Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 10 Januari 2023
dr. Wayan Widyana
SIP: 503/0062/050/D.b.VI.18/VI/2019
Pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi dan
pelayanan risiko tinggi adalah upaya memberikan pelayanan pada pasien yang teridentifikasi memiliki risiko tinggi seperti pasien Pengertian emergensi, pasien dengan penyakit menular, pasien dialisis, pasien dengan risiko bunuh diri, populasi rentan, lansia, anak-anak dan pasien berisiko tindakan kekerasan atau ditelantarkan. Sebagai acuan petugas dalam melakukan pemberian pelayanan pada Tujuan pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi. 1. Keputusan Penanggung Jawab Klinik Nomor BABIII/1033/1805024/SK/I/2023 tentang Kebijakan Penetapan Pasien Risiko Tinggi Kebijakan 2. Keputusan Penanggung Jawab Klinik Nomor BABIII/1034/1805024/SK/I/2023 tentang Kebijakan Penetapan Pelayanan Pasien Risiko Tinggi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat Klinik, Referensi Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi. Prosedur A. Tata laksana perlindungan terhadap pasien penyakit menular: 1. Petugas mengidentifikasi pasien berisiko tinggi (penyakit menular) PELAKSANAAN PEMBERIAN PELAYANAN PADA PASIEN RISIKO TINGGI DAN PELAYANAN RISIKO TINGGI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
BABIII/1088/1805024/SPO/I/2023 …... 2 dari 3
2. Petugas memkai APD sesuai dengan tingkat risiko dan
melakukan 6 langkah cuci tangan.. 3. Petugas menempatkan pasien di ruang steril. 4. Petugas menempatkan pasien di ruangan steril/isolasi. 5. Petugas melakukan pelayanan/tindakan kepada pasien. 6. Petugas melakukan sterilisasi alat-alat yang dapat digunakan kembali. 7. Petugas melepaskan APD. B. Tata laksana perlindungan terhadap pasien usia lanjut dan gangguan kesadaran: 1. Pendampingan oleh petugas penerimaan pasien dan mengantarkan sampai tempat periksa yang dituju dengan memakai alat bantu bila diperlukan. 2. Perawat Pelayanan Kesehatan Umum dan Pelayanan Kesehatan Gigi wajib mendampingi pasien untuk dilakukan pemeriksaan sampai selesai. C. Tata Laksana perlindungan terhadap penyandang disabilitas: 1. Petugas penerima pasien melakukan proses penerimaan pasien penyandang disabilitas dan wajib membantu serta menolong sesuai dengan kecacatan yang disandang sampai proses selesai dilakukan. 2. Bila diperlukan, perawat meminta pihak keluarga untuk menjaga pasien atau pihak lain yang ditunjuk sesuai dengan kecacatan yang disandang. D. Tata laksana perlindungan terhadap anak-anak 1. Ruang Pelayanan Kesehatan Umum dan Pelayanan Kesehatan Gigi harus dijaga minimal satu orang perawat atau bidan, ruangan tidak boleh ditinggalkan tanpa ada perawat atau bidan yang menjaga. 2. Perawat meminta surat pernyataan secara tertulis kepada orang PELAKSANAAN PEMBERIAN PELAYANAN PADA PASIEN RISIKO TINGGI DAN PELAYANAN RISIKO TINGGI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
BABIII/1088/1805024/SPO/I/2023 …... 3 dari 3
tua apabila akan dilakukan tindakan yang memerlukan
pemaksaan.
E. Tata Laksana perlindungan terhadap pasien yang berisiko disakiti /
bunuh diri (risiko penyiksaan, napi, korban dan tersangka tindak pidana, korban kekerasan dalam rumah tangga): 1. Menyingkirkan barang-barang tajam dan atau berpotensial menimbulkan bahaya. 2. Petugas menempatkan pasien di ruang pemeriksaan dalam pengawasan petugas klinik. 3. Perawat berkoordinasi dengan satuan pengamanan untuk memantau lokasi perawatan pasien, penjaga maupun pengunjung pasien. 4. Koordinasi dengan pihak berwajib bila diperlukan.
F. Tatalaksana pasien dialisis
Jika tidak dapat ditangani di klinik, segera merujuk pasien ke faslitas kesehatan yang dapat menyediakan pelayanan dialysis 1. Instalasi Gawat Darurat 2. Pendaftaran Unit Terkait 3. Unit Ambulance 4. Security