Kami mengucapkan terima kasih kepada para penyusun dan pihak yang
telah membantu menyediakan waktunya untuk menyelesaikan Panduan
Resiko Jatuh Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.
Medan,
DirekturUtama,
i
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar.............................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................ ii
Bab I Definisi ....................................................................... 1
Bab II Ruang Lingkup............................................................ 2
Bab III Kebijakan.................................................................... 3
BAB III Tatalaksana................................................................. 4
BAB IV Dokumentasi............................................................... 10
ii
BAB I
DEFENISI
Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh yang umumnya
disebabkan oleh
faktor lingkungan dan faktor fisiologis yang dapat berakibat cidera.
Stiker Kuning Risiko Jatuh adalah label yang ditempelkan pada gelang
identitas pasien yang digunakan untuk pasien berisiko jatuh tinggi.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
Risiko pasien jatuh terutama dapat terjadi pada pasien yang dirawat di
ruangan:
1. Instalasi Rawat jalan
2. Instalasi Gawat darurat
3. InstalasiRawat Inap
4. Intensive Care Unit
5. Instalasi Bedah Pusat
2
BAB III
KEBIJAKAN
3
BAB IV
TATALAKSANA
4
g. Pasien pasca jatuh
B. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan risiko pasien jatuh terdiri dari penatalaksanaan hasil
penilaian risiko jatuhdan penatalaksanaan pasien jatuhdi ruang pelayanan.
1. Prosedur Pencegahan Jatuh Standar untuk Semua Pasien
a. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
b. Posisikan bel panggilan, pispot, dan pegangan tempat tidur berada
dalam jangkauan
c. Jalur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin
d. Jauhkan kabel-kabel dari jalur berjalan pasien
e. Posisikan tempat tidur rendah (tinggi tempat tidur sebaiknya ≤ 63,5
cm), dan pastikan roda terkunci
f. Tentukan penggunaan paling aman untuk pegangan di sisi tempat
tidur. Ingat bahwa menggunakan 4 sisi pegangan tempat tidur
dianggap membatasi gerak (mechanical restraint)
g. Menggunakan sandal anti licin
h. Pastikan pencahayaan adekuat
i. Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan
j. Bantu pasien ke kamar mandi, jika diperlukan
k. Evaluasi efektifitas obat-obatan yang meningkatkan predisposisi jatuh
(sedasi, antihipertensi, diuretic, benzodiazepine, dan sebagainya),
konsultasikan dengan dokter atau petugas farmasi jika perlu
l. Konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan fisioterapi pada
pasien dengan gangguan keseimbangan / gaya berjalan / penurunan
fungsional.
m. Nilai ulang status kemandirian pasien setiap hari
n. Pantau adanya hipertensi ortostatik jika pasien mengeluh pusing atau
vertigo dan ajari pasien untuk bangun dari tempat tidur secara
perlahan
o. Penggunaan alat bantu (tongkat, alat penopang), jika perlu
p. Berikan edukasi mengenai teknik pencegahan jatuh kepada pasien dan
keluarganya
2. Penatalaksanaan Pencegahan risiko jatuh di Instalasi Rawat Jalan
c. Tidak berisiko dan berisiko rendah
LakukanPencegahan Jatuh standar untuk semua Pasien
d. Berisiko tinggi
Lakukan intervensi pencegahan baik risiko rendah maupun tinggi:
1) Pasangkanpita warna kuning tanda risiko jatuh pada lengan
pasien
2) Lakukan edukasi perilaku untuk mencegah jatuh
kepadapasien dankeluarga sebagai berikut:
a) Bantu/dampingi pasien saat mobilitas/aktifitas.
b) Hindari ruangan yang tidak tertata dengan baik, biarkan
pintu tidak terkunci, penerangan dan pencahayaan yang
cukup
c) Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki atau
sepatu yang tidak licin
d) Bila pasien didampingi keluarga anjurkan untuk
mendampingi pasien bila ke kamar mandi, jangan
tinggalkan sendiri di toilet, dan pintu kamar mandi jangan
dikunci.
e) Lantai kamar mandi tidak licin, dan anjurkan pasien
menggunakan tempat duduk di kamar mandi saat ke
kamar mandi.
5
a. Penatalaksanaanpencegahan risiko jatuh pada pasien anak
1. Risiko Jatuh Rendah Anak Skor 7 – 11
Lakukan pencegahan jatuh standar untuk semua pasien
2. Risiko Jatuh Tinggi Anak Skor ≥ 12:
Lakukan intervensi :
a) Pasangkan stiker risiko jatuh berwarna kuning pada gelang
identitaspasien. Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna
kuning pada pintu kamar dan tempat tidur pasien, bilapasien
mobilisasi pasangtanda risiko jatuhsegitiga berwarna kuning
pada alat bantu yangdigunakan (kursi roda/tiang infus)
b) Edukasi keluarga tentang kondisi pasien dan efek samping
obat yang menyebabkan risiko jatuh
c) Tempatkan pasien pada posisi tempat tidur yang rendah, pagar
pengaman tempat tidur dinaikkan
4. Pemasangan stiker risiko jatuh pada gelang identitas dan pita risiko
6
jatuh
a. Pasien yang diberikan stiker berwarna kuning pada gelang identitas
atau pita risiko jatuh adalah pasien yang memiliki skor pengkajian
resiko jatuh tinggi. Yang menyediakan dan memasang stiker warna
kuningpada gelang identitas risiko jatuh untukRawat Inap adalah
Perawat di Unit tersebut
b. Untuk Pasien IRJ :
Yang menyediakan dan memasang pita risiko jatuh (Kuning) adalah
Petugas skrining dan perawat di Unit tersebut sesuai kondisi pasien
c. Jika pasien menolak dipasang stiker warna kuning pada gelang
identitas atau pita risiko jatuh dengan alasan tertentu, maka alasan
tersebut dicatat pada rekam medis (catatan terintegrasi dan
ditandatangani oleh pasien/keluarga)
d. Stiker warna kuning pada gelang identitas atau pita risiko yang
sudah dipasang harus dipakai terus oleh semua pasien selama masa
perawatan di rumah sakit.
Jika stiker pada gelang identitas atau pitarisiko terlepas karena
rusak atau harus dilepas karena indikasi medis, misalnya harus
melakukan pemindahan lokasi infus atau perlu dilakukan tindakan
tertentu maka harus diganti dengan yang baru dan segera dipasang
kembali.
7
f) Nilai apakah terdapat cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio,
laserasi, fraktur, cedera kepala)
g) Nilai tanda- tanda vital
h) Nilai adanya keterbatasan gerak
i) Pelaksanaan observasi perdarahan bila ada, dan perawatan
luka sesuai keadaan.
j) Pelaksanaan pemeriksaan EKG bila diperlukan (sesuai SPO
EKG).
k) Pantau pasien dengan ketat
l) Catat dalam status pasien (rekam medik)
m) Laporkan kejadian jatuh kepada perawat yang bertugas dan
lengkapi laporan insiden
n) Modifikasi rencana keperawatan interdisiplin sesuai dengan
kondisi pasien
2) Pasien tak sadar.
a) Posisikan pasien terlentang / posisi netral.
b) Pengkajian Air way, Breathing dan Cirkulasi.
c) Penatalaksanaan Air way, Breathing dan Cirkulasi bila ada
permasalahan.
d) Pelaksanaan BHD bila diperlukan (sesuai SPO)
e) Pelaksanaan kolaborasi dengan dokter jaga / DPJP untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
f) Pendokumentasian kejadian dan respon pasien pada Rekam
Medik (RM) pasien
g) Pemberian informasi kepada keluarga tentang kondisi pasien
oleh dokter / perawat.
h) Pemberian informasi kepada keluarga pasien untuk ikut
menjaga dan menunggu pasien agar pasien tetap dalam
keadaan aman
8
e. Bell :
1) Lampu bell diluar pintu dapatmenyala saat digunakan
2) Suara bell di nurse station terdengar jelas
3) Nomer kamar muncul pada monitor bell.
4) Sinyal ruang paneldapat menyala saatdigunakan
2. Pemantauan prasarana/lingkunganoleh Instalasi
a. Tanda keluar (Exit) ada dan jelas terlihat
b. Lorong dan koridorbersih danbebashambatan
c. Lantai bersih, kering dan bebas dari barang - barang pribadi
d. Lantaibertingkatbebasdaribahayatersandung,sepertiubin rusak
e. Perabot ruang memudahkan diatur untuk memudahkan pasien saat
berjalan
f. Tersedia Handrail di kamar, kamar mandi dan lorong ruangan.
g. Furniture dan peralatan kokoh, roda terkunci
h. Handle pintu aman, dan dapat diakses
i. Semua lampu tertata dengan benar dan cukup terang
j. Nakas mudah di jangkau
k. Air minum mudah dijangkau
l. Pasien menggunakan alas kaki yang tidak licin/anti slip
m. Pakaian pasien tidak menyentuh lantai
n. Kamar mandi :
1) Mudah diakses dan tidak licin.
2) Tersedia lampu dan bell di kamar mandi.
3) Kemudahan transfer, sepertidudukan toilet pada ketinggian yang
memungkinkan
3. Pemantauan terhadap pasien yang menggunakan Walker / tongkatoleh
Instalasi
a. Kondisi aman, karet pelindung slip baik dan stabil
b. Area untuk pasien menggunakan walker / tongkat cukup lebar,
seperti :
1) Dari pintu ketempat tidur
2) Dari tempat tidur ke kamar mandi
3) Dari tempat tidur ke kursi roda
4) Dari kursi roda ke kamar mandi
4. Pemantauan pemberian medikasi oleh petugas farmasi :
a. Berikan penjelasan kepada pasien/keluarga,jikaresep yangdiberikan
bisa menambah resiko jatuhnya pasien, seperti: Anti
Koagulan(Heparin),Sedative, Hipnotik, Barbitural, Phenothiazines,
Antidepresan, Narkotik/Metadon, obat penenang, efek terhadap
operasi/efek anestesi.
b. Berikan saran kepada dokter untuk mengubah atau menghapus
beberapa dari resep jika resep tersebut menambah resiko pasien
untuk jatuh.
D. Pencatatan Dan Pelaporan
1. Insiden pasien jatuh dilaporkan ke panitia keselamatan
pasiendengan menggunakan formulir laporan insiden keselamatan
pasien rumah sakit. (terlampir).
2. Hasil pemantauan sarana dan prasarana bila ditemukan
permasalahan dikoordinasikan dengan bagian terkait seperti
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) dan Bagian
Rumah Tangga untuk ditindaklanjut
9
BAB V
DOKUMENTASI
10
Segitiga resiko jatuh di pintu pasien Segitiga resiko jatuh di bed
pasien
11