Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA PROMOSI DAN PREVENTIF KESEHATAN

KLINIK PRATAMA DIRGANTARA HALIM TAHUN 2023

1. Umum
a. Promosi dan preventif kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan
masyarakat di fasilitas layanan kesehatan agar mampu menghindakan dirinya
dari resiko terkenanya penyakit serta kemampuan untuk memelihara kesehatan
agar menjadi lebih baik. Undang-Undangan Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan pasal 3 menyatakan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis. Selanjutnya pasal 7 menyatakan bahwa
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab. Klinik Pratama sebagai
institusi pelayanan ksehatan primer, tempat berkumpulnya tenaga kesehatan
dan tempat berinteraksinya masyarakat yang membutuhkan informasi dan
pelayanan kesehatan adalah pasar potensial untuk upaya promosi kesehatan.
Klinik Dirgantara Halim memberikan pelayanan yang unggul dalam
meningkatkan kualitas hidup sehat bagi masyarakat sesuai dengan visinya.
Dalam upaya mencapai visi tersebut, Klinik Pratama Dirgana Halim
melaksanakan misinya yaitu :

1. Melaksanakan pelayanan yang berkualitas dengan salah satunya


melaksanakan usaha promotif dan preventif serta kuratif kesehatan umum
dan gigi mulut dengan pelayanan kesehatan bagi segenap personel TNI
AU/TNI beserta keluarganya dan masyarakat umum.
2. Menyediakan sumber daya manusia yang professional dengan
meningkatkan kemampuan pelayanan kesehatan umum dan gigi mulut
berperan aktif dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran dan kedokteran gigi.
3. Mengembangkan sistem kerjasama bagi pengguna layanan kesehatan dan
BPJS
b. Salah satu upaya untuk mencapai misi klinik tersebut, Klinik pratama Dirgantara
Halim memberikan pelayanan edukasi kepada pasien dan keluarga. Kegiatan
yang dilaksanakan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat yang
datang ke Klinik Pratama Dirgantara Halim agar mampu menghindarkan dirinya
dari resiko terkenanya penyakit serta kemapuan untuk memelihara kesehatan
agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kegiatan Promosi Kesehatan di Klinik
Pratama Dirgantara Halim diharapkan dapat melakukan edukasi pada dan
keluarga dengan jumlah kunjungan yang cukup besar pada tahun 2021 yaitu
5.336 pasien rawat jalan dengan populasi anggota TNI, pegawai negeri sipil,
dan keluarganya berserta masyarakat umum. Edukasi dilakukan kepada pasien,
keluarga dan masyarakat sesuai dengan permasalahan yang ada, edukasi juga
dilakukan berdasarkan dari 10 penyakit yang ada selama tahun 2022, seperti
yang tercantum dalam table dibawah ini.

Rekapitulasi 10 Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun 2022

No Macam Penyakit Jumlah


1. Necrosis of pulp
862
2. Acute nasopharyngitis [common cold]
712
3. Caries of dentine
521
4. Secondary hypertension
409
5. Pulpitis
276
6. Impacted teeth
189
7. Atherosclerotic cardiovascular disease, so described
157
8. Non-insulin-dependent diabetes mellitus with
unspecified complications 150
9. Dyspepsia
134
10. Chronic periodontitis
112

Table diata memberi gambaran jumlah, variasi dan jenis penyakit yang ada di
Klinik Pratama Dirgantara Halim, maka Klinik Pratama Dirgantara Halim
berfokus berperan serta aktif dalam upaya promotif dan preventif kesehatan.

Atas dasar latar belakang tersebut Klinik Pratama Dirgantara Halim melakukan
pelayanan kesehatan tidak hanya pada orang sakit namun pada orang sehat
dengan memberikan edukasi dalam upaya promotif dan preventif kesehatan
umum dana kesehatan gigi dan mulut.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mewujudkan masyarakat Klinik Pratama Dirgantara Halim (Prajurit, PNS,
Keluarga dan Masyarakat pada umumnya) menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) serta mampu memelihara dan meningkatkan Kesehatan
Umum dan Kesehatan Gigi dan Mulut.
b. Tujuan Khusus
1. Setiap pasien rawat jalan, keluarga pasien dan masyarakat pada umumnya
mau dan mampu ber-PHBS
2. Menciptakan lingkungan klinik yang aman, nyaman, bersih, dan sehat
kondusif untuk ber-PHBS.
3. Meningkatnya kesempatan dan kemudahan masyarakat klinik memperoleh
informasi tentang kesehatan.

3. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


a. Kegiatan Pokok
Melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat klinik (Prajurit, PNS,
Keluarga dan Masyarakat pada umumnya) agar mereka tahu, mau dan mampu
ber-PHBS untuk menangani masalah masalah kesehatan melalui penyuluhan
kelompok, individu, pengembangan media promosi kesehatan dan informasi
klinik.
b. Rincian Kegiatan
1) Penyuluhan Kelompok
a. Penyuluhan di ruang pendaftaran
b. Penyuluhan di poliklinik rawat jalan
c. Penyuluhan di pelayanan penunjang medik (laboratorium, apotik)
2) Penyuluhan individu, penyuluhan di poliklinik rawat jalan.
3) Pengembangan media promosi kesehatan
a. Pengembangan media promosi kesehatan di dalam gedung klinik
1. Media promosi kesehatan diruang pendaftaran
2. Media promosi kesehatan di klinik
3. Media promosi kesehatan di pelayanan penunjang medik.
b. Pengembangan sarana dan prasarana promosi kesehatan klinik.
Menyediakan sarana prasarana untuk melakukan kegiatan promosi
kesehatan seperti audio visual, computer dan laptop, leaflet, banner dll.

4. Penyeluhan kepada komunitas sekitar. Instalasi PKR menjalin kerjasama dengan


komunitas sekitar untuk melakukan penyuluhan/edukasi kesehatan apabila ada
permintaan dari komunitas sekitar. Cara melaksanakan kegiatan :
a. Penyuluhan Kelompok
1. Penyuluhan di ruang pendaftaran
Penyuluhan di ruang pendaftaran pasien rawat jalan Klinik Pratama
Dirgantara Halim dilakukan dengan cara menyambut pasien dan keluarga
dengan salam hangat, disediakan juga informasi tentang klinik meliputi
dokter/perawat jaga, pelayanan yang tersedia serta informasi tentang
penyakit baik pencegahan maupun tentang cara mendapatkan pelayanan
tersebut.
2. Penyuluhan di rawat jalan
Penyuluhan dilaksanakan di masing masing poliklinik. Penyuluhan sebaiknya
dilakukan di ruang konsultasi yang dilengkapi dengan berbagai media, media
komunikasi atau alat peraga yang sesuai dengan kebutuhan. Penyuluhan
dirawat jalan dapat dilakukan secara individu maupun berkelompok.
3. Penyuluhan di pelayanan penunjang medik.
a. Penyuluhan di laboratorium
Pada Pelayanan laboratorium dapat dijuampai pasien (orang sakit) dan
klien (orang sehat) dan para pengantarnya. Kesadaran yang ingin
diciptakan dalam diri adalah pentingnya melakukan pemeriksaan
laboratorium untuk ketepatan diagnosa yang dilakukan oleh dokter. Pada
umumnya pasien, klien dan pengantarnya tidak tinggal terlalu lama di
pelayanan penunjang oleh karena itu dikawasan ini dilakukan promosi
kesehatan dengan media swalayan (self service) seperti poster poster
yang ditempel di dinding atau penyediaan leaflet dan audio visual.
b. Penyuluhan di apotek
Seperti halnya di pelayanan laboratorium di apotik pun dapat dijumpai
pasien (orang sakit) dan klien (orang sehat) dan para pengantarnya.
Kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri mereka adalah manfaat obat
generic dan keuntungannya, kedisiplinan dan kesabaran dalam
menggunakan obat sesuai petunjuk dokter. Pasien, klinik dan
pengantarnya akan cukup lama tinggal diapotik sehingga selain poster
dan leaflet makan akan dioperasikan audio visual yang telah terprogram
untuk menayangkankan pesan-pesan tersebut.

b. Penyuluhan individu
1. Penyuluhan di ruang pendaftaran
2. Penyuluhan di Poliklinik
3. Penyuluhan di pelayanan penunjang medik

c. Metode
1. Metode yang digunakan untuk penyuluhan kelompok
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
2. Metode yang digunakan untuk penyuluhan individu
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Demontrasi

d. Pengembangan Media Promosi kesehatan


1. Pengembangan Media Promosi kesehatan di dalam gedung klinik
a. Media Promosi kesehatan diruang pendaftaran. Bina usaha melalui leaflet,
standing banner, pemasangan poster kesehatan di dinding klinik, TV, Media
Kesehatan
b. Media Promosi Kesehatan di Poliklinik Bina usaha melalui leaflet, standing
banner, pemasangan poster kesehatan di dinding dalam poliklinik.
c. Media Promosi kesehatan di pelayanan penunjang medik bina suasana
melalui leaflet pemasangan poster kesehatan di dinding
2. Pengembangan media informasi klinik
a. Pemasangan rambu rambu petunjuk luar klinik
b. Pemasangan rambu rambu petunjuk didalam klinik
3. Pengembangan sarana dan peralatan promosi kesehatan melengkapi
sarana dan peralatan promosi kesehatan : audio visual, TV di tiap ruang
tunggu computer printer laptop infocus dan alat tulis kantor.
4. Penyuluhan pada komunitas sekitar. Menerima kunjungan ataupun
mengunjungi komunitas sekitar untuk melakukan edukasi mengenai
kesehatan.

5. Sasaran
a. Dengan adanya promosi kesehatan klinik diharapkan kebutuhan edukasi pada
pasien dan keluarga dan masyarakat pada umumnya terpenuhi mereka
diharapkan tahu, mau dan mampu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
b. Pasien, keluarga dan masyarakat pada umumnya dapat mengaplikasikan PHBS
di klinik sesuai dengan indicator PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan.
c. Dengan upaya pemberdayaan pasien keluarga dan masyarakat diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan pemahaman dan kesadaran untuk menjaga
kesehatan.
d. Meningkatkan pemahaman pasien, keluarga dan masyarakat terhadap
kesehatan sebesar 75-90 persen.
e. Hal tersebut sedapat mungkin dicapai dalam kurun waktu 6-12 bulan.

6. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


a. Dilakukan pencatatan pelaporan dan tidak lanjut yang dilaporkan kepada Kepala
Klinik.
b. Monitoring dan Evaluasi dilakukan oleh petugas yang ditunjuk setiap 3 bulan
untuk melihat pencapaian sasaran dan perencanaan kegiatan berikutnya
selanjutnya hasil monitoring dan evaluasi dilaporkan kepala klinik.
c. Kepala Klinik memberikan feedback kepada petugas promosi kesehatan.

7. Pencatatan Pelaporan dan evaluasi kegiatan.


Setiap Kegiatan yang telah dilaksanakan dicatat dalam dokumen kegiatan sebagai
bahan untuk evaluasi dan pelaporan akhir kegiatan program kerja setiap tanggal 20
untuk dikompilasi menjadi laporan kegiatan promotif dan preventif kesehatan yang
diserahkan kepada kepala klinik Pratama Dirgantara Halim.

8. Sumber Pembiayaan.
Pembayaran yang digunakan untuk melaksanakan program kerja dibebankan
kepada DIPA Klinik Pratama Dirgantara Halim.
9. Penutup
Program Kerja ini disusun sebagai panduan bagi anggota dalam melaksanakan
kegiatan promosi dan preventif kesehatan di Klinik Pratama Dirgantara Halim,
dengan harapan semua kegiatan dapat dilaksanakan secara menyeluruh terpadu
dan berkesinambungan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 2023

Kepala
Klinik Pratama Dirgantara Halim,

drg. Cecilia Glyceria Yogrha M


PNS IV/a
NIP. 197805132007122001

Anda mungkin juga menyukai