Anda di halaman 1dari 3

PERLINDUNGAN TERHADAP PASIEN YANG BERISIKO MENDAPAT

KEKERASAN FISIK
No. Dokumen
/PS/DIR/...../2013
Standar Prosedur
Operasional

No. Revisi
0

Halaman
1.2.

Tanggal Terbit

Ditetapkan,

...............................

Direktur Utama

Pengertian

Tata cara melindungi pasien terhadap kekerasan fisik terutama pada pasien usia lanjut, penderita
cacat, bayi, anak-anak,dan pasien lain yang berisiko disakiti oleh pengunjung, pasien lain maupun
staf rumah sakit

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan perlindungan dan keselamatan


serta keamanan pasien terutama pada pasien usia lanjut, penderita cacat, bayi, anak-anak dan
pasien lain yang berisiko disakiti

Kebijakan

Mengidentifikasi kelompok pasien yang mudah diserang dan yang berisiko serta menetapkan
proses untuk melindungi hak kelompok pasien tersebut sesuai dengan Peraturan Direktur Utama
RS. xxx Nomor 36/PER/2012 tentang Hak Pasien dan Keluarga.

Prosedur

1. Lakukan pengkajian pasien berisiko mendapat kekerasan fisik dalam RM terintegrasi


2. Tempatkan kamar perawatan kelompok pasien berisiko sedekat mungkin dengan kantor
perawat bila memungkinkan.
3. Pasang pengaman tempat tidur pasien dan pastikan bel pasien mudah dijangkau dan dapat
digunakan.
4. Sarankan kepada keluarga atau penanggungjawab pasien untuk menjaga pasien selama
proses perawatan di rumah sakit selama 24 jam terus menerus.
5. Perawatan di kamar bayi:
- Tata cara pengamanan di unit NI/NN/NICU :
a. Harus ada petugas di dalam ruang tersebut
b. Jika ada petugas/pengunjung akan masuk ke NI/NN/NICU harus seijin petugas
terkait

PERLINDUNGAN TERHADAP PASIEN YANG BERISIKO MENDAPAT


KEKERASAN FISIK
No. Dokumen
/PS/DIR/...../2013

No. Revisi
0

Halaman
2.2.

- Tata cara pengamanan di bayi sehat :


a. Bayi didalam kamar bersama ibu
b. Perawat menjelaskan bahwa bayi tidak boleh ditinggal sendiri walau hanya ke
kamar mandi
c. Apabila bayi akan diambil perawat/ bidan maka petugas tersebut dipastikan
memakai PIN yang sudah di tentukan.
d. Apabila bayi sehat dititipkan ke perawat, maka akan ditempatkan di ruang bayi
sehat yang dilengkapi dengan finger sensor (semua perawat, bidan, POS,
administrasi di unit Amarylis 5) dipintu masuk.
- Selalu termonitor dengan kamera CCTV
6. Laporkan kepada satuan pengaman jika mendapatkan pengunjung yang mencurigakan, bila
terjadi kekerasan fisik maupun mental baik oleh pengunjung maupun staf rumah sakit.
7. Satuan pengaman:
a. Tanyakan kepada pengunjung yang dicurigai : tujuan kunjungannya, ke kamar berapa,
atas nama pasien siapa, dan dimana alamatnya
b. Konfirmasikan kepada petugas rawat inap apakah ada pasien yang dimaksud
pengunjung tersebut
c. Antar pengunjung yang dicurigai sampai ketempat tujuan
d. Pastikan pintu sebagai penghubung keluar masuk di setiap unit sudah terkunci pada jam
21.00 WIB
8. Pemberlakuan jam kunjung sesuai dengan peraturan rumah sakit berkoordinasi dengan
bagian Security/Keamanan

Unit Terkait

1.
2.
3.
4.

Komite Medik
Unit security
Staf Keperawatan.
Pasien dan keluarga

Anda mungkin juga menyukai