1. Umum
a. Promosi dan preventif kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan
masyarakat di fasilitas layanan kesehatan agar mampu menghindakan dirinya
dari resiko terkenanya penyakit serta kemampuan untuk memelihara kesehatan
agar menjadi lebih baik. Undang-Undangan Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan pasal 3 menyatakan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis. Selanjutnya pasal 7 menyatakan bahwa
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab. Klinik Pratama sebagai
institusi pelayanan ksehatan primer, tempat berkumpulnya tenaga kesehatan
dan tempat berinteraksinya masyarakat yang membutuhkan informasi dan
pelayanan kesehatan adalah pasar potensial untuk upaya promosi kesehatan.
Klinik Dirgantara Halim memberikan pelayanan yang unggul dalam
meningkatkan kualitas hidup sehat bagi masyarakat sesuai dengan visinya.
Dalam upaya mencapai visi tersebut, Klinik Pratama Dirgana Halim
melaksanakan misinya yaitu :
Table diata memberi gambaran jumlah, variasi dan jenis penyakit yang ada di
Klinik Pratama Dirgantara Halim, maka Klinik Pratama Dirgantara Halim
berfokus berperan serta aktif dalam upaya promotif dan preventif kesehatan.
Atas dasar latar belakang tersebut Klinik Pratama Dirgantara Halim melakukan
pelayanan kesehatan tidak hanya pada orang sakit namun pada orang sehat
dengan memberikan edukasi dalam upaya promotif dan preventif kesehatan
umum dana kesehatan gigi dan mulut.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mewujudkan masyarakat Klinik Pratama Dirgantara Halim (Prajurit, PNS,
Keluarga dan Masyarakat pada umumnya) menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) serta mampu memelihara dan meningkatkan Kesehatan
Umum dan Kesehatan Gigi dan Mulut.
b. Tujuan Khusus
1. Setiap pasien rawat jalan, keluarga pasien dan masyarakat pada umumnya
mau dan mampu ber-PHBS
2. Menciptakan lingkungan klinik yang aman, nyaman, bersih, dan sehat
kondusif untuk ber-PHBS.
3. Meningkatnya kesempatan dan kemudahan masyarakat klinik memperoleh
informasi tentang kesehatan.
b. Penyuluhan individu
1. Penyuluhan di ruang pendaftaran
2. Penyuluhan di Poliklinik
3. Penyuluhan di pelayanan penunjang medik
c. Metode
1. Metode yang digunakan untuk penyuluhan kelompok
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
2. Metode yang digunakan untuk penyuluhan individu
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Demontrasi
5. Sasaran
a. Dengan adanya promosi kesehatan klinik diharapkan kebutuhan edukasi pada
pasien dan keluarga dan masyarakat pada umumnya terpenuhi mereka
diharapkan tahu, mau dan mampu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
b. Pasien, keluarga dan masyarakat pada umumnya dapat mengaplikasikan PHBS
di klinik sesuai dengan indicator PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan.
c. Dengan upaya pemberdayaan pasien keluarga dan masyarakat diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan pemahaman dan kesadaran untuk menjaga
kesehatan.
d. Meningkatkan pemahaman pasien, keluarga dan masyarakat terhadap
kesehatan sebesar 75-90 persen.
e. Hal tersebut sedapat mungkin dicapai dalam kurun waktu 6-12 bulan.
8. Sumber Pembiayaan.
Pembayaran yang digunakan untuk melaksanakan program kerja dibebankan
kepada DIPA Klinik Pratama Dirgantara Halim.
9. Penutup
Program Kerja ini disusun sebagai panduan bagi anggota dalam melaksanakan
kegiatan promosi dan preventif kesehatan di Klinik Pratama Dirgantara Halim,
dengan harapan semua kegiatan dapat dilaksanakan secara menyeluruh terpadu
dan berkesinambungan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 2023
Kepala
Klinik Pratama Dirgantara Halim,