Anda di halaman 1dari 9

PROSEDUR PENANGANAN KEBAKARAN

1. Pengamanan pintu emergency


. JANGAN PANIK, USAHAKAN TENANG
Ingat setiap kepanikan akan mengurangi daya pikir dan gerak anda.
2. BUNYIKAN ALARM
Alarm dibunyikan untuk memberitahukan adanya kebakaran dan melakukan langkah
pengamanan.
Usahakan melokalisir / membatasi daerah kebakaran untuk mencegah menjalannya api
lebih
luas.
3. PERGUNAKAN APAR YANG CEPAT, AMAN DAN TEPAT (CAT)
Kecepatan, aman dan ketepatan memakai APAR akan berpengaruh dalam
memadamkan
kebakaran.
Jika api masih berkobar, segera usahakan memadamkan api dengan alat Pemadam
Api Ringan
(APAR) atau
alat pemadam lainnya yang tersedia (karung basah).
Jangan mempertaruhkan nyawa sia-sia karena kecerobohan diri sendiri sehingga
terjebak dalam
kebakaran
4. MATIKAN ALIRAN LISTRIK, GAS DAN ALIRAN BAHAN BAKAR
Dalam kebakaran kita harus berusaha mengurangi segala kemungkinan dapat
menambah besar
kebakaran, korban dan bahaya.
Segera putuskan / matikan dari luar dengan mematikan saklar induk dan segera
disegel,
semua sikring jangan dikutak-katik.
5. BERITAHUKAN DINAS KEBAKARAN
Untuk menanggulangi bahaya kebakaran yang besar dibutuhkan bantuan khusus dari
DINAS
KEBAKARAN.
HUBUNGI APARAT KEPOLISIAN TERDEKAT DAN PETUGAS GS QUICK
RESPOND UNIT DAN
KOORDINATOR KEAMANAN SETEMPAT
PROSEDUR MENGATASI DEMONSTRASI ATAU UNJUK RASA
1. JIKA YANG BERDEMO ADALAH KARYAWAN LANGKAH YANG DIAMBIL
ADALAH :
a. Menutup pintu gerbang.
b. Mencegah orang diluar karyawan untuk masuk ke dalam lokasi
c. Memonitor dan mengawasi secara terus-menerus agar tidak terjadi
pengerusakan/anarkis.
d. Menghubungi GS QUICK RESPOND UNIT untuk meminta bantuan petugas Satpam.
Melaporkan ke Koordinator setempat.
2. JIKA YANG BERDEMONSTRASI ADALAH DARI ORANG LUAR (Organisasi
Masyarakat)
LANGKAH YANG HARUS DIAMBIL ADALAH :
a. Segera menutup pintu gerbang utama. Menenangkan karyawan yang sedang
bekerja,
agar tidak
menjadi kacau / gelisah.
b. Menghubungi GS QUICK RESPOND UNIT untuk meminta petugas tambahan.
c. Anggota Satpam dengan kekuatan maksimal berjaga jaga dipintu utama/gerbang
utama.
d. Melaporkan ke Koordinator untuk mengantisipasi kejadian dengan berkoordinasi ke
Aparat
Kepolisian
setempat.
PROSEDUR MENGATASI ORANG MABUK DAN PERKELAHIAN
DILOKASI KERJA
1. ORANG MABUK
a. Lakukan penangkapan apabila ada perlawanan
b. Gunakan tongkat polisi (knopel) dengan tidak membahayakan diri orang yang
sedang
mabuk.
c. Setelah orang mabuk dapat dikendalikan lakukan pemborgolan.
d. Amankan orang yang mabuk sehingga tidak membahayakan orang lain.
e. Apabila orang yang mabuk tersebut tidak melakukan perbuatan menggangu
keamanan
segera halau
dan usahakan orang tersebut untuk menjauh dari lingkungan perusahaan
f. Apabila terjadi pengrusakan oleh orang yang mabuk, sehingga peristiwa tersebut
mengakibatkan
kerugian materi, kumpulan barang bukti untuk selanjutnya diserahkan kepada polisi
guna
kepentingan
penyidikan.
g. Laporkan perihal tersebut ke Koordinator setempat.
2. PERKELAHIAN
a. Usahakan melerai/memisahkan dengan memberikan peringatan untuk mengalihkan
perhatiannya.
b. Mendamaikan dengan cara membawa orang yang berkelahi ke Pos Penjagaan
c. Laporkan hal tersebut ke Koordinator setempat.
PROSEDUR PENANGANAN PENCURIAN
Pasal 362 KUHP
1. PERHATIKAN DAN TELITI CARA-CARA PENCURIAN TERSEBUT DILAKUKAN
(MODUS OPERANDI)
2. CARI BEKAS-BEKAS SIDIK JARI LATENT TETAPI JANGAN SEKALI-KALI
DISENTUH
3. CATAT HAL-HAL YANG AKAN DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN BERITA
ACARA PENDAPATAN
(PEMERIKSAANTKP OLEH PENYIDIK) AMANKAN TKP HUBUNGI APARAT
KEPOLISIAN SETEMPAT
4. LAPORKAN KE GS QUICK RESPOND UNIT , DAN KOORDINATOR SETEMPAT
UNTUK MELANJUTKAN
LAPORANNYA KE PIMPINAN SETEMPAT.
PROSEDUR DALAM PENANGANAN DI TKP
1. TINDAKAN TERHADAP LOKASI KEJADIAN
a. Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang-orang yang tidak
berkepentingan.
b. Pertahankan keaslian TKP (Status Quo) selama pemeriksaan pada TKP cegah
barang bukti
/ bekas jangan sampai rusak / hilang.
c. Hubungi polisi setempat secara langsung melalui telepon.
d. Jangan memegang barang bukti dengna tangan telanjang / terbuka agar sidik jari
pelaku
tetap asli.
2. TINDAKAN TERHADAP KORBAN
a. Memeriksa apabila masih ada tanda-tanda kehidupan pada korban.
b. Memeriksa pergelangan tangan apakah masih ada denyut nadi.
c. Beri tanda-tanda letak korban di TKP.
d. Bila masih ada tanda-tanda kehidupan, segera diberikan pertolongan dengan PPPK.
e. Bila mungkin, diminta keterangan tentang identitas pelaku.
3. TINDAKAN TERHADAP PELAKU
a. Tangkap pelaku bila masih berada di TKP dan melakukan penggeladahan.
b. Catat identitas pelaku (nama, umur, pekerjaan, alamat ).
c. Adakan pencarian singkat kalau pelaku kiranya berada disekitar TKP.
d. Segera hubungi polisi terdekat.
4. TINDAKAN TERHADAP SAKSI
a. Catat keterangan saksi-saksi yang mengetahui dan jaga jangan sampai berhubungan
satu
sama lainnya.
b. Tahan saksi ditempat kejadian menunggu sampai datangnya petugas penyidik dari
polisi
setempat.
c. Catat nama, pekerjaan dan alamat pada saksi dan meemerintahkan siapapun yang
dicurigai untuk tidak meninggalkan TKP.
5. MELAKUKAN PEMBERITAHUAN HUBUNGI KESATUAN POLISI TERDEKAT
DAN KELUARGA KORBAN MELALUI TELEPON
6. KEWAJIBAN MEMBERIKAN LAPORAN SINGKAT
a. Setelah penyidik datang, laporkan semua urutan-urutan tindakan yang telah
dilakukan
dan buat laporan secara singkat tentang nama, alamat korban, saksi dan pelaku tindak
pidana yang dicurigai serta tindakan yang telah dilaksanakan di TKP.
b. Melaporkan ke GS QUICK RESPOND UNIT, dan Koodinator setempat
PROSEDUR PENGAMANAN LEDAKAN BOM
1. EVAKUASI SECARA TOTAL DILAKSANAKAN SECARA TERTIB DENGAN
MENGAMBIL RUTE YANG
JAUH DARI DAERAH LEDAKAN.
2. AMANKAN TKP DENGAN RADIUS PALING TIDAK 200 METER DARI PUSAT
LEDAKAN.
3. HUBUNGI TIM PERTOLONGAN PERTAMA (GAWAT DARURAT) DAN PEMADAM
KEBAKARAN,
KEMUDIAN HUBUNGI PIHAK POLRI C.Q JIHANDAK GEGANA POLDA JAWA
BARAT.
4. KOORDINATOR MEMIMPIN PENYISIRAN LOKASI UNTUK MENCARI
KEMUNGKINAN ADANYA BAHAN
PELEDAK LAINNYA.
5. BILAMANA ADA DAERAH YANG MENCURIGAKAN, SEGERA AMANKAN DAN
KOSONGKAN.
6. BUATKAN LAPORAN KEJADIAN SECARA DETAIL BERDASARKAN FAKTA-
FAKTA DI LAPANGAN
MAUPUN SAKSI-SAKSI YANG ADA.
7. SEGERA LAPORKAN SECARA DETAIL KEPADA APARAT POLRI
SESAMPAINNYA MEREKA DI TKP
PERIHAL LEDAKAN BOM, ITU SENDIRI DAN DAERAH / AREA YANG TELAH
DISISIR / DIPERIKSA.
8. LAPORAN LAINNYA YANG TERKAIT.
PROSEDUR ANCAMAN BOM VIA TELEPON
1. PENERIMA TELEPON HARUS BERSIKAP TENANG, WAJAR DAN JANGAN
PANIK.
2. PANCING PENELPON AGAR BICARA SELAMA MUNGKIN DENGAN BERBAGAI
PERTANYAAN UNTUK
MENGENALI SUARA PENELPON.
3. INGAT DAN CATAT PESAN-PESAN PENELPON DAN PERHATIKAN SUASANA
LINGKUNGAN YANG
TERDENGAR
DI TELPON, MISALNYA: DIALEK/LOGAT PENELPON, SUARA MOBIL LALU-
LALANG, DLL.
4. HUBUNGI PIHAK TELKOM DARIMANA TEMPAT/LOKASI PENELPON TERSEBUT
BERASAL.
( Jika Memungkinkan)
5. SEGERA HUBUNGI PIHAK PIMPINAN MANAJEMEN , KOORDINATOR
KEAMANAN DAN KEPOLISIAN
WILAYAH
TERDEKAT (POLSEK) SECARA DIAM-DIAM GUNA MENGHINDARI KEPANIKAN
ORANG.
6. LAKUKAN PENYISIRAN UNTUK MENCARI APAKAH ADA BENDA DILOKASI
DENGAN CIRI-CIRI YANG
DISEBUTKAN OLEH PENELPON.
7. APABILA BENDA TERSEBUT DITEMUKAN, JANGAN SENTUH MELAINKAN
LAKUKAN TINDAKAN
PENGAMANAN
DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TPTKP) SAMBIL MENUNGGU PETUGAS POLRI
TIBA.
8. KOORDINIR AGAR STAFF DAN KARYAWAN SERTA TAMU/KONSUMEN UNTUK
SEGERA KELUAR
DENGAN TERTIB.
9. AMANKAN SEMUA AKSES KELUAR/MASUK, ORANG-ORANG YANG
TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK.

Anda mungkin juga menyukai