Anda di halaman 1dari 13

PEDOMAN KEAMANAN RUMAH SAKIT DAERAH

KERTOSONO TAHUN 2023


PENGAMANAN DAN PENERTIBAN RUMAH SAKIT

A. Pengamanan Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono Secara Umum


Dalam rangka meningkatkan keamanan dan ketertiban di Rumah Sakit Daerah
Kertosono, diperlukan adanya upaya RSD Kertosono untuk melakukan proteksi dari
kehilangan, pengrusakan, dan kerusakan, atau akses serta penggunaan oleh mereka
yang tidak berwenang.
Sub Bagian Umum dan Rekam Medik sebagai satuan kerja yang memiliki tugas
pokok dan fungsi melakukan pengamanan dan penertiban di RSD Kertosono dalam
melaksanakan tugasnya melakukan kegiatan untuk melakukan pembenahan sistem
pengamanan.
Sistem pengamanan meliputi sistem jadwal.
Untuk Jadwal Kerja Shift sebagai berikut:
1. Shift Pagi : Jam 07.00 – Jam 14.00
2. Shift Siang : Jam 14.00 – Jam 21.00
3. Shift Malam : Jam 21.00 – Jam 07.00
Lokasi pengamanan meliputi seluruh Gedung di RSD Kertosono, Instalasi Rawat
Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan gedung lainnya serta
pintu masuk/keluar gedung RSUD Kertosono.
Fokus pengamanan dan penertiban meliputi lingkungan dalam dan sekitar
lingkungan luar RSUD Kertosono. Dan untuk dalam RSU Kertosono meliputi
keamanan fasilitas/sarana prasarana, sumber daya manusia, serta fasilitas fisik dan lain
sebagainya.
Adapun kegiatan tenaga Keamanan dan ketertiban dari Sub Bagian Umum dan
Rekam Medik RSD Kertosono sebagai berikut:
1. Melakukan kontrol atau patroli terhadap keamanan di seluruh lingkungan wilayah
RSD Kertosono, terutama di tempat – tempat yang dianggap rawan dalam waktu 2
jam sekali.
2. Menjaga dan melakukan pengamanan terhadap upaya pencurian terhadap bayi.
3. Memberi rasa aman dan nyaman kepada semua pelanggan di dalam melakukan
aktivitas di RSD Kertosono.
4. Menghindari terhadap potensi kejadian yang berisiko terhadap keamanan pasien,
pengunjung, dan penghuni RSD Kertosono.
5. Membuka dan menutup pintu – pintu utama, teralis, jendala, dan lain sebagainya.
6. Menempati pos – pos penjagaan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
7. Mengatur lalu lintas di pintu keluar dan pintu masuk.
8. Membantu menurunkan/mendorong pasien dari ke ambulance.
9. Menertibkan pengunjung di ruang rawat inap dan rawat jalan.
10. Membantu kesulitan pelanggan/pasien.
11. Melakukan penangkapan, pemeriksaan, penyitaan, penggeledahan terhadap barang,
orang yang dicurigai.
12. Melakukan pengamanan TKP, tersangka dan korban tindak kriminalitas di
lingkungan RSD Kertosono.
13. Siap mengantar/mendampingi korban melapor ke Polsek terdekat.
14. Menghubungi dan melaporkan unit/bagian terkait tindak kriminalitas di RSD
Kertosono.
B. Identifikasi Penghuni Rumah Sakit Daerah Kertosono
Setiap orang yang berada di dalam RSD Kertosono harus teridentifikasi.
Identifikasi dilakukan dengan:
1. Membatasi akses masuk ke RSD Kertosono harus teridentifikasi. Identifikasi
dilakukan dengan:
a. Seluruh pintu/akses masuk ke RSD Kertosono harus terkendali.
b. Pintu masuk utama selalu dijaga oleh petugas keamanan untuk mencegah
masuknya orang yang tidak berkepentingan.
c. Pintu masuk yang tidak dijaga oleh petugas keamanan hanya untuk karyawan,
terpasang tulisan, selain petugas dilarang masuk dan selalu terkunci.
d. Sebelum petugas keamanan mampu mengendalikan semua akses masuk,
petugas keamanan melakukan pengecekan/patroli secara berkala sesuai jadwal
yang disetujui oleh pimpinan RSD Kertosono.
2. Memberikan kartu identitas kepada seluruh pengunjung/orang yang berada dirumah
sakit melalui:
a. Setiap Karyawan Rumah Sakit Daerah Kertosono harus menggunakan kartu
nama yang dikeluarkan oleh Sub Bagian Kepegawaian termasuk karyawan
outsourching yang bekerja di dalam lingkungan RSD Kertosono.
b. Setiap peserta didik harus menggunakan kartu tanda peserta didik yang
dikeluarkan oleh Seksi Penelitian dan Pengembangan (Litbang).
c. Setiap pasien harus memiliki nomor rekam medis dan barcode, serta memakai
gelang nama yang dikeluarkan oleh bagian Rekam Medis melalui petugas
penerimaan pasien Rawat Inap.
d. Setiap penunggu pasien harus memakai kartu tunggu yang dikeluarkan oleh Sub
Bagian Umum dan Rekam Medis berkoordinasi dengan Bidang Keperawatan.
e. Setiap tamu RSD Kertosono harus memakai kartu tamu yang dikeluarkan oleh
Sub Bagian Umum dan Rekam Medis dan mencatat di buku tamu yang telah
disediakan oleh Sub Bagian Umum dan Rekam Medis di Front Office dengan
berkoordinasi dengan keamanan.
f. Jika orang yang berada di lingkungan RSD Kertosono tidak dapat menunjukkan
identitas tersebut, petugas keamanan berhak memeriksa identitas orang tersebut
dan meminta untuk meminta kartu identitas sesuai kepentingan orang tersebut
masuk ke lingkungan RSD Kertosono.
g. Semua pintu darurat hanya digunakan pada keadaan darurat kecuali dalam
keadaan khusus yang penggunaannya harus dikoordinasikan antara keamanana,
IPSRS, dan Komite K3RS.
C. Pengamanan Lokasi Khusus
Guna menghindari kemunkinan gangguan keamanan yang tidak diinginkan,
beberapa tempat khusus dipandang perlu untuk mendapatkan pengamanan secara
khusus yang meliputi:
1. Seluruh koridor
2. Ruang bayi
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Ruang Bagian Keuangan
5. Pengawalan kepada Tamu Penting Rumah Sakit
6. Gudang B3 dan logistik
7. Tempat – tempat lain sesuai dengan kondisi Rumah Sakit
Tahapan – tahapan pelaksanaan pengamanan khusus meliputi:
1. Menempatkan petugas keamanan khusus di ruangan tersebut
2. Memasang CCTV
3. Patroli oleh satpam secara langsung dan rutin
D. Penegakkan Larangan Merokok di Lingkungan Rumah Sakit Daerah Kertosono
Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono adalah Kawasan Tanpa Rokok berdasarkan
SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono Nomor:
188/MFK/411.303.42/2018 tanggal 4 Januari 2023 tentang Rumah Sakit Umum Daerah
Kertosono sebagai Kawasan Tanpa Rokok
Memutuskan:
1. Pemberlakuan Rumah Sakit Daerah Kertosono sebagai Kawasan TanpaRokok
2. Larangan merokok bagi pasien, karyawan, pengunjung, dan semua indvidu yang
berada di lingkungan Rumah Sakit Daerah Kertosono
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila ada kekeliruan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
E. Pengamanan Barang Bawaan Karyawan, Peserta Didik, Pengunjung, dan Pasien
1. Seluruh karyawan, peserta didik, tamu Rumah Sakit Daerah Kertosono,
pengunjung, pasien dan keluargnya bertanggung jawab terhadap keamanan barang
dan harta benda masing – masing dan ikut menjaga keamanan dan ketertiban di
Rumah Sakit Daerah Kertosono.
2. Rumah Sakit Daerah Kertosono bertanggung jawab terhadap barang dan harta
benda yang dititipkan ke RSD Kertosono sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Sistem keamanan RSD Kertosono dikoordinasikan oleh kemanana.
4. Patroli keliling dilakukan oleh tenaga keamanan yang bekerja baik pagi, siang, dan
malam (minimal 1 sampai 2 kali dalam sekali shift).
5. Keamanan pasien rawat inap dikoordinasikan oleh kepala ruangan, baik melalui
penjagaan petugas atau menggunakan pintu khusus untuk petugas, yang selalu
dikunci.
F. Standar Manajemen Sarana dan Prasarana
Standar manajemen sarana, prasarana dan peralatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kertosono dalam upaya mewujudkan kondisi yang aman bagi pasien, pengunjung, dan
petugas meliputi hal – hal sebagai berikut:
1. Setiap sarana dan prasarana serta peralatan Rumah Sakit harus dilengkapi dengan:
a. Kebijakan tertulis tentang pengelolaan K3 yang mengacu pada peralatan yang
berlaku.
b. Pedoman dan standar prosedur operasional terkait aspek kesehatan dan
keselamatan kerja.
c. Perizinan sesuai dengan peraturan yang berlaku meliputi:
1) Izin Mendirikan Bangunan
2) Izin Penggunaan Bahan
3) Izin berdasarkan Undang – undang Gangguan
4) Rekomendasi Dinas Pemadam Kebakaran
5) Izin Deepwell
6) Izin Operasional Rumah Sakit
7) Izin Pemakaian Lift
8) Izin Instalasi Listrik
9) Izin Pemakaian Diesel
10) Izin Instalasi Petir
11) Izin Pemakaian Boiler
12) Penggunaan Radiasi
13) Izin Bejana Tekan
14) Izin Pengelolaan Limbah Padat, Cair, dan Gas
d. Sistem komunikasi baik internal maupun eskternal
e. Sertifikasi
f. Program pemeliharaan
g. Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai, siap, dan layak pakai
h. Manual operasional yang jelas
i. Sistem alarm, sistem pendeteksi api/kebakaran dan penyediaan alat pemadan
api/kebakaran
j. Rambu – rambu keselamatan seperti rambu larangan dan rambu penunjuk arah
k. Fasilitas sanitasi yang memadai dan memenuhi persyaratan kesehatan
l. Fasilitas penanganan limbah padat, cair, dan gas
2. Setiap sarana dan prasarana serta peralatan Rumah Sakit yang menggunakan bahan
beracun berbahaya, maka pengirimannya harus dilengkapi dengan lembar MSDS
(Material Safety Data Sheef), dan disediakan ruang atau tempat penyimpanan
khusus bahan beracun berbahaya yang aman.
3. Setiap pekerja/operator sarana, prasarana dan peralatan, harus dilakukan
pemeriksaan kesehatannya secara berkala.
4. Setiap lingkungan kerja di dalam sarana, prasarana dan peralatan, harus dilakukan
pemantauan atau monitoring kualitas lingkungan kerja secara berkala.
5. Sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit, harus dikelola oleh tenaga yang
memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang kesehatan dan keselamatan kerja
yang memadai.
6. Peta/denah lokasi/ruang/alat yang dianggap beresiko dengan dilengkapi simbol –
simbol khusus untuk daerah/tempat/area yang beresiko dan berbahaya, terutama
laboratorium, radiologi, farmasi, sterilisasi sentral, kamar operasi, genset, kamar
isolasi penyakit menylar, pengolahan limbah dan laundry.
7. Khusus sarana banguanan yang menggunakan bahan beracun berbahaya harus
dilengkapi fasilitas dekontaminasi bahan beracun berbahaya.
8. Program penyehatan lingkungan meliputi; penyehatan ruang dan bangunan,
penyehatan makanan dan minuman, penyehatan air, penanganan limbah,
penyehatan tempat pencucian umum termasuk laundry, pengendalian serangga,
tikus dan binatang pengganggu lain, pemantauan sterilisasi dan desinfeksi,
perlindungan radiasi dan upaya promosi kesehatan lingkungan.
9. Evaluasi, pencatatan dan pelaporan program pelaksanaan kesehatan dan
keselamatan kerja terkait sarana, prasarana, dan peralatan Rumah Sakit.
10. Kalibrasi (internal dan legal) secara berkala terhadap sarana, prasarana, dan
peralatan yang disesuaikan dengan jenisnya.
G. Standar Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang harus disediakan sebagai upaya untuk terpenuhinya
aspek keamanan bagi pasien, pengunjung, dan petugas antara lain:
1. Tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai, siap, dan layak pakai.
2. Tersedia sistem alarm, sistem pendeteksi api/kebakaran dan penyediaan alat
pemadam api/kebakaran.
3. Terdapat rambu – rambu K3 seperti rambu larangan dan rambu penunjuk arah.
4. Fasilitas sanitasi yang memadai dan memenuhi persyaratan kesehatan.
5. Lantai
a. Lantai ruangan dari bahan yang kuat, kedap air, rata, tidak licin, dan mudah
dibersihkan dan berwarna terang.
b. Lantai KM/WC dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan
mempunyai kemiringan yang cukup dan tidak ada genangan air.
6. Dinding (Mengacu Kepmenkes No. 1204 tahun 2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit)
a. Dinding berwarna terang, rata, cat tidak luntur dan tidak mengandung logam
berat.
b. Sudut dinding dengan dinding, dinding dengan lantai, dinding dengan langit –
langit, membentuk lonus (tidak membentuk siku).
c. Dinding KM/WC dari bahan kuat dan kedap air.
d. Permukaan dinding keramik rata, rapi, sisa permukaan keramik dibagi sama ke
kanan dan kiri.
e. Khusus ruang radiologi dinding dilapi Pb minimal 2 mm atau setara dinding
bata ketebalan n30cm, serta dilengkapi jendela kaca anti radiasi.
f. Dinding ruang laboratorium dibuat dari porselin atau keramik setinggi 1,5m dari
lantai.
7. Pintu/Jendela
a. Pintu cukup tinggi minimal 270cm dan lebar minimal 120cm.
b. Pintu dapat dibuka dari luar.
c. Khusus pintu darurat menggunakan panic handle, automatic door closer, dan
membuka ke arah tangga darurat/arah evakuasi dengan bahan tahan api minimal
2 jam.
d. Ambang bawah jendela minimal 1m dari lantai.
e. Khusus jendela yang berhubungan langsung keluar memakai jeruji.
f. Khusus ruang operasi, pintu terdiri dari dua daun, mudah dibuka tetapi harus
dapat menutup sendiri (dipasang door close).
g. Khusus ruang radiologi, pintu terdiri dari dua daun pintu dan dilapisi Pbminimal
2mm atau setara dinding bata ketebalan n30cm dilengkapii dengan lampu merah
tanda bahaya radiasi, serta dilengkapi jendela kaca anti radiasi.
8. Plafon
a. Rangka plafon kuat dan anti rayap
b. Permukaan plafon berwarna terang, mudah dibersihkan tidak menggunakan
bahan asbes.
c. Langit – langit dengan ketinggian minimal 2,8m dari lantai.
d. Langit – langit menggunakan cat anti jamur.
e. Khusus ruang operasi, tersedia gelagar (gantungan) lampu bedah dengan profil
baja double INP 20 yang dipasang sebelum pemasangan langit – langit.
9. Ventilasi
a. Pemasangan ventilai alamiah dapat memberikan sirkulasi udara yang cukup,
luas minimum 15% dari luas lantai.
b. Ventilasi mekanik disesuaikan dengan peruntukkan ruangan, untuk ruang
operasi kombinasi antara lain, exhauster dan AC harus dapat memberikan
sirkulasi udara dengan tekanan positif.
c. Ventilasi AC dilengkapi dengan filter bakteri.
10. Atap
a. Atap kuat, tidak bocor, tidak menjadi perindukan serangga, tikus, dan binatang
pengganggu lain.
b. Atap dengan ketinggian lebih dari 10m harus menggunakan penangkal petir.
11. Sanitiar
a. Closet, urinoir, wastafel, dan bak mandi dari bahan kualitas baik, utuh, dan tidak
cacat, serta mudah terbakar.
b. Urinoir dipasang/ditempel pada dinding, kuat, berfungsi dengan baik.
c. Wastafel dipasang rata, tegak lurus dinding, kuat, tidak menimbulkan bau,
dilengkapi desinfektan dan dilengkapi disposibble tissue.
d. Bak mandi tidak berujung lancip, tidak menjadi sarang nyamuk dan mudah
dibersihkan.
e. Indek perbandingan jumlah tempat tidur pasien dengan jumlah toilet dan kamar
mandi 10:1.
f. Indek perbandingan jumlah pekerja dengan jumlah toiletnya dan kamar mandi
20:1.
g. Air untuk keperluan sanitasi air seperti mandi, cuci, urinoir, wastafel, closet,
keluardengan lancar dan jumlahnya cukup.
h. Toilet dilengkapi dengan peganggan tangga dan bel panggil.
12. Air bersih
a. Kapasitas reservoir sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit (250 – 500
liter/tempat tidur).
b. Sistem penyediaan air bersih menggunakan jaringan PAM atau smur dalam
(artesis).
c. Air bersih dilakukan pemeriksaan fisik, kimia, dan biologi setiap 6 bulan sekali.
d. Sumber air bersih dimungkinkan dapat digunakan sebagai sumber air dalam
penanggulangan kebakaran.
13. Plumbing
a. Sistem perpipaan menggunakan kode warna: biru untuk perpipaan air bersih dan
merah untuk perpipaan kebakaran.
b. Pipa air bersih tidak boleh bersilangan dengan pipa air kotor.
c. Instalasi perpipaan tidak berdekatan atau berdampingan dengan instalasi listrik.
14. Drainage
a. Saluran keliling bangunan drainage dari bahan yang kuat, kedap air, dan
berkualitas baik dengan dasar mempunyai kemiringan yang cukup ke arah aliran
pembuangan.
b. Saluran air hujan tertutup telah dilengkapi baik control dalam jarak tertentu, dan
di tiap sudut pertemuan, bak control dilengkapi penutup yang mudah
dibuka/ditutup memenuhi syarat teknis, serta berfungsi dengan baik.
15. Ramp
a. Kemiringan rata – rata 10 – 15 derajat.
b. Ramp untuk evakuasi harus satu adarh dengan lebar minimum 140 cm, khusus
ramp koridor dapat dibuat dua arah dengan lebar minimal 240 cm, kedua ramp
tersebut dilengkapi pegangan rambatan, kuat, ketinggian 80 cm.
c. Areal awal dan akhir ramp harus bebas dan datar, mudah untuk berputar, tidak
licin.
d. Setiap ramp dilengkapi dengan lampu penerbangan darurat, khusus ramp
evakuasi dilengkapi dengan pressure fan untuk membuat tekanan udara positif.
16. Tangga
a. Lebar tangga minimum 120cm jalan searah dan 160cm jalan dua arah.
b. Lebar injakan minimum 28 cm.
c. Tinggi injakan minimum 21 cm.
d. Tidak berbentuk bulat/spiral.
e. Memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang seragam.
f. Memiliki kemiringan injakan <90 derajat.
g. Dilengkapi pegangan, minimum pada salah satu sisinya. Pegangan rambat
mudah dipegang, ktinggian 60 – 80 cm dari lantai, bebas dari segala instalasi.
17. Pedestrian
a. Tersedia jalur kursi roda dengan permukaan keras/stabil, kuat, dan tidak licin.
b. Hindari sambungan atau gundukan permukaan.
c. Kemiringan 7 derajat, setiap jarak 9 meter ada border.
d. Drainase searah jalur.
e. Ukuran minimum 120 cm (jalur searah), 160 (jalur 2 arah).
f. Tepi jalur pasang pengaman.
18. Tempat Parkir
a. Area parkir tertata dengan baik
b. Tersedia area parkir umum bagi pengunjung RSD Kertosono
c. Tersedia area parkir motor/mobil khusus pegawai RSD Kertosono
d. Memberi tanda khusus bagi parkir motor/ mobil pegawai RSD Kertosono
e. Untuk penyandang cacat disediakan ramp trotoar.
f. Diberi rambu penyandang cacat yang bisa membedakan untuk mempermudah
dan membedakan dengan fasilitas parkir bagi umum.

g. Memberikan pengarahan bagi pengunjung yang tidak menaati peraturan area


parkir di RSD Kertosono
19. Landscape: Jalan, Taman
a. Akses jalan harus lancar dengan rambu – rambu yang jelas.
b. Saluran pembuangan yang melewati jalan harus tertutup dengan baik dan tidak
menimbulkan bau.
c. Tanam – tanaman tertata dengan baik dan tidak menutupi rambu – rambu yang
ada.
d. Jalan dalam area Rumah Sakit pada kedua belah tepinya dilengkapi dengan
kansten dan dirawat.
e. Tersedia area untuk tempat berkumpul (public corner).
f. Pintu gerbang untuk masuk dan keluar berbeda dan dilengkapi dengan gardu
jaga.
g. Papan nama Rumah Sakit dibuat rapi, kuat, jelas atau mudah dibaca untuk
umum, terpampang di bagian depan Rumah Sakit.
h. Taman tertata rapi, terpelihara, dan berfungsi memberikan keindahan,
kesejukan, kenyamanan bagi pengunjung maupun pekerja dan pasien Rumah
Sakit.
20. Penyediaan Listrik
a. Kapasitas dan instalasi listrik terpasang memenuhi standar PUIL.
b. Semua area di back up dengan genset dan UPS.
21. Penangkal Petir
Penangkal petir sesuai dengan ketentuan permenaker No. 2 Tahun 1989.
22. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
a. Tersedia APAR sesuai dengan Norma Standar Pedoman dan Manual (NSPM)
kebakaran sesperti yang diatur oleh Permenaker No. 4 Tahun 1980.
b. HIDRAN terpasang dan berfungsi dengan baik dan tersedia air yang cukup,
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
c. Tersedia sprinkle dengan jumlah yang memenuhi kebutuhan luas area.
d. Tersedia Siamese connection.
e. Tersedia pompa HIDRAN dengan generator cadangan.
f. Tersedia dan tercukupi air untuk pemadam kebakaran.
g. Tersedia system alarm kebakaran otomatis sesuai dengan Permenaker No. 2
Tahun 1983.
23. Sistem Komunikasi
a. Tersedia saluran telepon internal dan eksternal dan berfungs dengan baik.
b. Tersedia saluran telepon khusus untuk keadaan darurat (untuk UGD, sentral
telepon, dan posko tanggap darurat).
c. Instalasi kabel telah terpasang rapi, aman, dan berfungsi dengan baik.
d. Tersedia komunikasi lain (HT, paging system, dan alarm) untuk mendukung
komunikasi tanggap darurat.
e. Tersedia sistem nurse call yang terpasang dan berfungsi dengan baik.
f. Tersedia sistem tata suara (central sound system).
g. Tersedia peralatan pemantau keamanan/CCTV (Close Circuit Television).
24. Tempat tidur pasien dilengkapi penahan pada tepinya dengan jarak terali lebih kecil
dari kepala anak.
H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengamanan
Pelaksanaan patroli seluruh lokasi dilakukan oleh 3 shift regu jaga dan patroli per
shift dilakukan minimal 2 (dua) kali. Kegiatan sidak terhadap penunggu pasien di rawat
inap dilakukan 2 (dua) kali dalam sehari, yaitu setelah jam 13.00 WIB untuk jam besuk
siang dan setelah jam 21.00 WIB untuk jam besuk sore.
Patroli wilayah terpencil tidak berpenghuni dilakukan secara periodik dan minimal
2 (dua) kali dalam satu shift. Pengaturan lalu lintas di lingkungan RSUD Kertosono
dilakukan 2 sampai 3 kali dalam sehari, yaitu terutama pada saat berangkat kerja dan
pulang kerja, serta jam besuk pasien.
I. Penanggung Jawab Pelayanan Keamanan
Penanggung jawab pelayanan keamanan sepenuhnya berada di bawah
tanggung jawab Sub Bagian Umum dan Rekam Medik. Untuk penertiban
lalu lintas dan parkir kendaraan di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono
dibantu oleh Juru Parkir.
J. Evaluasi
Evaluasi dari program keamanan dan pengamanan Rumah Sakit Umum
Daerah Kertosono dilaksanakan secara periodik setiap tahun yang meliputi
evaluasi pencapaiantarget dan volume pencapaian.

Ditetapkan,
DIREKTUR RSD KERTOSONO

dr. HENDRIYANTO
Pembina Tk.I
NIP. 19691108 2000312 1 004

Anda mungkin juga menyukai