Anda di halaman 1dari 9

D 4 KEBIDANAN METRO

7. Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan


a. Pendahuluan

Desain dan dekorasi ruangan pasien harus memberikan kepuasan terhadap dua kebutuhan,
yaitu kenyamanan pasien dan keaman pasien. Keamanan dan kenyamanan pasien selama berada
di lingkungan rumah sakit atau pelayanan kesehatan harus selalu diperhatikan oleh petugas
kesehatan dan pihak menejemen rumah sakit. Selain diperhatikan, keamanan dan kenyamanan
pasien seyogyanya juga selalu berusaha ditingkatkan dari waktu ke waktu. Tidak hanya
keamanan dan kenyamanan petugas kesehatan baik itu bidan, perawat, dokter, dan staf lainnya
yang berada di lingkungan pelayanan kesehatan juga harus diperhatikan. Oleh karena itu,
pembahasan berikut ini menguraikan tentang keamanan dan kenyamanan lingkungan di
pelayanan kesehatan bagi pasien maupun petugas kesehatan.

b. Pengertian-pengertian:

Pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman, dalam hal ini keamanan bagi pasien dan
petugas kesehatan, dan kenyamanan bagi pasien dan petugas kesehatan perlu diperhatikan.
Untuk itu, bidan sebagai salah seorang petugas kesehatan perlu mengetahui pengertian tentang
keamanan dan kenyamanan lingkungan bagi pasien maupun dirinya sendiri dan hal-hal yang
berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan lingkungan tersebut, berikut ini:

1. Pengertian Keamanan dan Hal-hal yang Berkaitan dengan Keamanan:


a. Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan kebutuhan
fisiologis dalam hirarki maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya, sebab
dengan terpeuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal dalam
hidupnya.
b. Secara umum keamanan (safety) adalah statusseseorang dalam keadaan aman,
kondisi yang terlindungin secara fisik, sosial, spiritual, finansial, politik, emosi,
pekerjaan, psikologis atau barbagai akibat dari sebuah kegagalan,
kerusakan,kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diiinginkan
.(http://en.wikipedia.org/wiki/safety).
c. Menurut Craven (2000) keamanan tidak hanya mencegah rasasakit dan cedera tapi
juga membuat individu merasa aman dalam aktivitasnya. Keamanan dapat
mengurangi stress dan meningkatkan kesehatan umum.
d. Keamanan fisik (Biologic safety) merupakan keadaan fisik yang aman terbebas dari
ancaman kecelakaan dan cedera( injury)baik secara mekanis,thermis,elektris
maupun bakteriologis.
e. Mencari lingkungan yang betul-betul aman memang sulit,maka konsekuensinya
promosi keamananberupa kesadaran dan penjagaan adalah hal yang paling penting.
f. Bidan mempunyai tanggungjawab dalam mencegah terjadinya kecelakaan dan
cedera pada pasien atau klen yang dihadapinya. Bidan harus peka terhadap apa yang
diperlukan untukmenciptakan lingkungan yang aman bagi klen.
g. Kebutuhan keamanan fisik merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya
yang mengancam kesehatan fisik,yang pada pembahasan iniakan difokuskan pada
provinding for safety atau memberikan lingkungan yang aman.
h. Karakteristik kebidanan antara lain:
 Pervasiveness (Insidensi) keamanan bersifat pervasive artinya luas
mempengaruhi semua hal. Artinya klen membutuhkan keamanan pada
seluruh aktivitasnya seperti makan,bernapas ,tidur,kerja dan bermain.
 Perception (Persepsi) persepsi seseorang tentang keamanan dan bahaya
mempengaruhi aplikasi keamanan dalam aktivitas sehari-hari. Tindakan
penjagaan keamanandapat efektif jika individu mengerti dan menerima
bahaya secara akurat.
 Managemen (Pengaturan ) ketika individu mengenali bahaya pada
lingkungan klen akan melakukan tindakan pencegahan agar bahaya tidak
terjadi dan itulah praktek keamanan. Pencegahan adalah karakteristik mayor
dan keamanan.

C. Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Bagi Pasien

Telah disebutkan diatas bahwa keamanan dan kenyamanan lingkungan bagi pasien selama dalam
pelayanan kesehatan harus selalu diperhatikan dan ditimbangkan. Namun, sebelum melakukan
tindakan pemberian keamanan, keselamatan dan kenyamanan lingkungan bagi pasiennya, bidan
atau petugas kesehatan seharusnya memahami hal-hal yang berkaitan dengan keamanan dan
kenyamanan lingkungan bagi pasien, berikut ini :

1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keselamatan & Kenyamanan :


a) Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
melindungi diri dari bahaya kecelakaan yaitu usia, gaya hidup, status
mobilisasi, gangguan sensori persepsi, tingkat kesadaran, status
emosional, kemampuan komunikasi, pengetahuan pencegahan kecelakaan,
dan faktor lingkungan.
b) Bidan perlu mengkaji faktor-faktor tersebut saat merencanakan antisipasi
tindakan atau mengajarkan klien melindungi diri sendiri.
c) Faktor-faktor tersebut, anatara lain :
 Usia: individu belajar untuk melindungi dirinya dari berbagai
bahaya melalui pengetahuan dan pengkajian akurat tentang
lingkungan. Perawat perlu untuk mempelajari bahaya-bahaya yang
mungkin mengancam individu sesuai usia dan tahap tumbuh
kembangnya sekaligus tindakan pencegahannya.
 Tingkat kesadaran
 Emosi
 Status mobilisasi
 Gangguan persepsi sensori
 Informasi/komunikasi
 Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
 Keadaan imunitas
 Ketidakmampuaan tubuh dalam memproduksi sel darah putih
 Status nutrisi
 Tingkat pengetahuan
2. Macam – macam Bahaya/Kecelakaan yang Bisa Terjadi Dilingkungan Rumah :
Keselamatan harus diperhatikan di rumah maupun di rumah sakit (pelayanan
kesehatan). Untuk itu klien atau petugas kesehatan harus mengetahui macam-macam
bahaya/kecelakaan yang bias terjadi, baik di rumah maupun di ruamh sakit. Berikut
ini adalah beberapa macam Bahaya yang Bisa Terjadi Di Rumah yang perlu selalu
diwaspadai oleh klien/pasien dan tindakan pencegahannya :
a) Macam-macam Bahaya/Kecelakaan yang Bisa Terjadi Di Rumah :
 Tersedak
 Jatuh, disebabkan oleh :
 Lantai licin
 Penerangan kurang
 Perabotsalah letak atau rusak.
 Jatuh dari jendela/tangga
 Jatuh dari sepeda
 Luka, karena :
 Terpotong
 Luka tusuk/gores
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kenyamanan:
a) kenyamanan pasien di rumah sakit adalah suatu keharusan karena hal itu dapat
mendorong penyembuhan. Para bidan juga perlu dibekali mengenai patient safety
atau kenyamanan pasien.
b) keamanan dan kenyamanan pasien harus diperhatikan karena hal tersebut juga
akan mendukung kesembuhan pasien itu sendiri.
c) untuk itu, pada bagian akhir dari pembahasan tentang keamanan dan kenyamanan
lingkungan ini, juga akan dibahas materi tentang “Patient Safety” secara khusus.
3. Pengertian Keselamatan:

a) keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari
ancaman/kecelakaan.

b) kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dapat diduga dan tidak diharapkan
yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan keamanan adallah keadaan
aman dan tentram.
c) tugas bidan atau petugas kesehatan berkaitan dengan keamanan, kenyamanan,
dan keselamatan pasien, antara lain:
 Tugas utamanya adalah mrningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya
 Bel perada pada tempat yang mudah dijangkau
 Meja yang mudah dijangkau
 Kereta dorong ada penghalangnya

Pencegahan Jatuh:
Dalam hal ini, mencegah pasien jatuh, dengan memperhatikan/melengkapi:
 Pasien habis minum obat sehingga mengganggu keseimbangan
 Pegangan kursi
 Penghalang di tempat tidur
 Tempat tidur yang disetel ketinggiannya
 Gang yang terang
 Alas kaki.

 Tertekan alat-alat rumah tangga


 Terkena pecahan kaca

 Tenggelam
 Terkunci dalam kamar
 Kerancunan disebabkan oleh obat,
 Gas.
 Syok listrik.

b) Pencegahan kecelakaan di rumah:


Tindakan:
 Pegangan tangan di kamar mandi, tangga
 Memperbaiki alat-alat yang rusak.
3. Macam-macam Bahaya/Kecelakaan Yang Bisa Terjadi Di Lingkungan Rumah
Sakit/Pelayanan Kesehatan:
a) Macam-macam Bahaya Di Rumah Sakit:
 Mikroorgaisme
 Cahaya
 Kebisingan
 Temperatur
 Kelembaban
 Cedera/jatuh
 Kesalahan prosedur
 Peralatan medik
 Radiasi
 Keracunan inhalasi
 Elektrik syok
 Asfiksia dan kebakaran
b) Pencegahan Kecelakaan di Rumah Sakit:
pemberian keamanan lingkungan melibatkan: pasien, pengunjung dan petugas
kesehatan. Untuk itu bidan perlu memperhatikan beberapa tindakan pencegahan
kecelakaan di rumah sakit seperti berikut ini:
 Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melingdungi diri sendiri dari
kecelakaan.
 Menjaga keselamatan pasien yang gelisah selama berada di tempat tidur
 Menjaga keselamatan klien dari infeksi dengan mempertahankan teknik
aseptik, menggunakan alat kesehatan sesuai tujuan.
 Menjaga keselamatan klien yang dibawa dengan kursi roda
 Mencegah kecelakaan pada pasien yang menggunakan alat listrik misalnya
suction, kipas angin, dan lain lain.
 Mencegah kecelakaan pada klien dengan menggunakan alat yang mudah
meledak seperti tabung oksigen dan termos.
 Memasang label pada obat, botol, dan obat-obatan yang mudah terbakar
 Melindungi semaksimal mungkin klien dari infeksi nosokomial seperti
penempatan klien terpisah antara infeksi dan non-infeksi untuk mencegah
tersebarnya mikroorganisme
 Mempertahankan ventilasi dan cahaya yang adekuat
 Mencegah terjadinya kebakaran akibat pemasangan alat bantu penerangan
 Mempertahankan kebersihan lantai ruangan dan kamar mandi
 Menyiapkan alat pemadam kebakaran dalam keadaan siap pakai dan mampu
menggunakannya
 Mencegah kesalahan prosedur: identitas klien harus jelas.
 Pencegahan masing-masing bahaya/kecelakaan,dapat dirinci sebagai berikut:
pencegahan/menghindari kecelakaan.
Pencegahan dengan menggunakan restraint/ pengekang (dengan mengikat atau mengunakan
manset) :

 Untuk pasien gelisah


 Pasien yang akan merusak
 Alat kedokteran yang ada pada tubuh pasien, misal: infus, slang net.

Pencegahan kecelakaan yang disebabkan oleh tata perlengkapan:

 Pasien yang terpasang infus


 Tempat tidur roda yang tidak dikunci
 Suction
 Alat listrik.

Pencegahan untuk menjaga jalan nafas:

 Udara panas terhisap: jalan nafas terbakar, bulu hidung habis


 Selaput lendir membengkak: saluran pernafasan sempit: terapi O2

Pencegahan untuk mengurangi rasa sakit:


 Morfin sulfat
 Posisi kaki/ tangan lebih tinggi dari tubuh.
 Kepala ditinggikan ganjal dengan bantal.
 Tidak membiarkan pasien jalan sendiri

Pencegahan infeksi:

 Jangan menggunakan bahan-bahan yang sulit dilarutkan air/ bahan yang mudah
lengket
 Jangan pecahkan gelembung.

Pencegahan syok:

 Berikan minum jika luka bakar <30%


 Jika luka bakar luas, jangan berikan minum, karena tidak dapat diserap usus.
 Perut kembung.
 RR terganggu.

Pencegahan dari ancaman psikologis, dengan memperhatikan kondisi pasien:

 Pucat, keringat dingin.


 Ketakutan.
 Kecemasan.
 Murung.
 Diam/gelisah

Pencegahan akibat gangguan cahaya di lingkungan pasien, seperti :

 Silau.
 Panas.
 Arah sinar.
 Tempat pasien.
 Tindakan yang dapat dilakukan: kurangi cahaya dan pindah ruangan k/p.

Beberapa Contoh Tindakan yang Dapat Dilkakukan Bidan untuk Menjaga Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan:

Tindakan keamanan:

o Usia pasien mempengaruhi tindakan keamanan khusus yang diperlukan untuk


memberikan keamanan lingkungan.
o Contoh: bayi memerlukan supervisi terus-menerus karena mereka mungkin
meraih sesuatu ke dalam mulut atau hidung mereka.
Tindakan mencegah cedera menggunakan pengekangan (Restraint):

o Pengekangan (restraint) digunakan untuk mencegah pasien mengalami cedera atau


meningkatkan keamanan ketika pasien di tempat tidur atau kursi.
o Pedoman penggunaan pengekang (restraint)
 Gunakan pengekang untuk melindungi pasien, bukan untuk kepentingan petugas
kesehatan.
 Pertimbangan kebijakan rumah sakit atau perintah dokter untuk menggunakan
pengekang.
 Mungkinkan pasien dapat bergerak dengan bebas.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan pengekang (restraint) pada
pasien:
 Berikan penjelasan tentang tujuan pemasangan pengekang pada pasien.
 Ingat, bahwa pengekang dapat menyebabkan peningkatn kecemasan dan
penurunan self image.
 Ingat, bahwa sirkulasi dan integritas kulit dapat terganggu oleh pengekang.
Sering observasi.
 Lindungi bagian tulang yang menonjol.
 Asuhan yang diberikan pada pasien yang akan dilakukan restraint (pengekang):
Pengumpulan Data Dasar
 Identifikasi usia masuk pasien, gangguan sensorik atau kemampuan motorik
akibat penyakit atau cedera.
 Evaluasi kemampuan pasien memahami instruksi.
 Kaji kebutuhan peralatan khusus untuk meningkatkan keamanan lingkungan.
 Evaluasi kemampuan pasien untuk mengambil keputusan.
 Meningkatkan tingkat mobilitas dalam lingkungan yang aman. Menentukan
peralatan keamanan yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan
lingkungan.
Pelaksanaan

 Tindakan:
 Mencegah cedera mekanikal
 Mencegah cedera thermal.
 Memberikan keamanan pasien
 Persiapan Pasien:
 Pasien menerima informasi tentang tindakan keamanan yang tepat untuk
kebutuhannya
 Pasien/keluarga sebaiknya mengerti lingkungan yang aman dari bahaya
mekanikal, kimiawi, dan thermal
 Semua peralatan dan bel panggilan mudah dijangkau oleh pasien.
 Persiapan Alat:
 Tempat tidur dengan pagar pengaman
 Peralatan yang dapat bergerak dilengkapi dengan kunci pengaman
 Pengekang
- Kassa kerlix
- Kain pengekang
- Pembalut dengan ukuran yang sesuai untuk area yang di immobilisasi
 Bel untuk komunikasi
 Tindakan:
 Atur tempat tidur dalam posisi rendah ketika anda tidak ada didalam
ruangan pasien
 Beritahu pasien yang lemah, nyeri, atau habis operasi untuk minta bantuan
sebelum meninggalkan tempat tidur
 Letakkan peralatan dan bel panggilan dalam jangkauan pasien
 Ingatkan pasien dan petugas kesehatan lainnya untuk mengunci kursi
dorong dan melepaskan kunci hanya setelah pasien aman
 Pertahankan pagar tempat tidur tetap terpasang untuk pasien yang gelisah,
tua kejang dan pasien bedah
 Pasang pengekang lembut untuk pasien yang beresiko terjatuh dari tempat
tidur atau kursi dorong
 Bila menggunakan pengekang kain, pasang bantalan pada pergelangan
atau pergelangan kaki, belitkan pengekang pada pergelangan tangan
 Pererat tali tapi tetap pertahankan adekuasi sirkulasi dan ikatan pada
tempat tidur
 Periksa sirkulasi dan kndisi kulit tangan atau kaki setiap 2 jam
 Rubah posisi pasien setiap 2 jam
 Lepaskan pengekang setiap 2 jam dan berikan peralatan kulit
 Lakukan range of motion pada ekstremitas setiap 2 jam
 Dokumentasikan penggunaan pengekang pergelangan tangan pada buku
catatan

Sumber : Buku “keterampilan dasar praktik klinik kebidanan”


Anik Maryunani

Anda mungkin juga menyukai