Anda di halaman 1dari 4

SKRINING PASIEN

No Dokumen :
No Revisi :
SOP Tgl Terbit :

Klinik Rawat Inap Halaman :


dr. M. Suherman
dr. Fitriana Putri
UM Jember
NIP:

1.Pengertian Suatu rangkaian kegiatan penilaian awal terhadap pasien


yang akan berobat di Klinik Rawat Inap dr.M.Suherman.
Skrining dilakukan pada saat sebelum dan setelah pasien
melakukan pendaftaran.
Skrining sebelum pasien melakukan pendaftaran
dilakukan oleh petugas security dan petugas
administrasi. Skrining setelah pasien mendaftar
2.Tujuan dilakukan
Melakukanoleh petugaspasien
penapisan medis.sebelum melakukan proses
pendaftaran pasien di bagian security dan admin Klinik
Ranap dr.M.Suherman.
3.Kebijakan SK Pimpinan Klinik Rawat Inap dr. M Suherman UM
Jember tentang Pengkajian Awal Klinis.
4.Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
5 tahun 2014 tentang Panduan Praktis Klinis bagi
Dokter di FKTP.
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengedalian Coronavirus Disease 2019
(covid19)
5. Prosedur a. Petugas security menerapkan perilaku 3S kepada pasien
b. Petugas security melakukan penilaian fisik secara visual
c. Bila ditemukan pasien yang memiliki resiko jatuh, maka
petugas security memberikan pita resiko jatuh kepada
pasien.

1/2
5.Prosedur d. Petugas admisi memastikan pasien menggunakan
label resiko jatuh pada saat pasien melakukan
pendaftaran
e. Bila petugas menemukan pasien yang memiliki risiko
penyakit dengan penyebaran airbone disease maka
petugas security memberikan masker kepada pasien
tersebut dan memastikan masker terpasang dengan
benar.
f. Petugas melakukan pengecekan terhadap jadwal poli
atau dokten yang dinginkan pasien.
g. Petugas security memberikan penjelasan kepada
pasien mengenai jadwal praktek dokter yang
bersangkutan
h. Petugas security melepas label risiko jatuh pada saat
pasien hendak pulang
i. Alat bantu yang dibutuhkan dalam proses skrinning
berupa kursi ropda dan label dengan risiko jatuh,
dan masker untuk pasien dengan risiko penyebaran
airbone disease.

2/2
3/2
4/2

Anda mungkin juga menyukai