Referensi :
1. Surat Keputusan Kepala Kepolisian RI No Pol :
SKEP/1138/X/1999 tanggal 5 Oktober
1999,tentang : Buku Petunjuk Lapangan Pembinaan
dan Penyelamatan.
Tanggung Jawab :
1.Koordinator Umum Atas Nama pimpinan RS RAFFLESIA bertanggung
jawab terhadap keamanan,kelancaran pelaksanaan tugas
pengamanan & pelayanan di RS RAFFLESIA
2..Komandan Satpam bertanggung jawab langsung untuk menjalani &
Mengawasi standar operasional prosedur terhadap anggota di
lapangan
4. Seluruh Petugas Pengamanan RS RAFFLESIA melaksanakan dan
bertanggung jawab secara langsung selama proses pekerjaan
berlangsung. . JANGAN PANIK, USAHAKAN TENANG
Ingat setiap kepanikan akan mengurangi daya pikir dan gerak anda.
2. BUNYIKAN ALARM…
Alarm dibunyikan untuk memberitahukan adanya
kebakaran dan melakukan langkah pengamanan. Usahakan
melokalisir / membatasi daerah kebakaran untuk mencegah
menjalannya api lebih luas.
3. PERGUNAKAN APAR YANG CEPAT, AMAN DAN
TEPAT (CAT)
Kecepatan, aman dan ketepatan memakai APAR akan
berpengaruh dalam memadamkan kebakaran. Jika api masih
berkobar, segera usahakan memadamkan api dengan alat
Pemadam Api Ringan (APAR) atau alat pemadam lainnya yang
tersedia (karung basah).
Jangan mempertaruhkan nyawa sia-sia karena kecerobohan diri
sendiri sehingga terjebak dalam kebakaran
4. MATIKAN ALIRAN LISTRIK, GAS DAN ALIRAN BAHAN
BAKAR
Dalam kebakaran kita harus berusaha mengurangi segala
kemungkinan dapat menambah besar kebakaran, korban dan
bahaya.
Segera putuskan / matikan dari luar dengan mematikan saklar
induk dan segera disegel, semua sikring jangan dikutak-katik.
5. BERITAHUKAN DINAS KEBAKARAN
Untuk menanggulangi bahaya kebakaran yang besar dibutuhkan
bantuan khusus dari DINAS KEBAKARAN.
HUBUNGI APARAT KEPOLISIAN TERDEKAT DAN
PETUGAS GS QUICK
RESPOND UNIT DAN
KOORDINATOR KEAMANAN
SETEMPAT
a. Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang-orang yang tidak berkepentingan.
b. Pertahankan keaslian TKP (Status Quo) selama pemeriksaan pada TKP cegah barang bukti /
bekas jangan sampai rusak / hilang.
c. Hubungi polisi setempat secara langsung melalui telepon.
d. Jangan memegang barang bukti dengna tangan telanjang / terbuka agar sidik jari pelaku tetap
asli.
2. TINDAKAN TERHADAP KORBAN
a. Memeriksa apabila masih ada tanda-tanda kehidupan pada korban.
b. Memeriksa pergelangan tangan apakah masih ada denyut nadi.
c. Beri tanda-tanda letak korban di TKP.
d. Bila masih ada tanda-tanda kehidupan, segera diberikan pertolongan dengan PPPK.
e. Bila mungkin, diminta keterangan tentang identitas pelaku.
3. TINDAKAN TERHADAP PELAKU
a. Tangkap pelaku bila masih berada di TKP dan melakukan penggeladahan.
b. Catat identitas pelaku (nama, umur, pekerjaan, alamat ).
c. Adakan pencarian singkat kalau pelaku kiranya berada disekitar TKP.
d. Segera hubungi polisi terdekat.
a. Catat keterangan saksi-saksi yang mengetahui dan jaga jangan sampai berhubungan satu sama
lainnya.
b. Tahan saksi ditempat kejadian menunggu sampai datangnya petugas penyidik dari polisi
setempat.
c. Catat nama, pekerjaan dan alamat pada saksi dan meemerintahkan siapapun yang dicurigai
untuk tidak meninggalkan TKP.
5. MELAKUKAN PEMBERITAHUAN HUBUNGI KESATUAN POLISI TERDEKAT DAN
KELUARGA KORBAN MELALUI TELEPON
6. KEWAJIBAN MEMBERIKAN LAPORAN SINGKAT
a. Setelah penyidik datang, laporkan semua urutan-urutan tindakan yang telah dilakukan dan buat
laporan secara singkat tentang nama, alamat korban, saksi dan pelaku tindak pidana yang
dicurigai serta tindakan yang telah dilaksanakan di TKP.
b. Melaporkan ke GS QUICK RESPOND UNIT, dan Koodinator setempat.
1. EVAKUASI SECARA TOTAL DILAKSANAKAN SECARA TERTIB DENGAN MENGAMBIL RUTE
YANG JAUH DARI DAERAH LEDAKAN.
2. AMANKAN TKP DENGAN RADIUS PALING TIDAK 200 METER DARI PUSAT LEDAKAN.
3. HUBUNGI TIM PERTOLONGAN PERTAMA (GAWAT DARURAT) DAN PEMADAM KEBAKARAN,
KEMUDIAN HUBUNGI PIHAK POLRI C.Q JIHANDAK GEGANA POLDA JAWA BARAT.
4. KOORDINATOR MEMIMPIN PENYISIRAN LOKASI UNTUK MENCARI KEMUNGKINAN ADANYA
BAHAN PELEDAK LAINNYA.
5. BILAMANA ADA DAERAH YANG MENCURIGAKAN, SEGERA AMANKAN DAN KOSONGKAN.
6. BUATKAN LAPORAN KEJADIAN SECARA DETAIL BERDASARKAN FAKTA-FAKTA DI
LAPANGAN MAUPUN SAKSI-SAKSI YANG ADA.
7. SEGERA LAPORKAN SECARA DETAIL KEPADA APARAT POLRI SESAMPAINNYA MEREKA DI
TKP PERIHAL LEDAKAN BOM, ITU SENDIRI DAN DAERAH / AREA YANG TELAH DISISIR /
DIPERIKSA.
8. LAPORAN LAINNYA YANG TERKAIT.
1. PENERIMA TELEPON HARUS BERSIKAP TENANG, WAJAR DAN JANGAN PANIK.
2. PANCING PENELPON AGAR BICARA SELAMA MUNGKIN DENGAN BERBAGAI PERTANYAAN
UNTUK MENGENALI SUARA PENELPON.
3. INGAT DAN CATAT PESAN-PESAN PENELPON DAN PERHATIKAN SUASANA LINGKUNGAN
YANG TERDENGAR DI TELPON, MISALNYA: DIALEK/LOGAT PENELPON, SUARA MOBIL LALU-
LALANG, DLL. 4. HUBUNGI PIHAK TELKOM DARIMANA TEMPAT/LOKASI PENELPON TERSEBUT
BERASAL. ( Jika Memungkinkan)
5. SEGERA HUBUNGI PIHAK PIMPINAN MANAJEMEN , KOORDINATOR KEAMANAN DAN
KEPOLISIAN WILAYAH TERDEKAT (POLSEK) SECARA DIAM-DIAM GUNA MENGHINDARI
KEPANIKAN ORANG.
6. LAKUKAN PENYISIRAN UNTUK MENCARI APAKAH ADA BENDA DILOKASI DENGAN CIRI-CIRI
YANG DISEBUTKAN OLEH PENELPON.
7. APABILA BENDA TERSEBUT DITEMUKAN, JANGAN SENTUH MELAINKAN
LAKUKAN TINDAKAN
PENGAMANAN
DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TPTKP) SAMBIL MENUNGGU PETUGAS POLRI TIBA.
8. KOORDINIR AGAR STAFF DAN KARYAWAN SERTA TAMU/KONSUMEN UNTUK SEGERA
KELUAR DENGAN
TERTIB.
9. AMANKAN SEMUA AKSES KELUAR/MASUK, ORANG-ORANG YANG TIDAK
BERKEPENTINGAN “DILARANG MASUK”.
1. MEMBUKA PINTU UTAMA PADA SAAT JAM OPENING
2. MENGADAKAN PENGECEKAN SEKITAR GEDUNG
3. MENGONTROL DAN MENGECEK INVENTARIS KANTOR
4. MENGATUR ANTRIAN APABILA CEK BODY
5. MENGGUNAKAN PRILAKU “PROSEDUR” DALAM BERHUBUNGAN DENGAN MASSA