Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN

PERLINDUNGAN HAK&KEWAJIBAN
PASIEN DAN KELUARGA

RS SITI KHODIJAH SEPANJANG

Disusun Oleh

Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang


Alamat

:JI.Pahlawan 260 Sepanjang Sidoarjo Jawa Timur .

Telp /Fax. :031-7881130,7882123 fax 031-7876066


E-mail

: siti-khodijah@hotmail.com

RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH SEPANJANG

VISI MISI MOTTO DAN NILAI

RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH SEPANJANG


VISI
Terwujudnya Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang yang unggul,
professional dan Islami berstandart internasional tahun 2017.
MISI

Menjadi rumah sakit yang unggul dalam kawasan regional Jawa


Timur.
Memberikan pelayanan kesehatan yang professional dan
paripurna.
Memberikan pelayanan yang Islami.
Melaksanakan dakwah Islamiyah amar makruf nahi munkar.
MOTTO
Ikhlas dan Ihsan Dalam Pelayanan

NILAI
Profesionalisme
Kemitraan dan Kebersamaan
Amanah (Kejujuran)

DAFTAR ISI
Halaman Judul ..
Visi Misi Motto dan Nilai ..
Daftar Isi ..

SK Direktur RS Siti Khodijah Sepanjang nomor ..tentang Pedoman


Perlindungan Hak &Kewajiban Pasien dan Keluarga di RS Siti Khodijah
Bab I

Sepanjang
Pendahuluan

Bab II

1.1. Latar Belakang


1.2. Tujuan
1.3. Ruang Lingkup
1.4. Batasan Operasional
1.5. Landasan Hukum
Hak dan Kewajiban
2.1. Hak Pasien menurut undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang

Bab III

rumah sakit
2.2. Hak pasien lainnya
2.3. Kewajiban pasien dan keluarga
2.4. Hak dan kewajiban dokter/dokter gigi di RS Siti Khodijah Sepanjang
1) Hak dokter
2) Kewajiban dokter
2.5. Hak dan kewajiban RS
2.6. Perlindungan hukum rumah sakit
Pemenuhan Hak Pasien dan Keluarga
3.1. Pelepasan informasi medis kepada keluarga dan pihak lain
3.2. Identifikasi dan menghormati nilai kepercayaan pasien dan keluarga
3.3. Mengidentifikasi harapan dan kebutuhan privasi pasien
3.4. Tingkat tanggungjawab RS Siti Khodijah Sepanjang terhadap
barang milik pribadi pasien
3.5. Melindungi pasiendari kekerasan fisik
3.6. Perlindungan atas kerahasiaan informasi medis pasien
3.7. Keterlibatan pasien dan keluarga dalam proses pelayanan di RS Siti
Khodijah Sepanjang
3.8. Penjelasan kepada pasien dan keluarga terkait pelayanan dan
pengobatan di RS Siti Khodijah Sepanjang
3.9. Merespon penolakan pelayanan resusitasi dan bantuan hidup dasar
3.10. Manajemen nyeri di RS Siti Khodijah Sepanjang dan merespon
kebutuhan unik pasien di akhir hidupnya
3.11. Penyampaian keluhan pasien dan penanganannya
3.12. Persetujuan & penolakan tindakan kedokteran (informed consent)
44

3.13. Pemberian kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk

Bab IV
Bab V
Bab VI

memperoleh second opinion


3.14. Daftar diagnose yang memerlukan persetujuan tertulis
Kewajiban pasien dan keluarga
Dokumentasi
Penutup

55

RUMAHSAKITSITI KHODIJAH
SEPANJANG
JI.Pahlawan 260
Sepanjang Sidoarjo
Jawa Timur
Telp(031) 7881130, 7882123 Fax.
(031)7876066
E-mail: sitikhodijah@hotmail.com

"

..

SURAT
KEPUTUSA
N
DlREKTUR
Nomor:

T
e
n
t
a
n
g
;
PEDOMAN PERLINDUNGAN HAK&KEWAJlBAN PASIEN
DAN KELUARGA RUMAH SAKIT
SITI KHODIJAH SEPANJANG
Direktur Rumah Sakit Siti Khodijah
Sepanjang setelah:
Menimbang
1. Bahwa dengan berlakunya peraturan perundangundangan yang mengatur secara eksplisit
mengenai hak dan kewajiban pasien, maka
rumah sakit berkewajiban menjamin bahwa
ada mekanisme pemenuhan hak dan
kewajiban pasien & keluarga di RS Siti
Khodijah Sepanjang.

2. Bahwa
sehubungan
dengan tujuan
poin
(1),
diperlukan
pedoman yang
mengatur
tentang
dan kewajiban

Menging
at

dari pasien dan keluarganya sebagai acuan


dalam rangka memenuhi hak pasien dan
keluarga selarna di RS Siti Khodijah
Sepanjang
3. Bahwa agar pedoman perlindungan hak &
kewajiban pasien dan keluarga mempunyai
kekuatan hukum, perlu ditetapkan melalui
Surat Keputusan Direktur Rumah Siti
Khodijah Sepanjang
.

1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009


tentang RumahSakit;
2. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan
3. Undang-Undang
tentang Praktek

RI Nomor 29 tahun 2004

Kedokteran;

Memperha
tikan :

4.
PerMenKes
no
290/MenKes/Per1I11/2008
tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran;
5. PerMenKes no 280IMenKesIPer/III/2008
tentang Rekam Medis
Memo Intern Kasubag Humas & Legal Hospital nomor
: perihal Pengajuan Pedoman Perlindungan Hak
Pasien di RS Siti Khodijah Sepanjang, tertanggal

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
Pertama

Kedua
Ketiga

:PEDOMAN PERLINDUNGAN HAK & KEWAJIBAN PASIEN DAN


KELUARGA RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH SEPANJANG
Memerintahkan kepada semua unsur dan bagian terkait di RS Siti Khodijah
Sepanjang untuk melaksanakan Pedoman Hak & Kewajiban Pasien
sebagaimana terlampir.
Mengamanatkan kepada Bagian Legal beserta SP Iuntuk melakukan
pemantauan, monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pedoman ini.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini,maka akan
diadakan perbaikan dan perubahan seperlunya.

Ditetapkan di
Tanggal
Tepat tanggal

Direktur,
RS Siti Khodijah Sepanjang.

H. M.Hamdan, SpS (K)

NBM:

:Sepanjang
:
:

Lampiran:
Surat Keputusan Direktur RS Siti Khodijah Sepanjang
Nomor
0436IKEP/III.6.AUIHJ2013
Tentang
Pedoman Perlindungan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga RS Siti
Khodijah Sepanjang

PEDOMAN PERLINDUNGAN HAK &KEWAJIBAN PASIEN DAN


KELUARGA DI RS SITI KHODIJAH SEPANJANG
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hak dan kewajiban pasien dan keluarga merupakan elemen dasar dari semua kontak di
rumah sakit, stafnya, serta pasien dan keluarganya.
perundang-undangan

Dengan berlakunya peraturan

yang mengatur secara eksplisit mengenai hak dan kewajiban pasien,

maka rumah sakit berkewajiban menjamin bahwa ada mekanisme pemenuhan hak dan
kewajiban pasien & keluarga di RS Siti Khodijah Sepanjang. Peraturan perundang undangan
yang dimaksud diantaranya adalah undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit,
undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran dan beberapa peraturan
negara lainnya.

Untuk itu , perlu disusun sebuah pedoman yang menjadi dasar dalam penerapan hak pasien
dan keluarga selama menjalani perawatan di RS Siti Khodijah Sepanjang.
2. Tujuan Pedoman
1) Terpenuhinya hak pasien & keluarga di RS Siti Khodijah Sepanjang;
2) Adanya Pedoman bagi staf RS Siti Khodijah Sepanjang dalam rangka memenuhi hak
pasien dan keluarga selama di RS Siti Khodijah Sepanjang.
3. RuangLingkup
1) Ruang lingkup pedoman ini,meliputi :
2) Pedoman ini diterapkan kepada semua pasien, pengunjung dan karyawan selama berada
dalam Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang;
3) Pelaksana Pedoman ini adalah semua karyawan yang bekerja di rumah sakit Siti Khodijah
Sepanjang (medis maupun non medis)
4. Batasan Operasional
Istilah-istilah yang disebutkan dalam Pedoman ini
didefinisikan dalam bab ini,kecuali apabila

akan diartikan sebagaimana telah

konteksnya menghendaki pengertian yang

berbeda:
1) Hak adalah Kekuasaan / kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan
hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
2) Kewajiban adalah Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh
seseorang atau suatu badan hukum.
3) Pasien adalah Penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Siti Khodijah
Sepanjang,baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
4) Dokter adalah Tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Siti
Khodijah Sepanjang, mencakup dokter dan doktergigi.
5) Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang yang menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga dan
penelitian.
6) Staff adalah seluruh karyawan yang bekerja di Rumah Sakit sesuai regulasi yang berlaku.
7) Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat
setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau
kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien.
8) Penelitian adalah usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap
sesuatu masalah. Sistematik, karena barus mengikuti prosedur dan langkah-langkah
sebagai suatu kebulatan prosedur di RumahSakit.

9) Donasi organ adalah pemindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu
tempat ketempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan
dan kondisi tertentu di Rumah Sakit.
10) Barang milik pasien adalah benda bergerak yang dibawa pasien maupun keluarga pasien
selama perawatan di Rumah Sakit.
11) Individu adalah seseorang yang berada dilingkungan Rumah Sakit.
12) Lokasi terpencil atau terisolasi adalah lokasi di rumah sakit yang paling sedikit terjadi
aktivitas manusia
5. Landasan Hukum
Landasan Hukum yang digunakan dalam pedoman ini adalah :
1) Undang-UndangRI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2) Undang-UndangRI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3) Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
4) PerMenKes no 290/MenKesPer/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
5) PerMenKes no 280/MenKesPer/III/2008 tentang Rekam Medis

BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN
Hak dan kewajiban pasien/keluarga sesuai peraturan perundangan-undangan yang
berlaku dan mengatur hal tersebut diantaranya :
1. Hak pasien menurut Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 adalah
1) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit.
2) Pasien berhak mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3) Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
4) Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional.
5) Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien tehindar
dari kerugian fisik dan materi.
6) Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7) Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
8) Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang memiliki surat ijin praktek (SIP) baik didalam maupun di1uar rumah sakit.
9) Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk datadata medisnya.
10) Pasien herhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternative tindakan, resiko dan kompliksi yang mungkin terjadi
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11) Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
12) Pasien berhak.didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13) Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agamaIkepercayaan yang dianutnya selama hal
itu tidak.mengganggu pasien yang lainnya.
14) Pasien berhak.memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
rumah sakit
15) Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas prilaku rumah sakit terhadap
dirinya.
16) Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianutnya.

17) Pasien berhak menggugat dan atau menuntut rumah s akit apabila rumah sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak. sesuai dengan standar baik secara perdata maupun
18)

pidana.
Pasien berhak mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

2. Hak pasien Iainnya:


1)
2)
3)
4)

Pasien berhak mendapatkan pelayanan kerohanian.


Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap harta yang dimilikinya.
Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kekerasan fisik
Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kerahasiaan informasi yang berkaitan

5)
6)
7)
8)

dengan kondisi kesehatannya.


Pasien dan keluarga berhak mendapatkan edukasi tentang pelayanan.
Pasien berhak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan.
Pasien berhak menolak atau memberhentikan resusitasi atau bantuan hidup dasar.
Pasien dan keluarga berhak dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang

pelayanan.
9) Pasien dan keluarga berhak.mendapatkan persetujuan tindakan (informed consent)
10) Pasien berhak mendapatkan pengelolaan nyeri yang tepat.
11) Pasien berhak mendapatkan pelayanan tahap terminal diakhir kehidupannya.
12) Pasien mempunyai hak untuk menyampaikan keluhan tentang pelayanan terhadap mereka.

3. Kewajiban Pasien dan Keluarga


Pasien dan Keluarga yang berobat di RS Siti Khodijah Sepanjang mempunyai kewajiban
diantaranya:
1) Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala aturan dan tata tertib
Rumah Sakit
2) Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala intruksi dokter dan perawat dalam
pengobatannya.
3) Pasien berkewajiban

memberikan

informasi dengan jujur dan selengkapnya

tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.


5

4) Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua biaya dan
jasa pelayanan Rumah Sakit/Dokter.
5) Pasien dan atau penanggung-jawabnya berkewajiban rnemenuhi hal-hal yang telah
disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
4. Hak dan Kewajiban dokter/dokter gigi di RS Siti Khodijah Sepanjang
Dokter/dokter gigi,selama melakukan praktek klinik di Rumah Sakit Siti Khodijah

Sepanjang mempunyai hak&kewajiban sebagai berikut:


1) Hak Dokter
a) Dokter berhak mendapat perlindungan hukum

dalam melaksanakan tugas sesuai

dengan profesinya.
b) Dokter berhak untuk bekerja menurut standar pelayanan serta berdasarkan

hak

(otonomi clinical appoinment).


c) Dokter berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, profesi,dan etika.
d) Dokter berhak
memberhentikan jasa

profesinya

kepada pasien

apabila

misalnya hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerja
sama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi, kecuali untuk pasien gawat darurat
dan wajib menyerahkan pasien kepada orang lain.
e) Dokter berhak atas privacy, menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh
pasien dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau memalukan.
f) Dokter berhak mendapat informasi lengkap dari pasien yang dirawatnya atau dari
keluarganya
g) Dokter berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien
yang tidak puas terhadap pelayanan
h) Dokter berhak untuk diperlakukan adil dan jujur baik oleh r u m a h s a k i t
maupun pasien
i) Dokter berhak untuk mendapat imbalan atas jasa profesi yang diberikannya
berdasarkan perjanjian dana atau ketentuan / peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.

2) Kewajiban Dokter
a) Dokter wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum
antara dokter dengan rumah sakit.
b) Dokter wajib memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar pelayanan
kedokteran dan menghormati hak-hak pasien.
c) Dokter wajib merujuk pasien ke dokter lain / RumahSakit lain yang mempunyai
keahlian / kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan.
6

d) Dokter wajib memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat


berhubungan dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.
e) Dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang penderita,
bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia.
f) Dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas peri kemanusiaan,
kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
g) Dokter wajib memberikan informasi yang adekuat tentang perlunya tindakan medic
yang bersangkutan serta resiko yang dapat ditimbulkannya.
h) Dokter wajib membuat rekarn medis yang baik

secara lengkap

dan

berkesinarnbungan berkaitan dengan keadaan pasien.


i) Dokter wajib terus menerus menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti
perkembangan ilmu kedokteran/ kedokteran gigi.
j) Dokter wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
k) Dokter wajib bekerjasama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbal
balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
l) Dokter wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit.

5. Hak dan Kewajiban Rumah Sakit


Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang, sebagai pemberi layanan kesehatan kepada
pasien,mempunyai hak&kewajiban sebagai berikut:

1) HakRumahSakit
a) Rumah Sakit berhak menentukan jumlah, jenis dan kualifikasi surnber daya manusia
sesuai dengan klasifikasi RumahSakit.
b) Rumah Sakit berhak menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi,
insentif dan penghargaan sesuai dengan ketentuan perundangundangan.
a) Rumah Sakit berhak melakukan kerjasama dengan pihak lain dalarn rangka
mengembangkan pelayanan.
b) Rumah Sakit berhak menerima bantuan dari pihak lain sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c) Rumah Sakit berhak menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian.
d) Rumah Sakit berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan
e) Rumah Sakit berhak untuk mempromosikan layanan kesehatan yang ada di Rumah
Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7

f) Rumah Sakit berhak untuk mendapat insentif pajak bagi Rumah Sakit publik dan
Rumah Sakit yang ditetapkan sebagai Rumah Sakit pendidikan.

2. Kewajiban RumahSakit:
a. Rumah Sakit wajib memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit
kepada masyarakat.
b. RumahSakit wajib memberikan pelayanan kesehatan yang arnan, bermutu,

anti

diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan


standar pelayanan Rumah Sakit.
c. RumahSakit wajib memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan
kemampuan pelayanan,
d. Rumah Sakit wajib menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu
atau miskin.
e. Rumah Sakit wajib melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas
pelayanan pasien tidak mampu /miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka,
pelayanan korban bencana dan kejadian luarbiasa,

atau bakti social bagi misi

kemanusiaan.
f. Rumah Sakit

wajib membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan

kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.


g. Rumah sakit wajib menyelenggarakan rekam medis.
h. Rumah Sakit wajib menyediakan sarana dan prasarana yang umum dan layak antara lain
tempat ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anakanak ,dan lanjut usia.
i. Rumah Sakit wajib melaksanakan system rujukan.
j. Rumah Sakit wajib menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi
dan etika serta peraturan perundang-undangan,
k. Rumah sakit wajib memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien.
l. Rumah Sakit wajib menghormati dan melindungi hak-hak pasien.
m. Rumah Sakit wajib melaksanakan etika Rumah Sakit.
n. Rumah Sakit wajib memiliki system pencegahan kecelakaan dan penanggulangan
bencana.
o. Rumah Sakit wajib melaksanakan program pemerintah dibidang kesehatan baik secara
regional maupun nasional.
p. Rumah Sakit wajib membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran
dan melaksanakan peraturan intern Rumah Sakit (hospital by laws).
10

q. Rumah Sakit wajib melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas
rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya di RSSK.
r. Rumah Sakit wajib memberlakukan seluruh lingkungan Rumah Sakit sebagai kawasan
tanpa rokok.

6. Perlindungan Hukum RumahSakit


1. Rumah Sakit dapat menolak mengungkapkan segala informasi kepada public yang
berkaitan dengan rahasia kedokteran.
2. Pasien dan/atau keluarga yang menuntut Rumah Sakit dan menginformasikannya melalui
media massa, dianggap telah melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umum.
3. Penginformasian kepada media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memberikan
kewenangan kepada Rumah Sakit untuk mengungkapkan rahasia kedokteran pasien
sebagai hak jawab Rumah Sakit.
4. Rumah Sakit tidak bertanggung jawab secara hokum apabila pasien dan/atau keluarganya
menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah
adanya penjelasan medis yang komprehensif.
5. Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan
nyawa manusia.

11

BAB II
PEMENUHAN HAK PASIEN &KELUARGA
A. Pelepasan informasi medis kepada keluarga & pihak lain di RSSK diatur sebagai berikut :
1. Pada kondisi pasien tidak sadarkan diri atau tingkat kesadarannya menurun atau karena sifat
informasi yang bisa berakibat buruk pada kondisi pasien, maka informasi medis dapat
diberikan kepada keluarga terdekat. Dengan tingkatan : 1. Suami/istri, 2. anak kandung,
3. orangtua kandung/wali/curator, 4. Saudara kandung.
2. Pelepasan

informasi kepada pihak asuransi hanya diperkenankan bagi asuransi yang

sudah menjalin kerjasama dengan RSSK. Didahului dengan permintaan tertulis oleh
asuransi, dan diberikan jawaban secara tertulis berupa resume medis pasien.
3. Pelepasan informasi medis untuk

keperluan lembaga negara yang kompeten

(kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dinas kesehatan dll),hanya dapat diberikan

atas

permintaan tertulis dari Lembaga Negara tersebut.


4. Pelepasan informasi kepada media massa cetak maupun elektronik hanya dapat
dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari pasien atau keluarga terdekat.
5. Pelepasan informasi untuk penelitian dan/atau pendidikan harus mendapat
persetujuan tertulis dari pasien dan/atau keluarga terdekat berupa Surat Kuasa melihat
dokurnen Rekam Medis. Informasi yang diberikan dalam bentuk resume medis tertulis.
6. Pelepasan informasi bagi Tenaga Kesehatan perujuk pasien diberikan dalam bentuk
jawaban rujukan pasien.
7. Pasien dan/atau keluarga yang menuntut Rumah Sakit dan menginformasikannya melalui
media massa, dianggap telah melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umum.
Penginformasian

kepada media massa

kewenangan kepada

sebagaimana dimaksud tesebut memberikan

Rumah Sakit untuk mengungkapkan rahasia kedokteran pasien

sebagai hak jawab Rumah Sakit.

B. Identifikasi dan menghormati nilai kepercayaan pasien dan keluarga


Identifikasi dan menghormati nilai kepercayaan pasien di RSSK diatur sebagai berikut:
1. Rumah sakit mendidik semua staf tentang hak pasien dan keluarganya bahwa staf dapat
mempunyai nilai-nilai dan kepercayaan yang berbeda dari pasien yang mereka layani.
2. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien, agama & kepercayaannya saat dimulainya
pelayanan di RSSK, dengan memberikan pertanyaan yang bersifat terbuka.
3. Semua pasien didorong untuk mengekspresikan dan menjalankan ibadah sesuai agamanya
dengan tetap menghargai kepercayaan pasien / pihak lain.
4. RSSK menyediakan tenaga bina rohani untuk memfasilitasi kebutuhan keagamaan dan
spiritual pasien, khususnya yang beragama Islam. Untuk agama selain Islam, RSSK
memberikan kesempatan bagi pasien & keluarga yang mempunyai kebutuhan khusus
untuk mendatangkan tokoh agama sesuai agama dan kepercayaannya ke RSSK, dengan
syarat tidak mengganggu kenyamanan pasien lainnya.
5. Tenaga bina rohani melakukan pelayanan kerohanian Islam baik yang bersifat rutin
(konsultasi, bimbingan ibadah saat sakit) maupun yang bersifat khusus (pendampingan
saat sakaratul maut, dan pemulasaraan jenazah) atas permintaan keluarga pasien.

c. Mengidentifikasi harapan dan kebutuhan privasi pasien


Identifikasi harapan dan kebutuhan privasi pasien di RSSK diatur sebagai berikut:
1. Identiftkasi kebutuhan privasi selama perawatan dilakukan dengan cara Petugas ruangan
menanyakan kebutuhan privasi pasien saat assessment keperawatan. Apabila ada
permintaan privasi yang

bersifat khusus, kepada pasien/keluarga diberikan form

assessment permintaan privasi pasien.

121
2

2. Pada saat wawancara klinis yang bersifat khusus & pasien/keluarga membutuhkan
privasi agar tidak didengar oleh orang lain yang tidak diinginkan pasien/keluarga,
maka dapat dilakukan diruang tersendiri/khusus.
3. Pada saat pemeriksaan,

tindakan dan pengobatan, pnvasi dilakukan dengan

menutupkan sekat/korden pada setiap bed pasien.


4. Pada saat transportasi baik antar ruangan di RSSK maupun keluar RSSK, privasi pasien
dijaga dengan menutupkan selimut ketubuh pasien secara penuh kecuali wajah.

D. Tingkat tanggung jawab RSSK terhadap barang milik pribadi pasien


1. Petugas keamanan mengkomunikasikan kewaspadaan pasien & keluarga terhadap benda
bergerak bawaannya agar terhindar dari pencurian dan kehilangan.
2. Pada pasien gawat darurat, OneDaySurgery, dan rawat inap yang tidak mampu
melindungi barang-barangnya karena kondisi pasien lemah atau tidak sadar dan tidak
didampingi oleh keluarga maka barang bawaannya dicatat oleh petugas dan barang
tersebut menjadi tanggung jawab Rumah Sakit.
3. Bagi barang berharga berupa uang yang akan digunakan untuk biaya pengobatan, dapat
dititipkan ke kasir RS Siti Khodijah Sepanjang, dengan mendapat tanda bukti penitipan
uang.
4. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggung jawab
Operasional (SPO)

ini diatur dalam Standar Prosedur

E. Melindungi pasien dari kekerasan fisik


1. Petugas rekam medis mengidentifikasi kelompok pasien yang lemah dan yang berisiko,
yaitu anak-anak, pasien yang cacat, lanjut usia, Pasien koma dan mereka dengan
gangguan mental atau emosional dan memberikan penanda khusus bagi kelornpok
tersebut.
2. Daftar kelompok beresiko adalah pasien dengan kasus sebagai berikut :
a. Kasus emergensi.
b. Pelayanan resusitasi.

13

c. Pelayanan darah dan produk darah.


d. Peralatan Bantu hidup dasar dan/atau yang koma.
e. Penyakit menular dan mereka yang daya tahan tubuhnya diturunkan
(immune- supressed).
f. Pasien dialysis (cucidarah).
g. Alat penghalang (restraint) dan asuhan pasien yang diberi penghalang.
h. Usia lanjut, mereka yang cacat, anak-anak dan mereka yang berisiko disiksa.
1.

Kemoterapi atau terapi lain yang berisiko tinggi.

J. Gangguan mental dan/atau emosional.


k. Pasien yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri.
3. Setiap orang yang masuk ruang perawatan pasien harus teridentifikasi. Setiap pasien,
pengunjung dan karyawan yang berada di RSSK harus menggunakan tanda pengenal
berupa : gelang identifikasi pasien (pasien),

kartu penunggu (penunggu pasien),

kartu visitor/tamu (tamu) dan ID card(karyawan).


4. Petugas

Keamanan

melakukan

kontrol

keliling

setiap waktu yang

sudah

ditentukan,dan memantau sisi rumah sakit yang rawan melalui kamera CCTV.
5. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggungjawab

ini diatur dalam Panduan

Perlindungan terhadap kekerasan fisik dan SPO penggunaan kamera CCTV.


F. Perlindungan atas kerahasiaan informasi medis pasien
1. Informasi medis dan kesehatan lainnya, didokumentasikan dan dikumpulkan dalam
dokumen rekam medis yang bersifat rahasia. Hanya bisa dilihat dan diakses oleh pihakpihak yang berhak atas itu.
2. lnformasi medis pasien rawat inap dalam bentuk tulisan di kertas/ berkas rekam medis
sedangkan Informasi medis pasien rawat jalan dalam bentuk rekaman elektronik
atau rekam medis elektronik.
3. Informasi medis bersifat rahasia dan Informasi medis yang dikeluarkan, harus dalam
bentuk tertulis berupa resume medis pasien. Dan hanya diberikan kepada yang berhak
menerimanya.

4. Staf menghormati kerahasiaan pasien dengan tidak memasang / memampang


informasi pada pintu kamar pasien,di nurse station dan tidak membicarakannya di
tempat umum.

G. Keterlibatan pasien dan keluarga dalam proses pelayanan di RSSK


1. Pada awal pendaftaran pasien, pasien/keluarga memilih kelas perawatan dan dokter
yang merawat.
2. Salah satu cara melibatkan
pelayanan

pasien

medis yang diterimanya

dalam pengambilan

keputusan

adalah dengan cara memberikan

tentang
informed

consent (informasi dan persetujuan tindakan kedokteran).


3.. Pasien dan keluarganya memahami jenis keputusan yang harus dibuat tentang
pelayanannya dan bagaimana berpartisipasi dalam membuat keputusan tersebut.
Pasien / keluarga memberikan persetujuan dan /atau penolakan untuk pelayanan apa,
tes, prosedur dan pengobatan yang perlu persetujuan mereka.
4. Apabila pasien

yang tidak mau diberitahu

tentang

diagnosa

atau untuk

berpartisipasi dalam keputusan tentang pelayanannya, mereka diberi kesempatan dan


dapat memilih

berpartisipasi melalui keluarganya, teman atau wakil yang dapat

mengambil keputusan.
5. Yang dapat memberikan persetujuan dan terlibat dalam pelayanan selain pasien
Sesuai tingkatannya

adalah

kandung/wali/curator, 4. Saudara

l.suami/istri, 2. anak kandung, 3. orangtua

kandung.

Petugas, Pasien dan keluarga memahami siapa yang dapat, memberikan persetujuan
selain pasien.
H. Penjelasan kepada pasien dan keluarga terkait pelayanan dan pengobatan di RSSK
1. Penjelasan umum diberikan pada saat pasien memulai perawatan di RSSK, oleh petugas
admisi, terkait dengan fasilitas perawatan, tata tertib dan lingkup pelayanan,
2. Penjelasan medis diberikan oleh dokter yang merawat pasien, baik pada saat wawancara
klinis, sebelum tindakan dilakukan, dan pada saat dilakukan visite dokter.

Informasi penting yang diberikan dicatat

secara berkelanjutan selama pasien

dirawat di RSSK, dilembar form edukasi pasien didokumen rekam medis, diparaf oleh
pasien atau keluarga.
3. Penjelasan diberikan oleh pctugas kesehatan lain yang melakukan kunjungan ke pasien
(perawat/bidan, ahli gizi, farmasi klinis dan fisioterapis)

dicatat dalam dokumen

rekam medis pasien.


4. Penjelasan oleh DPJP (Dokter Penanggung jawab

Pelayanan) kepada pasien dan

keluarga meliputi : Kondisi pasien dan diagnosa, usulan

pengobatan, nama

individu yang memberikan pengobatan, kemungkinan manfaat dan kekurangannya,


kemungkinan

altematif,

kemungkinan

keberhasilan,

kemungkinan

timbulnya

masalah selama masa pemulihan. Kemungkinan hasil yang terjadi apabila tidak diobati.

I. Merespon penolakan pelayanan resusitasi dan bantuan hidup dasar


1. RSSK menghormati

keinginan

dan pilihan pasien untuk menolak pelayanan

resusitasi.
2. Keputusan beserta alasan untuk tidak melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) harus
dicatat direkam medis pasien dan diformulir Do Not Resuscitate (DNR). Formulir
DNR harus diisi dengan lengkap dan disimpan direkam medis pasien.
3. Keputusan harus dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat dalam
Perawatan pasien.
4. Ketentuan Iebih rinci terkait penolakan tindakan resusitasi diatur dalam Panduan
DNR.
J. Managemen nyeri di RSSK dan merespon kebutuhan unik pasien di akhir hidupnya
1. Pasien yang sedang menghadapi kematian mempunyai kebutuhan yang unik untuk
mendapatkan pelayanan yang penuh hormat dan kasih-sayang, Perhatian terhadap

kenyamanan dan martabat pasien mengarahkan semua aspek pelayanan pada tahap
akhir kehidupan pasien.
2. Staf RS (Perawat,

dokter & petugas penunjang medis) harus menyadari,

mengakomodir dan merespon kebutuhan unik pasien pada akhir kehidupannya.


Kebutuhan

ini meliputi pengobatan

terhadap

gejala primer dan sekunder,

manajemen nyeri, respon terhadap aspek psikologis, sosial, emosional, agama dan
budaya pasien dan keluarganya serta keterlibatannya dalam keputusan pelayanan.
3. Ketentuan

lebih

lanjut

terkait

tanggungjawab

ini diatur

dalam Panduan

managemen nyeri di RSSK

K. Penyampaian keluhan pasien pcnanganannya


1. Pasien mempunyai hak untuk menyampaikan keluhan tentang pelayanan yang mereka
terima, melalui angket pelayanan pelanggan, yang diedarkan oleh unit pelayanan
pelanggan RSML bagi pasien rawat Inap maupun rawat jalan.
2. Untuk kemudian keluhan tersebut ditelaah, disampaikan kepada petugas terkait dan
sesegera mungkin diselesaikan.
3.Apabila keluhan menimbulkan konflik, atau dilemma lain bagi rumah sakit dan
pasien/keluarga, maka permasalahan harus disampaikan kepada direksi RSSK, untuk
kemudian dilakukan pembahasan bersama guna penyelesaian permasalahan.
4. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggung jawab

ini diatur dalam panduan

penyelesaian keluhan pasien.

L. Persetujuan & penolakan tindakan kedokteran


1. Semua tindakan medis yang akan

(informed consent)

dilakukan terhadap pasien harus mendapatkan

persetujuan dari pasien atau keluarga terdekat;


2. Persetujuan dapat diberikan secara lisan maupun tertulis;
3. Persetujuan tertulis dimintakan apabila tindakan medis yang

dilakukan merupakan

tindakan invasive dan tindakan yang beresiko tinggi serta transfuse darah;
4. Apabila pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri sedangkan harus dilakukan tindakan
medis untuk menyelamatkan nyawanya. Sedangkan keluarga pasien

Tidak ada,maka pihak Rumah sakit

dapat melakukan tindakan penanganan

kegawatdaruratan pasien, demi keselamatan jiwa pasien. Untuk tindakan lain diluar
itu dilakukan setelah mendapat persetujuan pasien dan /atau keluarga pasien;
5. Setelah

diberi

penjelasan,

apabila

tindakan/pemeriksaan/pengobatan

pasien/keluarga

selanjutnya,

maka

menolak
petugas

dilakukan
memberikan

formulir penolakan tindakan kedokteran yang diisi & ditanda tangani oleh
pasien/keluarga terdekat.
6. Ketentuan lebih lanjut terkait tanggung jawab ini diatur dalam kebijakan dan SPO
Persetujuan Tindakan Kedokteran.

M.Pemberian Kesempatan kepada pasien &keluarga untuk memperoleh second opinion


1. Pasien

mempunyai hak untuk meminta pendapat dokter lain terhadap penanganan

penyakitnya. Dokter yang dimaksud dapat berasal dari dokter RSSK maupun dokter di
luar RSSK .Permintaan terhadap second opinion harus disampaikan secara tertulis
kepada Petugas Ruangan RSSK yang merawat pasien.
2. Petugas ruangan merespon permintaan second opinion kepada dokter lain yang SIPnya
ada di RSSK Dan mengkomunikasikan kepada dokter yang merawat pasien,
3. Apabila pasien & keluarga berkeinginan untuk second opinion kepada dokter lain yang
SIPnya diluar RSSK. Maka petugas ruangan menjelaskan kebebasan pasien & keluarga
untuk meminta second opinion tersebut secara mandiri.
4. Apabila permintaan sampai pada alih rawat dokter, maka petugas ruangan
memberikan form alih rawat dokter kepada pasien & keluarga untuk ditandatangani.
N. Daftar diagnose yang memerlukan persctujuan tertulis
Daftar diagnosa yang memerlukan

persetujuan lisan

& tertulis sebagaimana

terdapat dalam kebijakan tersendiri. Yang merupakan hasil rapat antar unit terkait.

BABIV
KEWAJlBAN PASIEN & KELUARGA

Selama dirawat di RSSiti Khodijah Sepanjang, pasien & keluarga berkewajiban untuk
melakukan/memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai berikut:
1. Pasien mempunyai kewajiban memenuhi pembiayaan/pembayaran terhadap Rumah Sakit atas
pelayanan yang diterimanya;
2. Pembiayaan atas pelayanan yang diterima wajib diselesaikan oleh pasien / keluarga
sebelum keluar/lepas perawatan di RSSK;
3. Pasien wajib memberikan informasi yang jujur, jelas dan lengkap tentang hal-hal yang
diketahui / dialami terkait penyakit yang ditangani di RSSK;
4. Apabila terjadi pelayanan yang tidak sesuai akibat ketidakjujuran pasien dan keluarga, maka
akibat ketidak jujuran tersebut menjadi tanggung jawab pasien dan keluarga.
5. Pasien wajib mentaati tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit selama
perawatan;
6. Pasien wajib mentaati advis dokter dan tenaga kesehatan

lain yang berhubungan dengan

proses pengobatan dan perawatan baik selama di RS maupun setelah keluar RS;
7. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diharapkan akibat pelanggaran atas advis dokter dan advis
tenaga kesehatan

lain baik selama di RS maupun setelah keluar RS, maka pasien

bertanggung jawab atas ketidak taatan tersebut.


8. Pasien

dan keluarga wajib berupaya menjaga harta benda yang dibawa

perawatan di RS,

selama

kecuali kondisi pasien tidak sadar & tidak mampu menjaga harta

bendanya, dapat meminta bantuan RSSK melalui bagian keamanan / satpam.

BABV
DOKUMENTASI
Dokumen yang digunakan untuk kelengkapan pelaksanaan pedoman ini adalah:
1. SPO Pelayanan Kerohanian;
2. Form permintaan pelayanan kerohanian;
3. SPO Perlindungan Harta Benda pasien;
4. Form Permintaan penyimpanan harta benda pasien;
5. Panduan Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik;
6. SPO Persetujuan Tindakan Kedokteran;
7. Panduan managemen nyeri;
8. Panduan Penolakan Pelayanan Resusitasi (DNR);
9. Panduan penyelesaian keluhan pasien;
10.Daftar tindakan dan pengobatan yang memerlukan persetujuan tertulis;

20

BABVI
PENUTUP

Dengan dikeluarkannya pedoman ini maka setiap staf Rumah Sakit agar senantiasa
memperhatikan hak dan kewajiban pasien, dokter, dan Rumah Sakit sebagai panduan dalam
lingkup kerjanya masing-masing.
Pedoman Perlindungan Hak & Kewajiban Pasien dan Keluarga ini agar dijalankan sebaikbaiknya dilingkungan RS Siti Khodijah Sepanjang.

Ditetapkandi
Tanggal
Tepat tanggal

:
:.
:

Direktur,
RS Siti Khodijah Sepanjang.

21

Anda mungkin juga menyukai