Anda di halaman 1dari 17

OLEH KELOMPOK 2

FENTI PRATIWI (18012013)


SITI KHANIFATURROHMAH (18012028)
PUTRA HANAFI
FITRI YANTI
RICO
EDI SAPUTRA SITOHANG (17011068)

KEAMANAN RUMAH SAKIT


Rumah Sakit

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang


melalui tenaga medis profesional yang terorganisasi
serta sarana kedokteran yang permanen
menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan
perawatan yang berkesinambungan, diagnosis,
serta pengobatan yang diderita oleh pasien
Sebuah rumah sakit didirikan dan dijalankan dengan

tujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk

perawatan, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis atau

non medis, dan tindakan diagnosis lainnya yang dibutuhkan

oleh masing-masing pasien dalam batas-batas kemampuan

teknologi dan sarana yang disediakan di rumah sakit.


Keamanan Rumah Sakit

Keamanan ini bertujuan untuk mengukuhkan stabilitas kinerja rumah sakit

dalam upaya pemeliharan dan pemberian pelayanan yang menyeluruh.

Kebutuhan akan rasa aman dikategorikan sebagai kebutuhan pokok karena

adanyanya kondisi yang aman – bebas dari bahaya yang mengancam

hidupnya dan adanya jaminan akan masa depan hidupnya, menjadi salah

satu faktor yang menjamin keberadaan atau eksistensi dan kelangsungan

hidup manusia.
Ruang Lingkup Konsep Keamana
Rumah Sakit

1. Keamana Diri Sendiri


Keamanan ini berhubungan dengan bagai mana
seorang perawat untuk bisa melindungi dirinya dari
keamanan yang mungkin terjadi ketika perawat melakukan
tugas keperawatannya ke pasien, misal keamanan
terhadap terjadinya kemungkinan terjadinya infeksi silang
dari pasien selama prose perawatan. Keamanan ini
biasanya berbentuk tindakan pencegahan terhadap
terjadinya infeksi silang baik dari perawat ke pasien
maupun dari pasien ke perawat.
Biasanya tindakan keamanan yang perlu diperhatikan seperti
hal ini :

Melakukan tindakan Septik aseptik ketika hendak melakukan


tindakana terhadap pasien misal mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan tindakan, memakai Masker ketika
hendak interaksi kepada pasien .
2. Keamanan Pasien dan Keluarganya
Keamanan ini berhubungan dengan bagaimana Rumah
sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan memberikan
keamanan terhadap pasien dan keluarganya ketika di Rumah
sakit. Bentuk keamanan  biasanya berhubungan dengan
pasien diantaranya tentang keamanan dan keselamatan
ketika memberikan asuhan keperawatan, terapi maupun
tindakan yang bertujuan untuk memberikan rasa aman dan
keyakinan terhadap pelayanan Rumah sakit. Berupa
penyediaan fasilitas standar pelayanan kesehatan di Rumah
sakit , mulai dari sarana, prasarana, perawat, dan dokter
pelaksana.
3. Keamanan Dilingkungan Sekitar Rumah Sakit
Keamanan ini berhubungan dengan menciptakan suasana aman di
lingkungan sekitar sumah sakit baik dari kebisingan ataupun keamanan
dari efek limbah dari rumah sakit yang mungkin bisa menyebabkan
penularan berbagai penyakit.untuk itu manajemen keamanan lingkungan
di rumah sakit selalu memperhatikan resiko ini demi terciptanya
keamanan dari lingkungan sekitar rumah sakit.
Konsep keamanan  ini berupa bagaimana cara mengolah limbah ,
atau bahan-bahan yang mungkin terkontaminasi berbagai penyakit agar
tidak menimbulkan terjadinya tertular baik ke pasien, keluarga pasien
maupun ke lingkungan sekitar sumah sakit.
Upaya Penerapan Konsep
Keamanan di Rumah Sakit

Konsep keamanan di Rumah Sakit berhubungan erat


dengan resiko keselamatan pasien dan keluarga ketika
berada di Rumah Sakit.
Upaya yang dilakukan seperti berikut ini :
a. Mengkaji tingkat tingkat kemampuan pasien untuk
melindungi diri sendiri.
b. Mengkaji keselamatan klien yang gelisah selama berada
di tempat tidur.
c. Menjaga keselamatan klien dari infeksi dengan
mempertahankan tehnik aseptik dan menggunakan alat
kesehatana sesuai tujuan.
d. Melindungi semaksimal mungkin kien dari infeksi
nosokomial seperti penempatan secara terpisah pasien
terinfeksi dan non terinfeksi dengan menempatkan di
ruangan masing-masing .
e. Mempertahankan Cahaya dan Ventilasi yang sesuai
standar
KESELAMATAN DAN
KEAMANAN

Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang


atau lebih yang terhindar dari ancaman bahaya atau
kecelakaan. Kecelakaan merupakan kejadian yang
tidak dapat diduga dan tidak diharapkan yang dapat
menimbulkan kerugian, sedangkan keamanan adalah
keadaan bebas dari bahaya yang berhubungan
dengan kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dll atau
juga bisa dikatakan keadaan aman dan tentram.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan keselamatan dan keamanan
a. Usia
b. Tingkat kesadaran
c. Emosi
d. Status mobilisasi
e. Gangguan persepsi sensori
f. Informasi/komunikasi
g. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
h. Keadaan imunitas
i. Ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi sel darah
putih
j. Status nutrisi
k. Tingkat pengetahuan
Macam-macam bahaya atau
kecelakaan
Di rumah sakit
1.Risiko bahaya fisik
a. Risiko bahaya mekanik. Seperti benda-benda lancip,
tajam dan panas dengan risiko bahaya tertusuk, terpotong,
tergores, dll.
b. Risiko bahaya radiasi. Seperti radiasi pengion dan non
pengion.
c. Risiko bahaya akibat kebisingan. Yang disebabkan oleh alat
kerja atau lingkungan kerja.
d. Risiko bahaya akibat pencahayaan. Pencahayaan yang
kurang atau berlebih di lingkungan kerja.
e. Risiko bahaya listrik. Bahaya dari konsleting listrik dan
kesetrum arus listrik.
f. Risiko bahaya akibat iklim kerja. Berupa suhu ruangan dan
tingkat kelembaban.
g. Risiko bahaya akibat getaran. Ditemukan di ruangan
kedokteran gigi .
2. Risiko bahaya biologi
a. Risiko dari kuman-kuman patogen dari pasien.
b. Risiko dari binatang (tikus, kecoa, lalat, kucing dll.)
3. Risiko bahaya kimia
a. Desinfektan
b. Antiseptik
c. Detergen
d. Reagen
e. Obat-obat sitotoksik
Upaya Keselamatan dan
Keamanan

1. Menjamin keamanan, semua staf, pengunjung, vendor/


pedagang dan lainnya dirumah sakit diidentifikasi dan
diberi tanda pengenal (badge) yang sementara atautetap
atau langkah identifikasi lain, juga seluruh area yang
seharusnya aman,seperti ruang perawatan bayi baru lahir,
yang aman dan dipantau.

2. Melaksanakan sosialisasi keselamatan dan keamanan


kerja kepada seluruh karyawan dalam bentuk pelatihan,
leaflet, poster, penyuluhan dll.
3. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib
mematuhi ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja), termasuk penggunaan alat pelindung diri
(APD), serta selalu mengacu pada pencegahan dan
pengendalian infeksi.
• Thankyou,,,,,,

Anda mungkin juga menyukai