Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan pada hernia abdomen, isi perut
menonjol melalui defek atau bagian lemah dari bagian muskulo-aponeurotik
dinding perut. Hernia terdiri atas cincin,kantong dan isi hernia. Semua hernia terjadi
melalui celah lemah atau kelemahan yang potensial pada dinding abdomen yang
dicetuskan oleh peningkatan tekanan intraabdomen yang berulang atau
berkelanjutan.

Insiden hernia inguinalis pada bayi dan anak antara 1 dan 2%. Kemungkinan terjadi
hernia pada sisi kanan 60%, sisi kiri 20-25% dan bilateral 15%. Insidens hernia
meningkat dengan bertambahnya usia mungkin disebabkan meningkatnya penyakit
yang meninggikan tekanan intra abdomen dan berkurangnya kekuatan jaringan
penunjang. 75% dari seluruh hernia abdominal terjadi di inguinal ( lipat paha) di
mana yang lain dapat terjadi di umbilikus atau daerah perut lainnya. Hernia
inguinalis dibagi menjadi dua antara lain medialis dan lateralis dimana hernia
inguinalis lateralis lebih sering terjadi dibanding medialis dengan perbandingan 2:1
dan di antaranya ternyata pria lebih sering terkena 7 kali lipat dibandingkan dengan
wanita. Jika kantong hernia inguinalis lateralis mencapai skrotum (buah zakar),
hernia disebut hernia skrotalis.

Hernia tetap merupakan problem kesehatan yang tidak bisa lepas dari problem
sosial, banyak orang dengan tonjolan di lipat paha ke dukun sebelum dibawa ke
rumah sakit atau dokter, ada pula sebagian masyarakat yang merasa malu bila
penyakitnya diketahui orang lain sakit demikian, sehingga hal-hal inilah yang
memperlambat penanganan.

Anda mungkin juga menyukai