(OUTBREAK)
PENYAKIT INFEKSI AIRBORNE
No. Dokumen: No. Revisi Halaman
00 1/2
/SPOPPI/DIRRSMH/VI/2022
Ditetapkan,
Direktur RS MITRA
STANDAR Tanggal Terbit HUSADA
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 September 2022
(SPO)
Logistik:
1. Petugas tim bencana membuat daftar nama dan banyak
peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan.
2. Catatan diteruskan ke ketua tim melalui petugas
administrasi.
3. Setelah disetujui dan ditanda tangani oleh ketua tim,
daftar diteruskan ke petugas logistik.
4. Petugas logistik menyiapkan peralatan dan obat-ohatan
berdasarkan daftar yang telah ditandatangani ketua tim.
Semua pengeluaran harus dicatat dan lampirannya
diserakan ke petugas administrasi untuk dicocokkan dan
untuk penyusunan laporan pertanggung jawaban.
Konsumsi:
1. Petugas konsumsi mempersiapkan konsumsi bagi petugas
dan korban berdasarkan data dari petugas registrasi.
2. Semua pengeluaran dicatal dan lampirannya diserahkan
kepada ketua tim
Penerangan:
1. Petugas penerangan menyiapkan pos penerangan di pos
satpam dekat gerbang rumah sakit serta perlengkapan
yang terdiri dari papan pengumuman, megaphone, kartu
pengenal untuk keluarga korban dan pengunjung lain.
2. Petugas penerangan menerima informasi dan data korban
yang ditolong di rumah sakit melalui petugas registrasi.
3. Petugas penerangan menginformasikan kepada masyarakat
yang mencari anggota keluarganya yang ditimpa bencana,
dengan cara :
Mencatat data-data korban di papan pengumuman
sehingga bisa terbaca oleh masyarakat yang datang
mencari keluarganya yang ditimpa bencana.
Petugas penerangan memberikan informasi kepada
anggota masyarakat yang mencari informasi anggota
keluarganva yang menjadi korban berdasarkan data
yang diterima ini.
4. Keluarga korban yang akan menemui korban dibuatkan
kartu pengenal. Setiap korban hanya boleh ditemui satu
orang.
5. Masyarakat yang mencari anggota keluarga yang hilang
dapat diberi kartu masuk guna mengidentifikasi korban
anonim, dan hanya diperkenankan masuk ke lokasi
penampungan dengan waktu dibatasi 30 menit. Setelah
waktunya, pengunjung ini harus kembali ke pos
penerangan dan melaporkan hasilnya.
6. Pada bencana massal disebabkan huru-hara, penerangan
kepada masyarakat dikoordinasi bersama pihak
kepolisian/pihak lain yang berwenang.
Keamanan
1. Pengamanan lokasi :
Satpam segera mengamankan lokasi penampungan
dan lGD.
IGD di lokasi penampungan korban dinyatakan
sehagai daerah tertutup. Semua orang yang tidak
berkepentingan diminta keluar/tidak masuk ke
lokasi kecuali mempunyai kartu masuk yang dibuat
oleh petugas penerangan.
2. Pengaman benda milik korban :
Semua milik korban yang telah diinventaris oleh
petugas administrasi, ditempatkan pada tempat
penampungan dan djaga agar tidak hilang.
Benda milik korban hanya boleh diambil oleh
pemiliknva/keluarganya setelah dikonfirmasikan oleh
petugas administrasi.
Milik korban yang akan diambil oleh petugas
kepolisian/ pihà k lain untuk barang bukti/keperluan
lain, harus membawa surat perintah.
Keluarga/petugas yang mengambil milik korban
diminta menandatangani surat penyerahan barang.
3. Satpam juga memperhatikan keamanan rumah sakit,
fasilitas rumah sakit,para petugas dan lain-lain yang
sianggap perlu
4. Bila dianggap perlu, ketua tim dapat meminta bantuan
pihak kepolisian.
Dokumentasi:
1. Petugas dokumentasi mengumpulkan semua catatan,
data korban, rekam medik korban, pengeluaran dari
bagian logistik dan dapur, daftar petugas dan lain-lain
yang dianggap penting.
2. Semua catatan ini, berupa fotocopy atau aslinya, di
simpan sebagai arsip di sekretariat RS Sinar kasih
Toraja. Seorang petugas dokumentasi merekam aktifitas
–aktifitas yang penting untuk melengkapi arsip, barang
bukti dan identifikasi korban yang tidak dikenal.
Persetujuan tindakan medik:
1. Secara umum berlaku:
Per.Men.Kes.RI No.585/Men.Kes/Per/IX/1989
tentang persetujuan tindakan medik.
Protap persetujuan medis RS Sinar kasih Toraja
2. Petugas media yang menolong korban dalam keadaan
gawat darurat (true emergency) dan tidak dapat diminta
persetujuan tindakan medis yang akan dilakukan, maka
petugas medis dapat melakukan tindakan penyelamatan
jiwa/kecacatan dengan pertimbangan:
Jika tindakan medis ditunda akan
membahayakan jiwanya.
Dalam keadaan sadar/dapat memberikan
persetujuan, korban akan menyetujui tindakan
medis telah diterimanya.