Anda di halaman 1dari 3

PELINDUNGAN PASIEN DARI SERANGAN

FISIK/KEKERASAN

No. Dokumen No Revisi Halaman

00 1/3

Ditetapkan,
Direktur
STANDAR
Tanggal terbit RSUD Jati Padang
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Rismasari
NIP. 197204102006042033
PENGERTIAN Perlindungan pasien dari serangan fisik/kekerasan merupakan
tugas dan tanggung jawab satuan keamanan dalam
memberikan perlindungan terhadap pasien yang
membutuhkan/memerlukan pengamanan secara khusus sesuai
dengan kebutuhan pasien yang tidak bisa melindungi dirinya
dari serangan fisik/kekerasan.

TUJUAN 1. Terlaksananya tugas satuan keamanan melindungi pasien


oleh pengunjung, pasien lain dan staf rumah sakit.
2. Terlaksananya tugas satuan keamanan melindungi pasien
dari kekerasan fisik terutama bagi bayi, anak-anak, lanjut
usia, pasien gangguan mental, pasien cacat, pasien
koma/tidak sadar dan pasien lain yang berisiko juga
dilindungi.
3. Terciptanya situasi keamanan dilingkungan rumah sakit dan
berupaya mencegah kekerasan melalui prosedur
investigasi pada setiap orang yang tidak memiliki identitas,
monitoring lokasi yang terpencil atau terisolasi di rumah
sakit dan secara cepat bereaksi terhadap mereka yang
berada dalam bahaya kekerasan.
4. Tersedianya pedoman mengenai perlindungan pasien dari
serangan fisik/kekerasan di rumah sakit.

KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati


PELINDUNGAN PASIEN DARI SERANGAN
FISIK/KEKERASAN

No. Dokumen No Revisi Halaman

00 2/3

Padang Nomor 9 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pelayanan


Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jati
Padang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Kebijakan
Pelayanan Asuhan Pasien Seragam Rumah Sakit Umum
Daerah Jati Padang
PROSEDUR 1. Satuan keamanan memberikan perlindungan terhadap
pasien yang lemah dan berisiko. Satuan keamanan sangat
berperan penting sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya melindungi pasien dan karyawan yang berada di
rumah sakit yang terdapat dan tercantum dalam peraturan.
Kriteria pasien yang lemah dan beresiko :

a. Bayi
b. Pasien yang sedang operasi
c. Anak-anak,
d. Pasien yang cacat,
e. Pasien koma (HighCare)
f. Pasien berusia lanjut /(geriatri),
g. Pasien dengan gangguan mental atau emosional, bila
ada di rumah sakit juga dilindungi.
h. Pasien yang memiliki hambatan / keterbatasan antara
lain Keterbatasan pendengaran, keterbatasan
penglihatan, buta huruf, keterbatasan bahasa.
i. Pasien korban kekerasan pada anak dan pasien
kekerasan dalam rumah tangga.
2. Pelaksanaan penjagaan pasien dari serangan
fisik/kekerasan yaitu :
a. Petugas melakukan pemantauan dan pengawasan
dengan monitor CCTV.
b. Setiap petugas menggunakan seragam dan tanda
PELINDUNGAN PASIEN DARI SERANGAN
FISIK/KEKERASAN

No. Dokumen No Revisi Halaman

00 3/3

pengenal sesuai dengan peraturan.


c. Petugas harus memperkenalkan diri kepada pasien,
dengan menyebutkan nama, menunjukkan tanda
pengenal yang dilengkapi dengan foto dan jabatan.
d. Petugas mempunyai daftar pasien dan penunggu
pasien.
e. Pengunjung harus menyebutkan identitas pasien.
f. Pengunjung harus mendapatkan ijin dari petugas jaga.
g. Jumlah pengunjung maksimum 2 (dua) orang dan
masing-masing meninggalkan kartu identitas kepada
petugas jaga.
h. Waktu berkunjung sesuai jadwal jam berkunjung.
i. Untuk pasien di ruangan bayi, bayi ditempatkan 1 (satu)
ruangan yang mudah dijangkau oleh ibu kandungnya.
j. Untuk pasien lansia/geriatri harus didampingi oleh salah
satu pihak keluarga.
k. Apabila terjadi kekerasan terhadap pasien maka
petugas keamanan melakukan tindakan penangkapan
terhadap pelaku dan di tindak lanjuti kepihak yang
berwajib/kepolisian untuk menjalani prroses hukum.

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT 4. Satuan kerja terkait lainnya
5. Security
6. Bagian umum lainnya

Anda mungkin juga menyukai