Anda di halaman 1dari 26

1

Presentasi Kasus
dr. Adeline

Dr. B. Restu Widaya sp. B


CHARITAS HOSPITAL PALEMBANG
2022
Identitas Pasien

◉ Nama : Tn.MA
◉ Umur : 47 tahun
◉ Jenis Kelamin : Laki-laki
◉ Alamat :
◉ Agama : Islam
◉ Status : Menikah
◉ Pendidikan terakhir : Sekolah Dasar
◉ Pekerjaan : Karyawan
◉ Tanggal masuk RS : 2 Juni 2022

2
◉ Os datang dengan keluhan buah zakar sebelah kiri terdapat nanah +,bengkak
dan,nyeri
◉ Sebelumnya 10 hari SMRS , muncul benjolan kemerahan sebesar kelereng pada buah
zakar kiri ,nyeri + , kadang – kadang rasa nyeri menjalar sampai selangkangan,
benjolan dirasakan semakin membesar tidak hilang timbul baik saat tidur, berdiri
ataupun mengedan. Tidak terdapat discharge yang keluar dari benjolan.meriang +
◉ Nyeri saat buang air disangkal , rasa tidak lampias disangkal , air seni bercampur darah
disangkal . Belum BAB hari ini
◉ Nafsu makan menurun, mual dan muntah disangkal
◉ Os sudah berobat ke klinik diberikan anti biotik dan pereda nyeri
◉ Riwayat Penyakit Dahulu : HT , DM , asma –
◉ Riwayat penyakit Keluarga : HT, DM , asma -
◉ Riwayat kebiasaan : merokok 1 batang kadang- kadang , olahraga jalan santai / jogging
3
Pemeriksaan Fisik

◉ Keadaan umum : tampak sakit Ringan ◉ Kepala: Konjungtiva anemis (-),


sklera ikterik (-)
◉ Kesadaran: Compos mentis E4M6V5
◉ TD: 118/89 mmHg ◉ Leher: Pembesaran KGB (-), JVP
normal
◉ N:94 x /m
◉ Thorax: simetris, vesikuler ka +ki ,
◉ RR: 20 x/m ronki (-), wheezing (-). BJ I-II reguler,
◉ SpO2: 98% murmur (-), gallop (-)
◉ T: 36,7 C ◉ Abdomen: datar , supel, BU + normal,
NT -, hepar lien tidak teraba,
◉ Skala nyeri: 3/ N
◉ Extremitas: akral hangat ,nadi
kuat ,edema –

4
Pemeriksaan Fisik Lokalisata

◉ Regio Testis :
◉ Vulnus laceratum sinistra , nyeri + , darah +

5
Pemeriksaan Penunjang

6
Pemeriksaan Penunjang
◉ ECG
◉ Kesan :
SINUS
RYHTHM

7
Foto Thorax
Pemeriksaan Penunjang
Soft tissue thorax tak tampak kelainan
 Tulang- tulang costae tampak simestris
dan intact, vertebrae thoracal tidak tampak
kelainan
 Corakan bronchovaskuler dalam batas
normal
Trachea di tengah
Cor ukuran dalam batas normal
Diaphragma baik
Sinus costophrenicus tajam
Kesan: tidak tampak kelainan radiologis
pada thorax
Cor dan Pulmo dalam batas normal

8
Diagnosis Kerja

◉ Diagnosis Kerja : orchitis sinistra


◉ Diagnosis Banding :
◉ Epididimitis
◉ Tumor testis sin
◉ Hernia skrotalis sin
◉ Hidrokel sin
◉ Torsio testis sin

9
Tata Laksana

◉ MRS
◉ Pro debridement
◉ Antibiotik dan pereda nyeri

10
Pemantauan hari ke-1…

S: post laparotomi
O: Kesadara
A:
P:
-Pasang O2 NRM 10 lpm  SpO2 100%
-Loading cairan 200 cc  TD 121/79
-Observasi vital sign

11
Analisis Kasus

12
Definisi dan etiologi

◉ Orchitis = proses inflamasi (peradangan) satu atau kedua biji testis (zakar).
◉ Hampir 15-25% pria yang menderita gondongan setelah masa pubertasnya akan
menderita orchitis
◉ 70% kasus orchitis biasanya didahului dengan kejadian parotitis akibat infeksi
virus Mumps.
◉ Bakteri yang menyebabkan orchitis biasanya merupakan penyebaran dari epididimitis
pada pria yang aktif secara seksual atau pada pasien BPH.
◉ Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan orchitis antara lain Neisseria gonorrhoeae,
Clamydia trachomatis, Eschericia coli, Klebsiella pneumoniae, Psedomonas
Aeruginosa, Staphylococcus, dan Streptococcus

13
Faktor Resiko ◉ yang berhubungan dengan penyakit
◉ yang tidak berhubungan dengan menular seksual adalah:
penyakit menular seksual adalah: ○ Berganti-ganti pasangan
○ Usia lanjut (lebih dari 45 tahun) ○ Riwayat penyakit menular
○ Immunisasi MMR yang tidak seksual pada pasangan
adekuat ○ Riwayat gonore atau penyakit
○ ISK berulang menular seksual lainnya.
○ Kelainan saluran kemih. ○ Tidak memakai kondom saat
○ BPH berhubungan seks
○ Menggunakan kateter dalam
waktu yang lama
○ Pernah menjalani operasi pada
kelamin atau saluran kemih

14
Manifestasi Klinis
◉ Demam
◉ Mual muntah
◉ Tubuh mudah lelah
◉ Bengkak pada 1 atau ke-2 testis
◉ Testis terasa berat
◉ Nyeri di area selangkangan
◉ Nyeri pada testis
◉ Pembengkakan KGB di selangkangan
◉ Nyeri saat BAK ,BAB atau saat mengejan, berhubungan seks dan ejakulasi
◉ Sperma terdapat darah

15
Diagnosa

◉ Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil


pemeriksaan fisik.
◉ Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di
selangkangan dan pembengkakan testis yang
terkena.

16
Pemeriksaan Penunjang

◉ Urinalisis
◉ Pemeriksaan darah lengkap
◉ Pemeriksaan kimia darah.
◉ VDRL
◉ USG testis

17
Diagnosa Banding

18
Diagnosa Banding

◉ Torsio testis
◉ Nyeri buah  zakar yang mendadak (terlokalisir pada satu testicle) yang mungkin
disertai tanda-tanda dan gejala-gejala kepekaan testicular dan/atau scrotal,
◉ pembengkakan dan kemerahan testicular dan/atau scrotal,
◉ Testis menyusut
◉ posisi testis yang terpelintir lebih tinggi dari yang biasanya
◉ kehilangan cremasteric reflex pada sisi yang terpengaruh.

19
Diagnosa Banding

◉ Tumor testis
◉ kadang-kadang menyebabkan nyeri pada testisnamun
biasanya tidak mengakibatkan nyeri pada benjolan itu
sendiri.
◉ Perubahan pada ukuran atau tekstur dari testis
◉ Nyeri tumpul dari perut bagian bawah, punggung bagian
bawah atau area selangkangan.

20
Tata Laksana
◉ Penderita sebaiknya menjalani tirah baring,
skrotumnya diangkat dan dikompres dengan air
es.  
◉ Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan
antibiotik. Selain itu juga diberikan obat pereda
nyeri dan anti peradangan.
◉ Antibiotik yang biasa dipakai antara lain
ceftriaxone, ciprofloxacin, doksisiklin,
azithromycin dan kotrimoksazol.
21
Tata Laksana

◉ Jika penyebabnya adalah virus, obat yang


diberikan bertujuan menghilangkan gejala-gejala
yang ada.
◉ Obat anti nyeri, anti demam, obat anti peradangan
non steroid (NSAID),
seperti ibuprofen atau naproxen
◉ Operatif :
◉ Radikal Orchiectomy Inguinalis
22
Komplikasi
◉ Testis yang mengecil (atropi)
◉ Penurunan produksi hormon testoteron
( hipogonadisme)
◉ Abses (nanah) pada kantong testis
◉ Infertilitas , terutama jika terkena kedua testis.
◉ Kerusakan permanen & kematian jaringan testis
◉ Torsio testis

23
Pencegahan

◉ Pastikan mendapat vaksin MMR


◉ Perilaku seksual yang aman dan terlindung
(misalnya tidak berganti-ganti pasangan dan
menggunakan kondom) bisa mengurangi resiko
terjadinya orkitis akibat penyakit menular seksual.

24
Kesimpulan

◉ Penanganan pertama untuk orchitis dapat dilakukan Bed rest dan Elevasi


skrotum diikuti pemberian Antibiotik, Analgesik.
◉ Pada pasien orchitis dengan penyebab utama bakteri terutama pada pasien
di bawah usia 35 tahun dan aktif secara seksual dapat diberikan antibiotik
Ceftriaxone, Doksisiklin ataupun Azitromycin.
◉ Penanganan lanjut apabila ada komplikasi hidrokel/pyocele /abses
dilakukan drainase untuk mengurangi tekanan pada tunica.
◉ Beberapa kasus orchitis mereda secara spontan dalam waktu 3 – 10 hari.
Dengan pemberian antibiotik yang tepat kebanyakan kasus orchitis
bacterial dapat sembuh tanpa komplikasi

25
Terima Kasih

26

Anda mungkin juga menyukai