Anda di halaman 1dari 4

PENANGGULANGAN DAN

PENANGANAN OUTBREAK INFEKSI


No. Dokumen : / SOP-PUSK /I/2022

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 31 Januari 2022

Halaman : 1/2
EDY NUGROHO
UPTD BASUKI, SKM
PUSKESMAS
KAWUNGANTEN
KLB adalah suatu peristiwa yang tejadi secara mendadak atau
secara berlanjut yang menimbulkan dampak terhadap pola
1. Pengertian kehidupan yang normal atau kerusakan ekosistem sehingga
diperlukan tindakan darurat dan luar biasa untuk menolon dan
menyelamatkan manusia beserta lingkungannya.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Penanggulangan Outbreak


Infeksi
2. Tujuan
SK Kepala Puskesmas Nomor tahun 2022 tentang Pedoman Penanggulangan
3. Kebijakan
outbreak infeki di UPT. Puskesmas Kawunganten

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017


4. Referensi
tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

5. Langkah- Penanggulangan Bencana Mencakup:


1. PePKMiapan dan mobilisasi petugas
langkah
2. Pengiriman pebtugas ke lokasi bencana
3. Identifikasi korban
4. Triase
5. Tindakan mesdis
6. Tindakan bedah darurat
7. Rujukan dan pindah rawat
8. Penampungan korban
9. Korban meninggal
10. Korban pulang
11. Komunikasi
12. Registrasi
13. Logistik
14. Komsumsi
15. Penerangan
16. Rapat tim penanggulangan bencana
17. Dokumentasi
18. PePKMetujuan tindakan
19. Penyusunan laporan kerja tim penanggulangan bencana
PePKMiapan dan Mobilisasi Petugas:
1. Laporan terjadi bencana diterima oleh operator telepon atau
cara lain.
Operator mengonfkonfirmasi informasi kepada pihak kepolisian
atau pihak lain, setelah menerima informasi lebih rinci mengenai
wujud bencana (kebakaran, kereta api terguling, huruhara dsb),
waktu terjadinya,pikiraan jumlah korban, kondisi korbab dan
lain- lain yang di aanggap perlu.
3. Operator segera melapor ke dokter jaga IGD
4. Dokter jaga IGD segera menghubungi Ketua Tim
Penanggulangan Bencana.
5. Sebelum Ketua Tim datang dokter jaga IGD bertindak
sebagai ketua Tim.
6. Ketua Tim mempePKMiapkan peralatan dan obat-obatan di
IGD sesuai kapasitas dan perkiraan jumlah korban.
7. Bila diperkirakan jumlah korban lebih dari kapasitas lGD, Ketua
Tim menetapkan Aula PKM Sinar Kasih Toraja untuk tempat
penampungan Darurat dan membentuk Tim Medis Tempat
Penampungan Darurat di bantu petugas lain yang dirujuk.
8. Tim Medis Tempat Penampungan Darurat dibantu petugas lain
mempePKMiapkan aula untuk menampung dan menolong
korban sesuai kapasitasnya.
9. Petugas kamar bedah, laboratorium dan rontgen
mempePKMiapkan bagian masing-masing untuk melayani
korban bencana. Jika dipandang perlu, ketua tim membatalkan
semua bedah elektif agar Bagian Bedah dapat memberi
pertolongan bedah darurat korban bencana.
10. Satpam segera mengamankan IGD dan lokasi
penanggulangan darurat sehingga tidak seorangpun yang
bukan petugas tim penanggulangan bencana dikenakan
masuk tanpa izin masuk yang sudah dipePKMiapkan.
11. Mobilisasi Petugas
a. Yang dimobilisasi :
 Dokter
 Perawat
 Satpam
 Operator komunikasi
b. Operator berusaha sedapat mungkin menghubungi para dokter dan
perawat tidak dalam tugas melalui telepon namun tidak
menghambat komunikasi tim bencana.
c. Bagi yang tidak dapat dihubungi melalul telepon, mobilisasi
berlaku spontan (melalui pemberian mass media masyarakat)
dan berantai (orang ke orang).
d. Semua petugas yang datang melapor ke Ketua Tim Medisi
Dokter Jaga IGD.
e. Ketua Tim Medis mencatat dan mengatur pembagian mereka
dan selanjutnya segera siap ke pos dan tugas masing-masing

Peneriman Petugas Ke Lokasi Bencana.


1. Ketua Tim Penanggulangan Bencana menetapkan
pengiriman petugas ke lokasi bencana berdasarkan
pertimbangan :
 Lokasi Bencana-dapat/tidak dapat dicapai
ambulans.
 Keamana Petugas
 Informasi mengenai kondisi para korban.
2. Bila telah ditetapkan, ketua tim segera membentuk tim
lapangan yang terdiri dari : 1 orang dokter IGD sebagai
kepala regu, 2 orang perawat IGD dan 1 orang supir
Ambulans.
3. Tim Lapangan ini segera menpePKMiapkan peralatan yang
diperlukan :
 Perangkat basic life support
 Peralatan lain dan obat-obatan yang diperlukan
berdasarkan informasi nlengenai kondisi dan jumlah
korban.
 Kartu Rekam Medik Korban Bencana
 Alat Kornunikasi (telepon genggam)
4. Di lokasi bencana, dokter tim lapangan segera melapor ke
Ketua Satgas Penanggulangan Bencana di lanpangan.
Semun aktivitas selanjutnya dikoordinasikan dengan Satgas
di lokasi dan dengan Ketua Tim Bericana PKM.
5. Tugas pokok tim lapangan adalah:
 Melakukan triase prehospital.
 Melakukan basic life support bagi korban yangdalam
keadaan gawat darurat.
 Mengirim korban ke Puskesmas sesuai prioritas.
 Memberi pertolongan medis kepada korban luka
ringan yang tidak memerlukan pertolongan lanjutan di
Puskesmas.
 penampungan korban.
 Data ini secara terus menerus dikirim ke pos penerangan dan
bagian dapur

6. Bagan Alir

Hal-hal yang
7. harus di
perhatikan

8. Unit Terkait UGD, P2P, ruang pemeriksaan Umum

Dokumen
9. Laporan surveilen
Terkait
Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku
10. Histori
Perubahan
2/2

Anda mungkin juga menyukai