Anda di halaman 1dari 14

PT.

GARDA SATRIA METRO STEALTH BANDUNG


Divisi Operasional
Standard Operation Prosedure

STANDAR OPERATING PROSEDURE PELAYANAN BANTUAN PENGAMANAN PT.


GARDASATRIA METRO STEALTH
Tujuan :
Sebagai pedoman kepada petugas security dalam menjalankan tugas kerja sebagai pengaman &
memberikan pelayanan kepada seluruh orang yang menggunakan jasa PT. GardaSatria Metro
Stealth
Lingkup :
Berlaku bagi petugas yang bekerja di project RS. Cahya Kawaluyan
Referensi :
1. Surat Keputusan Kepala Kepolisian RI No Pol : SKEP/1138/X/1999 tanggal 5 Oktober
1999,tentang : Buku Petunjuk Lapangan Pembinaan dan Penyelamatan.
Tanggung Jawab :
1. Kabag Ops Atas Nama pimpinan PT. Garda Satria Metro Stealth bertanggung jawab
terhadap keamanan,kelancaran pelaksanaan tugas pengamanan & pelayanan di Rumah
sakit Cahya Kawaluyan
2. Kasie Ops PT. Garda Satria Metro Stealth bertanggung jawab dalam mengawasi kegiatan
operasional sesuai Standar Operasional Prosedur
3. Koordinator & Deputi Operasional bertanggung jawab langsung untuk menjalani &
Mengawasi standar operasional prosedur terhadap anggota di lapangan
4. Seluruh Petugas Security PT. Garda Satria Metro Stealth melaksanakan dan bertanggung
jawab secara langsung selama proses pekerjaan berlangsung.

Prosedur penanganan kejadian


PROSEDUR PENANGANAN KEBAKARAN
1. Pengamanan pintu emergenci
. JANGAN PANIK, USAHAKAN TENANG
Ingat setiap kepanikan akan mengurangi daya pikir dan gerak anda.
2. BUNYIKAN ALARM
Alarm dibunyikan untuk memberitahukan adanya kebakaran dan melakukan langkah
pengamanan. Usahakan melokalisir / membatasi daerah kebakaran untuk
mencegah
menjalannya api lebih luas.

3. PERGUNAKAN APAR YANG CEPAT, AMAN DAN TEPAT (CAT)


Kecepatan, aman dan ketepatan memakai APAR akan berpengaruh dalam memadamkan
kebakaran. Jika api masih berkobar, segera usahakan memadamkan api dengan alat Pemadam
Api Ringan (APAR) atau alat pemadam lainnya yang tersedia (karung basah). Jangan
mempertaruhkan nyawa sia-sia karena kecerobohan diri sendiri sehingga terjebak dalam
kebakaran
4. MATIKAN ALIRAN LISTRIK, GAS DAN ALIRAN BAHAN BAKAR
Dalam kebakaran kita harus berusaha mengurangi segala kemungkinan dapat menambah besar
kebakaran, korban dan bahaya. Segera putuskan / matikan dari luar dengan mematikan saklar
induk dan segera disegel, semua sikring jangan dikutak-katik.
5. BERITAHUKAN DINAS KEBAKARAN
Untuk menanggulangi bahaya kebakaran yang besar dibutuhkan bantuan khusus dari DINAS
KEBAKARAN. HUBUNGI APARAT KEPOLISIAN TERDEKAT DAN PETUGAS GS
QUICK RESPOND UNIT DAN KOORDINATOR KEAMANAN SETEMPAT

PROSEDUR MENGATASI DEMONSTRASI ATAU UNJUK RASA


1. JIKA YANG BERDEMO ADALAH KARYAWAN
ADALAH :

LANGKAH YANG

DIAMBIL

a. Menutup pintu gerbang.


b. Mencegah orang diluar karyawan untuk masuk ke dalam lokasi
c. Memonitor dan mengawasi secara terus-menerus agar tidak terjadi pengerusakan/anarkis.
d. Menghubungi GS QUICK RESPOND UNIT untuk meminta bantuan
Melaporkan ke Koordinator setempat.

petugas Satpam.

2. JIKA YANG BERDEMONSTRASI ADALAH DARI ORANG LUAR (Organisasi


Masyarakat)
LANGKAH YANG HARUS DIAMBIL ADALAH :
a. Segera menutup pintu gerbang utama. Menenangkan karyawan yang sedang bekerja, agar
tidak menjadi kacau / gelisah.
b. Menghubungi GS QUICK RESPOND UNIT untuk meminta petugas tambahan.
c. Anggota Satpam dengan kekuatan maksimal berjaga jaga dipintu utama/gerbang utama.
d. Melaporkan ke Koordinator untuk mengantisipasi kejadian dengan berkoordinasi ke Aparat
Kepolisian setempat.

PROSEDUR MENGATASI ORANG MABUK DAN PERKELAHIAN DILOKASI KERJA


1. ORANG MABUK
a. Lakukan penangkapan apabila ada perlawanan
b. Gunakan tongkat polisi (knopel) dengan tidak membahayakan diri orang yang sedang
mabuk.
c. Setelah orang mabuk dapat dikendalikan lakukan pemborgolan.
d. Amankan orang yang mabuk sehingga tidak membahayakan orang lain.
e. Apabila orang yang mabuk tersebut tidak melakukan perbuatan menggangu keamanan
segera halau dan usahakan orang tersebut untuk menjauh dari lingkungan perusahaan
f. Apabila terjadi pengrusakan oleh orang yang mabuk, sehingga peristiwa tersebut
mengakibatkan kerugian materi, kumpulan barang bukti untuk selanjutnya diserahkan kepada
polisi guna kepentingan penyidikan.
g. Laporkan perihal tersebut ke Koordinator setempat.
2. PERKELAHIAN
a. Usahakan melerai/memisahkan dengan memberikan peringatan untuk mengalihkan
perhatiannya.
b. Mendamaikan dengan cara membawa orang yang berkelahi ke Pos Penjagaan
c. Laporkan hal tersebut ke Koordinator setempat.

PROSEDUR PENANGANAN PENCURIAN


Pasal 362 KUHP
1. PERHATIKAN DAN TELITI CARA-CARA PENCURIAN TERSEBUT DILAKUKAN
(MODUS OPERANDI)
2. CARI BEKAS-BEKAS SIDIK JARI LATENT TETAPI JANGAN SEKALI-KALI
DISENTUH
3. CATAT HAL-HAL YANG AKAN DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN BERITA ACARA
PENDAPATAN (PEMERIKSAANTKP OLEH PENYIDIK) AMANKAN TKP HUBUNGI
APARAT KEPOLISIAN SETEMPAT

4. LAPORKAN KE GS QUICK RESPOND UNIT , DAN KOORDINATOR SETEMPAT


UNTUK MELANJUTKAN LAPORANNYA KE PIMPINAN SETEMPAT.

PROSEDUR DALAM PENANGANAN DI TKP


1. TINDAKAN TERHADAP LOKASI KEJADIAN
a.

Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang-orang yang tidak


berkepentingan.

b.
Pertahankan keaslian TKP (Status Quo) selama pemeriksaan pada TKP cegah barang
bukti / bekas jangan sampai rusak / hilang.
c.

Hubungi polisi setempat secara langsung melalui telepon.

d.
Jangan memegang barang bukti dengna tangan telanjang / terbuka agar sidik jari pelaku
tetap asli.
2. TINDAKAN TERHADAP KORBAN
a. Memeriksa apabila masih ada tanda-tanda kehidupan pada korban.
b. Memeriksa pergelangan tangan apakah masih ada denyut nadi.
c. Beri tanda-tanda letak korban di TKP.
d. Bila masih ada tanda-tanda kehidupan, segera diberikan pertolongan dengan PPPK.
e. Bila mungkin, diminta keterangan tentang identitas pelaku.
3. TINDAKAN TERHADAP PELAKU
a. Tangkap pelaku bila masih berada di TKP dan melakukan penggeladahan.
b. Catat identitas pelaku (nama, umur, pekerjaan, alamat ).
c. Adakan pencarian singkat kalau pelaku kiranya berada disekitar TKP.
d. Segera hubungi polisi terdekat.
4. TINDAKAN TERHADAP SAKSI
a. Catat keterangan saksi-saksi yang mengetahui dan jaga jangan sampai berhubungan satu sama
lainnya.
b. Tahan saksi ditempat kejadian menunggu sampai datangnya petugas penyidik dari polisi
setempat.
c. Catat nama, pekerjaan dan alamat pada saksi dan meemerintahkan siapapun yang dicurigai
untuk
tidak meninggalkan TKP.

5. MELAKUKAN PEMBERITAHUAN HUBUNGI KESATUAN POLISI TERDEKAT


DAN KELUARGA KORBAN MELALUI TELEPON
6. KEWAJIBAN MEMBERIKAN LAPORAN SINGKAT
a. Setelah penyidik datang, laporkan semua urutan-urutan tindakan yang telah dilakukan dan
buat laporan secara singkat tentang nama, alamat korban, saksi dan pelaku tindak pidana yang
dicurigai serta tindakan yang telah dilaksanakan di TKP.
b. Melaporkan ke GS QUICK RESPOND UNIT, dan Koodinator setempat.

4. TINDAKAN TERHADAP SAKSI


a. Catat keterangan saksi-saksi yang mengetahui dan jaga jangan sampai berhubungan satu sama
lainnya.
b. Tahan saksi ditempat kejadian menunggu sampai datangnya petugas penyidik dari polisi
setempat.
c. Catat nama, pekerjaan dan alamat pada saksi dan meemerintahkan siapapun yang dicurigai
untuk
tidak meninggalkan TKP.
5. MELAKUKAN PEMBERITAHUAN HUBUNGI KESATUAN POLISI TERDEKAT
DAN KELUARGA KORBAN MELALUI TELEPON
6. KEWAJIBAN MEMBERIKAN LAPORAN SINGKAT
a. Setelah penyidik datang, laporkan semua urutan-urutan tindakan yang telah dilakukan dan
buat laporan secara singkat tentang nama, alamat korban, saksi dan pelaku tindak pidana yang
dicurigai serta tindakan yang telah dilaksanakan di TKP.
b. Melaporkan ke GS QUICK RESPOND UNIT, dan Koodinator setempat.

PROSEDUR PENGAMANAN LEDAKAN BOM


1.
EVAKUASI SECARA TOTAL DILAKSANAKAN SECARA TERTIB DENGAN
MENGAMBIL RUTE YANG JAUH DARI DAERAH LEDAKAN.
2.
AMANKAN TKP DENGAN RADIUS PALING TIDAK 200 METER DARI PUSAT
LEDAKAN.
3.
HUBUNGI TIM PERTOLONGAN PERTAMA (GAWAT DARURAT) DAN
PEMADAM KEBAKARAN, KEMUDIAN HUBUNGI PIHAK POLRI C.Q JIHANDAK
GEGANA POLDA JAWA BARAT.

4.
KOORDINATOR MEMIMPIN PENYISIRAN LOKASI
KEMUNGKINAN ADANYA BAHAN PELEDAK LAINNYA.

UNTUK

MENCARI

5.
BILAMANA ADA DAERAH YANG MENCURIGAKAN, SEGERA AMANKAN DAN
KOSONGKAN.
6.
BUATKAN LAPORAN KEJADIAN SECARA DETAIL BERDASARKAN FAKTAFAKTA DI LAPANGAN MAUPUN SAKSI-SAKSI YANG ADA.
7. SEGERA LAPORKAN SECARA DETAIL KEPADA APARAT POLRI SESAMPAINNYA
MEREKA DI TKP PERIHAL LEDAKAN BOM, ITU SENDIRI DAN DAERAH / AREA
YANG TELAH DISISIR / DIPERIKSA.
8. LAPORAN LAINNYA YANG TERKAIT.
PROSEDUR ANCAMAN BOM VIA TELEPON
1.
PENERIMA TELEPON HARUS BERSIKAP TENANG, WAJAR DAN JANGAN
PANIK.
2.
PANCING PENELPON AGAR BICARA SELAMA MUNGKIN DENGAN BERBAGAI
PERTANYAAN UNTUK MENGENALI SUARA PENELPON.
3.
INGAT DAN CATAT PESAN-PESAN PENELPON DAN PERHATIKAN SUASANA
LINGKUNGAN YANG TERDENGAR
DI TELPON, MISALNYA: DIALEK/LOGAT PENELPON, SUARA MOBIL LALULALANG, DLL.
4.
HUBUNGI PIHAK
TERSEBUT BERASAL.

TELKOM

DARIMANA

TEMPAT/LOKASI

PENELPON

( Jika Memungkinkan)
5.
SEGERA HUBUNGI PIHAK PIMPINAN MANAJEMEN , KOORDINATOR
KEAMANAN DAN KEPOLISIAN WILAYAH
TERDEKAT (POLSEK) SECARA DIAM-DIAM GUNA MENGHINDARI KEPANIKAN
ORANG.
6.
LAKUKAN PENYISIRAN UNTUK MENCARI APAKAH ADA BENDA DILOKASI
DENGAN CIRI-CIRI YANG
DISEBUTKAN OLEH PENELPON.
7.
APABILA BENDA TERSEBUT DITEMUKAN, JANGAN SENTUH MELAINKAN
LAKUKAN TINDAKAN PENGAMANAN
DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TPTKP) SAMBIL MENUNGGU PETUGAS POLRI
TIBA.

8.
KOORDINIR AGAR STAFF DAN KARYAWAN SERTA TAMU/KONSUMEN
UNTUK SEGERA KELUAR DENGAN TERTIB.
9.

AMANKAN SEMUA AKSES KELUAR/MASUK, ORANG-ORANG YANG


TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK.

PROSEDUR PELAKSANAAN KERJA SATPAM


1. MEMBUKA PINTU UTAMA PADA SAAT JAM OPENING
2. MENGADAKAN PENGECEKAN SEKITAR GEDUNG
3. MENGONTROL DAN MENGECEK INVENTARIS KANTOR
4. MENGATUR ANTRIAN APABILA CEK BODY
5. MENGGUNAKAN PRILAKU PROSEDUR DALAM BERHUBUNGAN DENGAN
MASSA
6. MENGAWASI ORANG YANG KELUAR MASUK
7.
MELAKUKAN PENGONTROLAN & PEMANTAUAN JALANNYA
OPERASIONAL

KEGIATAN

8. MENGAWASI AREAL PENJAGAAN KETIKA PATROLI


9.
PENGAWASAN DI AREA PARKIR TERHADAP KENDARAAN
KARYAWAN (BILA ADA PARKIR)

PIMPINAN,

10. MENUTUP PINTU (JIKA AKTIVITAS SELESAI ) DAN ALARM KEADAAN ON


11. MELAKUKAN PENGONTROLAN KEMBALI AREA PENJAGAAN
12. MEMBUAT MUTASI HARIAN DALAM BUKU JURNAL
Tugas Penjagaan gedung RS. Cahya Kawaluyan
1. Ruang Rawat Jalan
Anggota Stanby yang berfungsi sebagai pengamanan & pelayanan untuk memberikan
informasi yang menjadi kewajibannya bagi para pasien dan kel. Pasien & pengunjung
2. Ruang Rawat Inap (1s/d 6)
- Anggota Stanby yang berfungsi sebagai pengamanan & pelayanan untuk memberikan
informasi yang
menjadi kewajibannya bagi para pasien dan kel. Pasien serta pengunjung

- Sebagai petugas yang melaksanakan aturan-aturan yang telah ditetapkan direksi seperti
melarang masuk
orang yang akan besuk diluar jam yang telah ditentukan
3. Basement
- Anggota Stanby yang berfungsi sebagai pengamanan & pelayanan untuk memberikan
informasi yang
menjadi kewajibannya bagi para pasien dan kel. Pasien & pengunjung
- Anggota Patroli yang berfungsi untuk memantau semua keadaan lingkungan sekitar seperti:
Ruang pengadaan, Ruang umum, Ruang farmasi, dapur khusus dan Tabung Oxigen.
PT. Garda Satria Metro Stealth
Divisi Operasional
Prosedur Umum Pelaksanaan Kerja Security
1.

Membuka Pintu gerbang saat aktivitas operasional Rumah sakit

2.

Mengadakan pengecekan sekitar gedung

3.

Memeriksa setiap kendaraan yang masuk dan keluar(Kordinasi dgn Parkir)

4.

Melakukan pendataan tamu perusahaan pada buku tamu yang telah disediakan

5.

Mengantar tamu pada tempat tujuan apabila sudah mendapat ijin untuk bertemu

6.

Mengontrol dan mengecek inventaris perusahaan

7.

Melakukan cek body terhadap karyawan yang akan istirahat dan pulang

8.

Melakukan pencatatan pada buku mutasi mengenai kejadian dan situasi

9. Menggunakan prilaku SEYUM, SAPA, SALAM,SOPAN, SANTUN,SIGAP, SABAR


(7 S) dalam menjalankan tugas
10.
Ikut serta dan menjadi bagian dalam menjalankan serta menegakan aturan yang telah
ditetapkan oleh manajemen dimana termasuk melakukan pengawasan terhadap karyawan selama
kegiatan Operasional
12.

Melakukan pengecekan cek dan ricek terhadap fasilitas yang ada

13.
Melakukan pengecekan terhadap pintu-pintu selama aktivitas dan menyalakan lampulampu juga mematikannya.
Prosedur Layanan Security Rumah Sakit Cahya Kawaluyan

MENYAPA
1. Selalu memulai sapaan dengan ucapan SELAMAT PAGI/SIANG/SORE/MALAM
Bapak/Ibu,sapaan dilakukan dengan sopan, seyum dan menatap lurus ke mata.
2. Melayani dengan ramah dan sopan namun tetap berwibawa.
3. Suara ramah, tegas namun tidak ketus.
4. Sapaan dilakukan di setiap lokasi tugas.

BERTERIMA KASIH
1. Pada saat tamu meninggalkan lokasi ucapkan TERIMA KASIH Bapak/Ibu,dengan
senyum.
2. Dan bila akan mengakhiri komunikasi selalu ucapkan TERIMA KASIH.
3. Dilakukan di setiap lokasi tugas.

MENUNJUK
1. Selalu menggunakan tangan kanan dengan telapak terbuka dan menghadap ke atas, untuk
memberikan penjelasan dengan sopan.
2. Dilakukan di setiap lokasi tugas.

MENGHIMBAU
1. Selalu memberitahukan peraturan yang berlaku dengan sopan dan ramah berikut
penjelasan yang tidak menyinggung dan merendahkan penumpang/tamu
2. Jangan memperlihatkan emosi dan jangan memberikan komentar yang dapat memancing
amarah atau menyindir penumpang/karyawan,usahakan agar dapat dimulai dengan kata
MAAF PAK/BU.
3. Dilakukan disetiap tempat tugas.

PETUNJUK PELAKSANAAN

PENERIMAAN TAMU
1. Tamu ditanya kan dari mana/siapa, ingin bertemu siapa dan apa keperluannya
2. Tamu dipersilahkan mengisi buku tamu
3. Tamu dipersilahkan menunggu diruang tamu
4. Security menghubungi pihak yang dituju
5. Jika pihak yang dituju telah mengijinkan maka tamu diberikan Tanda visitor yang telah
disediakan

SENYUM, SAPA, SALAM (3S)


Dalam PENERIMAAN TAMU
1. Selamat pagi bapak/ibu, ada yang dapat kami bantu?
2. Mohon maaf dengan bapak/ibu siapa?, sudah ada janji? (Apabila yang bersangkutan ingin
bertemu dengan karyawan)
3. Mohon ijin mungkin bapak/ibu dapat mengisi buku tamu kami..
4. Mohon tunggu sebentar (melakukan sambungan tlp kepada operator/yang dituju dan
tamu dipersilahkan menunggu di ruang tamu)
5. Silahkan bapak dapat ikut saya( apabila tamu telah dipersilahkan untuk bertemu, serta
diberikan tanda pengenal dan form tamu)
6. Silahkan...(tamu dipersilahkan masuk ruangan).

PROSEDUR PENERIMAAN SURAT


Surat pos dan umum (swasta) :
1.
Memeriksa surat (nama), apabila benar tertuju untuk perusahaan dan karyawan maka
diterima untuk diserahkan ke ruang kesekretariatan atau diarahkan ke ruang informasi Atau
Kesekretariatan
2.

Menyerahkan surat tersebut kepada petugas informasi Atau Kesekretariatan.

PENERIMAAN PAKET
Paket Pos dan Umum (swasta) :

1.
Memeriksa paket dan mengecek ke pihak perusahaan apakah sedang menanti paket dari
pihak luar apabila benar untuk perusahaan maka diterima
2.

Menyerahkan paket tersebut kepada petugas Informasi atau Kesekretariatan.

PETUNJUK PELAKSANAAN
(SECURITY)

PENGAWASAN

KELUAR

MASUK

BARANG

1.
Security harus melakukan pengawasan terhadap penerimaan dan/ pengiriman barang
(atau ikut serta dalam melakukan double chek data atas perintah manajemen)
2.
Security harus melakukan pengecekan surat jalan dan fisik barang (menghitung) pada
saat muat dan keluar RS. Cahya Kawaluyan
3.
Security membubuhkan tandatangan pada Surat Jalan apabila telah sesuai dengan fisik
barang
4.

Security melakukan pencatatan pada Buku Catatan Penerimaan/Pengiriman barang

5.
Security mempunyai wewenang untuk menahan penerimaan/pengiriman barang apabila
terdapat ketidak sesuaian antara Surat Jalan dengan Jumlah Fisik Barang serta melaporkannya
kepada Pihak Manajemen.

DISIPLIN ANGGOTA GARDA SATRIA METRO STEALTH


1.

Dilarang meninggalkan POS DALAM KEADAAN KOSONG

2.

Selalu dalam kesiagaan, kesigapan dan waspada

3.

Menjalankan semua aturan, prosedur, tata cara dan tata krama dengan sebaik-baiknya

4.

Menjaga kebersihan lingkungan kerja

5.

Menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,penuh percaya diri dan berwibawa

6.

Taat dan patuh pada pimpinan

7.

Menjaga penampilan dan performa diri

8.

Menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan kerja

9.

Tidak melakukan kecurangan dalam bentuk apapun

10.

Tidak membuat dan memberikan laporan palsu

10.

Menjaga kebersamaan dengan azas kekeluargaan

11.

Bersikap tegas namun ramah

12.

Memberikan contoh yang baik

13.

Menjalankan semua prosedur yang ada

14.

Hadir 30 menit sebelum tugas

15.

Melaksanakan serah terima tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab

16.
Menjalanan prilaku 7S (SENYUM, SAPA, SALAM, SOPAN, SANTUN, SIGAP,
SABAR)
17.

Menjaga dan memegang teguh rahasia perusahaan.

LARANGAN-LARANGAN DALAM MENJALANKAN TUGAS SECURITY

1.

Dilarang merokok dalam menjalankan tugas

2.
Dilarang menggunakan dan memegang barang-barang yang tidak berhubungan kecuali
atas perintah
3.

Dilarang menggunakan telepon untuk kepentingan pribadi

4.

Dilarang meninggalkan pos tanpa izin

5.

Dilarang tidur selama menjalankan tugas

6.

Dilarang menanggalkan pakaian dinas selama bertugas

7.
Dilarang menggunakan, membawa , mengedarkan NARKOBA, MINUMAN KERAS,
JUDI dan lainnya
8.

Dilarang memberikan dan membuat laporan palsu

11.

Dilarang meminjamkan barang inventaris kepada orang lain

12.
Dilarang menggunakan alat komunikasi/HT dengan kata-kata
menyinggung perasaan orang lain atau menjelekan/menghina nama perusahaan
13.

Dilarang melakukan atau berbuat ASUSILA

14.

Dilarang berkelahi sesama karyawan atau rekan kerja dan pihak lain

kotor,

SARA,

15.
Dilarang untuk berjenggot, rambut melebihi krah baju dan mempergunakan perhiasan
(kalung, anting, gelang) kecuali jam tangan
16.
Dilarang mengijinkan orang yang tidak berkepentingan berada dan masuk kedalam area
yang telah ada ketentuannya
17.

Dilarang meninggalkan tugas sebelum pengganti hadir.

PATROLI
Pengendalian dan Pengawasan :
1.
Pelaksanaan patroli sekitar terminal dilakukan setiap shift 1X1 jam (dapat dilaksanakan
dengan pola RANDOM) pada waktu siang dan malam
2.

Patroli perbatasan, benteng-benteng, pagar-pagar pembatas

3. Patroli/pemeriksaan sarana prasarana Rumah sakit, instalasi listrik dan Lampu-lampu


4.

Patroli/pemeriksaan seluruh acces masuk Rumah sakit

PENGAWASAN KHUSUS :
Melakukan pengawasan serta melakukan teguran dan/atau mencatat serta melaporkan
atas pelanggaran disiplin serta pelanggaran tata tertib aturan RS. Cahya Kawaluyan misalnya :
Merokok di daerah terlarang, , berkeliaran di area Rumah sakit tanpa izin, melarang
pedagang asongan masuk ke daerah perimeter dll.

Anda mungkin juga menyukai