Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini, banyak sekali tenaga kesehatan khususnya
perawat yang menggunakan peluang usaha mandiri. Salah satu nya
adalah membangun Home Care. Menurut Departemen kesehatan
(2002) home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan
dan komprehensif yang diberikan terhadap individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
memulihkan dan mempertahankan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. Sebagai
pelindungnya sudah terdapat Undang-Undang No. 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan, sebelumnya Peraturan dalam membangun suatu
usaha keperawatan mandiri mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan dan Undang-Undang No. 36 Tentang Kesehatan.
Peran kita sebagai perawat tentunya dituntut untuk terus
berdedikasi secara professional, membagi ilmu pengetahuan yang telah
didapat kepada yang membutuhkan, ikhlas dalam melakukan asuhan
keperawatan guna mencapai derajat kesehatan klien yang setinggi-
tingginya. Hal ini selaras dengan peraturan pemerintah No.72 Tahun
2012 mengenai Sistem Kesehatan Nasional; pengelolaan Kesehatan
yang diselenggarakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia secara
terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, tercatat penderita
Diabetes Melitus, Hipertiroid, Hipertensi, PJK, Gagal Jantung, Stroke,
GGK, Batu Ginjal, Sendi yang terukur di usia ≥15 tahun sebanyak
722.329 (L: 347.823 & P: 374.506) dan Hipertensi ≥18 tahun L:
316.617 & P: 344.750. Menurut WHO, prevalensi tekanan darah tinggi
yang di alami oleh orang dewasa sampai dengan 30% disebagian besar
negara dan sekitar 50% - 60% akan berada dalam kesehatan yang lebih

1
baik jika mereka dapat mengurangi tekanan darahnya dengan
meningkatkan kegiatan fisik, menjaga berat badan tubuh ideal dan
lebih banyak makan buah dan sayuran. Prevalensi hipertensi pada
penduduk umur 18 tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar 31,7%.
Komplikasi terjadinya stroke merupakan komplikasi yang paling lazim
terjadi dan sering ditemukan pada praktik sehari – hari. Prevalensi
diabetes melitus (DM) makin hari makin meningkat baik di negara
sedang berkembang seperti Indonesia, maupun di negara – negara
maju. Laporan dari WHO mengenai studi populasi DM di berbagai
negara memberikan informasi, bahwa jumlah penderita DM di
Indonesia pada tahun 2000 adalah 8.4 juta orang, jumlah tersebut
menempati urutan ke empat. Prevalensi DM yang paling banyak
dijumpai adalah DM tipe-2 yang seringkali tidak dapat dirasakan
gejalanya pada stadium awal dan sulit terdiagnosis selama bertahun –
tahun sampai terjadi bermacam – macam komplikasi dari penyakit ini.
Oleh karena itu, guna mencapai kehidupan yang sehat ,
menurunkan persentasi angka kejadian hipertensi, DM, dan stroke di
Jawa Barat terlebih dahulu, astha sārdhāna care merupakan salah satu
pilihan usaha keperawatan mandiri yang dibangun oleh 8 orang yang
simple, dengan bidang keperawatan seperti sudah dijelaskan diatas,
yaitu perawatan home care kepada klien dengan Hipertensi, DM, dan
Stroke.

B. Tujuan
Tujuan dari astha sārdhāna care adalah bersama-sama
membangun kehidupan yang sehat guna mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya di tahun 2025, dan menurunkan risiko
kejadian hipertensi, DM di usia 18 tahun ke atas, serta komplikasi
stroke di usia lanjut.

2
C. Visi
Menjadi pelayanan keperawatan mandiri yang terpilih di
tingkat nasional.

D. Misi
1. Memberikan pelayanan yang komprehensif dan holistic dalam
pemberian asuhan keperawatan bidang keperawatan medical
bedah khusus Hipertensi, Diabetes Melitus, dan Stroke.
2. Melaksanaan peran perawat yang berintegritas untuk
membangun kesadaran akan memandirikan masyarakat
dalam mencapai pola hidup yang sehat.

E. Dasar Hukum
Perusahaan ini didasari oleh hukum, sebagai berikut:
1. Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
2. Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1796/MENKES/PER/VIII/
2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat
5. Keputusan Dijen Pelayanan Medik RI No. HK.00.06.5.1.311
tentang Pedoman Perawatan kesehatan di Rumah

F. Strategi Bisnis
1. Tujuan Jangka Panjang
Bertujuan untuk melakukan perawatan kepada klien
dengan hipertensi, DM, dan stroke yang holistic dan komprehensif
sehingga dapat mencapai visi dan misi astha sārdhāna care untuk
menjadikan perawatan home care ini menjadi jenis pelayanan yang
unggul dan prima di tahun 2025.

3
2. Strategi Bisnis
Strategi Bisnis home care ini di wilayah Bandung terbilang
masih jarang. Bahkan di daerah Jalan Tamansari III sendiri
pembangunan home care yang jenisnya seperti astha sārdhāna
care ini akan menjadi yang pertama. Untuk itu astha sārdhāna
care berusaha untuk mempromosikan pelayanannya dan menjalin
kerjasama dengan berbagai instansi kesehatan lain yang ada di
wilayah Bandung.
Dalam hal biaya untuk satu kali perawatan, tarif yang
dikeluarkan oleh astha sārdhāna care relative murah, tergantung
pada lama dan kebutuhan klien dan keluarga. Tidak hanya untuk
jasa dan produk yang kami tawarkan, perusahaan kami selalu
mengadakan grouping coaching yang di dalamnya terdapat
kegiatan untuk meulang potensi, memotivasi, dan memberikan
penghargaan kepada karyawan untuk seluruh karyawan baik
perawat dan non-perawat agar dapat mencapai visi dan tujuan dari
astha sārdhāna care, kepuasan klien, memiliki kinerja yang prima,
dan memberikan kualitas pelayanan yang baik.
Adapun dari segi jenis produk, kami menawarkan berupa
makanan yang kami sebut Clean Eating, kami menjual barang
tersebut dengan harga yang terjangkau dan akan mudah didapatkan
dengan bisa memesan dan kami antar langsung ke rumah klien
tanpa harus datang ke tempat kami. Agar pelanggan loyal dan trust
terhadap kami, maka astha sārdhāna care senantiasa
mengutamakan pelayanan sebagai berikut :
a. Kemudahan meliputi kemudahan untuk dihubungi,
mendapatkan informasi, dan kemudahan untuk membuat
janji.
b. Selalu tepat janji karena sangat penting untuk membina
hubungan saling percaya antara masyarakat dengan home
care kami.

4
c. Sesuai standar yang ditetapkan hal ini merupakan ciri
professional, baik dalam melaksanakan tindakan, kualitas
tenaga ahli, maupun manajemen perusahaan.
d. Bersifat responsive terhadap keluhan, kebutuhan, dan
harapan klien.
e. Mengembangkan hubungan kerjasama secara internal dan
eksternal untuk memperbaiki kualitas layanan.

3. Target Jangka Panjang


a. Target Finansial : penghasilan yang didapat dalam 1 tahun
ke depan meningkat sebanyak 75 % baik jasa dan produk,
terima bersih dari jasa dan produk sebanyak 15 % kepada
perusahaan, 10% untuk bonus atau kegiatan diluar jasa dan
produk.
b. Target Konsumen : Pelanggan yang sudah memakai jasa
kami dapat pulih kembali dan mandiri baik klien dan
keluarga serta tidak ada complain dari pelanggan baik dari
jasa atau produk yang kami tawarkan.

4. Kebijakan yang Diambil


Dalam mencapai target yang telah disebutkan diatas, kami :
a. Bekerja sama dengan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam,
Spesialis Saraf, dan Jantung.
b. Bekerja sama dengan Pelayanan Laboratorium dan Radiologi
c. Bekerja sama dengan Apotik Kimia Farma Jl. Wastukencana
d. Bekerja sama dengan CBR Alat Kesehatan guna penyediaan
alat kesehatan yang menunjang pemeriksaan di rumah atau di
tempat home care
e. Bekerja sama dengan distributor makanan dengan bahan
organik.

5
BAB II
PRODUK DAN JASA

A. Konsep yang Di Kembangkan


Konsep yang dikembangkan dalam usaha kami
menggunakan The Rice Model, di mana merupakan dynamic self
determination of self care, klien diberikan kebebasan untuk
menentukan pilihannya dalam merawat diri sendiri guna menjaga
keseimbang kesehatan mereka sendiri .
Pada pelayanan kami, sesuai dengan model ini
berlandasarkan konsep caring kepada klien dengan berorientasi
kepada faktor-faktor motivasi klien merawat dirinya, yaitu sebagai
berikut:
1. Proses penyakit, proses penyakit sangat berpengaruh
nantinya pada tingkat kesembuhan klien yang diinginkan.
Hipertensi merupakan gejala awal yang nantinya jika tidak
ditindaklanjutin kemungkinan berisiko menjadi DM atau
stroke. Mengenali proses penyakit untuk klien dengan
masalah tersebut dapat memudahkan klien dalam memilih
perawatan apa yang sebaiknya klien utamakan.
2. Usia dan perkembangan kognitif. Perawatan di astha
sārdhāna care mencakup dari usia 18 tahun – 60 tahun.
Pada aspek kognitif, jika ketiga masalah tersebut didapati
oleh usia > 55 tahun kemungkinan akan mengalami
penurunan fungsi kognitif, tetapi kami dapat selalu
mengikutsertakan peran aktif keluarga.
3. Perawatan kesehatan yang dirasakan perlu.
4. Informasi dan keputusan aktif akan kami berikan sesuai
dengan klien, dan keputusan aktif kami serahkan seluruhnya
kepada klien karena kami mengutamakan hak klien dengan
segala pertimbangan konsep perawatan yang bertujuan untuk
memandirikan dan meningkatkan derajat kesehatan klien.

6
5. Pengaruh budaya juga mempengaruhi peningkatan atau
penurunan motivasi klien untuk datang ke pelayanan
kesehatan, karena tidak sedikit budaya yang bertentangan
dengan kesehatan.
6. Persepsi interpersonal kesehatan, keyakinan, penyembuhan
dan sudut pandang, hal ini dirasakan sangat perlu karena
apabila klien yang kurang mendapatkan dukungan dari
keluarganya mengenai kesehatan, maka keyakinan klien
terhadap proses penyembuhan atau pemulihan berkurang.
7. Tingkat otonomi individu terhadap praktek kesehatan locus
of control.
8. Sumber lingkungan social, stressor. Hal ini merupakan
faktor yang sangat berpengaruh juga terhadap pencapaian
kesehatan klien dan peran aktif dari keluarga untuk merawat
klien.
9. Rumah dan lingkungan masyarakat.
Selain itu, dalam The Rice Model juga perlu kami kenal
indicator kesehatan optimal yang diterapkan dalam pelayanan yang
diberikan di astha sardana care yang terdiri dari:
1. Stabilitas fisiologis
2. Harmoni-Intrapersonal
3. Rasional
4. Partisipasi dalam rencana perawatan
5. Mampu dan mandiri dalam mengelola perawatan di rumah
6. Hasil perawatan sesuai dengan tujuan yang sudah
direncanakan
7. Perbaikan objektif dan subjektif dalam status kesehatan
8. Kepuasan dengan perawatan dan kualitas hidup.

B. Sistem
Sistem dalam perawatan astha sārdhāna care adalah sistem
terbuka. Di mana, kami mempunyai kegiatan untuk mengajak atau

7
penginformasikan jenis pelayanan kami melalui media cetak,
media social, dsb.
Perihal pelayanan/teknis yang kami berikan, kami
mempunyai mekanisme pelayanan sebagai berikut:
a. Pasien / klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus
diperiksa terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan
apakah secara medis layak untuk di rawat di rumah atau
tidak. Kriteria klien lain, seperti: klien dan keluarga
datang langsung beralasan akan menggunakan jasa
kami untuk melakukan perawatan ke rumah atau
dirujuk oleh dokter pribadi/RS.
b. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa
klien layak dirawat di rumah atau mempunyai surat
pengantar menganai keadaan klien saat ini, maka di
lakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang
merupakan staf dari pengelola atau agensi perawatan
kesehatan dirumah, kemudian bersama-sama klien dan
keluarga, akan menentukan masalahnya, dan membuat
perencanaan, membuat keputusan, membuat
kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan
diterima oleh klien termasuk pelayanan jasa, produk,
dan pelayanan seperti pemeriksaan lab, fisioterapist,
konsulasi gizi, kesepakatan juga mencakup jenis
pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem
pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.
c. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari
pelaksana pelayanan keperawatan di rumah baik dari
pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana
yang direkrut oleh pengelola perawatan dirumah.
Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh
koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan
oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh

8
koordinator kasus. Perawatan yang dilakukan meliputi
kegaiatan promitif, preventif, caratif dan kuratif, serta
rehabilitative klien dengan hipertensi, DM, stroke.
d. Secara periodic koordinator kasus akan melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan yang
diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.
e. Jika membutuhkan pemeriksaan penunjang, kami dapat
menyarankan kepada keluarga untuk melakukan cek lab
dengan labolatorium yang sudah bekerja sama dengan
usaha home care kami. Beberapa pemeriksaan dapat
dilakukan di rumah klien seperti pemeriksaan GDS,
kolesterol, asam urat, pemantauan hipertensi.
Selain itu, untuk sistem produk kami akan mempublishkan
produk makanan Clean Eating tersebut dalam berbagai media
social untuk promosi dan terdapat pula booth yang tersedia di
gedung kami.

C. Komitmen
astha sārdhāna care berkomintem untuk meningkatkan
kualitas hidup klien dengan hipertensi, DM, dan stroke agar
tetap produktif, dapat mandiri untuk pengontrolan
kesehatannya, dan dapat menerapkan pola hidup sehat demi
kemajuan kesehatan.

D. Jenis pelayanan
1. Jasa
Pelayanan jasa yang kami berikan pada klien dengan
Hipertensi, Diabebetes Melitus, dan Stroke adalah sebegai
berikut:
Pelayanan ke rumah, tim kami melakukan perawatan
lansung baik kunjungan ke rumah klien atau di tempat home
care kami. Jasa yang dapat kami optimalkan dalam pelayanan

9
asuhan keperawatan kepada klien dengan Hipertensi, DM, dan
stroke adalah sebagai berikut:
a. Perawatan Langsung:
 Klien stroke dengan indikasi mengalami kelumpuhan, tindakan
preventif dan rehabilitative dapat dilakukan asuhan keperawatan sesuai
masalah keperawatan
 Klien DM dengan indikasi yang memerlukan asuhan keperawatan
di rumah: post operasi ganggren, perawatan berkelanjutan pada pasien
DM.
Jenis perawatan jasa yang dilakukan bersama dengan
peran aktif keluarga:
 Pemeriksaan TTV
 Memandikan klien di tempat tidur
 Perawatan luka (post operasi amputasi,
ganggren seseuai derajat)
 Pemberian dan pembuatan diit DM dengan
variasi jenis makanan yang unik kepada
keluarga untuk klien
 Perawatan kebutuhan dasar manusia
 Range Of Motion (ROM) (penkes, exercise)
 Fisioterapi
 Terapi insulin (penkes, demonstrasi jika
terdapat klien DM dengan terai insulin)
 Pemeriksaan GDS
 Pemeriksaan kolesterol
 Pemeriksaan asam urat
 Pemeriksaan Labolatorium lainnya
b. Perawatan Tidak Langsung
 Konsultasi Gizi

10
2. Produk
Produk yang kami tawarkan berupa Produk Health
Food, yaitu Produk yang berkaitan dengan makanan
kesehatan. Clean Eating yang mengusul konsep DASH.
DASH adalah kependekan dari Dietary Approach to Stop
Hypertension atau diet yang diterapkan khusus untuk penderita
hipertensi. Namun, ternyata DASH diet juga berefek positif
terhadap beberapa penyakit seperti stroke, obesitas, dan juga
diabetes serta memproteksi tubuh dari penyakit osteoporosis,
kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Diet yang
diformulasikan oleh cabang NIH (National Institue of Health)
ini menekankan pada banyaknya frekuensi, jenis, dan variasi
makanan. Selain menurunkan tekanan darah yang berpotensi
pada penyakit jantung, diet DASH juga dapat mengatur kadar
gula dalam darah. Diet DASH diformulasikan untuk
menurunkan tekanan darah maka jumlah sodium (garam) yang
dianjurkan adalah 1500 mg - 2300 mg. Jumlah ini di bawah
yang direkomendasikan diet-diet tradisional. Terdapat aturan
frekuensi dan porsi makan dalam diet DASH; karbohidrat dari
biji-bijian (6-8 kali konsumsi/hari), sayuran (4-5 kali
konsumsi/hari), buah-buahan (4-5 kali konsumsi/hari), produk
susu (2-3 kali konsumsi/hari), daging tanda lemak, unggas,
ikan (kurang dari 6 kali konsumsi/hari), kacang-kacangan (4-5
kali konsumsi/minggu), lemak dan minyak (2-3 kali
konsumsi/hari), gula (kurang dari 5 kali konsumsi/minggu).
Jenis-jenis makanan tersebut dapat disajikan atau
dikombinasi dengan proses cara pembuatan makanan Clean
Eating, di mana makanan yang kami buat produk terdiri
dari makan pagi, makan siang, makan malam, dan untuk
snack dengan variasi rasa dan bentuk sajiannya. Clean
Eating selain diproduksi sesuai dengan konsumen penderita
Hipertensi, DM, dan Stroke, kami juga terdapat produksi

11
untuk semua kalangan, karena pada intinya Clean Eating
ini merupakan jenis olahan makanan untuk detoksifikasi
juga, yang mempunyai banyak manfaat; membantu berat
badan tetap stabil, meningkatkan tingkat energy,
meningkatakan kualiatas tidur, memberikan kulit yang
lebih segar, meningkatkan kesejahteraan mental.

E. Lingkup Praktik
Lingkup praktik yang diambil pada perusahaan kami adalah
keperawatan medical bedah yang berarti bahwa melaksanakan
asuhan pada klien usia di atas 18 tahun sampai 60 tahun dengan
gangguan fungsi tubuh baik oleh karena trauma atau kelainan
fungsi tubuh. Khususnya gangguan fungsi dan kelainan fungsi
sistem kardiovaskuler (hipertensi), sistem endokrin (diabetes
mellitus), sistem saraf (stroke), dengan cara:

1. Melaksanakan pengkajian keperawatan terhadap status bio-


psikososio-kultural dan spiritual klien.
2. Menurunkan diagnosis keperawatan terkait dengan fenomena
dan garapan utama yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
klien.
3. Menyusun rencana tindakan keperawatan.
4. Melaksanakan tindakan keperawatan.
5. Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang
telah dilakukan.
6. Mendokumentasikan hasil keperawatan yang dilaksanakan.
7. Melakukan kegiatan konseling kesehatan kepada sistem klien
8. Melaksanakan tindakan medis sebagai pendelegasian
berdasarkan kemampuannya.

12
F. Jenis Kegiatan
1. Profit
Usaha home care ini mempunyai beberapa kegiatan yang
menjual jasa dan produk yang dapat menghasilkan laba atau
keuntungan untuk usaha ini. Memberikan pelayanan jasa yang
relative terjangkau harganya berupa pemeriksaan TTV,
memandikan klien di tempat tidur, perawatan luka (post operasi
amputasi, ganggren seseuai derajat), pemberian dan pembuatan diit
DM dengan variasi jenis makanan yang unik kepada keluarga
untuk klien, Perawatan kebutuhan dasar manusia, Range Of
Motion (ROM), fisioterapi baik di tempat kami atau mendatangkan
ahli therapist ke rumah (tergantung keadaan klien), pemeriksaan
penunjang yang dapat dilakukan di rumah klien, dan konsultasi
Gizi
Selain jasa-jasa tersebut, kami juga memiliki produk yang
ditawarkan berupa produk Health Food, yaitu Produk yang
berkaitan dengan makanan kesehatan yang dapat di konsumsi oleh
semua kalangan dengan harga yang terjangkau juga. Produk ini
popular denngan nama Clean Eating.

2. Non Profit
Kegiatan di perusahaan kami pun, akan ritun
mengadakan acara seperti perberdayaan masyarakat melalui
penyuluhan mengenai pencegahan dan pengenalan mengenai
penyakit hipertensi, diet DM, dan risiko kejadian stroke secara
kontinyu, atau tema-tema lain yang berhubungan dengan ketiga
gangguan kesehatan tersebut dengan tidak hanya melalui
penyuluhan langsung ke masyarakat tapi pada website resmi
kami pun terdapat ruang edukasi di mana akan dipaparkan pula
mengenai tindakan preventif dan promotif untuk klien atau
keluarga yang mempunyai Hipertensi, DM, dan Stroke,

13
mengadakan pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan tekanan
darah secara gratis kuota terbatas tiap 2 bulan sekali di sarana
olahraga kawasan Bandung/panti Werdha Kota/Kabupaten
Bandung. Kegiatan ini bertujuan untuk menjapai tujuan utama
kami, menurunkan risiko kejadian hipertensi, DM di usia
muda, dan stroke. Kegiatan ini merupakan ajang promosi dan
gerakan prventif yang kami upayakan guna mencapai visi, misi,
dan tujuan kami membangun usaha home care ini.
Sumber dana kegiatan non profit kami, atas segala
bentuk perhitungan diambil dari dana bersih penghasilan setiap
2 bulan, dengan total pertahunnya sebanyak 15%.

14
BAB III

KELEMBAGAAN

A. Profil Perusahaan
astha sārdhāna care merupakan salah satu usaha keperawatan
mandiri yang menawarkan jasa dan produk dalam bidang keperawatan
medical bedah: Hipertensi, Diabetes Mellitus, dan Stroke.
astha sārdhāna care, mempunyai logo yang mengandung makna
sebagai berikut:
 astha sārdhāna care diambil dari huruf sansakerta yang
berarti ashta adalah delapan, sārdhāna adalah simple.
Pembangunan usaha ini dibentuk oleh 8 orang yang simple.
Simple di sini diartikan tidak ribet, dan ikhlas dalam
memberikan pelayanan.
 Lambang tangan membentuk love: Caring sebagimana yang
kami ketahui merupakan jantung dari keperawatan.
Mengaplikasikan karakter caring dalam melakukan asuhan
keperawatan yang kami lakukan.
 Lambang kotak kesehatan: menandakan bahwa dalam
pelaksanaan perawatan di rumah dapat lebih komprehensif
dan holistic, ditambah target kita adalah tidak hanya
memandirikan klien tetapi memandirikan keluarga dalam
merawat klien tersebut.
 Warna Abu-abu:
Menunjukkan keamanan, kepandaian, tenang dan serius,
kesederhanaan, kedewasaaan, konservatif, praktis,
profesional, kualitas, diam, tenang.
 Warna Emas:

15
Menunjukkan prestise (kedudukan), kesehatan, keamanan,
kegembiraan, kebijakan, arti, tujuan, pencarian kedalam
hati, ilmu pengetahuan, perasaan kagum, konsentrasi.

B. Lokasi

Kami memilih lokasi di Jalan Taman sari III No 77 karena lokasi


tersebut termasuk lokasi yang strategis, dilalui oleh angkutan umum, sejuk
banyak pepohonan, tidak terlalu bising dan mudah di jangkau oleh semua
kalangan.

C. Struktur Organisasi

16
BAB IV

PEMASARAN

1. Potensi Pasar
A. Sasaran
Kami memfokuskan sasaran jasa kepada orang yang mempunyai
gangguan pada sistem endokrin (Diabetes Melitus), sistem kardiovaskuler
(Hipertensi), dan sistem persarafan (Stroke). Selain itu kami juga
menyediakan produk makanan diit organik yang rendah garam dan gula
untuk semua kalangan yaitu Clean Eating yang tidak hanya dapat
dikonsumsi untuk penderita Hipertesi, DM, dan Stroke tetapi dapat di
konsumsi juga untuk semua kalangan.

B. Analisa Pesaing
a. Streng
1) Dari lokasi astha sārdhāna care cukup strategis, berapa di
pusat kota, mudah ditemui dan akan banyak lalu lalang
orang-orang yang berpergian, menjadikan astha sārdhāna
care akan mudah dikenali dan disebarluaskan dari mulut ke
mulut
2) Pemanfaatan seluruh media social dalam pemasaran
3) Komitmen manajemen dan karyawan sangat kondusif dan
progressif untuk kemajuan pelayanan.
4) Kualitas sumber daya manusia/karyawan cukup lengkap dan
profesional, terdapat dokter jaga moyoritas dokter di kami
sudah spesialis, perawat pelaksana, perawat spesialis yang
sudah melakukan berbagai pelatihan, ahli gizi, therapist, dsb.
b. Weakness
1) Peralatan medis yang tersedia masih kurang lengkap untuk
perawatan yang kritis.
2) Sumber daya manusia walaupun sudah dirasa lengkap, masih
tetap kurang jika kemungkinan terjadi sakit dari karyawan.

17
c. Opportunity
1) Jarak rumah sakit umum yang cukup jauh memudahkan
masyarakat memilih yang terdekat dengan kualitas yang
dirasa lebih cepat memajukan kesehatan masyarakat
2) astha sārdhāna care menjadi home care pertama yang
menangi penyakit kronis seperti hipertensi, DM, dan Stroke
di wilayah Bandung.
d. Threat
1) Masih ada masyarakat yang kurang sadar akan risiko terjadi
hipertensi, DM, stroke.
2) Masih ada masyarakat yang menggunakan pengobatan
alternatife setelah di rawat di RS.
3) Rumah Sakit Swasta saat ini sudah mulai membuka home
care untuk melakukan control berkelanjutan dalam beberapa
kondisi.
2. Strategi Pemasaran
a. Formulasi Strategi
Kami melakukan strategi pemasaran dengan cara memasang iklan
di media cetak (koran), membuat web yang berisikan beberapa informasi
mengenai kesehatan yang mudah di akses, aktif dalam berbagai jenis
social media untuk menjual produk Clean Eating kami, dan menyebarkan
brosur kepada masyarakat.
b. Strategi Tarif:
 Perawat Stand By 12 Jam per hari Per 12 Jam  
Jaga Pagi = Rp 200.000
Jaga Malam = Rp 250.000
 Paket Per Bulan (30 Hari Kerja , Per hari 12 jam)
Jaga Pagi (07.00 – 19.00 ) = Rp 6.000.000
Jaga Malam ( 19.00 – 07.00 ) = Rp 7.500.000
 Kunjungan 1x ke rumah Rp 100.000 pengkajian, untuk control
keadaan klien.
Dengan tarif/kegiatan sebagai berikut:

18
 Pemeriksaan TTV Rp 10.000
 Memandikan klien di tempat tidur Rp 30.000
 Perawatan luka sesuai dengan derajat luka Rp 30.000 – Rp
60.000
 Perawatan kebutuhan dasar manusia Rp 50.000
 Range Of Motion (ROM) Rp 40.000
 Fisioterapi Rp 50.000
 Pemeriksaan GDS Rp 10.000
 Pemeriksaan kolesterol Rp 15.000
 Pemeriksaan asam urat Rp 25.000
 Konsultasi Gizi Rp 100.000
 Pemeriksaan Labolatorium lainnya (Sesuai dengan kebutuhan)

19
BAB V
PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
Oleh karena itu, guna mencapai kehidupan yang sehat, menurunkan
persentasi angka kejadian hipertensi, DM, dan stroke di Jawa Barat terlebih
dahulu, astha sārdhāna care merupakan salah satu pilihan usaha keperawatan
mandiri yang dibangun oleh 8 orang yang simple, dengan bidang keperawatan
seperti sudah dijelaskan diatas, yaitu perawatan home care kepada klien dengan
Hipertensi, DM, dan Stroke.

7.2 SARAN

Harapan kami Mendirikan astha sārdhāna care adalah bersama-sama


membangun kehidupan yang sehat guna mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya di tahun 2025, dan menurunkan risiko kejadian hipertensi, DM
di usia 18 tahun ke atas, serta komplikasi stroke di usia lanjut.

Demikian Proposal ini kami buat dan kami buat dengan kelebihan dan
ketidaksempurnaannya.

20
Terlampir Lampiran 1
Yayasan Persatuan Perawat
Nasional Indonesia

Ketua Pengelola
Elgi Argian Hafidz S.Kep., Ners., M.Kes.

Ketua
Administrasi/keuangan
Gita Sari P. S.Kep M.H.
Kes

Ketua Bidang Penanggungjawab Konsulen Ketua Bidang


Pelayanan Kasus/Koordinator Mesa Maysarah S.Kep,. Pengadaan/Kelengka
Inggit Panjassela S.Kep., Dini Kusdinar S.Kep., Ners., M.Kep. Sp.KMB pan
Ners Ners WCCO Suryadi S.Kep., Ners

Perawat Pelaksana Ahli Gizi Ahli Terapist


Anisa NoviaS.Kep., Ners Sarana Prasarana Cleaning Service
Sri Kurnia Dewi S. Findani Wulansari
Sinta Rahma AMd. Kep Rian Sopian Wawan Surawan
Andini Suharti S. Kep., Ners
Kep M.Gz S.Ft
Doni Ramdhan Amd. Kep
Ardi Hamdani S.Kep. Ners
Koki
Fatimah Nurfadilah
Dokter Apotik Kimia Farma S.Pd
dr. Fatmawati Sp. PD Jl. Wastu Kencana
dr. Medianitami Sp. S
Dr. Haryanto Utama Sp. JP 21
22

Anda mungkin juga menyukai