NIM : 40617017
Suspek jejas jaringan profunda: perubahan warna ungu atau marun pada area terlokalisir, kulit
utuh atau luka lecet terisi darah yang disebabkan oleh kerusakan pada jaringan lunak akibat
tekanan atau goresan. Diskolorasi ini dapat muncul sebelum rasa nyeri, keras, lunak, basah, lebih
hangat atau dingin dari pada derah sekitanya.
Stadium I : kemerahan non-blanchable terlokalisir pada kulit utuh, biasanya pada puncak tulang;
pada kulit berwarna hitam, warna pucat mungkin tidak terlihat, dan area yang terkena dapat
berbeda dengan sekitarnya; area yang terkena mungkin nyeri, keras, lunak, lebih hangat atau
lebih dingin dibandingkan jaringan sekitar.
Stadium II : partial-thickness loss dari dermis yang tampak sebagai ulkus dangkal, terbuka,
dengan dasar kemerahan, tidak bergaung; luka dapat tampak utuh atau terbuka dan terisi
serum, stadium ini tidak termasuk luka robek, luka bakar adhesive, dermatitis perineum,
maserasi, atau eksoriasi.
Stadium III : full-thickness tissue loss; lemak subkutan dapat terlihat, dasar luka dapat bergaung,
tetapi tidak dapat menentukan kedalaman hilangnya jaringan; dapat termasuk undermining dan
tunneling.
Stadium IV : full-thickness tissue loss dengan otot, tulang dan tendon yang terlihat; dasar luka
dapat bergaung atau eschar, sering termasuk undermining dan tunneling
Tidak dapat diklasifikasikan : full-thickness tissue loss dengan dasar ulkus tertutup gaung atau
nekrosis.
2. Gula darah tinggi dapat menyebabkan filtrasi glukosa lebih tinggi dari pada reabsorbsi menyebabkan
glukosuria diuresis osmotic polyuria dehidrasi keseimbangan elektrolit terganggu , jika tidak
di atasi dapat menyebabkan hypernatremia ( penurunan volume ECF, peningkatan osmolaritas ECF)
neural damage dan renal failure.
a. pioglitazone
a. acarbose
v. Penghambat SGLT-2:
a. Dapagliflozine
i. Insulin:
Hipertensi Emergensi: tekanan darah sistolik 180, diastolic 120 dapat disertai kerusakan organ
Hipertensi malignan: peningkatan tekanan darah yang ekstrim dan cepat dan menyebabkan
kerusakan organ, tekanan darah lebih dari sama dengan 180/120.
ii. Hipervolemik hiponatremia : kadar sodium dan air sama sama meningkat di
dalm tubuh tetapi air air meningkat lebih besar
iii. Hipovolemik hiponatremia : kadar sodium dan kadar air menurun tp kadar
sodium lebih menurun.
b. Ketika kadar sodium di luar sel menurun dari batas normal, kadar air berpindah dari uar
ke dalam sel untuk menyeimbangkan kadar air dan sodium. Hal ini menyebabkan sel
membengkak terutama bagian otak karena sensitive untuk membengkak.
6. Obat hipertensi:
a. Diuretik:
i. Tiazid: hydrochlorothiazide
b. Beta bloker:
c. Alpha antagonis:
f. Calcium antagonis
i. Dihidropiridine: nifedipine