Prakek Audit
Satuan Pengawas Internal (SPI)
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
JAENURI, S.E., M.Ak., Cert.IPSAS
081586001071
Agenda Pembahasan
Satuan Pengawas Internal
01 Gambaran Satuan Pengawas Internal
(SPI)
Juknis Audit
02 - Menyusun Panduan Pelaksanaan SPI
- Menyusun Program Kerja Pokok Tahunan (PKPT)
George R Terry dalam bukunya “Principles of Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke yang
management” menyatakan pengawasan diterjemahkan oleh John B Pasaribu dan Moh. Badjuri
sebagai proses untuk mendeterminir apa yang dalam bukunya “Auditing, Suatu Pendekatan Terpadu”
akan dilaksanakan, mengevaluir pelaksanaan menyatakan sbb: Auditing adalah proses pengumpulan
dan penilaian bukti-bukti oleh orang yang bebas
dan bilamana perlu menerapkan tindakan-
pengaruh dan berkompetensi dalam hal bahan-bahan
tindakan korektif sedemikian rupa hingga
informasi yang dapat dikumpulkan mengenai satuan
pelaksanaan sesuai dengan rencana ekonomi tertentu dengan tujuan menentukan dan
S. P Siagian dalam bukunya “Filsafat melaporkan tingkat persesuaian antara informasi-
Administrasi” memberikan definisi tentang informasi yang dapat dikumpulkan itu dengan criteria
atau standar-standar yang sudah ditentukan.
pengawasan sebagai proses pengamatan
daripada pelaksanaan seluruh kegiatan R Soemita Adikoesoema dalam bukunya “Auditing,
organisasi untuk menjamin agar supaya semua Norma-norma dan Prosedur Pemeriksaan” menyatakan
pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sbb: pemeriksaan (auditing) ialah proses akumulasi dan
evaluasi dari bukti-bukti oleh seorang yang bebas (tidak
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
memihak) dan kompeten tentang informasi kuantitatif
sebelumnya dari suatu kesatuan ekonomis khusus untuk tujuan
Mendeterminir= kata atau frasa yang digunakan penetapan dan pelaporan tingkat hubungan antara
sebelum kata benda informasi kuantitatif dari kriteria yang telah ditetapkan
Perbedaan Audit Eksternal dan Auditor Internal
Satuan Pengawas Internal (SPI)
berkedudukan langsung dibawah pemimpin BLUD. Satuan Pengawas internal
dapat dibentuk oleh Pimpinan utk pengawasan dan pengendalian internal thd
kinerja pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam
menyelenggarakan praktek bisnis yang sehat. Pembentukannya dgn
mempertimbangkan:
keseimbangan antara manfaat dan beban
kompleksitas manajemen dan
Satuan volume dan/atau jangkauan pelayanan
Pengawas
Persyaratan :
Internal sehat jasmani dan rohani
memiliki keahlian, integritas, pengalaman, jujur, perilaku yang baik, dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan
mengembangkan BLUD
memahami penyelenggaraan pemerintahan Daerah
memahami tugas dan fungsi BLUD;
memiliki pengalaman teknis pada BLUD
berijazah paling rendah D-3 (Diploma 3)
pengalaman kerja paling sedikit 3 tahun
berusia paling rendah 30 tahun dan paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat mendaftar pertama kali
tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara atau keuangan daerah
tidak sedang menjalani sanksi pidana dan
mempunyai sikap independen dan obyektif
TUGAS SPI
NO PERMENDAGRI 79 TAHUN 2018 PMK/220/PMK.05/2017
1 pengamanan harta kekayaan menyusun dan melaksanakan rencana Pengawasan Intern
2 menciptakan akurasi sistem informasi keuangan menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem
manajemen risiko
3 menciptakan efisiensi dan produktivitas dan melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efsiensi dan efektivitas di bidang
keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi, dan kegiatan lainnya
4 mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen memberikan saran perbaikan dan infrmasi yang objektif tentang kegiatan
dalam penerapan Praktek Bisnis Yang Sehat yang diawasi pada semua tingkat manaJemen
5 membuat laporan hasil Pengawasan Intern dan menyampaikan laporan
tersebut kepada pemimpin BLU dan dewan pengawas
6 memberikan rekomendasi terhadap perbaikan/ peningkatan proses tata
kelola dan upaya pencapaian strategi bisnis BLU
7 memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut
rekomendasi pengawasan oleh SPI, aparat pengawasan intern pemerintah,
aparat pemeriksaan ekstern pemerintah, dan pembina BLU
8 melakukan reviu laporan keuangan
9 melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan
10 melaksanakan tugas lainny<i berdasarkan penugasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan
KEWENANGAN SPI
NO BLUD BLU
1 SPI mempunyai akses terhadap seluruh dokumen, mendapatkan akses terhadap seluruh dokumen, pencatatan,
pencatatan, personil dan fisik kekayaan rumah sakit sumber daya manusia, dan fsik aset BLU pada seluruh bagian
diseluruh bagian dan unit-unit lainnya untuk dan unit kerja lainnya
mendapatkan data dan informasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas auditnya.
2 melakukan komunikasi secara langsung dengan pimpinan
BLU dan/ atau dewan pengawas;
3 mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan
pimpinan BLU dan/ atau dewan pengawas
4 melakukan koordinasi dengan aparat pengawasan intern
pemerintah dan/ atau aparat pemeriksaan ekstern
pemerintah; dan
5 mendampingi aparat pengawasan intern pemerintah dan/
atau aparat pemeriksaan ekstern pemerintah dalam
melakukan pengawasan
Perkembangan Auditor Internal
Watchdog
Inspeksi, Observasi,
Menghitung, Cek dan Ricek
dengan tujuan ketaatan
hukum, peraturan, dan Konsultan
Watchdog
Kebijakan organisasi – jangka Advise, pendampingan,
pendek Konsultatif dalam
pengelolaan sumberdaya
atau Resources organisasi –
jangka menengah
Katalis Konsultan
Katalis
Fasilitator perubahan atau
Agent of change – jangka
panjang
Mekanisme Kerja SPI
Pengawasan
Awasi diri sendiri sebelum mengawasi orang lain
Kendalikan diri dahulu sebelum mengendalikan orang lain
Instruksi
Ketika Telunjuk tangan anda tertuju kepada orang lain sesungguhnya 1 jari ke
orang lain dan 3 jari ke anda sendiri
Komonikasi
Lembut dalam penyampaian tegas dalam sikap dan pendirian
Prasangka
Prasangka baik adalah suatu keharusan tetapi pengawasan
akan jauh lebih baik
Mengapa perlu reformasi paradigma
Jawabanya karena Auditor Internal menjadi terkesan
Suka Iseng
Tukang mencari kesalahan
Solver
Pemberi solusi terhadap permasalahan auditee
Memberi Teladan
Memberi jaminan bahwa kegiatan yang dilakukan
adalah benar
Efisiensi
Meningkatkan efisiensi, efektif dalam kegiatan
operasional maupun aministrasi
Penjaga Martabat
Menjaga Martabat
Pandangan Auditee terhadap Auditor
Pandangan Auditee 58% Sebagai Polisi
Sawyer, 2003
SYARAT-SYARAT AUDITOR INTERNAL
1. KOMPETEN, mempunyai keakhlian dalam audit dan menguasai masalah-masalah
yang diaudit
2. OBJEKTIF, mempunyai sikap dan pandangan yang objektif, yakni sikap mental yang
tidak memihak dan mengemukakan pendapat secara wajar sesuai keadaan
sebenarnya yang dijumpai selama pemeriksaan
3. INTEGRITAS, mempunyai kepribadian yang dilandasi unsur jujur, berani, bijaksana
dan bertanggungjawab sehingga menimbulkan rasa hormat bagi orang lain
4. KUALITAS KEPRIBADIAN, mempunyai kualitas kepribadian yang prima, seperti rasa
ingin tahu yang tinggi, berprasangka baik, cerdas, ramah, humoris, gigih dalam
usaha, sopan santun, kesegaran sudut pandangan, pandai bergaul, teliti, dan
modis
19
PARAMETER EFEKTIFITAS
AUDITOR INTERNAL
1. REKOMENDASINYA DITINDAKLANJUTI
2. KEHADIRANNYA DIMINTA DAN ATAU DIRINDUKAN
3. KEBERADAANNYA KARENA SUATU KEBUTUHAN BUKAN
SEKEDAR KEHARUSAN
4. ADANYA KESEPAHAMAN TIMBAL BALIK DENGAN
AUDITEE
5. DIPOSISIKAN SEBAGAI MITRA KONSULTANSI OLEH
AUDITOR EKSTERNAL, KOMITE AUDIT DAN AUDITEE
20
TANTANGAN AUDITOR INTERNAL
1. TIDAK ADANYA KEMAUAN POLITIK TOPMANAGEMENT
2.KOLUSI
3. KETERIKATAN EMOSI DENGAN AUDITEE
4.PILIHAN ANTARA AZAS KETAATAN DENGAN MANFAAT
5. PILIHAN ANTARA MENEGAKAN OBJEKTIFITAS DAN
INTEGRITAS DENGAN “LOYALITAS”
21
MEMBANGUN AUDITOR INTERNAL YANG EFEKTIF
b. SPI melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Komisaris dan atau
Komite Audit
c. Ka SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Komisaris
25
SATUAN PENGAWASAN INTERNAL
1. Merupakan bagian dari korporasi yang dimaksudkan untuk
mengevaluasi fungsi-fungsi pelaksanaan lainnya
2. Para auditor adalah pegawai korporasi dan bertanggung jawab kepada
Kepala SPI
3. SPI harus lepas dari fungsi operasi, sehingga dapat menjadi alat bagi
pimpinan dan bebas menilai pelaksanaan tugas unit-unit lain
4. SPI berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Top
Managemen
5. SPI dalam struktur organisasi merupakan fungsi staf
26
PROSES AUDIT BERBASIS RISIKO 2018
28
PROSES AUDIT BERBASIS RISIKO 2018
29
UNTUK AUDITOR INTERNAL
30
Alur Pengawasan SPI
a. Prosedur pengawasan rutin
Direktur
1. Menerima laporan hasil pemeriksaan dan
rekomendasi kepada direktur
2. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan dan
rekomendasi
3. Selesai
b. Prosedur pemeriksaan Khusus
Satuan Pengawas Internal
1. Menerima laporan kasus
2. Melakukan verifikasi kebenaran adanya kasus
3. Jika ada kasus, lanjutkan proses pemeriksaan
4. Jika tidak ada kasus, selesai
5. Menyusun rencana proses pemeriksaan dan meminta
kepada direktur surat tugas pemeriksaan
Direktur
1. Menerima rencana proses pemeriksaan dan membuat
surat tugas
2. Menyerahkan surat tugas kepada Tim Satuan
Pengawas Intern
Temuan:
Terjadinya penyimpangan penyetoran ke kas bendahara RSUD XX yang dilakukan bagian piutang sebesar
Rp. 15.044.241
Sebab:
Masih lemahnya pengawasan dari Ka. Bagian keuangan dalam mengontrol alur proses penerimaan uang dari
pelunasan piutang.
Akibat:
Dari alur proses pembayaran yang tidak memadai mengakibatkan kerugian kas rumah sakit sebesar Rp.
15.044.241
Rekomendasi: Satuan Pengawas Internal memberikan rekomendasi kepada Direktur untuk memberikan
teguran kepada Koordinator Satuan Pelaksana Piutang atas kesalahan staffnya menyalah gunakan penggunaan
uang Negara untuk keperluan pribadi, dan meminta Tuntutan Ganti Rugi (TGR) kepada staf piutang, untuk
mengembalikan uang Negara kepada Kas Bendahara Rumah Sakit XX sebesar Rp. 15.044.241, sekaligus
memberikan sanski sesuai kaidah peraturan perundangan yang berlaku.
Tanggapan:
FORMAT LAPORAN SPI
RSUD XX
TERLAMPIR FORM KK LHP