Anda di halaman 1dari 6

PENANGGULANGAN BENCANA MASSAL

RSIA. BUNDA JAKARTA

NOMOR DOKUMEN :

NOMOR REVISI :

HALAMAN :

PENANGGULANGAN
BENCANA MASSAL
03.01.017
1/6

PROSEDUR TETAP

TANGGAL TERBIT :

RSIA. BUNDA JAKARTA

NOMOR
DOKUMEN
01 November
2009 :
03.01.017

DITETAPKAN OLEH
KEPALA RUMAH SAKIT
NOMOR REVISI :
HALAMAN :
Dr. MIRTA WIDIA, MARS, 2/6
MHKes

DITETAPKAN OLEH
i)
KECELAKAAN MASSAL
KEPALA
RUMAH
SAKIT
TANGGAL
TERBIT
:
Semua kasus dengan jumlah korban yang
cukup
besar yang
melebihi kapasitas pertolongan gawat darurat rutin dan
01kapasitas
November
2009 kesehatan
sarana
MIRTA
WIDIA, MARS, MHKes
ii)
PELAYANAN Dr.
GAWAT
DARURAT
Tim yang secara khusus di susun untuk menanggulani situasi1. situasi gawat darurat
Korban
bencana
massal dapat
tangani
yang
terjadi sehari-hari
seperti di
ke polisian
sebaik-baiknya
secara
cepat dan,layanan
tetap sesuai
kondisi
,dinas pemadaman
kebakaran
ambulans,unit
gawat
darurat.
2.
Tercapai kinerja
efektif,efisien dan cepat dalam
iii)
PELAYANAN
KEPERAWATAN
penaggulangan
bencana.
Semua sarana yang menyediakan perawatan kesehatan untuk
semua
jenis
pasien
seperti
rumah
sakit
3. ,polikklinik,puskesmas/klinik,layanan
Prosedur ini di gunakan
sebagai
acuan
ambulans.
Di beberapa
pelaksanaan
kegiataniniseluruh
petugas
di rumah sakit
bunda
negara ,pelayanan
di bawah
pengaturan
departemen
apabila
terjadi
korban
bencana
massal
yang
datang
ke
rumah
kesehatan.
iv) sakit.
PENATALAKSANAAN
KORBAN
BENCANA
MASSAL
Penatalaksanaan korban bencana massal ,dengan tujuan
Rumah
sakit bundakematian
mengaturdan
tatacara
penanggulangan
bencana
meminimalkan
kecacatan
.
massal
di
Unit
Emergency
yang
merupakan
bagian
tidak
v)
SISTEM
PENATALAKSANAAN
KORBAN
terpisahkan
dari
pengaturan
penggulangan
bencana
massal
di
BENCANA MASSAL
rumah
sakit
bunda.
Satu kelompok yang terdiri dari unit-unit ,organisasi dan
sektor-sektor yang bekerja sama dengan menggunakan
tatacara tetap untuk meminimalkan tingkat ke matian dan
Pentahapan
penanggulangan
bencana
massal
meliputi:
kecacatan
korban bencana
massal
dengan
menggunakan
I. segala sumber daya
Penentuan
kriteria efisien
bencana
yang secara
.
II.
Penggulangan kegawat daruratan
III.
Penambahan pelaksana/petugas
vi)
PENANGGULANGAN
BENCANA MASSAL
IV. Adalah penanggulangan
Ketersedian
obatke&alat
suatu
adaan di mana pada waktu
V. yang singkat dan
Keamanan
pelayanan
dan
lingkungan
rumah
korban bencana
dalam
jumlah
yang melebihi
sakit
keadaan biasa sehingga di perlukan penangganan khusus.
Sistem penatalaksanaan korban bencana massal di dasarkan
I. pada:
PENENTUAN KRITERIA BENCANA
Tatacara penilaian awal ,dipergunakan dalam prosedur ke
Menentukan
kriteria tingkat
sebagaidiberikut:
gawat-darutan
rutin bencana
yang dapat
adaptasi untuk
i)
siaga
I
:
jumlah
korban
datang 5 orang,tenaga
kecelakaan kecelakaan besar
dan perawat
dapat maksimal
di penuhi oleh tenaga
dokter
Penggunaaan
sumber masih
daya secara
yang
bertugas
.
Persiapan dan respon multi-sektoral
ii)
siaga II :
jumlah korban antara 5-10 orang
Koordinasi yang terencana baik teruji
.diperlukan tenaga perawat tambahan dari keperawatan.
iii)
siaga III : jumlah korban lebih dari 10 orang dan di
perlukan tambahan bantuan petugas dari unit lain.

PENGERTIAN
PROSEDUR TETAP

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Pembagian tugas dalam koordinasi


bencana massal adalah sebagai berikut:
i.
ii.

kerja

penggulangan

Pembentukan organisasi penanggulangan bencana


massal di lakukan dengan menilai kompetensi masingmasing terjadi yaitu:

PENANGGULANGAN BENCANA MASSAL

RSIA. BUNDA JAKARTA

NOMOR DOKUMEN :
03.01.017
TANGGAL TERBIT :

NOMOR REVISI :

HALAMAN :
3/6

DITETAPKAN OLEH
KEPALA RUMAH SAKIT

PROSEDUR TETAP
01 November 2009
Dr. MIRTA WIDIA, MARS, MHKes

Pimpinan organisasi :
Di jabat oleh pimpinanan rumah sakit/dr jaga Unit Emergency
yang mengkoordinasikan semua unsur yang bertugas untuk
menanggulangan bencana .

PROSEDUR

i) Perawat emergency dan petugas informasi menghubungi


direksi,dokter spesialis,ambulance ER,rumah sakit sekitar dan
perawat unit lain ,petugas lain seperti ke polisian ,pemadam
kebakaran dll.
a)

penentuan keadaan siaga oleh:


dokter Emergency pada jam kerja
dokter Emergency atau piket/penanggung
jawab shift di luar jam kerja /hari minggu &libur.

b)

pimpin triase adalah dokter Emergency di bantu


perawat Emergency pelaporan kondisi bencana di
lakukan oleh petugas informasi kepada direktur rumah
sakit

c)

pengamanan lingkungan di selenggarakan oleh


pihak ke amanan dan petugas rumah tangga rumah sakit

I.

PENAGGULANGAN KEGAWAT DARURATAN


1.

Klasifikasi korban bencana di bagi dalam 5


golongan ;
Label merah; penderita memerlukan tindakan live saving
yang harus segera di lakukan sehingga terhindar dari ke
catatan atau ke matian.
Label biru:penderita dengan trauma kepala berat dan
perdarahan dalam rongga perut
Label kuning:penderita trauma ringan atau hanya
memerlukan tindakan bedah minor .untuk selanjutnya
pasien di perbolehkan pulang.
Label hijau:penderita tidak mengalami luka ,dan jika di
biarkan tidak berbahaya.

PENANGGULANGAN BENCANA MASSAL

RSIA. BUNDA JAKARTA

NOMOR DOKUMEN :
03.01.017
TANGGAL TERBIT :

NOMOR REVISI :

HALAMAN :
4/6

DITETAPKAN OLEH
KEPALA RUMAH SAKIT

PROSEDUR TETAP
01 November 2009
Dr. MIRTA WIDIA, MARS, MHKes

Label hitam:penderita telah meninggal ,dan di berikan


identitas pada selembar label yang berisi(berisi
pasien,umur,jenis kelamin,alamat pasien.) jika penderita
tidak di kenal maka di tuliskan tidak di kenal.

PROSEDUR

2.

Alur penderita di Unit Emergency adalah


sebagai berikut :
Pasien di lakukan triase di koridor depan pintu masuk Unit
Emergency
Pasien dengan label merah dibawa masuk ke ruang
resusitasi Unit Emergency dan langsung di tangani oleh dr
anathesi
Pasien dengan label biru tidak dapat di tangani di rumah
sakit bunda ,jika kondisi stabil secepatnya di rujuk ke rumah
sakit lain yang memiliki fasilitas lengkap
Pasien dengan label kuning di bawa ke Unit Emergency
untuk di berikan pertolongan /tindakan segera
Pasien dengan label hijau tidak di bawa ke Unit Emergency
melainkan ruangan perawatan umum /di pulangkan .
Pasien dengan label hitam di bawa ke arah kamar operasi
/kamar bersalin.
Semua pasien di Unit Emergency masuk dan pulang melalui
pintu depan, jika meninggal di bawa melalui pintu ke arah
kamar operasi/kamar bersalin

II.

PENAMBAHAN PELAKSANAAN /PETUGAS


Apabila di nyatakan siaga ,maka pimpin rumah sakit /dokter jaga
Emergency / piket (diluar jam kerja) segera melaporkan kepada
direksi dan berkoordinasi dengan informasi untuk:
1)

Memanggil

dokter

spesialis

sesuai kebutuhan
2)

Memanggil
petugas
keamanan(satpam )untuk siaga.
3)
Mengarahkan tenaga perawat
sesuai keperluan.
4)
Menghubungi petugas farmasi
untuk mengatur penyedian obat dan alat kesehatan sesuai
kebutuhan

PENANGGULANGAN BENCANA MASSAL

RSIA. BUNDA JAKARTA

NOMOR DOKUMEN :
03.01.017

NOMOR REVISI :

HALAMAN :
5/6

TANGGAL TERBIT :

DITETAPKAN OLEH
KEPALA RUMAH SAKIT

PROSEDUR TETAP
01 November 2009
Dr. MIRTA WIDIA, MARS, MHKes
5)

PROSEDUR

6)
7)
8)
9)
10)

11)

III.

IV.

Menghubungi kepala kamar


operasi agar menyiapkan ruang siap pakai ,baik tenaga
,lenen maupun alat operasi.
Meminta piket untuk melayani
kebutuhan pasien dan petugas .
Memanggil bagian lenen untuk
melayani kebutuhan pasiendan petugas .
Menghubungi ambulans ER
atau ambulans rumah sakit sekitar sesuai kebutuhan .
Menghubungi dinas kesehatan
daerah setempat (PUSDALDUKES / PUSAT pengendalian
terpadu kesehatan )
Untuk
melaporkan
dan
melakukan koordinasi selanjutnya.melaporkan semua
tindakan yang telah di lakukan kepada direktur begitu tiba di
lokasi dan melakukan serah terima kepemimpinan untuk
dapat berkoordinasi lebih lanjut.
Menghubungi
instansi/pihak
terkait untuk pengamanan wilayah (kepolisian ,pemadam
kebakaran ,pemda setempat dll
KETERSEDIAAN OBAT DAN ALAT
Pimpinan rumah sakit sebagai pimpinan dalam
penanggulangan bencana massal ini akan berkoordinasi
dengan petugas rumah sakit terkait pengadaan obat dan
alat atau berkoordinasi dengan pihak_pihak di luar rumah
sakit untuk memenuhi kebutuhan penyediaan obat dan alat
Dalam tahap awal penaggulangan bencana massal di
rumah sakit ,kebutuhan obat dan alat dipenuhi dari stock di
rumah sakit dengan memobilisasikan petugas farmasi
sebagai pelasanaan di lapangan

KEAMANAN
LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

PELAYANAN

DAN

a. Pimpinan
rumah
sakit
sebagai
pimpinan
dalam
penanggulangan bencana massal ini akan berkoordinasi
dengan petugas rumah sakit terkait pengamanan (satpam)
atau berkoodinasi dengan pihak pihak di luar rumah sakit
untuk memenuhi

PENANGGULANGAN BENCANA MASSAL

RSIA. BUNDA JAKARTA

NOMOR DOKUMEN :
03.01.017

NOMOR REVISI :

HALAMAN :
6/6

DITETAPKAN OLEH
KEPALA RUMAH SAKIT

TANGGAL TERBIT :
PROSEDUR TETAP
01 November 2009

Dr. MIRTA WIDIA, MARS, MHKes


kebutuhan pengamanan pelayanan dan lingkungan di
rumah sakit.
b. Dalam tahap awal penanggulangan bencana massal di
rumah sakit,kebutuhan pengamanan pelayanan dan
lingkungan rumah sakit dengan mobilisasikan petugas
pengaman rumah sakit (satpam),petugas rumah tangga,
kebersihan ,dan petugas parkir (petugas non medis)
Sebagai pelaksana di lapangan.
Penanggung Jawab

Aktivitas
KEDATANGAN KORBAN
( PINTU DEPAN EMERGENCY)

Poliklinik
Informasi
Rekam Medis
Dokter Jaga UGD
Perawat UGD
Dokter Poliklinik Umum
Laboratorium
Apotik
Kasir

SIAGA I SIAGA II SIAGA III

TRIASE

MERAH

PENAMBAHAN
TENAGA

- SATPAM

LABELISASI PASIEN DAN


IDENTIFIKASI

UNIT TERKAIT

INFROMASI
PENYEBAB BENCANA

PENENTUAN KRITERIA
BENCANA

BIRU

- PIMPINAN RUMAH SAKIT


- APOTEKER / GUDANG FARMASI
- PENANGGUNG JAWAB KO
- DOKTER SPESIALIS
- POLISI / PEMADAM KEBAKARAN
- PETUGAS LAIN TERKAIT

KUNING

SMF Medik
SMF Keperawatan
Farmasi
Satpam
Direksi / Pimpinan Rumah Sakit

HIJAU

HITAM

Anda mungkin juga menyukai