Anda di halaman 1dari 71

Administrasi Audit, Juknis Auditor Internal dan

Prakek Audit
Satuan Pengawas Internal (SPI)
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
JAENURI, S.E., M.Ak., Cert.IPSAS
081586001071
Agenda Pembahasan
Satuan Pengawas Internal
01 Gambaran Satuan Pengawas Internal
(SPI)
Juknis Audit
02 - Menyusun Panduan Pelaksanaan SPI
- Menyusun Program Kerja Pokok Tahunan (PKPT)

Latihan Audit Internal


03 Audit Pendapatan

Format Laporan Audit


04 Menyusun Laporan Audit SPI
Satuan Pengawas Internal Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD)
Dasar Hukum BLUD
1. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Ps. 68 & 69).
2. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. UU 32/2004 ttg Pemerintahan Daerah telah diubah dengan UU
23/2014
4. PP No. 74 Tahun 2012 tentang perubahan atas PP no. 23 tahun 2005
tentang pengelolaan keuangan BLU.
5. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
6. Permendagri No 79 tahun 2018 tentang BLUD pengganti dari
Permendagri No. 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis PPK-BLUD.
7. DKI Jakarta - Pergub 165 Tahun 2012 tentang Pola Pengelolaan
BLUD DKI Jakarta (menunggu perubahannya)
8. Peraturan Lainnya terkait
PENGERTIAN
BLUD
BLU
Satuan Pengawas Internal yang selanjutnya
Satuan Pengawasan Intern BLU yang
disingkat SPI adalah unsur pengawasan
selanjutnya disingkat SPI adalah unit kerja
internal yang bertugas melaksanakan
BLU yang menjalankan fungsi Pengawasan
pengawasan internal terhadap pengelolaan
Intern
dan pemanfaatan sumber daya (sumber
daya manusia, keuangan, perlengkapan Pengawasan Intern adalah suatu kegiatan
dan metoda) Permendagri 61 Tahun 2007 pemberian keyakinan dan konsultasi yang
bersift independen dan objektif, dengan
Satuan pengawas internal sebagaimana
tujuan untuk meningkatkan nilai dan
dimaksud dalam Pasal 12 huruf (b) dapat
memperbaiki operasional BLU, melalui
dibentuk oleh Pimpinan untuk pengawasan
pendekatan yang sistematis, dengan cara
dan pengendalian internal terhadap kinerja
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas
pelayanan, keuangan dan pengaruh
manajemen risiko, pengendalian, dan proses
lingkungan social dalam
tata kelola BLU
menyelenggarakan Praktek BisnisYang
Sehat (Permendagri 79 Tahun 2018) PMK/200/PMK.05/2017
PENGERTIAN
Pengawasan Pemeriksaan

George R Terry dalam bukunya “Principles of Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke yang
management” menyatakan pengawasan diterjemahkan oleh John B Pasaribu dan Moh. Badjuri
sebagai proses untuk mendeterminir apa yang dalam bukunya “Auditing, Suatu Pendekatan Terpadu”
akan dilaksanakan, mengevaluir pelaksanaan menyatakan sbb: Auditing adalah proses pengumpulan
dan penilaian bukti-bukti oleh orang yang bebas
dan bilamana perlu menerapkan tindakan-
pengaruh dan berkompetensi dalam hal bahan-bahan
tindakan korektif sedemikian rupa hingga
informasi yang dapat dikumpulkan mengenai satuan
pelaksanaan sesuai dengan rencana ekonomi tertentu dengan tujuan menentukan dan
S. P Siagian dalam bukunya “Filsafat melaporkan tingkat persesuaian antara informasi-
Administrasi” memberikan definisi tentang informasi yang dapat dikumpulkan itu dengan criteria
atau standar-standar yang sudah ditentukan.
pengawasan sebagai proses pengamatan
daripada pelaksanaan seluruh kegiatan R Soemita Adikoesoema dalam bukunya “Auditing,
organisasi untuk menjamin agar supaya semua Norma-norma dan Prosedur Pemeriksaan” menyatakan
pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sbb: pemeriksaan (auditing) ialah proses akumulasi dan
evaluasi dari bukti-bukti oleh seorang yang bebas (tidak
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
memihak) dan kompeten tentang informasi kuantitatif
sebelumnya dari suatu kesatuan ekonomis khusus untuk tujuan
Mendeterminir= kata atau frasa yang digunakan penetapan dan pelaporan tingkat hubungan antara
sebelum kata benda informasi kuantitatif dari kriteria yang telah ditetapkan
Perbedaan Audit Eksternal dan Auditor Internal
Satuan Pengawas Internal (SPI)
berkedudukan langsung dibawah pemimpin BLUD. Satuan Pengawas internal
dapat dibentuk oleh Pimpinan utk pengawasan dan pengendalian internal thd
kinerja pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam
menyelenggarakan praktek bisnis yang sehat. Pembentukannya dgn
mempertimbangkan:
keseimbangan antara manfaat dan beban
kompleksitas manajemen dan
Satuan volume dan/atau jangkauan pelayanan
Pengawas
Persyaratan :
Internal  sehat jasmani dan rohani
 memiliki keahlian, integritas, pengalaman, jujur, perilaku yang baik, dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan
mengembangkan BLUD
 memahami penyelenggaraan pemerintahan Daerah
 memahami tugas dan fungsi BLUD;
 memiliki pengalaman teknis pada BLUD
 berijazah paling rendah D-3 (Diploma 3)
 pengalaman kerja paling sedikit 3 tahun
 berusia paling rendah 30 tahun dan paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat mendaftar pertama kali
 tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara atau keuangan daerah
 tidak sedang menjalani sanksi pidana dan
 mempunyai sikap independen dan obyektif
TUGAS SPI
NO PERMENDAGRI 79 TAHUN 2018 PMK/220/PMK.05/2017
1 pengamanan harta kekayaan menyusun dan melaksanakan rencana Pengawasan Intern
2 menciptakan akurasi sistem informasi keuangan menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem
manajemen risiko
3 menciptakan efisiensi dan produktivitas dan melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efsiensi dan efektivitas di bidang
keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi, dan kegiatan lainnya
4 mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen memberikan saran perbaikan dan infrmasi yang objektif tentang kegiatan
dalam penerapan Praktek Bisnis Yang Sehat yang diawasi pada semua tingkat manaJemen
5 membuat laporan hasil Pengawasan Intern dan menyampaikan laporan
tersebut kepada pemimpin BLU dan dewan pengawas
6 memberikan rekomendasi terhadap perbaikan/ peningkatan proses tata
kelola dan upaya pencapaian strategi bisnis BLU
7 memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut
rekomendasi pengawasan oleh SPI, aparat pengawasan intern pemerintah,
aparat pemeriksaan ekstern pemerintah, dan pembina BLU
8 melakukan reviu laporan keuangan
9 melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan
10 melaksanakan tugas lainny<i berdasarkan penugasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan
KEWENANGAN SPI
NO BLUD BLU
1 SPI mempunyai akses terhadap seluruh dokumen, mendapatkan akses terhadap seluruh dokumen, pencatatan,
pencatatan, personil dan fisik kekayaan rumah sakit sumber daya manusia, dan fsik aset BLU pada seluruh bagian
diseluruh bagian dan unit-unit lainnya untuk dan unit kerja lainnya
mendapatkan data dan informasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas auditnya.
2 melakukan komunikasi secara langsung dengan pimpinan
BLU dan/ atau dewan pengawas;
3 mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan
pimpinan BLU dan/ atau dewan pengawas
4 melakukan koordinasi dengan aparat pengawasan intern
pemerintah dan/ atau aparat pemeriksaan ekstern
pemerintah; dan
5 mendampingi aparat pengawasan intern pemerintah dan/
atau aparat pemeriksaan ekstern pemerintah dalam
melakukan pengawasan
Perkembangan Auditor Internal
Watchdog
Inspeksi, Observasi,
Menghitung, Cek dan Ricek
dengan tujuan ketaatan
hukum, peraturan, dan Konsultan

Watchdog
Kebijakan organisasi – jangka Advise, pendampingan,
pendek Konsultatif dalam
pengelolaan sumberdaya
atau Resources organisasi –
jangka menengah

Katalis Konsultan
Katalis
Fasilitator perubahan atau
Agent of change – jangka
panjang
Mekanisme Kerja SPI

Rutin Khusus A. Program Pemeriksaan Rutin, yaitu


A B pemeriksaan yang direncanakan untuk
kurun waktu satu tahun, yang
dituangkan dalam bentuk Rencana
Pemeriksaan Tahunan, yang disahkan
Direktur
B. Program Pemeriksaan Khusus, yaitu
pemeriksaan diluar rencana, yang
sifatnya mendadak dan genting atas
perintah Direktur
PROFESIONALISME ANGGOTA SPI
1. Bersikap independen, yaitu dapat melaksanakan tugas auditnya
dengan bebas, baik secara organisatoris maupun secara pribadi
terhadap organisasi dan objek auditnya sehingga dapat memberikan
pendapat yang tidak memihak dan tidak berprasangka dalam
pelaksanaan dan pelaporan hasil auditnya.
2. Bersikap obyektif, yaitu jujur terhadap diri sendiri serta yakin bahwa
hasil kerjanya dapat dihandalkan, dapat dipercaya dan bebas dari
pengaruh pihak-pihak lain.
3. Menjaga integritas, yaitu tidak memanfaatkan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan atau keuntungan pribadi atau hal-hal lain
yang patut diduga dapat disalahgunakan baik oleh dirinya sendiri atau
oleh pihak lainnya yang tidak berhak
PARADIGMA BARU
INTERNAL AUDITOR
NILAI TAMBAH UNTUK BLUD
Filosofi diri Internal Auditor

Pengawasan
Awasi diri sendiri sebelum mengawasi orang lain
Kendalikan diri dahulu sebelum mengendalikan orang lain

Instruksi
Ketika Telunjuk tangan anda tertuju kepada orang lain sesungguhnya 1 jari ke
orang lain dan 3 jari ke anda sendiri
Komonikasi
Lembut dalam penyampaian tegas dalam sikap dan pendirian

Prasangka
Prasangka baik adalah suatu keharusan tetapi pengawasan
akan jauh lebih baik
Mengapa perlu reformasi paradigma
Jawabanya karena Auditor Internal menjadi terkesan

Suka Iseng
Tukang mencari kesalahan

Mata-Mata, tukang tuduh


- Mata dan telinga direktur
- Selalu berprasangka buruk

Nggak ngakui prestasi auditee, nggak profesional


- Mengabaikan prestasi auditee
- Lebih menonjolkan kewenangan daripada profesionalisme

Suka ngajak rebut, sok tau


- Kurang holistik, sikap permusuhan
- Merasa saling benar
Harapan Auditee terhadap Internal Auditor

Solver
Pemberi solusi terhadap permasalahan auditee

Memberi Teladan
Memberi jaminan bahwa kegiatan yang dilakukan
adalah benar

Efisiensi
Meningkatkan efisiensi, efektif dalam kegiatan
operasional maupun aministrasi

Penjaga Martabat
Menjaga Martabat
Pandangan Auditee terhadap Auditor
Pandangan Auditee 58% Sebagai Polisi

58% Sebagai Polisi


Polisi adalah suatu pranata umum Sebagai Jaksa

sipil yang menjaga ketertiban,


23%
keamanan dan penegakan hukum
diseluruh wilayah negara. Kepolisian
Sebagai Guru
adalah salah satu lembaga penting 11%
yang memainkan tugas utama
sebagai penjaga keamanan,
ketertiban dan penegakan hukum, Lainnya
sehingga lembaga kepolisian pasti 8%
lah ada di seluruh negara berdaulat.

Sawyer, 2003
SYARAT-SYARAT AUDITOR INTERNAL
1. KOMPETEN, mempunyai keakhlian dalam audit dan menguasai masalah-masalah
yang diaudit
2. OBJEKTIF, mempunyai sikap dan pandangan yang objektif, yakni sikap mental yang
tidak memihak dan mengemukakan pendapat secara wajar sesuai keadaan
sebenarnya yang dijumpai selama pemeriksaan
3. INTEGRITAS, mempunyai kepribadian yang dilandasi unsur jujur, berani, bijaksana
dan bertanggungjawab sehingga menimbulkan rasa hormat bagi orang lain
4. KUALITAS KEPRIBADIAN, mempunyai kualitas kepribadian yang prima, seperti rasa
ingin tahu yang tinggi, berprasangka baik, cerdas, ramah, humoris, gigih dalam
usaha, sopan santun, kesegaran sudut pandangan, pandai bergaul, teliti, dan
modis
19
PARAMETER EFEKTIFITAS
AUDITOR INTERNAL
1. REKOMENDASINYA DITINDAKLANJUTI
2. KEHADIRANNYA DIMINTA DAN ATAU DIRINDUKAN
3. KEBERADAANNYA KARENA SUATU KEBUTUHAN BUKAN
SEKEDAR KEHARUSAN
4. ADANYA KESEPAHAMAN TIMBAL BALIK DENGAN
AUDITEE
5. DIPOSISIKAN SEBAGAI MITRA KONSULTANSI OLEH
AUDITOR EKSTERNAL, KOMITE AUDIT DAN AUDITEE
20
TANTANGAN AUDITOR INTERNAL
1. TIDAK ADANYA KEMAUAN POLITIK TOPMANAGEMENT
2.KOLUSI
3. KETERIKATAN EMOSI DENGAN AUDITEE
4.PILIHAN ANTARA AZAS KETAATAN DENGAN MANFAAT
5. PILIHAN ANTARA MENEGAKAN OBJEKTIFITAS DAN
INTEGRITAS DENGAN “LOYALITAS”

21
MEMBANGUN AUDITOR INTERNAL YANG EFEKTIF

1.ADANYA DUKUNGAN POLITIK TOP MANAGEMENT


2.POLA REKRUITMENYANG JELAS
3.PEMBINAAN KARIRYANG TERSTRUKTUR
4.SPI SEBAGAI CENTER OF EXCELLENT
5.REMUNERASI KHUSUS
22
MEMBANGUN AUDITOR INTERNAL YANG EFEKTIF

6. MENINGKATKAN HUBUNGAN DENGAN DEWAN PENGAWAS


(KOMISARIS) DAN KOMITE AUDIT
a. SPI menyampaikan LHA secara langsung kepada Direktur Utama dan Komisaris

b. SPI melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Komisaris dan atau
Komite Audit

c. Ka SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Komisaris

(Kep. Ketua BAPEPAM dan LK no. KEP-496/BL/2008 tgl. 28 Nopember 2008)


23
MEMBANGUN AUDITOR INTERNAL YANG EFEKTIF

7. Adanya Internal Audit Charter yang memuat sekurang-kurangnya :

• Struktur dan kedudukan SPI


• Tugas dan tanggung jawab SPI
• Wewenang SPI
• Kode etik SPI
• Pelaporan hasil audit
• Persyaratan Kepala SPI
• Pertanggungjawaban Kepala SPI
• Larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor dalam kegiatan operasional 24
RUANG LINGKUP AUDIT

1. Audit atas keuangan, termasuk penilaian ketaatan pada peraturan


2. Audit atas efisiensi dalam penggunaan sarana yang tersedia dan
atas efektifitas pencapaian hasil program
3. Audit khusus, contohnya audit atas adanya indikasi kecurangan
4. Audit atas kewajaran penyajian Laporan Keuangan

25
SATUAN PENGAWASAN INTERNAL
1. Merupakan bagian dari korporasi yang dimaksudkan untuk
mengevaluasi fungsi-fungsi pelaksanaan lainnya
2. Para auditor adalah pegawai korporasi dan bertanggung jawab kepada
Kepala SPI
3. SPI harus lepas dari fungsi operasi, sehingga dapat menjadi alat bagi
pimpinan dan bebas menilai pelaksanaan tugas unit-unit lain
4. SPI berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Top
Managemen
5. SPI dalam struktur organisasi merupakan fungsi staf
26
PROSES AUDIT BERBASIS RISIKO 2018

1. Pemetaan risiko 2018 oleh setiap unit dalam tahun 2017


2. Kompilasi pemetaan risiko 2018 oleh Divisi Mgt Risiko
pada tahun 2017
3. Review pemetaan risiko 2018 oleh SPI pada tahun 2017
4. Rekomendasi SPI dalam bentuk mgt letter terhadap hasil
ad. 3
5. PKPT SPI 2018 berbasis risiko
27
PROSES AUDIT BERBASIS RISIKO 2018
6 . Perencanaan Audit
7. Review dan pengujian terbatas terhadap SPM unit/kegiatan yang
akan diaudit (skala prioritas berdasar peta risiko dan kegiatan
sedang berjalan)
8. Penyampaian mgt letter atas indikasi pra-temuan
9. Penyusunan audit program
10.Merinci audit program dalam audit procedure

28
PROSES AUDIT BERBASIS RISIKO 2018

11. Menerapkan audit technique di lapangan


12. Menuangkan hasil audit technique ke dalam audit working paper
13. Melakukan audit meeting atas audit finding
14. Menyampaikan mgt letter atas audit finding
15. Menyusun audit report
16. Memantau tindak lanjut atas rekomendasi

29
UNTUK AUDITOR INTERNAL

• Jadilah selangkah lebih maju (minimal)


• Jaga dan tingkatkan competence, objectivity, integrity
dan kualitas kepribadaan
• Jagalah martabat auditee

30
Alur Pengawasan SPI
a. Prosedur pengawasan rutin

Satuan Pengawas Internal


1. Menyiapkan perencanaan program
pemeriksaan rutin/ pengawasan tahunan
2. Meminta pengesahan direktur untuk
program pemeriksaan rutin/pengawasan
tahunan yang telah disusun
3. Melakukan persiapan pemeriksaan
rutin/pengawasan
4. Melakukan proses pemeriksaan rutin di
unit/instalasi/bagian
5. Menyusun laporan hasil pemeriksaan dan
rekomendasi
6. Menyampaikan laporan hasil
pemeriksaan dan rekomendasi kepada
direktur

Direktur
1. Menerima laporan hasil pemeriksaan dan
rekomendasi kepada direktur
2. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan dan
rekomendasi
3. Selesai
b. Prosedur pemeriksaan Khusus
Satuan Pengawas Internal
1. Menerima laporan kasus
2. Melakukan verifikasi kebenaran adanya kasus
3. Jika ada kasus, lanjutkan proses pemeriksaan
4. Jika tidak ada kasus, selesai
5. Menyusun rencana proses pemeriksaan dan meminta
kepada direktur surat tugas pemeriksaan
Direktur
1. Menerima rencana proses pemeriksaan dan membuat
surat tugas
2. Menyerahkan surat tugas kepada Tim Satuan
Pengawas Intern

Satuan Pengawas Internal


1. Melakukan proses pemeriksaan rutin di unit/ instalasi/
bagian yang berhubungan dengan kasus yang terjadi.
2. Menyusun laporan hasil pemeriksaan dan rekomendasi.
3. Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan dan
rekomendasi kepada direktur.
Direktur
1. Menerima laporan hasil pemeriksaan dan rekomendasi
kepada direktur.
2. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan dan rekomendasi
serta melakukan evaluasi.
3. Selesai.
Administrasi Audit
Satuan Pengawas Internal (SPI)
Pedoman Kerja Auditor Internal (Simulasi)
BLUD-RSUD XX

Lampiran 1 Juknis audit charter - Terlampir


Lampiran 3 Audit Charter - Terlampir

Lampiran 3 PKA dan Surevey Pendahuluan- Terlampir


AUDIT CHARTER
Program Kerja Pokok Tahunan (PKPT)
BLUD-RSUD XX
Latihan Audit Pendapatan
RSUD XX
CONTOH HASIL AUDIT PENDAPATAN

Temuan:
Terjadinya penyimpangan penyetoran ke kas bendahara RSUD XX yang dilakukan bagian piutang sebesar
Rp. 15.044.241
Sebab:
Masih lemahnya pengawasan dari Ka. Bagian keuangan dalam mengontrol alur proses penerimaan uang dari
pelunasan piutang.
Akibat:
Dari alur proses pembayaran yang tidak memadai mengakibatkan kerugian kas rumah sakit sebesar Rp.
15.044.241
Rekomendasi: Satuan Pengawas Internal memberikan rekomendasi kepada Direktur untuk memberikan
teguran kepada Koordinator Satuan Pelaksana Piutang atas kesalahan staffnya menyalah gunakan penggunaan
uang Negara untuk keperluan pribadi, dan meminta Tuntutan Ganti Rugi (TGR) kepada staf piutang, untuk
mengembalikan uang Negara kepada Kas Bendahara Rumah Sakit XX sebesar Rp. 15.044.241, sekaligus
memberikan sanski sesuai kaidah peraturan perundangan yang berlaku.
Tanggapan:
FORMAT LAPORAN SPI
RSUD XX
TERLAMPIR FORM KK LHP

TERLAMPIR FORMAT LAPORAN LHP


Contoh Contoh SPI yang sudah publikasi
1. SPI Universitas Islam Indonesia
http://spi.uin-alauddin.ac.id/index.php/2016/12/05/audit-dengan-tujuan-tertentu/

2. SPI Universitas Brawijaya


http://spi.ub.ac.id/profil/tujuan/

3. SPI Poltek Sriwijaya


http://spi.polsri.ac.id/?page_id=18

4. SPI Universitas Indonesia


http://spi.ui.ac.id/visi-misi.html

5. SPI Institute Seni Denpasar


https://www.isi-dps.ac.id/satuan-kerja/spi/

6. SPI Universitas Sunan Kalijogo


http://spi.uin-suka.ac.id/id/page/prodi/51-Tugas-Fungsi-Tanggungjawab

7. SPI Universitas Mulawarman


https://spi.unmul.ac.id/page/tentang-spi
PENDEKATAN PEMERIKSAAN
TERIMA KASIH
JAENURI, S.E., M.Ak., Cert.IPSAS
081586001071

Anda mungkin juga menyukai