Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN DISASTER PLAN

RS. PANTI WILASA “ Dr. CIPTO “


Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum (YAKKUM) Semarang
Jl. Dr. Cipto No. 50 Semarang - 50126
Telp. (024) 3546040 (hunting)/Facs. (024) 3546042
e-mail : rspwdc@indo.net.id // rspwdc@pantiwilasa.com
// Website: www.pantiwilasa.com
DAFTAR ISI

Daftar Isi i

Surat Keputusan tentang Pemberlakuan Panduan Identifikasi Pasien ii

BAB I. DEFINISI 1

BAB II. RUANG LINGKUP 1–2

BAB III. TATA LAKSANA 2–5

I. Di bagian Pendaftaran 2

II. Di bagian Rawat Jalan / IGD 2

III Di bagian Farmasi 3

IV. Di bagian pemeriksaan penunjang dan Rehabilitasi Medik 3

V. Di bagian Rawat Inap 4

BAB IV. DOKUMENTASI 5


KEPUTUSAN
DIREKTUR RS. PANTI WILASA “Dr. CIPTO”
NOMOR : ..................................................................

TENTANG

PEMBERLAKUAN.............................................................
RS. PANTI WILASA “Dr. CIPTO”

DIREKTUR RS. PANTI WILASA “Dr. CIPTO”

Menimbang : a. ......................................................................................................;
b. ......................................................................................................;
c. bahwa pemberlakuan .................................................................
diRS.Panti Wilasa “Dr. Cipto”perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur RS. Panti Wilasa “Dr. Cipto”;

Mengingat : 1. ......................................................................................................;
2. ......................................................................................................;
3. ......................................................................................................;
4. Surat Keputusan Pengurus Yakkum nomor : 2295-
Ps/PUK.RSPWDC/I/2014tentang pengangkatandr. Daniel Budi
Wibowo, M.Kes sebagai DirekturRS. Panti Wilasa”Dr. Cipto”
Semarang periode 2014 – 2019;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WILASA


“Dr. CIPTO” NOMOR :
............................................................tentang PEMBERLAKUAN
...........................................................RS. PANTI WILASA “Dr.
CIPTO”;

Pertama : ...............................................................................................................;

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya sampai ada


keputusan lain yang mengaturnya lebih lanjut;

Ketiga : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam


penetapannya, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di : Semarang
pada tanggal : 3 Maret 2018
Direktur,

dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes


BAB I
DEFINISI

Bencana adalah situasi yang gawat dimana kehidupan sehari-hari mendadak


terganggu dan banyak orang terjerumus dalam keadaan tidak berdaya dan menderita,
kemudian mengakibatkan mereka membutuhkan pengobatan, perawatan, perlindungan,
makanan, pakaian, tempat penampungan dan lain-lain kebutuhan.
Bencana merupakan suatu keadaan yang tidak diharapkan, dan biasanya terjadi
secara tiba-tiba disertai oleh jatuhnya banyak korban jiwa manusia.
Keadaan ini bila tidak ditangani secara semestinya akan menghambat, mengganggu dan
merugikan kehidupan dan penghidupan masyarakat serta pelaksanaan pembangunan.
Bencana dapat terjadi baik diluar maupun didalam RS. Panti Wilasa “Dr.Cipto”
Semarang.
Bencana atau musibah masal adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam atau manusia, yang mengakibatkan korban dan penderitaan,
kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana prasaraa umum , serta
menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
mutlak memerlukan pertolongan dan bantuan.
1. Macam Bencana:
a. Bencana Alam (Natural Disaster):
Adalah bencana yang ditimbulkan oleh kekuatan alam, antara lain: Letusan
Gunung Berapi, Gempa Bumi, Tanah Longsor, Banjir, Kemarau panjang, Kebakaran
Hutan, Gelombang Tsunami, Angin Topan, Gelombang Panas, Gas Beracun, Serangan
Hama Tanaman, Wabah Penyakit dll.
b. Bencana karena ulah manusia ( Human Made Disaster)
Antara lain : Perang, Letusan Gas Kimia, Kecelakaan Radiasi, Polusi,
Keracunan, Kebakaran Gedung, Gedung runtuh, Kecelakaan Lalu Lintas ( Darat, Laut,
Udara), Kriminal Huru Hara, Kesalahan penanganan Bahan berbahaya, dll.
2. Siap Siaga:
Adalah keadaan siap setiap saat dan ditempat, bagi setiap orang dan petugas
serta instansi pelayanan kesehatan, untuk melakukan tindakan dan cara-cara
menghadapi bencana baik sebelum, sedang dan sesudah bencana.
3. Penanggulangan :
Adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang meliputi pencegahan, penyembuhan
dan rehabilitasi baik sebelum, selama, maupun setelah terjadi bencana, secara berdaya
guna dan berhasil guna.
4. Disaster Plan RS. Panti Wilasa “Dr.Cipto” Semarang
Adalah suatu pokok rencana terpadu bagi RS. Panti Wilasa “Dr.Cipto”
Semarang, agar semua petugasnya selalu siap siaga dan terorganisir secara solid dalam
melakukan penanggulangan bencana yang terjadi secara tiba-tiba.
BAB II RUANG
LINGKUP

1. Identifikasi daerah paling berisiko terjadi bahaya bencana di rumah sakit.


2. Penanggulangan jika terjadi bencana.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Pelaporan Bencana Di Dalam dan Di Luar Rumah Sakit


Pelaporan Bencana adalah proses kegiatan pelaporan dan tindak lanjut
terhadap keadaan darurat bencana di dalam dan di luar rumah sakit.
Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:
1. Bencana di luar rumah sakit
a) Operator telepon ke ext. 505.
b) Sebutkan nama pelapor.
c) Sebutkan kode darurat yang dihadapi (triase di luar rumah sakit).
d) Sebutkan lokasi kejadian.
e) Laporkan situasi terakhir.
2. Bencana di dalam rumah sakit
a) Telepon ke ext. 505.
b) Sebutkan nama pelapor.
c) Sebutkan kode darurat yang dihadapi (triase di dalam rumah sakit).
d) Sebutkan lokasi kejadian.
e) Laporkan situasi terakhir.

B. Penanggulangan Bencana Di Dalam Rumah Sakit


Penanggulangan bencana bertujuan untuk menyelamatkan jiwa, mencegah
kecacatan dan mencegah penyakit, sebelum, selama dan sesudah terjadi bencana.
1. Bila terjadi Kebakaran, maka
a. Kepala IGD bersama perawat menuju lokasi kebakaran. Kemudian
segera lakukan evakuasi korban ke tempat aman. Lakukan triase pertama
pada korban, beri label sesuai kondisi korban.
b. Dokter IGD melanjutkan penanganan korban, bila perlu serahkan
penanganan selanjutnya ke dokter ahli. Kemudian pindahkan korban ke
ruang rawat inap.
2. Bila terjadi Gempa / Gedung runtuh, maka tugas Kepala IGD :
a. Pimpin dan koordinasi perawat menuju lokasi.
b. Segera evakuasi korban ke tempat aman.
c. Lakukan triase pertama pada korban, beri label sesuai kondisi korban.

C. Penanggulangan Bencana Di Luar Rumah Sakit


1. Bila terjadi kecelakaan massal
1.1 Pra Rumah Sakit
a. Dokter Penanggung jawab IGD bertugas melakukan triase ditempat
kejadian.
b. Dokter IGD dan Perawat bertugas makukan penanganan korban dan
beri label pada korban.
1.2 Di Rumah Sakit
a. Dokter jaga IGD bertugas melakukan triase ulang pada korban.
b. Dokter jaga IGD & Perawat bertugas melakukan penanganan korban
sesuai urutan prioritas label yang diberikan.
2. Bila terjadi keracunan massal
a. Pra Rumah Sakit
a. Dokter Penanggung jawab bertugas melakukan Triase ditempat
kejadian.
b. Dokter IGD & Perawat :
Lakukan penanganan korban dan beri label pada korban.
Ambil sampel makanan atau minuman, muntahan atau tinja
korban untuk keperluan diagnostik.
b. Di Rumah Sakit
a. Dokter jaga IGD bertugas melakukan triase ulang pada korban.
b. Dokter jaga IGD, Dokter IGD & Perawat bertugas melakukan
penanganan korban sesuai urutan prioritas label yang diberikan.
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Form pemeliharaan sarana evakuasi & bencana.


2. Audit pemeliharaan sarana evakuasi & bencana.
3. Audit kemampuan pemakaian APAR.

Anda mungkin juga menyukai