya serangga, binatang pengerat dan binatang pengganggu lainnya.
TEKNOLOGI MEDIS

TUJUAN
1. Terpenuhinya usulan kebutuhan perencanaan
pengadaan peralatan medik sesuai anggaran yang
tersedia.

2. Terselenggaranya proses Promotive maintenance,


Inspection Preventive Maintenance, plan preventive
maintenance, corective maintenance dan calibrasi
berjalan dengan baik.

3. Ter paparnya sistim pengeloalaan peralatan medik


(medical equipment) oleh seluruh masyarakat
dilingkungan RS.

SASARAN
1. Terpenuhinya usulan kebutuhan perencanaan pengadaan
peralatan medik sesuai anggaran yang tersedia 70 %
2. Terselenggaranya proses Promotive maintenance 90 %
3. Terselenggaranya IPM (Inspection, preventive maintenance)
oleh user dan teknisi elektromedik 80 %
4. Terselenggaranya PPM (Plan Preventive Maintenance)60 %
5. Terselenggaranya Corective Maintenace, baik terjadwal
maupun tidak terjadwal (emergency Mintenance) 85 %
6. Terselenggaranya Calibrasi legal oleh Institusi yang ditunjuk
oleh pemerintah 80 %

MANAJEMEN PERALATAN MEDIK


1. Investasi
2. Pemeliharaan preventif
3. Pemeliharaan kuratif
4. Penggantian
5. Kalibrasi / pengukuran
6. Perubahan / pengembangan

CARA PEMELIHARAAN PERALATAN MEDIK

1. Cara perawatan preventif


Cara perawatan sebelum peralatan medik mengalami
kerusakan
2. Cara perawatan represif
Cara perawatan setelah peralatan medik mengalami CARA PERAWATAN PERALATAN MEDIK
kerusakan
(Yang Bersifat Elektronik dan Mesin)

• Perawatan tingkat I
Perawatan tingkat I ini bersifat perawatan pencegahan
(Preventive)
• Perawatan tingkat II
Perawatan tingkat II ini berupa pengecekan (check up)
• Perawatan tingkat III
Perawatan tingkat III ini bersifat perbaikan/penggantian
(repair/rePlacement)
• Perawatan tingkat IV
Perawatan tingkat IV ini bersifat revisi/perbaikan berat (revised)
• Perawatan tingkat V
Perawatan tingkat V ini bersifat bongkar pasang secara
menyeluruh

Anda mungkin juga menyukai