Anda di halaman 1dari 8

PERATURAN DIREKTUR CHARITAS HOSPITAL PALEMBANG

NOMOR. /CHP-DIR/PTRN-L/III-22

TENTANG

PANDUAN BENCANA KEBANJIRAN EXTERNAL


DI CHARITAS HOSPITAL PALEMBANG

DIREKTUR CHARITAS HOSPITAL PALEMBANG

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada


masyarakat dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi
khususnya Pelayanan atas bencana kebanjiran external,
diperlukan satu panduan pelayanan sebagai dasar dan acuan
dalam pelaksanaan kegiatan;
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas perlu
ditetapkan pemberlakuannya dengan Peraturan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Permenkes No. 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 145/MENKES/SK/1/2007
Tentang Pedoman Penangulangan Bencana di Bidang Kesehatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.432/MENKES/SK/IV/2007 Tentang Pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit
6. Kementerian Kesehatan RI 2020. Petunjuk Teknis
Kesiapsiagaan Kondisi Darurat dan atau Bencana di Rumah
Sakit

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PANDUAN BENCANA KEBANJIRAN EXTERNAL

Pasal 1
Dalam peraturan Direktur Charitas Hospital Palembang ini yang

1
dimaksud dengan :
1. Panduan adalah naskah yang digunakan sebagai acuan
penerapan suatu kegiatan.
2. Bencana adalah peristiwa yang mengacaukan kehidupan
masyarakat sehingga masyararakat mengalami kerugian,
kehilangan harta bencana, kerusakan serta dampak psikologis
yang diakibatkan oleh keadaan alam, non alam dan perbuatan
manusia.
3. Banjir adalah peristiwa ketika tergenangnya daratan oleh aliran
air yang berlebihan

Pasal 2
Ruang lingkup Panduan Bencana Kebanjiran External meliputi :
a. Definisi
b. Tujuan
c. Ruang Lingkup
d. Prosedur
e. Unit Terkait

Pasal 3
Ketentuan lebih lanjut mengenai Panduan Bencana Kebanjiran
External sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 sampai dengan 2
tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur ini.

Pasal 4
Pada saat Peraturan Direktur ini mulai berlaku , maka Peraturan
Direktur tentang Panduan Bencana Kebanjiran External yang
berlaku sebelumnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 5
Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan
Direktur ini dilakukan oleh Direktur untuk selanjutkan dapat
diampukan kepada Wakil Direktur sesuai dengan tugas dan
fungsinya masing-masing.

Pasal 6
Ketentuan mengenai Panduan Bencana Kebanjiran External berlaku
sejak tanggal ditetapkan

2
Ditetapkan di : Palembang
Pada tanggal : 1 Maret 2022
Direktur

dr. Sutomo, MARS

3
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR
CHARITAS HOSPITAL PALEMBANG
NOMOR /CHP-DIR/PTRN-L/III-22
TENTANG
PANDUAN BENCANA KEBANJIRAN
EXTERNAL

PANDUAN BENCANA KEBANJIRAN EXTERNAL

BAB I
DEFINISI

1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan


mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis yang tidak dapat ditangani sendiri oleh sumber daya internal
Rumah Sakit.
2. Banjir adalah salah satu bencana alam, yaitu peristiwa ketika tergenangnya daratan
oleh aliran air yang berlebihan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), banjir
diartikan berair banyak dan deras kadang kadang meluap, atau peristiwa terbenamnya
daratan karena peningkatan volume air.
3. Kebanjiran eksternal termasuk Bencana yang berasal dari luar rumah sakit yang
dalam waktu singkat mendatangkan korban bencana dalam jumlah melebihi rata - rata
keadaan biasa sehingga memerlukan penanganan khusus dan mobilisasi tenaga
pendukung lainnya.

BAB II
TUJUAN
1. Melindungi petugas kesehatan, pasien/pengunjung, dan keluarga pasien saat bencana
banjir
2. Panduan bagi petugas untuk memberikan penanganan yang cepat dan tepat dalam
menanggulangi banjir, melakukan evakuasi pasien, pegawai, peralatan, dan dokumen
penting bila terjadi banjir di Charitas Hospital
BAB III
RUANG LINGKUP

1. Menetapkan jenis, kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya, ancaman dan kejadian.
2. Menetapkan peran rumah sakit dalam kejadian tersebut.
3. Strategi komunikasi pada kejadian.
4. Pengelolaan sumberdaya waktu kejadian, termasuk sumber daya alternatif.
5. Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk alternatif tempat pelayanan.
6. Kesiapsiagaan rumah dalam menghadapi bencana baik internal maupun bencana
eksternal rumah sakit.
7. Kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana eksternal sebatas fungsi Rumah
sakit yaitu menerima rujukan korban bencana dari luar
8. ldentifikasi dan penugasan dan tanggung jawab staf pada waktu kejadian.
9. Proses untuk mengelola keadaan darurat bila terjadi pertentangan antara tanggung
jawab staf secara pribadi dengan tanggung jawab rumah sakit dalam hal penugasan staf
untuk pelayanan pasien.

BAB IV
PROSEDUR

Langkah-Langkah Penanganan Banjir :


1. Petugas yang mengetahui terjadinya banjir:
 Segera memberi tahu kepada Tim Tanggap Darurat dan Telp …
 Mengumumkan lokasi titik banjir di Charitas Hospital.
2. Satpam
 Membunyikan sirine tanda bahaya sesuai dengan petunjuk Sirine Keadaan
Darurat
 Membantu pengamanan di lokasi banjir
3. Koordinator dan Tim Tanggap Darurat
 Menerima laporan adanya darurat banjir
 Bersama-sama dengan pegawai mengambil langkah-langkah penanganan
darurat banjir dengan membendung area Charitas Hospital dengan karung isi
pasir/tanah-tanah atau bahan bahan lain secara berlapis dan meninggi untuk
mencegah banjir masuk ke area rumah sakit.
 Bila banjir semakin tinggi, maka memerintahkan kepada satpam untuk
membunyikan sirine bahaya.
 Mematikan panel induk untuk menghindari konsleting listrik atau terjadi
hubungan pendek dan segera hubungi pihak PLN terdekat
 Memerintahkan kepada team evakuasi untuk segera. mengevakuasi pegawai,
pasien, dokumen-dokumen penting bahkan peralatan-peralatan penting sesuai
dengan lokasinya masing-masing menuju titik kumpul (assembly point) yang
sudah ditentukan atau daerah yang tidak terendam banjir
 Memerintahkan kepada team evakuasi untuk segera mengevakuasi pegawai,
pasien, dokumen-dokumen penting bahkan peralatan-peralatan penting sesuai
dengan lokasinya masing-masing menuju titik kumpul (assembly point) yang
sudah ditentukan atau daerah yang tidak terendam banjir.
 Memerintahkan kepada tim medis bencana untuk melakukan langkah-langkah
penanganan jika ada korban
4. Tim Evakuasi
 Melakukan langkah-langkah evakuasi pasien, keluarga pasien, pegawai, serta
dokumen-dokumen penting bahkan peralatan-peralatan medis dan non medis
penting sesuai dengan lokasi masing-masing menuju titik yang sudah
ditentukan atau daerah yaang tidak terendam banjir.
 Melakukan pengecekan jumlah pasien, keluarga pasien, dan pegawai yang
berhasil dievakuasi, jika tidak lengkap dilakukan penyisiran di lokasi kejadian.
 Melaporkan kepada koordinator tanggap darurat bahwa semua pegawai sudah
dievakuasi semua.
5. Tim Medis
 Melakukan langkah-langkah penanganan korban yang dapat dilakukan sesuai
dengan peraturan RS.
 Membawa korban ke ruang perawatan di RS Charitas atau RS terdekat jika
korban tidak bisa ditangani dan harus membutuhkan tenaga medis
 Melaporkan kepada koordinator tanggap darurat bahwa semua korban sudah
bisa ditangani.
6. Koordinator Tanggap Darurat
 Menerima laporan dari tim evakuasi dan tim medis bencana bahwa banjir bisa
ditanggulangi, pegawai/dokumen/alat-alat yang penting sudah diamankan
serta korban (jika ada) sudah ditangani dengan baik
 Memerintahkan kepada satpam untuk membunyikan sirine tanda aman.
 Bersama-sama dengan tim melakukan investigasi keadaan darurat banjir
 Membuat laporan dan evaluasi tanggap darurat yang selanjutnya diserahkan
kepada direksi dan Tim Penanggulangan Bencana.
7. Satpam
 Membunyikan sirine tanda aman sesuai dengan petunjuk.

BAB V
UNIT TERKAIT

1. Tim penanggulangan Bencana


2. Bagian Umum
3. Seluruh Unit Kerja

Charitas Hospital Palembang


Direktur

dr. Sutomo, MARS


DAFTAR PUSTAKA

Assyahri, W., Milda, F.A., Syafmaini, I.E. and Oktaviaroza, O., 2022. Strategi Pemerintah
Kabupaten Solok Selatan dalam Melakukan Pengurangan Risiko Bencana Banjir. JESS
(Journal of Education on Social Science), 6(1), pp.22-31.
Depkes RI, 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
145/MENKES/SK/1/2007 Tentang Pedoman Penangulangan Bencana Di Bidang
Kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Depkes RI 2007. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.432/MENKES/SK/IV/2007 Tentang
Pedoman Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Di Rumah Sakit.
Jakarta : Depkes RI
Depkes RI 2009. Undang - Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit Depkes RI 2009. Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi Rumah
Sakit. Jakarta : Depkes RI
Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI 2020. Petunjuk Teknis Kesiapsiagaan
KondisiDarurat dan I atau Bencana Di Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai