RS UMMI Bogor
Jl. Empang II No 2 Bogor
Telepon : (0251) 8341600, Fax (0251) 8341606
Homepage : http://www.rsummi.com
Email : rsummi@rsummi.com
KATA PENGANTAR
Semoga buku Panduan Manajemen Risiko Pasien Jatuh ini bermanfaat bagi petugas
yang berkaitan dengan kegiatan Pelayanan Pasien dan bermanfaat bagi pencapaian Akreditasi
RS UMMI.
Akhirnya saran dan koreksi demi perbaikan buku Panduan ini sangan kami harapkan.
Terima kasih
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................... 3
3
BAB I
DEFINISI
Jatuh adalah :
a. Kejadian seseorang secara tidak sengaja dan tiba-tiba terjatuh dari posisi berdiri,
duduk atau berbaring ke tingkat yang lebih rendah. Dikecualikan dari definisi ini
adalah perubahan posisi tersebut disebabkan oleh kekuatan besar (misalnya
didorong).
b. Pasien yang dibantu oleh staf berdiri dari lantai (dan akan jatuh tanpa bantuan staf)
juga akan diidentifikasi sebagai jatuh.
c. Secara singkat faktor Risiko jatuh dibagi dalam dua golongan besar, yaitu faktor
intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Faktor intrinsik adalah variabel -variabel yang menentukan mengapa seseorang
dapat jatuh pada waktu tertentu dan orang lain dalam kondisi yang sama mungkin
tidak jatuh.
Faktor Instrinsik dibagi 2, yaitu :
a. Faktor intrinsik yang dapat di antisipasi ( Physiological Anticipated Fall ),
diantaranya adalah :
Gangguan muskuloskeletal / gangguan keseimbangan / mobilitas
misalnya menyebabkan gangguan gaya berjalan, kelemahan
ekstremitas bawah, kekakuan sendi, osteoporosi
Sinkope yaitu kehilangan kesadaran secara tiba -tiba yang disebabkan
oleh berkurangnya aliran darah ke otak dengan gejala lemah,
penglihatan gelap, keringat dingin, pucat, dan pusing.
Riwayat jatuh sebelumnya
Incontinensia Urine
Gangguan Kognitif ( Psikologis )
Usia ≥ 65 tahun
Status kesehatan yang buruk
b. Faktor Instrinsik yang tidak dapat di antisipasi ( Unanticipated Physiological
Fall ), diantaranya :
Kejang
Aritmia Jantung
Stroke atau serangan Ischemia Attack ( TIA )
4
Pingsan
Serangan Jatuh ( Drop Attack )
5
BAB II
RUANG LINGKUP
Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang bermakna penyebab cedera pasien rawat
inap. Dalam konteks populasi/masyarakat yang dilayani, pelayanan yang diberikan, dan
fasilitasnya, rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan
untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh. Evaluasi bisa meliputi riwayat jatuh, obat
dan telaah terhadap obat dan konsumsi alkohol, penelitian terhadap gaya/cara jalan dan
keseimbangan, serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien. Kegiatan ini memonitor
baik konsekuensi yang dimaksudkan atau yang tidak sengaja terhadap langkah-langkah yang
dilakukan untuk mengurangi jatuh. Misalnya penggunaan yang tidak benar dari alat
penghalang atau pembatasan asupan cairan bisa menyebabkan cedera, sirkulasi yang
terganggu, atau integrasi kulit yang menurun. Program tersebut harus diterapkan di rumah
sakit Ummi Bogor
6
BAB III
7
15. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yang
dibutuhkan pasien (Pemenuhan kebutuhan dasar manusia)
Skor 15 jika diagnosis medis lebih dari satu dalam status pasien.
Skor 0 jika tidak.
3. Bantuan berjalan:
Skor 0 jika pasien berjalan tanpa alat bantu/ dibantu, menggunakan kursi
roda, atau tirah baring dan tidak dapat bangkit dari tempat tidur sama
sekali.
Skor 15 jika pasien menggunakan kruk, tongkat, atau walker.
Skor 30 jika pasien berjalan mencengkeram furnitur untuk topangan.
4. Jika terpasang infus
Skor 20 jika pasien terpasang infus.
Skor 0 jika tidak terpasang infus
8
5. Gaya berjalan/ transfer:
Skor 0 jika gaya berjalan normal dengan ciri berjalan dengan kepala
tegak, lengan terayun bebas disamping tubuh, dan melangkah tanpa ragu-
ragu.
Skor 10 jika gaya berjalan lemah, membungkuk tapi dapat mengangkat
kepala saat berjalan tanpa kehilangan keseimbangan. Langkah pendek-
pendek dan mungkin diseret.
Skor 30 jika gaya berjalan terganggu, pasien mengalami kesulitan bangkit
dari kursi, berupaya bangun dengan mendorong lengan kursi atau dengan
melambung (menggunakan beberapa kali upaya untuk bangkit). Kepala
tertunduk, melihat ke bawah. Karena keseimbangan pasien buruk,
menggenggam furnitur, orang, atau alat bantu jalan dan tidak dapat
berjalan tanpa bantuan.
6. Status mental:
9
b. Risiko sedang :
Lakukan SEMUA pedoman pencegahan untuk Risiko Rendah
Pasangkan gelang khusus (warna kuning) sebagai tanda Risiko jatuh
Beri tanda Risiko pasien jatuh pada tempat tidur pasien.
c. Risiko tinggi :
Lakukan SEMUA pedoman pencegahan untuk Risiko Rendah dan Sedang
Kunjungi dan monitor pasien setiap 1 jam
Tempatkan pasien dikamar yang paling dekat dengan Nurse Station (jika
memungkinkan)
10
Skor 2 jika tidak pasien disertai gangguan perilaku dan psikis (Autis,
Sindrom down dll)
4. Gangguan Kognitif :
Skor 3 jika pasien tidak sadar/over estimate terhadap kemampuan dirinya.
Skor 2 jika pasien lupa keterbatasan pada dirinya
Skor 1 jika pasien mengetahui dan menyadari kemampuan sebenarnya dari
dirinya.
5. Faktor Lingkungan :
Skor 4 jika pasien mempunyai riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi dan
anak
Skor 3 jika pasien menggunakan alat penopang saat berjalan
Skor 2 Jika pasien hanya dapat berada di tempat tidur saat perawatan
Skor 1 jika pasien dapat melakukan aktivitas diluar ruang rawat
6. Respon terhadap operasi/obat
Skor 3 jika pasien respon terhadap operasi dan efek obat anastesi dalam
waktu 24 jam
Skor 2 jika pasien respon terhadap operasi dan efek obat anastesi dalam
waktu 48 jam
Skor 1 jika pasien respon terhadap operasi dan efek obat anastesi dalam
waktu > 48 jam obat-obat berisiko tinggi
Skor 2 Jika pasien menggunakan salah satu obat diuretik, narkotik, sedatif,
anti psikotik, laksatif, vasodilator, antiaritmia, antihipertensi, obat
hipoglikemik, antidepresan, neuroleptik, NSAID
Skor 0 jika tidak
7. Penggunaan Obat
Skor 3 jika pasien menggunakan lebih dari satu obat sedatif (Kecuali pasien
ICU yang menggunakan sedasi dan paralisis), hipnotik, Barbiturat,
Fenotiazin, Antidepresan, Laksans/Diuretika, Narkotik
Skor 2 Jika pasien menggunakan salah satu obat sedatif (Kecuali pasien
ICU yang menggunakan sedasi dan paralisis), hipnotik, Barbiturat,
Fenotiazin, Antidepresan, Laksans/Diuretika, Narkotik
Skor 1 jika pasien menggunakan pengobatan selain terapi di atas
11
Tingkat risiko ditentukan sebagai berikut:
12
c. Semua neonatus dikatagorikan berisiko Jatuh
d. Pedoman Pengurangan Risiko Jatuh Neonatus :
1. Pasang Gelang Risiko Jatuh
2. Orientasikan ruangan pada orang tua / keluarga
3. Dekatkan box bayi dengan ibu
4. Pastikan selalu ada pendamping
5. Pastikan lantai dan alas kaki petugas atau keluarga tidak licin
6. Kontrol rutin oleh perawat / bidan
7. Bila dirawat dalam incubator, pastikan semua jendela terkunci
8. Edukasi orang tua / keluarga, tentang hal :
a. Tempatkan bayi pada tempat yang aman
b. Ajarkan tekhnik menggondang bayi yang aman dan nyaman
c. Ajarkan cara membungkus bayi
d. Segera istirahat apabila merasa lelah
e. Libatkan keluarga untuk mendampingi atau segera panggil perawat / bidan
jika dibutuhkan
13
4. Asesmen Risiko Jatuh Pada Lansia/Geriatri
Berdasarkan Penilaian Skala Risiko Jatuh Ontario Modified Sratify – Sydney Scoring
Keterangan
Parameter Skrining Jawaban Skor
Nilai
Apakah pasien datang ke rumah sakit
Ya / Tidak
Riwayat karena jatuh? Salah satu
Jatuh Jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh jawaban ya = 6
Ya / Tidak
dalam 2 bulan terakhir ini?
Apakah pasien delirium? (tidak dapat Ya / Tidak
membuat keputusan, pola pikir tidak
terorganisir, gangguan daya ingat) Salah satu
Status
Apakah pasien disorientasi? (salah Ya / Tidak jawaban ya =
Mental
menyebutkan waktu, tempat atau orang) 14
Apakah pasien mengalami agitasi? Ya / Tidak
(ketakutan, gelisah dan cemas)
Apakah pasien memakai kacamata? Ya / Tidak
Apakah pasien mengeluh ada penglihatan Ya / Tidak
Salah satu
Penglihatan buram?
jawaban ya = 1
Apakah pasien mempunyai glaukoma, Ya / Tidak
katarak atau degenerasi makula?
Apakah terdapat perubahan perilaku Ya / Tidak
Kebiasaan
berkemih? (frekuensi, urgensi, Ya = 2
berkemih
inkontinensia, nokturia)
Transfer Mandiri (boleh menggunakan alat bantu 0
(dari jalan)
tempat Memerlukan sedikit bantuan (1 orang) atau 1
Jumlahkan
tidur ke dalam pengawasan
nilai transfer
kursi dan Memerlukan bantuan yang nyata (2 orang) 2
dan mobilitas.
kembali ke Tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu 3
Jika nilai total
tempat bantuan total
0 – 3, maka
tidur)
skor = 0. Jika
Mandiri (boleh menggunakan alat bantu 0
nilai total 4 –
jalan)
6, maka skor =
Berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal / 1
Mobilitas 7.
fisik)
Menggunakan kursi roda 2
Immobilisasi 3
Total Skor
Keterangan :
Skor Risiko
0–5 Rendah
6 – 16 Sedang
17 – 30 Tinggi
14
C. TATA LAKSANA MANAJEMEN RISIKO JATUH PASIEN RAWAT JALAN
Assesment Risiko Jatuh Pasien rawat Jalan dengan menggunakan tekhnik Get Up and
Go :
1. Pengkajian
a. Perhatikan cara berjalan pasien :
1. Tidak seimbang / sempoyongan / limbung
2. Jalan dengan menggunakan alat bantu ( Kruk, tongkat, kuri roda, atau
bantuan orang lain
b. Menopang saat akan duduk : Tampak memegang pinggiran kursi / meja /
perabotan lainnya sebagai penopang saat akan duduk
2. Hasil
1. Tidak berisiko : Tidak ditemukan a dan b
2. Risiko rendah : Ditemukan salah satu dari a atau b
3. Risiko tinggi : Ditemukan a dan b
3. Tindakan
1. Tidak berisiko : Tidak ada tindakan
2. Risiko rendah : Lakukan edukasi
3. Risiko tinggi : Pasang gelang kuning , edukasi dan lakukan upaya
pencegahan risiko jatuh
Upaya Pengurangan Risiko jatuh pasien rawat jalan antara lain :
a. Lakukan pendampingan / bantuan oleh petugas
b. Hindari atas kaki yang licin atau tidak pas
c. Berikan kursi roda atau brankar
d. Tempatkan / tidurkan di kamar tunggu / kamar poliklinik sehingga keselamatan
dan keamanan pasien tetap terjamin
15
BAB IV
DOKUMENTASI
16
ALGORITMA PASIEN SAAT MASUK RUMAH SAKIT
17
REFERENSI
1. Assesmen Risiko Jatuh Pasien Dewasa dengan menggunakan Skala Morse Fall
2. Assesmen Risiko Jatuh Pasien Dewasa dengan menggunakan Skala Humpty Dumpty
3. Assesmen Risiko Jatuh Pasien Dewasa dengan menggunakan Skala Ontario
18