Anda di halaman 1dari 7

PANGKALAN TNI AU SULTAN HASANUDDIN

RSAU dr. DODY SARDJOTO

PANDUAN
IDENTIFIKASI DAN MELINDUNGI POPULASI PASIEN YANG
RENTAN TERHADAP RISIKO KEKERASAN FISIK
DI RSAU dr. DODY SARDJOTO

TAHUN 2016

PENGESAHAN : BERLAKU EFEKTIF :

KEPUTUSAN KA. RSAU dr. DODY SARDJOTO TANGGAL 25 JULI 2016


NOMOR KEP/ 069-A / VII / 2016
TANGGAL 25 JULI 2016
PANGKALAN TNI AU SULTAN HASANUDDIN
RSAU dr. DODY SARDJOTO

KEPUTUSAN KEPALA RSAU dr. DODY SARDJOTO


Nomor Kep / 069-A / VII / 2016

tentang

PANDUAN IDENTIFIKASI DAN MELINDUNGI POPULASI PASIEN YANG


RENTAN TERHADAP RISIKO KEKERASAN FISIK
DI RSAU dr. DODY SARDJOTO

KEPALA RSAU dr. DODY SARDJOTO

Menimbang : Bahwa dalam upaya memberikan hak pasien dan keluarga dalam
memberikan pelayanan kesehatan di RSAU dr. Dody Sardjoto maka,
diperlukan adanya panduan perlindungan pasien dari kekerasan fisik
di RSAU dr. Dody Sardjoto sebagai landasan bagi seluruh
penyelenggara dan pelaksana pelayanan kesehatan di RSAU dr. Dody
Sardjoto.
.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Undang-undang RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran.

4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 12/Menkes/PER/III/2012


tentang Akreditasi Rumah Sakit.

5. Keputusan Kepala Staf TNI AU Nomor Kep/21-PKS/VII/2013


tanggal 29 Juli 2013 tentang Pemberhentian Dari Dan Pengangkatan
Dalam Jabatan Di Lingkungan TNI Angkatan Udara.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Panduan Perlindungan Pasien dari Kekerasan Fisik di RSAU dr.


Dody Sardjoto, sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
2. Panduan Perlindungan Pasien dari Kekerasan Fisik di RSAU dr.
Dody Sardjoto ini merupakan acuan dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan kepada pasien di seluruh Unit Kerja yang terkait
di RSAU dr. Dody Sardjoto.

3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Dengan catatan :

Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam


keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Maros
pada tanggal 25 Juli 2016

Kepala RSAU dr. Dody Sardjoto,

dr. Rahmat Z Sp.P


Letkol Kes NRP 522751
PANGKALAN TNI AU SULTAN HASANUDDIN Lampiran Kep.Ka.RS dr. Dody Sardjoto
RSAU dr. DODY SARDJOTO Nomor Kep / 069-A / VII / 2016
Tanggal 25 Juli 2016

PANDUAN IDENTIFIKASI DAN MELINDUNGI POPULASI PASIEN YANG


RENTAN TERHADAP RISIKO KEKERASAN FISIK
DI RSAU dr. DODY SARDJOTO

BAB I

DEFINISI

1. Umum.

Perlindungan Pasien dari Kekerasan Fisik adalah Bagian dari hak pasien dalam
melindungi pasien dari kekeraan fisik dan masalah keselamatan pasien selama
pemberian pelayanan kesehatan di RSAU dr. Dody Sardjoto.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Melindungi pasien dari kekerasan fisik selama mendapatkan


pelayanan kesehatan di RSAU dr. Dody Sardjoto.

b. Tujuan . Agar pasien mendapat perlindungan dari kekerasan fisik di RSAU


dr. Dody Sardjoto.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Panduan perlindungan dari kekerasan fisik di
RSAU dr. Dody Sardjoto ini, di susun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Bab I Definisi.
b. Bab II Ketentuan Umum.
c. Bab III Tata Laksana.
d. Bab IV Dokumentasi.
e. Bab V Penutup.

4. Dasar Hukum. Dasar hukum yang terkait dengan pelaksanaan pemberian hak
pasien adalah :

a. UU No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran.


b. UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
c. UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
BAB II

KETENTUAN UMUM

5. Ruang Lingkup Perlindungan Pasien dari Kekerasan Fisik :

a. Melindungi pasien yang beresiko terhadap kekeraan fisik dan memenuhi


bagian dari hak pasien dalam perlindungan pasien pada bayi, anak-anak, orang tua
(lansia), pasien tidak mampu melindungi diri sendiri.

b. Melindungi masalah keselamatan pasien dari penyiksaan kelalaian asuhan


tidak dilaksanakannya pelayanan atau bantuan dalam kejadian kebakaran.

BAB III
TATA LAKSANA

6. Tindakan Pencegahan

a. Identifikasi pasien beresiko terhadap kekerasan dimulai dari IGD dan rawat
jalan
b. Permintaan perlindungan pasien dari kekerasan fisik bisa dilakukan atas
permintaan pribadi atau institusi.
c. Unit pelayanan segera merespon bila pasien membutuhkan bantuan dan
koordinasikan dengan staf pengamanan.
d. Berlakukan penggunaan kartu tunggu untuk keluarga pasien
e. Berlakukan buku identifikasi terhadap pengunjung di luar jam besuk rumah
sakit.
f. Tingkatkan pengawasan terhadap pengunjung yang mencurigakan
(penampilan, tingkah laku dan lain-lain).
g. Lokasi terpencil dan terisolasi/tertutup diawasi lebih intensif dengan CCTV dan
ijin khusus seperti di Ruang Bayi, Anak dan kamar operasi
h. Area publik yang terbuka untuk umum selalu terpantau dengan CCTV

6. Teknis perlindungan pasien dari kekerasan fisik

a. Rumah sakit mengidentifikasi kelompok khusus yang membutuhkan


perlindungan dari kekerasan fisik.
b. Lokasi terpencil dan terisolasi dilakukan penjagaan dan pengawasan
menggunakan kamera CCTV
c. Petugas pengamanan berkoordinasi dengan petugas medis yang berjaga untuk
mengawasi pasien dan pengunjung
d. Rumah sakit membuat jam kunjung yang harus dipatuhi oleh semua
pengunjung pasien
e. Rumah sakit menyediakan kartu penunggu pasien.
3

7. Penanganan Terhadap Insiden Kekerasan Fisik

a. Prosedur I ( Orang Pertama, Staf RSAU dr. Dody Sardjoto dan Penanggung
Jawab Ruangan ) yang menemukan kasus.

1) Bersikaplah setenang mungkin, utamakan, utamakan keselamatan


pribadi.
2) Jangan melakukan gerakan yang gegabah dan tiba-tiba.
3) Upayakan amankan pelaku, adakan komunikasi sesuai kebutuhan
4) Ingat ciri-ciri pelaku (pakaian, penampilan, umur dan tanda-tanda
lainnya).
5) Segera menghubungi piket pos jaga di nomor 209 dan laporkan
(sebutkan nama, lokasi kejadian dan hal lain yang terkait).
6) Lindungi pasien dan amankan, berikan segera pertolongan terhadap
kondisi akibat kekerasan fisik.
7) Kunci pintu/akses menuju keluar ruangan, yakinkan pasien lain dan
keluarga lain tetap berada di tempat dan tenang.
8) Laporkan secara detail saat anggota keamanan tiba, tunggu intruksi
lebih lanjut.
9) Jika pelaku melarikan diri minta bantuan pada orang yang ada di
sekitar untuk mengejar (bila memungkinkan).
Catat rute yang diambil, nomor, jenis kendaraan dan info lainnya.

b. Prosedur II Bagian Keamanan (Piket Pos Jaga)

1) Catat informasi/laporan secara detail kejadian.


2) Laporkan segera ke perwira piket dan atau Bintara piket.
3) Atur personil, strategi dan tugas, meliputi :
a) Segera berikan dukungan personil ke tempat kejadian
b) Bila pelaku melarikan diri :
 Instruksikan semua pintu/akses menuju keluar rumah
sakit agar ditutup
 Teleponis melalui pengeras suara menginformasikan.
Contoh : “ Perhatian ……………… kepada seluruh staf, pasien
dan keluarga di ruang ………….. Bila ada orang yang tidak
dikenal dan mencurigakan dengan ciri-ciri ………. agar segera
memberitahu petugas/perawat setempat”. (Ulangi sebanyak
3 x)
4) Awasi kejadian dan hal-hal yang mencurigakan
5) Pegang kendali komunikasi lewat HP dan telepon
6) Pada kesempatan pertama perwira piket melaporkan kejadian
kepada Ka/SesRumkit.
7) Bila diperlukan (atas perintah Karumkit) laporkan kepada polisi.
8) Bila kondisi telah terkendali diinformasikan lewat pengeras suara.
“ Perhatian …….. kepada seluruh staf, pasien dan keluarga ..……Situasi
telah aman dan terkendali”. (Ulangi sebanyak 3 x).

c. Prosedur III Pawas

1) segera merespon laporan dari piket pos jaga.


4

2) Kumpulkan data sekecil apapun, koordinasi dengan


penanggungjawab ruangan dan sebagainya, pelajari data CCTV.
3) Buat analisa dan kesimpulan, laporkan kepada Karumkit pada
kesempatan pertama.

4) Koordinasikan dan komunikasikan dengan pihak kepolisian atas


perintah Karumkit

5) Laporkan kejadian dan penanganan yang dilakukan kepada unsur


pimpinan.

BAB IV
DOKUMENTASI

Seluruh kegiatan perlindungan pasien dari kekerasan fisik ditujukan agar pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan memuaskan selama dalam perawatan,
dimana selama pasien berada di rumah sakit menjalani masa perawatan. Rumah sakit
menjamin perlindungan pasien dari kekerasan fisik sampai pasien selesai perawatan
keluar rumah sakit.

BAB V
PENUTUP

Demikian Panduan Perlindungan Pasien dari Kekerasan Fisik di RSAU dr. Dody
Sardjoto ini dibuat sebagai pedoman bagi tiap-tiap unit kerja RSAU dr. Dody Sardjoto
dalam memberikan Perlindungan Pasien dari kekerasan fisik karena Pasien merupakan
bagian sebuah rumah sakit yang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan professional. Selain itu juga pasien berhak mendapatkan perlindungan atas
pelayanan yang diterimanya dari petugas kesehatan.

Kepala RSAU dr. Dody Sardjoto,

dr.Rahmat Z Sp.P
Letkol kes NRP 522751

Anda mungkin juga menyukai