Anda di halaman 1dari 8

PENEMPATAN PASIEN BERDASARKAN KOHORT

No.Dokumen No.Revisi Halaman


1/8

Ditetapkan oleh,

Tanggal Terbit Direktur RS Graha Sehat Medika

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Penempatan pasien adalah suatu upaya untuk mencegah transmisi


dr. Rudy, SpOG
mikroorganisme berdasarkan cara penularan penyakitnya yang terdiri dari
PENGERTIAN 3 jenis yaitu airborne, droplet, dan kontak yang terjadi di rumah sakit.

Sebagai acuan dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian


TUJUAN terjadinya infeksi silang di rumah sakit

Semua petugas kesehatan ( dokter dan perawat ) dapat menempatkan

KEBIJAKAN pasien sesuai dengan cara penularan penyakitnya.


PENEMPATAN PASIEN BERDASARKAN KOHORT

No.Dokumen No.Revisi Halaman


2/8

Ditetapkan oleh,

Tanggal Terbit Direktur RS Graha Sehat Medika

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Penempatan pasien berdasarkan cara penularan/transmisi


dr. Rudy, SpOG
mikroorganisme :

A. Penularan lewat udara (airborne)

1. Contoh penyakit : campak, varisela dan tuberkulosis

2. Penempatan pasien :

a. Ruangan dengan aliran udara negatif / negative air flow

- Minimal pergantian udara enam kali setiap jam

PROSEDUR - Pembuangan (exhaust) udara keluar yang memadai atau


penggunaan filter tingkat tinggi termonitor sebelum udara
beredar ke seluruh rumah sakit

- Jagalah agar pintu tetap tertutup dan pasien tetap dalam


ruangan

b. Bila tidak tersedia Ruangan dengan aliran udara negatif


tempatkan pasien tersendiri (single rooms).

c. Apabila Sigle rooms tidak tersedia, tempatkan pasien dalam


ruangan dengan pasien lain yang terinfeksi mikroorganisme
yang sama (kohor), dan tidak ada infeksi lain
PENEMPATAN PASIEN BERDASARKAN KOHORT

No.Dokumen No.Revisi Halaman


3/8

Ditetapkan oleh,

Tanggal Terbit Direktur RS Graha Sehat Medika

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

3. Proteksi Respirasi
dr. Rudy, SpOG
Gunakan pelindung pernafasan waktu masuk ke ruang pasien yang
diketahui atau diduga mengidap tuberkulosis, campak atau
varisela

B. Penularan Lewat Droplet

1. Contoh Penyakit :

 Invasive H. Influenza tipe B, termasuk meningitis, pneumonia


dan sepsis
 Invasive N. Meningitis, termasuk meningitis, pneumonia dan
sepsis
 Invasive S Pneumonia multidrug resisten, termasuk
meningitis, pneumonia, sinusitis, dan otitis media
 Bakteri infeksi saluran nafas lain dengan transmisi droplet :
o Dipteria (pharingeal)
o Mycoplasma pneumoniae
o Pertusis
o Pneumoniae plague
o Streptococcal pharyngitis,pneumoniae, atau scarlef
fever pada bayi dan anak-anak
 Infeksi virus serius dengan transmisi droplet, termasuk :
PENEMPATAN PASIEN BERDASARKAN KOHORT

No.Dokumen No.Revisi Halaman


4/8

Ditetapkan oleh,

Tanggal Terbit Direktur RS Graha Sehat Medika

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

o Adenovirus
dr. Rudy, SpOG
o Influenzae
o Mumps
o Pavovirus B 19
o Rubella
2. Penempatan pasien :

Tempatkan pasien pada ruang tersendiri atau bersama pasien


lain dengan infeksi aktif organisme yang sama, tetapi tidak ada
infeksi lain (kohort) dan bila ruang untuk kohort tidak
memungkinkan, buatlah jarak pemisah minimal tiga kaki (2,5
meter) antara pasien terinfeksi dengan pasien lain dan
pengunjung.

3. Pemakaian masker :

Masker dipakai bila berada / bekerja dengan jarak kurang dari


2,5 meter dari pasien

C. Penularan Lewat Kontak

1. Contoh penyakit :
PENEMPATAN PASIEN BERDASARKAN KOHORT

No.Dokumen No.Revisi Halaman


5/8

Ditetapkan oleh,

Tanggal Terbit Direktur RS Graha Sehat Medika

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

 Infeksi gastrointestinal, respirasi, kulit atau luka atau kolonisasi


dr. Rudy, SpOG
bakteri yang multidrug resistant sesuai keputusan program
pemberantasan
 Infeksi enterik dengan dosis infeksi rendah atau
berkepanjangan termasuk :
o Clsotridium difficile
o Enterohemorrhage, E. Coli, Shigella, Hepatitis A atau
Rotavirus pada pasien inkontenta.
 RSV(Respiratory Syncytial Virus), para influenza virus, atau
infeksi enterovital pada bayi dan anak-anak
 Infeksi kulit yang sangat menular atau yang bisa timbul pada
kulit kering, termasuk :
o Diphtheria (kulit)
o Hervez Simplex virus (neonatus atau mucocutaneus)
o Impetigo
o Abses besar, selulitis atau dekubitus
o Pedikulosis
o Scabies
o Staphylococcal furuncolosis pada bayi dan anak-anak
o Staphylococcal scalded skin syndrome Zoster (disemianta
atau immunocompromised host)
 Viral/hemorrhagic conjuntivitis
 Viral hemorrhagic fever (lassa fever atau Marburg virus)
PENEMPATAN PASIEN BERDASARKAN KOHORT

No.Dokumen No.Revisi Halaman


6/8

Ditetapkan oleh,

Tanggal Terbit Direktur RS Graha Sehat Medika

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

2. Penempatan pasien
dr. Rudy, SpOG
Tempatkan pada kamar tersendiri atau bersama pasien lain
dengan infeksi aktif organisme yang sama tetapi tanpa infeksi
lain.

3. Pemakaian Alat Pelindung Perorangan (APP)


a. Sarung Tangan

Pakailah sarung tangan waktu masuk dan selama dalam ruangan


pasien, lepaskan waktu akan meninggalkan ruangan, kemudian
cuci tangan dengan antiseptik. Setelah membuka sarung tangan
dan cuci tangan, usahakan agar tangan tidak menyentuh
permukaan atau barang apapun yang berpotensi terkontaminasi

b. Pemakaian gaun

Pakailah gaun waktu masuk kamar pasien, bila diperkirakan


(pakaian) petugas akan kontak . Lepaskan gaun saat akan
meninggalkan ruangan.

UNIT TERKAIT 1. Ruang Perawatan


PENEMPATAN PASIEN BERDASARKAN KOHORT

No.Dokumen No.Revisi Halaman


7/8

Ditetapkan oleh,

Tanggal Terbit Direktur RS Graha Sehat Medika

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Rudy, SpOG


PENEMPATAN PASIEN BERDASARKAN KOHORT

No.Dokumen No.Revisi Halaman


8/8

Ditetapkan oleh,

Tanggal Terbit Direktur RS Graha Sehat Medika

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

dr. Rudy, SpOG

Anda mungkin juga menyukai