Anda di halaman 1dari 4

LADOKGI TNI AL YOS SUDARSO Lampiran Keputusan Kepala RSGM

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT Nomor KEP/ / III / 2017


Tanggal Maret 2017

PANDUAN PASIEN RESIKO JATUH


RSGM LADOKGI TNI AL YOS SUDARSO

BAB I
DEFINISI

1. Jatuh.
Jatuh merupakan pengalaman pasien yang tidak direncanakan untuk terjadinya
jatuh, suatu kejadian yang tidak disengaja pada seseorang pada saat istirahat yang
dapat dilihat / dirasakan atau kejadian jatuh yang tidak dapat dilihat karena suatu
kondisi adanya penyakit seperti stroke, pingsan, dan lainnya.

2. Risiko.
Potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari proses kegiatan saat sekarang
atau kejadian dimasa datang.

3. Resiko Klinis.
Semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian pelayanan pasien yang
bermutu tinggi dan efektif

4. Risiko Nonklinis
Semua isu yang dapat berdampak terhadap tercapainya tugas pokok dan kewajiban
hukum dari rumah sakit sebagai korporasi.

5. Pasien Jatuh.
Pasien jatuh adalah peristiwa jatuhnya pasien dari tempat tidur ke lantai atau tempat
lainnya yang lebih rendah pada saat istirahat maupun saat pasien terjaga yang tidak
disebabkanoleh penyakit stroke, epilepsy, bahaya karena terlalu banyak
aktivitas.Peristiwa jatuh tersebut dapat menyebabkan cedera fisik dan psikologis dan
bahkan kematian.

6. Pasien yang Berisiko Jatuh.


Pasien yang berisiko jatuh adalah pasien yang dikategorikan mempunyai satu atau
lebih faktor risiko jatuh pada saat pasien menjalani perawatan di rumah sakit.
BAB II
RUANG LINGKUP

7. Kategori pasien risiko jatuh di RSGM LADOKGI TNI AL YOS SUDARSO:


a. Perawatan pasien dengan risiko terkait
b. Staff medis dengan risiko terkait
c. Karyawan dengan risiko terkait
d. Property related risks,
e. Risiko lainnya
8. Tipe Jatuh :
a. Tersandung.
b. Slip,
c. Kolaps.
d. Hilang keseimbangan.
9. Ketertiban saat jatuh :
a. Kursi.
b. Dental Unit
c. Toilet,
d. Tangga.

10. Klasifikasi pasien berisiko jatuh :


Semua pasien yang datang berobat ke RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso
dianggap sebagai pasien risiko jatuh.
11. Beberapa hal yang berpotensi terjadinya pasien jatuh :
a. Obat-obatan.
Beberapa obat menimbulkan efek berbeda terhadap pasien sehingga harus ada
evaluasi ketat khususnya obat-obat yang mengakibatkan efek kesadaran menurun
atau penemuan keseimbangan.
b. Status mental.
Oleh karena penyakit nya pasien yang mengalami gangguan mental sehingga
tindakannya tidak disadari dan tidak dapat di kontrol membutuhkan perhatian
khusus agar tidak terjadi insiden jatuh.
c. Lingkungan.
Lingkungan perawatan harus memenuhi standar keamanan mulai dari kamar
mandi, lantai ruangan, serta terbebas dari segala peralatan yang tidak berkaitan
langsung dengan proses/tindakan perawatan.
d. Kemampuan beraktivitas.
Kelemahan/keterbatasan fisik karena penyakit yang diderita atau akibat tindakan
medis sangat berpotensi pasien jatuh akibat kelemahan dan kelelahan.
BAB III
TATA LAKSANA

1. Hal-hal penting yang harus diperhatikan perawat dalam melakukan tindakan


untuk menghindari pasien jatuh :
a. Memperhatikan cara berjalan pasien pada saat akan duduk dikursi, apakah tampak
seimbang atau tidak.
b. Memperhatikan apakah pasien memegang pinggiran kursi atau meja atau benda
lain sebagai penopang saat duduk.
2. Pencegahan pasien risiko Jatuh.
a. Pembuatan realign atau pegangan pada tangga dan kamar mandi.
b. Pemasangan karet pada jalan turun.
c. Dipasangkan segitiga pengaman pada area jalan yang licin.
d. Edukasi kepada pasien dan keluarganya apabila hasilskinning pasien mendapatkan
risiko sedang atau tinggi. Apabila hasil pengkajian skinning pasien berisiko rendah
dan tinggi, maka pasien diberi Penandaan /dipasangkan pita kuning di lengan
sebelah kiri.
3. Penanganan pasien jatuh.
a. Perawat segera memeriksa pasien, periksa tanda-tanda vital, neurology dan
kondisipasien.
b. Laporkan kejadian kepada atasan langsung dan catat kejadian jatuh
c. Laporkan kepada dokter DPJP untuk menunjukanevaluasi lebih lanjut
d. Perawat melaksanakan saran/perintah dari dokter DPJP
e. Beritahu keluarga bahwa pasien telah mengalami kejadian jatuh dan kemungkinan
cedera yang mungkin timbul
f. Keluarga atau orang yang mengetahui kejadian jatuh mengisi laporan kejadian dan
memberikan kepada perawat dan meneruskan ke Tim Keselamatan Pasien Rumah
Sakit
g. Perawat melengkapi formulir jatuh dan menyertakan laporan jatuh tadi
h. Berikan Edukasi mengenai risiko jatuh dan pencegahan kepada pasien dan
keluarga.
4. Penanganan pasien.
a. Bawa ke ruangan terdekat, lakukan anamneses dan skinning.
b. Bawa Ke IGD bila kita didapatkan kesadaran menurun atau Rita anggap perlu
sesuai dengan skinning kita.
c. Kemudian buat Sporran, laporkan ke dokter DPJP, tim PMKP dan tim Keselamatan
Pasien rumah Sakit.
5. Penilaian Risiko Pasien Jatuh
Penilaian risiko jatuh dilakukan saat pengkajian awal menggunakan metode
pengkajianrisiko jatuh yang telah ditetapkan oleh RSGM Ladokgi TNI AL Yos
Sudarso.
FORMULIR LAPORAN INSIDEN, KETIM KP
RSGM LADOKGI TNI AL YOS SUDARSO

RAHASIA ,TIDAK BOLEH DIPHOTO COPY, DILAPORKAN MAXIMAL 2X


Laporan Kondisi PotensialCedera (KPC)

1. Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC) Tanggal:


.Jam
2. KPC :
3. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden
Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
Pasien
Keluarga / Pendamping pasien
Pengunjung
Lain-lain .........................................................................(sebutkan)
4. Lokasi diketahui KPC
.. (sebutkan)
5. Unit / Departemen terkait KPC
..(sebutkan)
6. Tindakan yang dilakukan selama ini, dan hasilnya :
.
.
7. Tindakan dilakukan oleh :
Tim :terdiri dari: ..
Dokter
Perawat
Petugas lainnya ..
8. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain ?
Ya Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini.
Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut
untuk mencegah terulang nya kejadian yang sama?
Pembuat Laporan : .. Penerima : ..
Laporan
Paraf : .. Paraf : ..
Tanggal : .. Tanggal Terima : ..

Ditetapkan Di Makassar
Pada Tanggal Maret 2017

Kepala RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso,

drg. Heri Herliana, Sp.BM., M.H.Kes.


Mayor Laut (K) NRP 14597/P

Anda mungkin juga menyukai