Anda di halaman 1dari 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI

PERSALINAN

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan adalah suatu proses fisiologik yang memungkinkan serangkaian


perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan
lahir. Ini di definisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau
keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang terjadi sekurang-kurangnya
setiap 5 menit dan berlangsung sampai 60 detik.

Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani


komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu atau janin. Bila diambil keputusan
untuk melakukan campur tangan ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
Tiap campur tangan bukan saja membawa keuntungan potensial, tetapi juga
resiko potensial pada sebagian besar kasus, penanganan yang terbaik dapat
berupa “observasi yang cermat”.

Seorang bidan harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab


persalinan sehingga diharapkan dalam membarikan asuhan kebidanan pada
proses persalinan dapat memperhatikan faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu
dalam Hand Out ini akan dibahas topik tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi persalinan yaitu : power, passage, passanger, psykologis,
penolong.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah definisi persalinan ?


2. Bagaimanakah faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan ?
3. Bagaimana Intranatal dan adaptasi psikologis dan fisiologis?

3.3 Tujuan
Untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya mahasisiwi kebidanan
Pelita Ibu Kendari tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
persalinan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Persalinan

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri),


yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan
lain (Rustam, 1998).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang


telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 1998).

Persalinan adalah suatu proses fisiologik yang memungkinkan


serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya
melalui jalan lahir (Moore, 2001).

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat


hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar ( Hanifa, 2002).

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban


keluar dari uterus ibu (APN, 2007).

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan

Persalinan dapat berjalan normal (Eutosia) apabila ketiga faktor fisik 3 P


dapat bekerja sama dengan baik. Dengan faktor 3 P kemungkinan dapat
penyimpangan atau kelainan yang dapat mempengaruhi jalannya persalinan,
sehingga memerlukan intervensi persalinan untuk mencapai kelahiran bayi
yang baik dan ibu yang sehat, persalinan yang memerlukan bantuan dari luar
karena terjadi penyimpangan 3 P disebut Persalinan Distocia.

Faktor-faktor tersebut adalah :

1) Power / kekuatan his dan mengejan

His atau kontraksi adalah keadaan otot polos yang berada di dinding
rahim mengembang dan menguncup, keadaan ini terjadi diluar kemauan. His

3
merupakan faktor yang utama dalam kehamilan dan persalinan karena
berguna untuk :

1. Membantu peregangan uterus menyesuaikan diri dengan kebutuhan


tempat isi uterus, yaitu anak, air ketuban dan placenta.
2. Mengadakan pembukaan jalan lahir.
3. Mendesak dan mendorong anak agar turun ke dasar panggul dan
selanjutnya dikeluarkan dengan jalan kelahiran.

His dibagi beberapa macam fase dalam persalinan, yaitu:

1. Fase Increment
Adalah his mulai timbul perlahan-lahan menjadi kuat dan mencapai
puncak kekuatannya.
2. Fase Acme
Adalah sampai pada puncak kekuatannya.
3. Fase Decrement
Adalah kekuatan menurun perlahan-lahan kembali kepada keadaan
seperti waktu kontraksi belum timbul.

Akibat his terhadap ibu:


1. Akibat terhadap pembuluh syaraf yaitu kontraksi otot-otot dinding
uterus, maka pembuluh darah akan terjepit dan tertekan sehingga
akan timbul nyeri.
2. Akibat terhadap pembuluh darah yaitu dengan adanya kontraksi otot-
otot dinding uterus, maka pembuluh darah kurang lancar, sehingga
jantung dan pembuluh arteri bekerja lebih keras, ditandai dengan
adanya kenaikan detik nadi dan tekanan darah ibu.

4
Akibat his terhadap anak
1. Oleh karena peredaran darah dan adanya kontraksi, janin terjepit dan
tertekan.
2. Oleh karena adanya kontraksi uterus mengembang dan menguncup.

Peran his dalam fase-fase persalinan ada 5 macam:


1. His pendahuluan
His datang beberapa kali sebelum persalinan benar-benar dimulai,
merupakan pendahuluan saja bagi permulaan persalinan. His ini
sifatnya tidak kuat, tidak teratur dan datang kemudian hilang lagi.
Kalau tidak cepat hilang, jarak antara ke-2 his cukup panjang.
2. His pembukaan
His ini timbul pada persalinan yang benar-benar akan dimulai. Sifat
his lebih kuat daripada his pendahuluan, lebih teratur, makin lama
makin kuat.
3. His pengeluaran
His ini timbul setelah ada pembukaan lengkap yang berperan
mengeluarkan anak dari jalan kelahiran. Sifat lebih kuat, lebih cepat,
datangnya lebih lama serta mempengaruhi otot-otot dinding perut
yang besar. His ini menyebabkan perasaan yang lebih nyeri karena
kuatnya dan desakan kepada anak menjadi lebih kuat disertai
timbulnya perasaan mengejan, dengan demikian anak lebih mudah
terdorong dan keluar dari jalan lahir.
4. His pelepasan uri lama kala pengeluaran. Tetapi tidak lama kemudian
his timbul lagi karena masih ada isi uterus belum dikeluarkan.
Kontraksi otot-otot dinding rahim terdesak placenta yang menempel

5
di dinding rahim, akibat placenta terlepas dengan bantuan mengejan
atau sedikit tekanan uterus dan luar maka placenta akan dilahirkan.
5. His pengiring
Setelah placenta lepas, maka terjadi luka besar placenta di dinding
uterus. Luka ini akan mengakibatkan pembuluh darah pecah sehingga
terjadi perdarahan. Untuk mengatasi terjadinya perdarahan yang
banyak maka otot-otot dinding uterus berkontraksi tapi agar
pembuluh-pembuluh darah terjepit sehingga tidak banyak
mengeluarkan darah.

Kelainan his yang sering terdapat dan mengganggu proses persalinan


adalah:

1. Hipotonik / inertia uteri adalah his yang terlalu lemah. His yang
sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang normal yang terbagi
menjadi :
 Inertia uteri primer : apabila sejak semula kekuatannya sudah
lemah.
 Inertia uteri sekunder : His pernah cukup kuat tapi kemudian
melemah.
2. Tetania Uteri adalah his yang timbul terus menerus tanpa ada jarak
antara suatu his dengan yang lain. Persalinan Presipitatus merupakan
persalinan yang berlangsung dalam waktu tiga jam. Akibat mungkin
fatal :
 Terjadi persalinan tidak pada tempatnya .
 Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat persiapan dalam
persalinan.
 Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan,
inversio uteri .

6
 Tetania uteri menyebabkan asfiksia intra uterin sampai kematian
janin dalam rahim
3. Hipertonik adalah his yang terlalu kuat.
4. Atonia uteri adalah tidak ada kontraksi uterus.
5. Inkoordinasi otot rahim. Keadaan Inkoordinasi kontraksi otot rahim
dapat menyebabkan sulitnya kekuatan otot rahim untuk dapat
meningkatkan pembukaan atau pengeluaran janin dari dalam rahim.
Penyebab inkoordinasi kontraksi otot rahim adalah :
 Faktor usia penderita relatif tua.
 Pimpinan persalinan
 Karena induksi persalinan dengan oksitosin
 Rasa takut dan cemas

2) Passage atau jalan lahir


Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta
dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus
normal.
Passage terdiri dari :
1. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul) :
a. Os. Coxae
 Os illium
 Os. Ischium
b. Os. Pubis
c. Os. Sacrum = promotorium
d. Os. Coccygis
2. Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen

Pintu Panggul

7
1. Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh promontorium,
linea inominata dan pinggir atas symphisis.
2. Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica, disebut
midlet.
3. Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut
outlet.
4. Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan
outlet.

Sumbu Panggul
Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah
ruang panggul yang melengkung ke depan (sumbu Carus)

Bidang-bidang panggul :
1. Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas
symphisis dan promontorium.
2. Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah
symphisis.
3. Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan
dan kiri.
4. Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis

Stasion bagian presentasi atau derajat penurunan :


1. Stasion 0 : sejajar spina ischiadica.
2. 1 cm di atas spina ischiadica disebut Stasion 1 dan seterusnya sampai
Stasion 5.

8
3. - 1 cm di bawah spina ischiadica disebut stasion -1 dan seterusnya
sampai Stasion-5
Ukuran-ukuran panggul
1. Ukuran luar panggul :
a. Distansia spinarum : jarak antara kedua spina illiaka anterior
superior : 24 – 26 cm.
b. Distansia cristarum : jarak antara kedua crista illiaka kanan dan kiri :
28 – 30 cm.
c. Konjugata externa (Boudeloque) 18 – 20 cm.
d. Lingkaran Panggul 80-90 cm.
e. Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm - Distansia Tuberum
(dipakai Oseander) 10,5 cm.
2. Ukuran dalam panggul :
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh
promontorium, linea inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis.
a. konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata
diagonalis 10,5-11 cm.
b. konjugata transversa 12-13 cm.
c. konjugata obliqua 13 cm.
d. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke
promontorium
3. Ruang tengah panggul :
a. bidang terluas ukurannya 13 x 12,5 cm.
b. bidang tersempit ukurannya 11,5 x 11 cm.
c. jarak antar spina ischiadica 11 cm
4. Pintu bawah panggul (outlet) :
a. ukuran anterio posterior 10-11 cm.
b. ukuran melintang 10,5 cm.

9
c. arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada laki-laki kurang dari
800
d. Inklinasi Pelvis (Miring panggul) adalah sudut yang dibentuk dengan
horizon bila wanita berdiri tegak dengan inlet 55-60.

Jenis Panggul

Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk


pokok jenis panggul :

1. Ginekoid
2. Android
3. Antropoid
4. Platipeloid

Otot - otot Dasar Panggul

Ligamen - Ligamen Penyangga Uterus

1. Ligamentum Kardinale sinistrum dan dekstrum (Mackendrot) :


Ligamen terpenting untuk mencegah uterus tidak turun. Jaringan ikat
tebal serviks dan puncak vagina kearah lateral dinding pelvis.
2. Ligamentum Sacro - uterina sinistrum dan dekstrum : Menahan uterus
tidak banyak bergerak Melengkung dari bagian belakang serviks kiri
dan kananmelalui dinding rektum kearah os sacrum kiri dan kanan.
3. Ligamentum Rotundum sinistrum dan dekstrum (Round Ligament) :
Ligamen yang menahan uterus dalam posisi antefleksi. Sudut fundus
uterus kiri dan kanan ke inguinal kiri dan kanan.
4. Ligamentum Latum sinistrum dan dekstrum (Broad Ligament) : Dari
uterus kearah lateral.
5. Ligamentum infundibulo pelvikum : Menahan tubafallopi. Dari
infundibulum ke dinding pelvis.
10
Dengan demikian jalan lahir tulang sangat menentukan proses
persalinan apakah dapat berlangsung melalui jalan biasa atau melalui
tindakan operasi dengan kekuatan dari luar. Yang perlu mendapat perhatian
bidan didaerah pedesaan adalah kemungkinan ketidakseimbangan antara
kepala dan jalan lahir dalam bentuk disproporsi sefalo pelvic. Sebagai kriteria
kemungkinan tersebut terutama pada primigravida dapat diduga bila
dijumpai :

1. Kepala janin belum turun pada minggu ke-36 yang disebabkan janin
terlalu besar, kesempitan panggul, terdapat lilitan tali pusat dan
terdapat hidrosefalus.
2. Kelainan letak : letak lintang, letak sungsang
3. Pada multipara kemungkinan kesempitan panggul dapat diduga
riwayat persalinan yang buruk dan persalinan dengan tindakan operasi

Dengan mempertimbangan keadaan tersebut dapat diperkirakan


persalinan akan mengalami kesulitan sehingga perlu dikonsultasikan atau
segera dirujuk agar mendapat penanganan yang adekuat.

Kelainan pada jalan lahir lunak dapat terjadi gangguan pembukaan


terutama :

1. Serviks
1. Serviks yang kaku
 Terdapat pada primi tua primer atau sekunder
 Serviks yang mengalami banyak cacat perlukaan atau (sikatrik)
2. Serviks gantung
 Ostium uteri eksternum terbuka lebar, namun ostium uteri
internum tidak terbuka
 Ostium uteri internum terbuka, namun ostium uteri eksternum
tidak terbuka
11
3. Edema serviks
 Terutama karena kesempitan panggul, serviks terjepit antara
kepala dan jalan lahir sehingga terjadi gangguan sirkulasi
darah dan cairan yang menimbulkan edema serviks
4. Serviks dupleks karena kelainan kongenital.
2. Vagina
Kelainan vagina yang dapat mengganggu perjalanan persalinan :
 Vagina septum : trans vaginal septum vagina, longitudinal septum
vagina Tumor pada vagina
3. Himen dan Perineum
Kelainan pada himen imperforata, atau himen elastik pada perineum
terjadi kekakuan sehingga memerlukan episiotomi yang luas.

3) Passanger
a. Janin

Selama janin dan placenta berada dalam rahim belum tentu


pertumbuhannya normal, adanya kelainan genetik dan kebiasaan ibu yang
buruk dapat menjadikan pertumbuhannya tidak normal antara lain :

1. Kelainan bentuk dan besar janin : anensefalus, hidrosefalus, janin


makrosomia.
2. Kelainan pada letak kepala : presentasi puncak, presentasi muka,
presentasi dahi dan kelainan oksiput.
3. Kelainan letak janin : letak sungsang, letak lintang, letak mengolak,
presentasi rangkap ( kepala tangan, kepala kaki, kepala tali pusat ).

Kepala janin (bayi) merupakan bagian penting dalam proses persalinan dan
memiliki ciri sebagai berikut :

12
1. Bentuk kepala oval, sehingga setelah bagian besarnya lahir, maka
bagian lainnya lebih mudah lahir.
2. Persendian kepala terbentuk kogel, sehingga dapat digerakkan ke
segala arah dan memberikan kemungkinan untuk melakukan putaran
paksi dalam.
3. Letak persendian kepala sedikit kebelakang, sehingga kepala
melakukan fleksi untuk putaran paksi dalam

Kepala janin dan ukuran-ukurannya. Bagian yang paling besar dan keras
dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar kepala dapat
mempengaruhi jalan persalinan.

1. Tulang Tengkorak ( Cranium )


a) Bagian muka dan tulang-tulang dasar tengkorak.
b) Bagian tengkorak :
 Os Frontalis
 Os Parientalis
 Os Temporalis
 Os Occipitalis
c) Sutura
 Sutura Frontalis
 Sutura Sagitalis
 Sutura Koronaria
 Sutura Lamboidea
d) Ubun-ubun ( Fontanel )
 Fontanel mayor / bregma
 Fontanel minor
2. Ukuran-ukuran kepala
a) Diameter
 Diameter Occipito frontalis 12 cm
13
 Diameter Mento Occipitalis 13,5 cm
 Diameter Sub Occipito Bregmatika 9,5 cm
 Diameter Biparietalis 9,25 cm
 Diameter Ditemporalis 8 cm
b) Ukuran Cirkumferensial ( Keliling )
 Cirkumferensial fronto occipitalis 34 cm
 Cirkumferensia mento occipitalis 35 cm
 Cirkumferensia sub occipito bregmatika 32 cm
3. Postur janin dalam rahim
a) Sikap (habitus).
Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin,
biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya dalam
sikap fleksi, di mana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam
keadaan fleksi, serta lengan bersilang di dada.
b) Letak janin.
Letak janin adalah bagaimana sumbu panjang janin berada
terhadap sumbu ibu, misalnya letak lintang di mana sumbu janin
sejajar dengan dengan sumbu panjang ibu; ini bisa letak kepala,
atau letak sungsang.
c) Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di
bagian bawah rahim yang dapat dijumpai pada palpasi atau
pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala, presentasi
bokong, presentasi bahu, dan lain-lain.
d) Posisi
Posisi merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian
terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan atau belakang
terhadap sumbu ibu (maternal pelvis). Misalnya pada letak

14
belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan, UUK
kanan belakang.
b. Placenta.

Placenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap sebagai


penumpang atau pasenger yang menyertai janin namun placenta jarang
menghambat pada persalinan normal.

c. Air Ketuban.

Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu membran yang


kuat dan ulet tetapi lentur. Amnion adalah jaringan yang menentukan
hampir semua kekuatan regang membran janin dengan demikian
pembentukan komponen amnion yang mencegah ruptura atau robekan
sangatlah penting bagi keberhasilan kehamilan. Penurunan adalah
gerakan bagian presentasi melewati panggul, penurunan ini terjadi atas 3
kekuatan yaitu salah satunya adalah tekanan dari cairan amnion dan juga
disaat terjadinya dilatasi servik atau pelebaran muara dan saluran servik
yang terjadi di awal persalinan dapat juga terjadi karena tekanan yang
ditimbulkan oleh cairan amnion selama ketuban masih utuh.

4. Psikis (psikologis)

Banyaknya wanita normal bisa merasakan kegairahan dan kegembiraan


disaat merasa kesakitan awal menjelang kelahiran bayinya. Perasaan positif
ini berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar terjadi
realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan
atau memproduksi anaknya. Khususnya rasa lega itu berlangsung bila
kehamilannya mengalami perpanjangan waktu. Mereka seolah-olah

15
mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai
suatu “ keadaan yang belum pasti “ sekarang menjadi hal yang nyata.

Psikologis meliputi :

 Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual


 Pengalaman bayi sebelumnya
 Kebiasaan adat
 Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu

Sikap negatif terhadap peralinan dipengaruhi oleh:

 Persalinan sebagai ancaman terhadap keamanan


 Persalinan sebagai ancaman pada self-image
 Medikasi persalinan
 Nyeri persalinan dan kelahiran

5. Penolong

Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani


komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal ini proses
tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi
proses persalinan.

2.3 ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS INTRANATAL

A. Adaptasi Fisiologis

1. Sistem Kardiovaskuler

Setiap kontraksi 400ml darah dr uterus sist vaskuler maternal c.o m 10-15% tahanan
perifer TD dan Nadi Wanita resti hipertensi, trauma, stess, emosi.

2. Sistem Urinaria

mrpkn organ abdomen penuh teraba di atas sympisis Sensitivitas eodem, respon
rusaknya jar dan kerja fisik akibat persalinan 2

3. Sistem Integumen

Daya distensibilitas introitus vagina berbeda pada setiap indv bisa terjadi robekan kecil

4. Sistem Muskuloskeletal
16
Renggangnya sendi nyeri punggung dan sendi Proses persalinan kram tungkai

5. Sistem Neurologi

Perubahan sensoris: euforia selama persalinan Endorfin endogen m ambang nyeri dan
menimbulkan sedasi Anesthesi fisiologi

6. Sistem Gastrointestinal

Asam lambung menurun, mual dan muntah merupakan hal umum dalam awal
kehamilan, melambatnya peristatik menyebabkan rasa kembung dan nyeri ulu hati.

7. Sistem Endokrin

Progresteron, Estrogen, Okstosin, Prostaglandin Metabolisme & Kadar Glukosa


akibat persalinan.

B. Adaptasi psikologis

PERSALINAN Zanden (1985) mengatakan bahwa mengadapi masa persalinan


merupakan suatu kondisi yang konkrit yang mengancam diri ibu hamil yang menyebabkan
perasaan tegang, kuartir, syok, bingung dan takut. Dukungan suami sangatlah penting dalam
merencanakan alternative jalan keluar mengenai masa depan anaknya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Persalinan dapat berjalan normal (Eutosia) apabila ketiga faktor fisik 3 P


dapat bekerja sama dengan baik. Dengan faktor 3 P kemungkinan dapat
penyimpangan atau kelainan yang dapat mempengaruhi jalannya persalinan,
sehingga memerlukan intervensi persalinan untuk mencapai kelahiran bayi
yang baik dan ibu yang sehat, persalinan yang memerlukan bantuan dari luar
17
karena terjadi penyimpangan 3 P disebut Persalinan Distocia. Selain itu juga
dipengaruhi oleh Psikis dan Penolong.

3.2 Saran

Sebagai mahasiswi kebidanan, kita harus dapat menguasai dan


memahami faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan demi lancarnya tugas
yang akan dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar R. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jilid I. EGC ; Jakarta.

Manuaba IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyulit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan
Bidan. EGC : Jakarta.

Bidanshop.blogspot.com

Danforth DN: textbook of obstrestik and gynecology Ed 4, New York, 1980, Harper dan
row publishers, Inc.
18
19

Anda mungkin juga menyukai