Anda di halaman 1dari 4

PERLINDUNGAN PASIEN DARI KEKERASAN

Nomor Dokumen: Nomor Revisi Halaman

No. Dokumen : 001 1/5


445/022/HPK/2022
RSUD MARTAPURA OKU
TIMUR

Tanggal Terbit :
Ditetapkan oleh :
24 Januari 2022 Direktur RSUD Martapura
OKU Timur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Dedy Damhudy
NIP. 19780101201001 1 018

PENGERTIAN Segala upaya rumah sakit dalam memberikan perlindungan


kepada pasien dari kekerasan fisik oleh pengunjung, pasien
lain, atau dari staf rumah sakit.

T UJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah perlindungan


pasien dari kekerasan
KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur RSUD Martapura OKU TIMUR
Nomor 800/571/RSUD.MPA/2022 Tentang Kebijakan
Hak Pasien dan Keluarga.
2. Keputusan Direktur RSUD Martapura OKU TIMUR
Nomor 800/550/RSUD.MPA/2022 Tentang Panduan
Perlindungan terhadap Kekerasan Fisik.
3.
PROSEDUR 1. Perlindungan pasien dari kekerasan fisik
a. Petugas pendaftaran, perawat, dokter dan
petugas Satpam melakukan Identifikasi pasien
berisiko terhadap kekerasan fisik dimulai sejak
pasien masuk.
b. Instalasi Pengamanan dan Penertiban Rumah
Sakit melaksanakan penjagaan khusus terkait
ancaman kekerasan fisik
c. Penunggu pasien dapat kartu tunggu dan
pembesuk menunjukan identitas dan harus
seijin dari penunggu pasien
d. Petugas Satpam menjaga dan mengawasi lokasi
terpencil dan terisolasi dengan berpatroli dan
pemantauan monitor CCTV di lokasi yang
sudah terpasang.

II. Penanganan kejadian kekerasan fisik terhadap pasien


Prosedur 1: Orang pertama yang menemukan kasus
1. Bersikap tenang, tidak melakukan gerakan yang
gegabah dan tiba-tiba
2. Mengajak bicara dan menjawab percakapan, lakukan
apa yang mereka ingin kanjangan lebih.
3. Mencaritahu penyebab/alasan pelaku melakukan
kekerasan fisik.
4. Mengingat apa yang menjadi ciri-ciri pelaku, seperti
pakaian, logat bicara, jenis kendaraan dan nomor
polisi, route untuk melarikan diri.
5. Segera menghubungi line 102 informasikan "Black
Code", sebutkan nama, lokasi kejadian dan hal-hal
lain yang terkait.
6. Memberikan informasi yang diketahui kepada
anggota Satpam, tunggu instruksi lebih lanjut.

Prosedur 2: Satpam jaga Pos Induk line


1. Menerima laporan darurat dari line 102
2. Mengkonfirmasi informasi yang masuk terkait
"Black Code" baik nama, tempat dan detail kejadian.
3. Menginformasikan lewat Handy Talky / HT kepada
anggota Satpam, contoh
"Perhatian untuk seluruh anggota Satpam, Respon
Black Code di Ruang Rawat Inap" ulangi sebanyak 3
(tiga) kali.
4. Menghubungi Komandan Regu, Komandan Satpam
dan Kepala Instalasi
5. Pengamanan dan Penertiban Rumah Sakit.
6. Mengendalikan komunikasi lewat telepon dan radio
komunikasi.
7. Menginformasikan kembali lewat HT, apabila situasi
dapat dikendalikan, contoh : "Perhatian untuk seluruh
anggota Satpam, Black Code di Ruang Rawat Inap
Umum Telah Terkendali" ulangi sebanyak 3 (tiga)
kali.

Prosedur III: Penanggung jawab ruangan


1. Memastikan petugas pertama yang
mengetahui kejadian, sudah menghubungi
line 102 untuk menyatakan kondisi "Black
Code".
2. Membantu mempersiapkan jalur masuk ke
lokasi kejadian agar memudahkan bantuan
datang.
3. Jika berada dilokasi yang berdekatan dengan
tempat kejadian, amankan area anda dan keluar
dari area berbahaya dan membuat laporan kasus.

Prosedur IV: Komandan regu


1. Segera merespon informasi Black Code dengan
menuju ke lokasi kejadian dan memimpin
penanganan.
2. Memastikan Pos Induk telah menghubungi
Komandan Satpam dan Kepala Instalasi Pengamanan
dan Penertiban Rumah Sakit.
3. Berkoordinasi dengan penanggung jawab ruangan
untuk memahami situasi dan rencana penanganan.
4. Menginformasikan ke Pos Induk untuk prosedur
evakuasi bila diperlukan.
5. Mengamankan area kejadian dari orang-orang yang
tidak berkepentingan.
6. Komandan Regu menghubungi pihak kepolisian atas
instruksi dari Kepala Satpam yang berada di lokasi
kejadian.
7. Memberikan informasi kepada Kepala Satpam,
Ka.Subbag Umum Rumah Sakit dan petugas
Kepolisian

Prosedur V: Kepala Satpam Rumah Sakit


1. Segera meresponi informasi Black Code dengan
menuju kelokasi kejadian dan mengambil alih
komando penanganan di lapangan
2. Berkoordinasi dengan penanggung jawab di ruangan
dan Komandan Regu jaga Satpam untuk memahami
situasi dan membuat rencana penanganan.
a. Menginstruksikan ke Pos Induk untuk
menghubungi Tim Medis IGD line 101 dan
Ambulance untuk prosedur evakuasi bila
diperlukan.
b. Memastikan anggota telah mempersiapkan
perlengkapan pengamanan dan mengenakan alat
pelindung diri.
c. Menginstruksikan kepada Komandan Regu dan
anggotanya untuk memperkecil akses pelaku
dengan mengatur penempatan anggota.
d. Menginformasikan kepada Pos Induk Satpam,
bila kondisi bisa ditangani.
e. Menginstruksikan kepada Komandan regudan
Penanggung jawab ruangan untuk mendampingi
pihak kepolisian sebagai saksi
f. Melaporkan kejadian dan penanganan yang
dilakukan kepada jajaran direksi

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai