Anda di halaman 1dari 69

Tanggap Darurat dan sistem

pemadam kebakaran

Disampaikan oleh :
Prijono Wiryodiningrat

Thursday, December 5, 2019 Laurensius Lamech 1


Manajemen Keadaan Darurat

5 Posisi Manajemen Tanggap Darurat dalam SMK3

P
R
I
N
S
I Tanggap
P Darurat

D
A
S
A
Pelaksanaan &
R Oprasional

SMK3

Thursday, December 5, 2019 Laurensius Lamech 2


Manajemen Keadaan Darurat

Prinsip dasar (basic principle) :

• Flexibel dan tetap berfungsi dalam kondisi yang berubah

• Sistematis dan “Comprehensive” (Tidak sekedar menyediakan


kotak P3K, tandu, emergency shower, eye-wash fountain atau
fire blanket dan peralatan emergency lainya.).

• Dibentuk sebelum keadaan daruat

Thursday, December 5, 2019 Laurensius Lamech 3


Struktur Manajemen
tanggap darurat/ MITIGASI

1. Identification (Indentifikasi) : Kajian untuk mengetahui potensial keadaan


darurat yang mungkin akan terjadi (sumber bahaya), kebakaran, gempa,
tsunami dll
2. Evaluation (Evaluasi) : Kajian awal yang dilakukan untuk menentukan Derajat
Risiko terhadap Manusia atau Harta Benda (PEME) yang diakibatkan oleh
keadaan darurat. Pakai form Manajemen Risiko
3. Preparedness (Persiapan) : Kegiatan yang dilakukan lebih lanjut, yang
mencakup Organisasi, Pengembangan Kemampuan Personil, Penyiapan
Prasarana, Fasilitas dan Sistem bila terjadi keadaan Emergency.
4. Response (Tanggap) : Kemampuan penanggulangan saat terjadi keadaan
darurat yang terencana, cepat, tepat dan selamat (termasuk tanda bahaya,
evakuasi, SAR, pemadaman kebakaran. dll).
5. Recovery (Pemulihan) : Kegiatan jangka pendek untuk memulihkan
kebutuhan pokok minimum kehidupan masrarakat yang terkena bencana, dan
jangka panjang mengembalikan kehidupan secara normal.

Thursday, December 5, 2019 Laurensius Lamech 4


3. PERSIAPAN/MITIGASI

• Standar Prosedur yang perlu disiapkan :


• Sistem Penyampaian & komunikasi jika terjadi keadaan darurat
• Menuju Muster point
• Sistem Evakuasi personel
• Kontrol visitor dan 3rd party
• Kontrol pekerja, vital property & equipment & material berbahaya
• Prosedur shutdown / mematikan / stop operasi
• Bentuk komando keadaan darurat.
• Pembentukan hubungan dengan pihak lain :
• Rumah Sakit
• Kepolisian
• Dinas Pemadam Kebakaran
• Ambullance

Thursday, December 5, 2019 Laurensius Lamech 5


4. RESPON TINDAKAN
AWAL
PELAPORAN
DAN
RENCANA TANGGAP DARURAT PENGENDALIA
N

TINDAKAN
AWAL POINT
1. ASSEMBLY 6. Kejadian LUAR laporka 10. LANGKAH PENANGANAN :
2. a. BIASA
Api n
a. Informasikan ke seluruh
Pengertian b. Gas pekerja
a. tidak
bocor
c. Cairan
Simulasi
b. panik
berbahaya b. Hentikan
Penyuluhan 7. LAPORAN
3. TANDA BAHAYA c.kegiatan
Pemadaman
a. Pernyataan : “KONDISI
a. darurat
DARURAT”
b. Lokasi d. Bersikap kolektif
Sirine
b.
kejadian
c. Ringkasan e. Evakuasi
Peluit
c. tanda d. Identitas
peristiwa
lainnya f. Ke assembly
pelapor
4. RAMBU-RAMBU e. Ulangi point
laporan .. 11. PENGENDALIAN KENDARAAN
a. Jalur
8. LOKALISIR API
b.evakuasi
Assembly a. Seleksi kendaraan
a. Bahan mudah pindahka b. Jalan leluasa untuk mobil
c.point
APAR
b. Keran terbakar
saluran tutup n c. Tinggalkankhusus
kunci
d. dll kontak
gas
c. Sistem aktifka 12. Hubungi pihak terkait
5. PROSEDUR
sprinkler n
pengendalian a. Kepala Proyek
keadaan 9. PENGAWAS / supervisor b. Klinik, RS
a. Kendalikan situasi
darurat c. Polisi
b. Situasi tidak d. Dinas PMK
terkendali
dinas PMK, Polisi, e. DISNAKER
RS
f. ASTEK
g. Warga sekitar
EMERGENCY RESPONSE PROSEDUR
(Prosedur Respon Terhadap Kondisi dan Keadaan Darurat )

Kantor Divisi Konstruksi II Rumah Sakit Terdekat


Jl. Ir. H. Juanda No. 39, Jakarta 10120
Telp. 021-3455731, 021-3455680 Rumah Sakit AL. Mintoharjo
Fax. 021-3455730
Petugas yang dihubungi Sdr. Novy JI. Bendungan Hilir No. 17
Jakarta Pusat
Kantor Proyek The Capital Residence Telp. ( 021 ) 570 3081
Lot 24, SCBD Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Telp. 021-5150354, 5150355 Contact Person : Ibu Elia
Fax. 021-5150320
Petugas yang dihubungi Sdr. Dedi Rahmat Rumah Sakit Jakarta
Departemen Tenaga Kerja Terdekat (Kantor Dinas) Jl. Jend. Sudirman Kav. 49
Kantor Walikota Jakarta Selatan Jakarta Pusat Telp. ( 021 )
NNo.
Alamat : Jl. Trunojoyo
O 5732241, 5721231, ext : 105/1100
No. Telp : (021) 7260855 Ext : M O
17320
R Contact Person : Ibu Ade/Rara
PE TELE
NT
Kantor Polisi Terdekat
POLDA METRO JAYA
ING PON
Pemadam Kebakaran Terdekat
Alamat : Jl. Jendral Sudirman
No. Telp : (021) 5234000 Alamat : Jl. TB. Simatupang No.
85, Cilandak
POLSEK Kebayoran Baru/Taman Puring Jakarta Selatan
Alamat : Jl. Kiai Maja No. 62 Jakarta Selatan
No. Telp : (021) 7393234 No. Telp : (021) 7515054
Contact Person : Madani
5. Pemulihan

• Bentuk team evaluasi


• Identifikasi Jumlah korban dan kerusakan
• Bentuk sistem pengumpulan dan penyimpanan material tersisa
• Data nama, nomor telephon, alamat orang orang yang
bertanggung jawab untuk kelangsungan kegiatan perusahaan.
• Kumpulkan data supplies & service untuk keperluan seperti
utility (gas, air dan listrik), vendor equipment, kontraktor dll.
• Bentuk mutual aid plan/strategy dengan organisasi lain.
• Lakukan evaluasi efektifitas dan peningkatan terhadap
pelaksanaan sistem tanggap darurat dan persiapkan
pembaharuan sistem.
• Persiapkan kembali sarana dan prasaran tanggap darurat.

Thursday, December 5, 2019 Laurensius Lamech 8


MITIGASI

PP no. 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan


Bencana, pasal 1 ayat (6) :
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi
risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran (safety awarness) dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.

Bencana dapat berupa faktor alam, non – alam atau faktor


manusia (huru hara) yang dapat mengakibatkan kerusakan
lingkungan, harta benda maupun psikologis

Thursday, December 5, 2019 Laurensius Lamech 9


MITIGASI

Kegiatan Mitigasi antara lain :


a.Identifikasi dan pengenalan sumber bencana, mis : tsunami
b.Pengenalan dan pemantauan risiko,
a. Perencanaan tanggap darurat, mis. titik kumpul, jalur eavakuasi dll
b. Organisasi tanggap darurat
c. Prosedur, Instruksi kerja tanggap darurat
c.Perencanaan partisipatif penanggulangan bencana,
pengembangan budaya sadar bencana,
d.Penerapan upaya fisik dan non-fisik,
e.Pengawasan terhadap pelaksanaan dan pengelolaan lingkungan
hidup

Thursday, December 5, 2019 Laurensius Lamech 10


MITIGASI

MITIGASI Risiko :
Adalah suatu tindakan terencana dan berkelanjutan yang
dilaksanakan oleh PEMILIK risiko agar bisa mengurangi dampak
dari suatu kejadian yang berpotensi atau telah merugikan atau
membahayakan PEMILIK Risiko.

Untuk : Dengan cara meng analisa :


Avoid ( hindari) What
Reduce (kurangi) Where it can happen ?
Share ( bagi ke pihak ketiga) When sebagai panduan
Accept (menerima) Why menyusun Prosedur
How
Thursday, December 5, 2019 Laurensius Lamech 11
TUGAS MENYUSUN RENCANA TANGGAP DARURAT

1. Identification (Indentifikasi) : Kajian untuk mengetahui potensial keadaan


darurat yang mungkin akan terjadi (sumber bahaya), kebakaran, gempa,
tsunami dll
2. Evaluation (Evaluasi) : Kajian awal yang dilakukan untuk menentukan
Derajat Risiko terhadap Manusia atau Harta Benda (PEME) yang
diakibatkan oleh keadaan darurat. Pakai form Manajemen Risiko
3. Preparedness (Persiapan) : Kegiatan yang dilakukan lebih lanjut, yang
mencakup Organisasi, Pengembangan Kemampuan Personil, Penyiapan
Prasarana, Fasilitas, Contact Person (RS, Polisi, Damkar, Kantor Internal)
dan Sistem bila terjadi keadaan Emergency.
4. Response (Tanggap) : Kemampuan penanggulangan saat terjadi keadaan
darurat yang terencana, cepat, tepat dan selamat (termasuk tanda
bahaya, evakuasi, SAR, pemadaman kebakaran. dll).
5. Recovery (Pemulihan) : Kegiatan jangka pendek untuk memulihkan
kebutuhan pokok minimum kehidupan masrarakat yang terkena bencana,
dan jangka panjang mengembalikan kehidupan secara normal.
Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang tidak
normal
- Terjadi tiba-tiba
- Mengganggu kegiatan/organisasi/kumunitas
- Perlu segera ditanggulangi

Keadaan darurat dapat berubah menjadi bencana (disaster)


yang mengakibatkan banyak korban atau kerusakan
Natural hazard (Bencana Alamiah)
- Banjir
- Kekeringan
- Angin topan
- Gempa
- Petir

Technological Hazard (KegagalanTeknis)


- Pemadaman listrik
- Bendungan bobol
- Kebocoran nuklir
- Peristiwa Kebakaran/ledakan
- Kecelakaan kerja/lalulintas

Huru hara
- Perang
- Kerusuhan
SKEMA PEMBUATAN
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
BENTUK TUJUAN IDENTIFIKASI
RISK ASSESMENT
TIM LINGKUP POTENSI BAHAYA

UPAYA MEMINIMALISASI
RESIKO

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
EVALUASI SARANA / ALAT & SDM

EMERGENCY DRILL ORG. TANGGAP DARURAT


TUGAS & TANGGUNG JAWAB

SOSIALISASI PROSEDUR SUSUN PROSEDUR


TANGGAP DARURAT TANGGAP DARURAT
Prosedur Umum Keadaan Darurat
Kebakaran Bagi Penghuni/Karyawan
1. Saat terdengar alarm tahap I :
• Tetaplah tenang, Hentikan semua kegiatan
• Dengarkanlah pengumuman yang diberikan dari petugas melalui
Emergency paging/speaker yang terdapat disetiap lantai.
• Berhenti memakai telepon.
• Berhenti menggunakan jaringan telepon intern gedung
• Simpan semua data/berkas kerja, kuci semua laci/lemari/filling
cabinet, lemari dokumen/file
• Matikan semua peralatan yang menggunakan listrik dan cabut
hubungan listriknya
• Matikan api rokok
• Awasi keberadaan benda-benda yang mudah terbakar.
• Bersiaga dan siap menanti pengumuman
Prosedur Umum Keadaan Darurat
Kebakaran Bagi Penghuni/Karyawan
2. Saat mendengar alarm tahap II
Bila mendengar alarm tak terputus atau pemberitahuan melalui sistem
pemberitahuan umum, maka :
• Masing-masing berdiri di depan pintu kantornya secara teratur tetapi
jangan bergerombol memenuhi koridor dan bersia untuk menerima
instruksi/perintah lebih lanjut
• Setelah menerima perintah dari petugas peran kebakaran, secepatnya
dengan teratur mengikuti petunjuk petugas evakuasi melalui tangga
darurat terdekat menuju tempat berhimpun di luar gedung.
• Jangan sekali-sekali berhenti atau kembali untuk mengambil barang-
barang milik pribadi yang tertinggal.
• Tutup semua pintu kantor yang anda tinggalkan (tapi jangan sekali-
sekali mengunci pintu-pintu tersebut) Untuk mencegah meluasnya api
dan asap
Tanggap Darurat
Kebakaran
Alarm I Tanggap Darurat
Kebakaran
Petugas Mencari titik api &
Peran siap memadamkan End Alarm II
Kebakaran dengan APAR
Ya
No Evakuasi
PADAM
KEBAKARAN
Palsu Kebakaran
Status Padam
Besar
Alam kan
End

Lokalisir /
Lapor
Padamkan
Perintahkan anggota
Regu menuju lokasi &
Siap memadamkan
Panel Kepala dengan Hydran
Alarm Piket Laporan, Komunikasi,
Koordinasi Internal &
Eksternal
Siklus Manajemen K3
Penanggulangan Kebakaran

(5)
(5)Identifikasi
Identifikasi
Prog. Pencegahan (7)
(1) (2)
(2)Identifikasi Prog. Pencegahan (7)Review
Review
(1)Identifikasi Identifikasi (3)
(3)Identifikasi (4)
Identifikasi potensi Identifikasi (4)Estimasi
Estimasi Kebakaran keefektifan
potensienergi
energi faktor
Kebakaran keefektifan
faktorkondisi/
Hazard dampak
Hazardmaterial
material yg dpt memicu
yg dpt memicu
kondisi/ dampak usaha
usahayang
yang
kegagalan kejadian sedang berjalan
nyala/kebakaran kegagalan kejadian sedang berjalan
nyala/kebakaran (6)
(6)Identifikasi
Identifikasi
Peralatan
PeralatanSistem
Sistem
Kebakaran
Kebakaran
(12)
(12)Management
Management
review
review
(9)
(9)Susun
Susunprogram
program
Inspeksi berkala
Inspeksi berkala
(8)
(8)Susun
Susunrencana
rencana/ /
program
(11) programperbaikan
(11)Audit
Audit perbaikan

(10)
(10)Susun
Susunprosedur
prosedur
Tanggap darurat
Tanggap darurat
Tanggap Darurat Kebakaran Tanggap Darurat

2. Pencegahan Evaluasi
• Kebijakan K3 umum
• Kebijakan pencegahan kebakaran
• Tinjauan K3 umum
• Inspeksi/kontrol
• P2K3 FEP : Fire Emergency Plan
Pembuatan Prosedur K3 Penanggulangan Kebakaran

Prosedur Fire Emergency Plan


– Prosedur saat melihat awal terjadinya kebakaran
– Prosedur pemberitahuan kondisi darurat
– Prosedur penanggulangan kebakaran
– Prosedur tindakan evakuasi
– Prosedur keadaan darurat medis
– Prosedur evaluasi pasca kebakaran
Pembuatan Prosedur K3 Penanggulangan Kebakaran

Prosedur Fire Emergency & Evacuation Drill


Skenario Drama Kejadian Kebakaran dengan kondisi terburuk
Skenario peran semua anggota Fire Emergency Teams
Struktur organisasi Fire Emergency Teams
Buat skenario detail dan narasi komunikasi peran
Latihan bertahap & Evaluasi
Revisi skenario Final
Koordinasi semua fihak terkait untuk pelaksanaan gladi
Umumkan secara detail jadwal pelaksanaannya dan wajib diikuti
semua penghuni
Evaluasi dan masukan untuk penyempurnaan
Pembuatan Prosedur K3 Penanggulangan Kebakaran

Fire Safety Audit internal


– Membuat daftar quesionaire audit sesuai kriteria dengan
mengacu persyaratan K3 dan standar teknik yang berlaku
SISTEM
PEMADAM KEBAKARAN
TERJADINYA API

API ADALAH SUATU REAKSI KIMIA CEPAT (OKSIDASI) YANG
TERBENTUK DARI 3 (TIGA) UNSUR YAITU: PANAS, UDARA DAN
BAHAN BAKAR YANG MENIMBULKAN PANAS DAN CAHAYA.

FUEL/ Bahan Bakar

OXYGEN CHAIN
REACTION
HEAT
Klasifikasi KEBAKARAN
Ref : Permenaker -04/80

A
Combustible
Material

B C
Flammable Electrical
Liquid/gas Equipment

D Metals
ABC

A B C
Multi Purpose
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA

• JENIS DAN UKURANNYA SESUAI


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT
MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR,
TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA.
CARA MENGGUNAKAN ALAT PEMADAM API
RINGAN

C ABUT KUNCI PENGAMAN PADA


HANDLE TABUNG

A RAHKAN SELANG KE PUSAT API,


PEGANG UJUNG SELANG
BERDIRILAH PADA JARAK 2-3 M DARI API

T EKAN PEMICU HANDEL


TABUNG SAMPAI MEDIA
PEMADAM KELUAR

S APUKAN KE DASAR API MULAI


DARI SATU SISI KE SISI LAINNYA
SAMPAI API PADAM
APAR
TEHNIK PEMADAMAN API

SMOTHERING ( MENYELIMUTI )
Memisahkan hubungan antara uap bahan bakar dengan udara.

COOLING ( MENDINGINKAN )
Menyerap panas dari bahan bakar yang terbakar akibatnya akan
menghalangi proses pembakaran.

STARVATION
Memutuskan supplay bahan bakar.

BREAKING CHAIN REACTION/ DILUTION


Memutuskan rantai reaksi-reaksi pembakaran atau dengan menangkap
radikal-2 bebas, OH-, H+ agar tidak dapat melanjutkan proses
pembakaran.
Prinsip
PEMADAMAN Udara
Dilution
Memutuskan rantai reaksi-
reaksi pembakaran.

Smothering
Memisahkan
Uap api dengan udara

Starving
Memutuskan supplay bahan bakar. Cooling
Menyerap panas dari

API
bahan bakar yang terbakar

Bahan bakar Panas


FIRE PREVENTION
Kerangka Tanggap Darurat
Kebakaran

Renc Dasar
Pencegahan
Persiapan Tanggap Darurat Pemulihan

PRE FIRE POST FIRE


CONTROL IN CASE FIRE CONTROL CONTROL

FIRE SAFETY
FIRE SAFETY MANAGEMENT
MANAGEMENT
Ref. Kepmennaker No 186/1999
PRE FIRE CONTROL

Psl. 2 (1) (2) & (3)

Renc Dasar
Identifikasi potensi bahaya kebakaran
Identifikasi skenario kebakaran (Kurva laju pertumbuhan)
Identifikasi tingkat ancaman bahaya kebakaran (Paparan
produk kebakaran) Pencegahan
Perencanaan system proteksi kebakaran (Aktif/Pasif)
Perencanaan tanggap darurat (FEP)
Pembentukan organisasi Persiapan
Organisasi, Personel, Pelatihan/Sertifikasi
STRATEGI MENGHAMBAT LAJU JALAR API
Lapis – I Lapis – II & III Lapis - IV
Pre-flashover Post - flashover Fully Development Fire
Temperature

Flashover

Passive
Active
Deteksi
FIRE EMERGENCY PLAN
Lapis II
Fire Men Lapis IV
Pasukan
Lapis
Damkar
IV
Fire Departement
Lapis III Bantuan
dari lingkungan
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran

POSKO
POST
FIRE CONTROL

•INVESTIGASI

• ANALISIS

• REKOMENDASI

• REHABILITASI
Thursday, December 5, 2019 Laurensius Lamech 39
SOP K3 Penanggulangan Kebakaran

A. Pre Fire Plan


B. Fire Emergency Plan
C. Fire Safety Audit
D. ………………….
ASPEK DALAM PENILAIAN
PROTEKSI KEBAKARAN NORMAL
Safety Procedur Flammability (MSDS)
Mencegah
Pengawasan Penyalaan Sistem Pengaman
Deteksi &
Geometri Ruang Sifat
Emergency Pemadaman Awal Mencegah
Termal
Response Api Tumbuh Membesar Dinding
Beban Api Bukaan Ventilasi
Membatasi
Mencegah Konstr. Pemisah
Sarana Kompartementasi Pemakaian
Pemadaman Penjalaran Api Keruang Lainnya Bhn Mudah
Internal
Fire Stopping Terbakar
Damper Kebakaran
Operasi Petugas Mencegah Jarak Bangunan Aman
Penjalaran Api Ke Bangunan Lainnya
Sarana Pemadaman Eksternal Site Planning

Menjaga Memenuhi Persyaratan Ketahanan Api


Sarana Pemadaman Internal
Bangunan Tidak Runtuh
Penerapan Kompartementasi
Emergency Response Plan
Menjamin Sarana Jalan Keluar Yg Aman
Lebar Exit Kelancaran Evakuasi Penghuni Smoke Control System
Siamesse Connection Site Plan
Memberi Akses
Lift Kebakaran Dan Kemudahan Operasi DK Sistem Komunikasi Emergency
Posko Kebakaran Water Supply Fasilities
AMAN
Pembuatan Prosedur K3 Penanggulangan Kebakaran

Pre Fire Plan (Initial Review)


Input data  kondisi existing
Analisis terhadap kondisi existing bila terjadi kebakaran 
sebesar apa konsekuensi peristiwa yang terjadi
Review design engineering dan lakukan analisis kegagalan
terhadap semua komponen dan tindakan
pengendaliannya?
Persyaratan K3 yang diwajibkan sesuai ketentuan dan
standar yang berlaku
Perbaikan yang diperlukan
 Memprediksikan potensi bahaya,
 Menilai seberapa besar potensi dan kemungkinannya
untuk terjadi accident
 Apa akibat dan pengaruhnya
 Bagaimana tidakan pencegahannya
 Langkah/tindakan apa sumberdaya yang dibutuhkan
bila terjadi insident
PROSEDUR
• Identifikasi potensi bahaya & dampaknya
• Identifikasi kegagalan
• Susun prosedur pencegahan
• Identifikasi skenario kejadian kebakaran
• Susun strategi proteksi pasif
• Susun prosedur tanggap darurat
• Kebutuhan Sumberdaya (Alat & personel)
• Akses bantuan eksternal
UU 1/1970
Kepmen Tenaga Kerja RI
No Kep. 186/Men/1999

KEWAJIBAN PENGURUS
TEMPAT KERJA

Fire & Safety Officer

Safety Fire Emergency


Committee Team

SATUAN UNIT KERJA


UU 1/1970 + Kepmenaker 186/1999
KEWAJIBAN PENGURUS
Melaksanakan syarat-syarat K3
mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran:

a) Pengendalian setiap bentuk zat/energi


b) Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam
kebakaran dan sarana evakuasi
c) Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d) Pembentukan unit penanggulangan kebakaran
di tempat kerja
e) Penyelenggaraan latihan dan gladi
penanggulangan kebakaran secara berkala
f) Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan
darurat kebakaran.
g) Mengembangkan Sistem Manajemen K3 secara
berkelanjutan

12/05/19
Pre-Fire Planning
• Pre-fire plan pada instalasi & tempat kerja harus
disiapkan untuk potential major incident
• Untuk daerah tertentu tergantung dengan sumber daya
yang tersedia
• Untuk major fires memerlukan fire fighting team yang
terlatih dalam mengambil langkah tindakan kesesuaian
dengan peralatan
• Pre- fire plan harus diyakinkan ketersediaan media
pemadam yang sesuai (dalam jumlah yang mencukupi)
• Orang-orang posisi kunci harus familiar dengan pre-fire
planning
Pre-Fire Planning

Pelaksanaan Pre-Fire Plan perlu mengadakan


kerjasama dengan PMK setempat mepertimbangkan
1. Siapa yang memegang komando saat
major emergency, (Fire Chief
Perusahaan atau Komandan PMK?)
2. Kondisi kebakaran sebesar apa
dipertimbangkan sebagai major
emergency?
3. Siapa yang bertanggung jawab
pengamanan jalan raya di luar pabrik,
(pengaturan kendaran tanggap darurat
tidak terhambat)?
Pre-Fire Planning

4. Bilamana adanya orang cedera akan dipindahkan


dan siapa yang bertanggung jawab mengevakuasi
pada tempat yang aman?
5. Bagaimana pengaturan perawatan cedera ringan
dan luka parah?
6. Siapa yang bertanggung jawab mengangkat orang
yang cedera?
7. Siapa yang akan menyediakan peralatan tambahan
dan ketersediaannya?
Pre-Fire Planning

Untuk mencapai tanggap darurat yang optimal dari


team dan peralatan yang tersedia, pre-fire plan
harus mengarah pada aspek-aspek berikut:
1. Tanggung jawab komando
2. Prosedur evakuasi dan security
3. Prosedur komunikasi, termasuk hubungan dengan
pihak luar
4. Kemungkinan besar dan macam kebakaran
5. Kebutuhan air pemadam
6. Jumlah ketersedian foam (kalau diperlukan)
7. Kesesuaian ketersediaan macam media kebakaran
8. Persyaratan Process shut-down
Pre-Fire Planning

9. Metoda yang optimal dalam pemadaman kebakaran


10. Metoda yang optimal dalam proteksi fasilitas perusahaan
tetangga
11. Automatic and manually- operated fixed equipment yang akan
digunakan (seperti hydrant, monitor, dll, dan berapa banyak
fire pumps?)
12. Mobile/ portable equipment yang dibutuhkan (seperti selang-
selang, breathing apparatus, mobile cranes)
13. Kebutuhan manpower (seperti fire fighting standby teams,
medics, maintenance personnel)
14. Jalan masuk untuk mobile/portable equipment dan manpower
(seperti kendaraan, trailer, monitor)
PRODEDUR ANALISA
• Denah
• Diagram alir
Input : •

Daftar harga
Panduan
• Formulir

Prosedur:
1. Memilih unit proses yang akan ditinjau
2. Identifikasi Material Factor yang ada di unit proses.
3 Identifikasi General Process Hazard Factor
4. Analisis Spesial Process Hazard Factor
5. Analisis Level of Risk sebagai hasil kali dari faktor-faktor
tersebut diatas
1. Identifikasi bahaya dan Penaksiran resiko
(Risk assessment)

• Perkiraan potensi terjadinya kebakaran


ditiap unit kerja /zone
• Perkiraan jenis bahaya dan besarnya
kebakaran
• Perkiraan tingkat paparan jumlah dan
karakteristik penghuni, nilai asset serta
dampak thd lingkungan

ACCIDENT CONSEQUENCY
Industrial Safety Risk Management
Pemahaman Sistem

Identifikasi Bahaya

Probabilitas RISIKO Consequences


(P) = PXC (C)

Diterima Kriteria Ditolak


MONITOR STOP
Bussiness/Modif

Risiko dikelola

Retensi Transfer

RISK TREATMENT
Risk Control
SMK3
Cost Benefits Analysis
Volume bahaya :
f.( XYZ)

)
Laju jalar kebakaran (Y)

(Z
ran
p a
pa
k
pa
a m
D

Kerawanan penyalaan (X)


Kerawanan penyalaan (X) Frekuensi kejadian (X)
•Sulit terbakar (1) • Berpotensi dapat terjadi (1)
•Mudah terbahar (2) atau • Pernah terjadi 1 x (2)
•Mudah menyala (3) • Pernah terjadi 2 x (3)
•Dapat meledak (4) • Pernah terjadi >3 X (4)

Laju jalar kebakaran (Y)


RISIKO
•Lambat (1)
Volume bahaya :
•Sedang (2)
f.{ X.Y (Z1.2)}
•Cepat (3)

Dampak paparan ( Z 1) Dampak paparan ( Z 2)


(Kerusakan dan atau Nilai Kerugian) (Jumlah penghuni)
•Lokal (1) • orang
dan
•Luas (2) • orang
•Total (3) • orang
•Ekstrem (4) • Masyarakat sekitar

Dampak paparan (Z)


Dapat ditentukan dengan kriteria n
2. Sumber daya

Dengan mengetahui tingkat resiko bahaya,


apakah sumber daya yang dimiliki cukup memadai
untuk menanggulanginya

Sumber daya
- fasilitas
- peralatan
- pasokan
- SDM yang berpengalaman, ahli dan terlatih
- Akses bantuan
3. Tinjauan ulang rencana yang telah ada

FEP yang telah ada berlaku pada saat rencana tsb disusun
Bila peruntukan berubah maka potensi bahaya juga
berubah
FEP harus didesuaikan

4. Tujuan dan ruang lingkup

Apa yang diharapkan tujuan rumusan tanggap darurat,


Apakah hanya FEP apa termasuk yang lain, dan apakah
akan dibuat secara lengkap yang memuat aspek
pencegahan dan pemulihannya
5. Tipe rencana tanggap darurat

• Daftar periksa (terbatas bagi petugas)


• Rencana tanggap darurat (Melibatkan organisasi dan
seluruh personel)
• Rencana manajemen tanggap darurat (Lengkap meliputi
seluruh aspek)
• Rencana kerjasama (melibatkan pihak lain)

6. Tugas dan tanggung jawab

Mengatur peran siapa berbuat apa, diperlukan


General
Manager
Safety Committee Safety Officer UMUM
(Rumah tangga)

Crisis Centre Security


Fire Emergency
Commander Fire Chief Technician
(A)
TTD Area
TTD Area
(B)
TTD Area Fire Team
(C)
•Peran kebakaran
•Petugas Evakuasi
•Petugas Medis Seluruh Penghuni
•Petugas Keamanan •Karyawan
•Tamu/pengunjung
Skenario Umum Latihan Penanggulangan Kebakaran

No Kejadian Rincian kegiatan Pemeran Waktu


. (Aktor)
Prosedur Keadaan Darurat
Kejadian Pemeran Tindakan Keterangan
Alarm I Petugas Mencari titik api & siap memadamkan
dengan APAR
Kepala Piket Perintahkan Regu (Team) segera cek
lokasi & Siap memadamkan dengan
Hydran

Alarm Palsu Peran Lapor  Selesai


kebakaran
Regu Lapor  Selesai
Kebakaran Peran Padamkan  Padam  Selesai
kebakaran GAGAL  Lokalisir  Lapor
Regu Padamkan  Padam  Selesai
GAGAL  Lokalisir  Lapor 
Kebakaran Kepala Piket Printahkan Genral Alarm
Besar Lapor kpd Top Manajemen
Koordinasi Siaga Tanggap Darurat
Prosedur Keadaan Darurat
Kejadian Pemeran Tindakan Keterangan
Alarm II Petugas Membantu melokalisir
Peran Memandu evakuasi, Pengamanan
Kebakaran Menunggu instruksi

Kepala Piket Memimpin taktik strategi tanggap


darurat di lokasi terdepan
Melaporkan segala perkembangan yang
terjadi dengan POSKO

Regu Dibawah pimpinanKepala piket terus


pemadam inti bekerja melokalisir dan memadamkan
kebakaran

POSKO Dibawah pimpinan Plant manager,


DARURAT mengendalikan operasi tanggap darurat
Memonitor perkembangan,
pengambilan keputusan, koordinasi
external
Manajer K3 & AK3 kebakaran berperan
memberikan masukan2 dalam
pengambilan keputusan
Prosedur Keadaan Darurat
Kejadian Pemeran Tindakan Keterangan
Tier II Teknisi
Kebakaran
Besar Scurity
Perlu Petugas P3K Menjalankan tupoksi masing masing Dibawah
bantuan sesuai prosedur dengan pimpinan
Eksternal Team medis mengoptimalkan sumber daya yang korlab masing
ada, sambil menunggu bantuan masing
Telekomunikasi eksternal datang
Team SAR
Dll
Pasca
kebakaran
Prosedur yang ideal memuat:
• Memuat informasi potensi bahaya
• Memuat informasi sarana & peralatan proteksi
yang tersedia
• Ada pengaturan untuk orang-orang
cacat/disabled
• Ada record updating.
Format
1. PENDAHULUAN
– Maksud dan Tujuan
– Dasar Hukum
– Ruang lingkup
– Daftar istilah/singkatan
– Petunjuk pemakaian
2. INFORMASI UMUM
• Definisi keadaan darurat
• Jenis keadaan darurat
• Potensi bahaya dan lokasi yang perlu diperhatikan
• Sarana & peralatan proteksi terpasang
• Lokasi Pos Komando dan Tempat berkumpul
(assembly point)
3. PEMERAN DALAM KEADAAN
DARURAT
– Organisasi Keadaan Darurat
– Fungsi manajemen & personil kunci
– Uraian tugas masing-masing personil
– Koordinasi internal
– Koordinasi eksternal dan peran institusi terkait
4. PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN

– Prosedur Tindakan Awal saat Kebakaran terjadi


– Prosedur Pemadaman / pengendalian Kebakaran
– Prosedur Penanggulangan kebakaran di Luar Jam Kerja
– Pengaturan Alarm Tanda Bahaya dan Komunikasi Emergency
– Prosedur Evakuasi
– Prosedur Emergency Medis (medical emergency)
– Prosedur Pasca Evakuasi
– Prosedur Evaluasi Pasca Kebakaran
– Prosedur Pelaporan Kebakaran
– Koordinasi Tindakan Penanggulangan dengan Dinas Kebakaran
– Prosedur Penanganan Emergency Operation Centre / POSKO
– Petunjuk Umum bagi Semua Orang

Anda mungkin juga menyukai