Anda di halaman 1dari 14

BAB I

DEFINISI

a. Perlindungan adalah proses menjaga atau perbuatan untuk melindungi dari kekerasan fisik
pada pasien/pengunjung/karyawan yang dilakukan oleh orang lain atau kelompok yang
mengakibatkan luka fisik, seksual dan psikologis.
b. Kekerasan fisik terhadap pasien adalah kekerasan dalam semua bentuk perbuatan dan/atau
kejadian yang menyakitkan secara fisik, termasuk diantaranya tetapi tidak terbatas pada
penculikan, penganiayaan dan benturan yang mengakibatkan cedera/kerugian nyata terhadap
kesehatan dan kelangsungan hidup.
c. Perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik adalah suatu upaya rumah sakit untuk
melindungi pasien dari kekerasan fisik oleh pengunjung, pasien lain atau staf rumah sakit.
d. Serangan adalah suatu perbuatan yang dapat mengakibatkan korban mengalami kekerasan
fisik, tindakan itu antara lain berupa memukul, menendang, menampar, menikam, menembak,
mendorong (paksa), menjepit pasien/pengunjung/karyawan selama berada di lingkungan
Rumah Sakit.
e. Kelompok beresiko adalah pasien-pasien yang karena kondisi penyakit/kesehatan/terapi yang
dijalankan, menjadi lemah dan/atau tidak mampu melindungi diri saat terjadi kekerasan fisik
yang menimpanya.
f. Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur
enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat
fisik dan psikologis yang semakin menurun.
g. Bayi terdiri dari :
1) Neonatus adalah manusia baru lahir yang berumur 0-28 hari
2) Bayi adalah bayi berumur 0-3 bulan
h. Anak-anak adalah usia diatas 3 (tiga) bulan sampai dengan 18 (delapan belas) tahun.
Rumah Sakit Islam Lumajang bertanggung jawab melindungi pasien dari kekerasan fisik dan
resiko disakiti baik oleh pengunjung, pasien lain maupun staf RS. Rumah Sakit Islam Lumajang
mengidentifikasi kelompok pasien yang mudah diserang atau yang beresiko untuk disakiti dan
menetapkan proses untuk melindungi hak pasien dari kekerasan. Selain itu perlindungan pasien juga
dilakukan untuk masalah keselamatan pasien, perlindungan dari penyiksaan, perlindungan pada
penderita cacat, perlindungan kelalaian asuhan, penculikan pada pasien bayi dan bantuan pada
kejadian kebakaran.
Proses ini dilakukan sejak pasien mulai mendaftar di bagian penerimaan pasien, rawat jalan,
instalasi gawat darurat, rawat inap, pemeriksaan penunjang serta di seluruh pelayanan yang ada di
Rumah Sakit Islam Lumajang. Oleh karena itu seluruh staf Rumah Sakit Islam Lumajang bertanggung
jawab terhadap perlindungan pasien dari kekerasan fisik dan menjamin keselamatan pasien.
Tujuan dari perlindungan pasien dari kekerasan fisik adalah melindungi kelompok yang
beresiko dari kekerasan fisik yang dilakukan oleh pengunjung, pasien lain maupun staf Rumah Sakit
serta menjamin keselamatan kelompok pasien yang beresiko untuk mendapatkan pelayanan yang ada
di Rumah Sakit Islam Lumajang.
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Panduan ini diberlakukan untuk pasien/keluarga dan karyawan selama berada di lingkungan
Rumah Sakit.
2. Daftar kelompok beresiko, diantaranya :
a. Pasien dengan kasus emergency
b. Pasien dengan pelayanan resusitasi
c. Pelayanan darah dan produk darah
d. Peralatan bantu hidup dasar dan/atau yang koma
e. Penyakit menular dan yang mereka yang daya tahannya diturunkan (immune-supressed)
f. Alat penghalang (restraint) dan asuhan pasien yang diberi penghalang
g. Usia lanjut, mereka yang cacat, bayi/anak-anak dan mereka yang beresiko disiksa
h. Kemoterapi atau terapi lain yang beresiko tinggi
i. Gangguan mental dan /atau emosional
j. Pasien yang disebabkan penurunan kesadaran tidak dapat melindungi dirinya sendiri.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Kewajiban dan Tanggung Jawab


1. Staf Rumah Sakit Islam Lumajang
a. Mengenali tanda identifikasi pasien/pengunjung/karyawan
b. Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien/pengunjung/karyawan termasuk hilangnya
tanda pengenal/tanda visitor/kartu pengenal kepada petugas keamanan RS Islam
Lumajang
2. Petugas unit terkait
a. Petugas Rekam Medik
1) Bertanggung jawab memberikan tanda identitas pasien berupa gelang pasien, dan
memastikan kebenaran data yang tercatat di tanda pengenal.
2) Memastikan tanda identitas terpasang dengan baik.
3) Jika terdapat kesalahan data, tanda identitas harus diganti, dan bebas coretan.
4) Memberikan kartu penunggu kepada penunggu pasien
5) Memberikan penjelasan kepada setiap pasien serta keluarga pasien bahwa ada hak
dan kewajiban di ruang perawatan bagi pasien yang berada di lingkungan Rumah
Sakit, diantaranya :
a) Pasien berhak untuk didampingi oleh keluarga pasien, maksimal 2 orang, kecuali
pasien dengan berkebutuhan khusus dapat didampingi sesuai kebutuhan
berdasarkan izin dari bagian keamanan Rumah Sakit Islam Lumajang
b) Pasien berhak mengetahui identitas setiap dokter, perawat dan petugas rumah
sakit lainnya yang melakukan tindakan medis maupun non medis.
c) Pasien berhak memperoleh kunjungan dari keluarga maupun lainnya sesuai
dengan jam kunjung yang berlaku di Rumah Sakit
d) Pasien berhak untuk menitipkan barang-barang berharga yang dikhawatirkan
keamanannya jika disimpan dalam ruangan
e) Pasien dan keluarga berkewajiban untuk melaporkan pada petugas ruangan
(perawat) terkait, jika membutuhkan bantuan pengawasan kondisi serta keamanan
pasien.
f) Pasien dan keluarga berkewajiban untuk melaporkan pada petugas ruangan
(perawat) terkait, jika terdapat segala sesuatu yang mencurigakan di ruang
perawatan pasien.
g) Melakukan koordinasi dengan petugas keamanan secara baik dan intensif,
terhadap perkembangan kondisi keamanan.
b. Perawat
1) Melakukan identifikasi terhadap pasien, memastikan bahwa pasien yang ditangani
sudah benar dan tidak salah orang
2) Memasang pengaman bed apabila pasien termasuk kategori pasien beresiko jatuh
3) Mengedukasi keluarga pasien agar dapat ikut berperan dalam menjaga pasien dari
resiko terjadinya kekerasan fisik, khususnya bagi pasien yang termasuk kelompok
beesiko
4) Segera menghubungi bagian keamanan apabila ada hal-hal yang mencurigakan
c. Petugas Keamanan/Security
1) Melakukan prosedur pemberlakuan jam kunjung sesuai peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit
2) Melakukan pencatatan serta identifikasi terhadap semua pengunjung yang tidak
sesuai dengan peraturan jam kunjung (di luar jam besuk)
3) Bertanggung jawab memberikan tanda visitor pengunjung/kartu tamu dan
memastikan adanya pencatatan data berdasarkan tanda pengenal yang masih
berlaku (KTP, SIM, Paspor) yang tercatat pada buku tamu.
4) Memastikan tanda visitor dan/atau pengunjung terpasang dengan baik (tidak rusak
dan bebas coretan). Jika rusak harus segera diganti.
5) Melakukan kontrol keliling terhadap seluruh ruangan guna mengecek kondisi
keamanan dan kenyamanan dari semua pasien, diantaranya :
a) Jumlah keluarga yang menunggu harus sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit
Islam Lumajang yang berlaku
b) Ketertiban pengunjung yang berada di ruangan pada saat jam besuk, dan
memastikan tidak ada pengunjung di ruang perawatan saat di luar jam besuk,
kecuali yang telah diizinkan dan identifikasi.
c) Mengunci pintu-pintu perawatan sehingga hanya terdapat 1 akses untuk keluar
masuk (one way gate system)
d) Menyimpan senjata titipan yang dibawa pembesuk/pengunjung.
6) Memberikan arahan serta teguran (jika diperlukan) guna menciptakan kondisi yang
nyaman dan aman saat melakukan control keliling
7) Koordinasi secara baik dan intensif dengan semua unit perawatan terhadap
perkembangan kondisi keamanan di lingkungan Rumah Sakit.
8) Memantau melalui kamera CCTV tempat-tempat terpencil dan rawan terjadi hal-hal
yang tidak diharapkan.
d. Sumber Daya manusia
1) Bertanggung jawab memberikan kartu pengenal karyawan (ID Card) dan memastikan
adanya pencatatan data berdasarkan identitas yang ada dalam file karyawan (hasil
rekruitmen)
2) Memastikan kartu pengenal karyawan terpasang dengan baik (tidak rusak dan bebas
coretan). Jika rusak maka harus segera diganti.
e. Kepala Instalasi/Kepala Ruang Perawatan Pasien
1) Memastikan seluruh staf di instalasi memahami prosedur identifikasi pasien dan
memastikan kebenaran data yang tercatat di gelang pasien
2) Menyelidiki semua insiden salah identifikasi pasien /pengunjung/karyawan dan
memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali
kejadian tersebut.
f. Pasien dan Keluarga
1) Bertanggung jawab untuk mematuhi segala bentuk peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit Islam Lumajang
2) Menjaga keamanan terhadap barang-barang yang bersifat pribadi (HP, uang dll) yang
tidak dititipkan kepada petugas keamanan Rumah Sakit
3) Melaporkan kepada petugas keamanan serta petugas jaga (perawat) jika mengetahui
hal-hal yang mencurigakan.

B. Daftar Kelompok Beresiko


Perlindungan bagi kelompok yang beresiko (sesuai daftar kelompok beresiko):
No Daftar Kelompok Bentuk Perlindungan
1 Pasien dengan kasus Pintu ruang pemeriksaan ditutup, pengunjung dan selain
emergency petugas dilarang masuk, berhak didampingi oleh keluarga
terdekat 1 (satu) orang, keluarga yang lain bergantian satu
persatu
2 Pasien dengan Di ruang observasi, penunggu diluar ruangan, masuk
pelayanan resusitasi bergantian satu persatu, pengawasan oleh perawat
3 Pelayanan darah dan Selama proses tranfusi wajib ditunggu keluarga 1 (satu)
produk darah orang yang diidentifikasi. Evaluasi petugas perawat setiap 5
menit pada 15 menit pertama
4 Penyakit menular dan Selama proses perawatan wajib ditunggu keluarga 1 (satu)
mereka yang daya tahan orang yang telah diidentifikasi. Jika ditinggal sementara
tubuhnya diturunkan waktu harus ijin ke perawat dan menunjuk penjaga
sementara kepada perawat ruangan
5 Alat penghalang Selama proses perawatan wajib ditunggu keluarga 1 (satu)
(restrain) dan asuhan orang yang diidentifikasi
pasien yang diberi
penghalang
6 Usia lanjut, mereka yang Usia lanjut : selama proses perawatan wajib ditunggu
cacat, anak-anak dan keluarga 1 (satu) orang yang diidentifikasi. Jika ditinggal
mereka yang beresiko sementara izin ke petugas jaga dan menunjukkan penjaga
disakiti sementara kepada petugas jaga.
Bayi : bayi baru lahir didampingi keluarga dan rawat gabung
dengan ibu
Anak-anak : wajib didampingi orang tua/wali
Mereka yang beresiko disiksa/kasus criminal : pengawasan
dari keluarga dan bila perlu penjagaan petugas keamanan.
7 Kemoterapi atau terapi Selama proses perawatan wajib ditunggu keluarga 1 (satu)
lain yang beresiko tinggi orang yang diidentifikasi, atau pengawasan perawat bila
diperlukan.
8 Gangguan mental Restrain, sesuai dengan panduan dan SPO restrain
dan/atau emosional
9 Pasien yang tidak dapat Selama proses perawatan wajib ditunggu keluarga 1 (satu)
melindungi dirinya sendiri orang yang diidentifikasi.
karena tingkat kesadaran
yang tidak stabil
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumen yang digunakan untuk kelengkapan pelaksanaan panduan ini adalah :


1. Daftar keluarga pasien dan pengunjung Rumah Sakit Islam Lumajang

No Tanggal Nama No. KTP No. Telp Tujuan Alasan TTD


1
2

2. Kartu identitas karyawan

3. Kartu identitas penunggu


4. Kartu identitas tamu

5. Daftar pasien beresiko di rawat inap


Hari / Tanggal No Identitas Pasien Ruang keterangan

Ditetapkan di : Lumajang

Pada tanggal : 29 Dzulhijah 1438 H


20 September 2017 M
DIREKTUR,

dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRS


NIK. 01.71.0008
PANDUAN PELAYANAN PERLINDUNGAN KEKERASAN FISIK

RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG

Jalan Kyai Muksin 19 Lumajang, 67312

Kecamatan Lumajang
PENGESAHAN DOKUMEN RS. ISLAM LUMAJANG

NAMA KETERANGAN TANDA TANGAN TANGGAL

Ns. Iva Maithoharoh.S.Kep.M.Si Pembuat Dokumen

dr. Erfina Rokhmah Authorized Person

dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRS Direktur RS. Islam


Lumajang
RS. ISLAM LUMAJANG PELAYANAN PERLINDUNGAN DARI KEKERASAN
FISIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


029/ADM/SOP- 0 1/1
RSIL/IX/2017
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Islam Lumajang
Tanggal terbit
20 September 2017
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRS
NIK.01.71.0008

Pelayanan yang memberikan perlindungan pasien dari kekerasan fisik


PENGERTIAN
dan menjamin keselamatan pasien

TUJUAN Menjamin keselamatan kelompok pasien beresiko yang mendapat


pelayanan di Rumah Sakit Islam lumajang.

KEBIJAKAN 1. Identifikasi semua yang berada dalam lingkungan rumah sakit


2. Pemberlakuan jam kunjung
3. Adanya pemantauan CCTV pada area yang rawan terjadinya kekerasan
fisik dan system satpam keliling

PROSEDUR
1. Lakukan koordinasi dengan ruang perawatan mengenai daftar pasien
yang beresiko
2. Kenali identitas semua yang berada di dalam lingkungan rumah sakit
3. Pencegahan pengunjung di luar jam kunjung
4. Konfirmasi dan klarifikasi untuk pengunjung yang datang di luar jam
kunjung dan catat dalam buku tamu / kunjungan
5. Lakukan pemantauan melalui CCTV pada area yang rawan terjadinya
kekerasan fisik dan keliling pada area yang tidak terjangkau oleh CCTV

UNIT TERKAIT 1. Ruang perawatan


2. Bagian keamanan
BAB V
PENUTUP

Perlindungan terhadap kekerasan fisik merupakan salah satu unsur pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi menyebabkan peningkatan kesadaran hokum, hak asasi manusia serta
cara berfikir kritis dan rasional. Untuk itu Rumah Sakit harus dapat memberikan pelayanan yang lebih
baik termasuk pelayanan perlindungan pada semua orang yang berada di lingkungan Rumah Sakit.
Pengamanan perlindungan berlaku untuk siapa pun yang berada dalam lingkungan Rumah Sakit
baik untuk pasien/pengunjung ataupun karyawan. Namun untuk lebih menguatkan hak perlindungan
tersebut maka baik pasien/pengunjung ataupun karyawan harus mempunyai surat perlindungan
secara tertulis sehingga jelas sejauh mana pengamanan akan diberikan.
Panduan perlindungan terhadap kekerasan fisik ini dipakai sebagai acuan oleh Rumah Sakit
dalam mengembangkan pengamanan sehingga dapat diketahui sumber daya manusia dan fasilitas
yang dimiliki oleh Rumah Sakit dapat menunjang pengamanan tersebut.

Ditetapkan di : Lumajang
Pada tanggal : 12 Rajab 1438 H
12 April 2017 M

DIREKTUR,

dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRS


NIK. 01.71.0008

Anda mungkin juga menyukai