1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambahkan pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga ke depannya dapat lebih baik. Dan penyusun mengharapkan semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi teman-teman semua, untuk
ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Makalah ini penyusun akui masih banyak kekurangan karna pengalaman yang
penyusun miliki sangat kurang. Oleh karna itu penyusun harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun, penyusu yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karna itu penyusun sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................................................
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................
C. Tujuan .......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................
A. Pengertian KTD ........................................................................................................
B. Klasifikasi Adverse Event .........................................................................................
C. Penyebab KTD ..........................................................................................................
D. Akibat KTD ...............................................................................................................
BAB III PENUTUP .............................................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
kerugian atau bahaya, tetapi kebahagiaan Jika hal ini tidak terjadi, kejadian
nyaris meninggal (NNC) meliputi kondisi berikut:
a) Insiden yang dapat menyebabkan cedera berhubungan dengan
perawatan pasien, namun dapat dihindari/dicegah dan harus dilaporkan
kepada tim keselamatan pasien rumah sakit.
b) Kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan kerugian/bahaya dan tidak
berkaitan langsung dengan pelayanan pasien, namun dapat
dicegah/mungkin terjadi dan tidak perlu dilaporkan kepada tim
keselamatan pasien rumah sakit, namun dapat ditangani oleh unit yang
berwenang adalah:
• Acara manajemen keuangan
• Kehilangan barang milik pasien/keluarga pasien
• Keluhan dari pasien/keluarga pasien
• Peristiwa yang melibatkan kontak dekat atau kontak dengan pasien
3. Ia bersentuhan dengan pasien, tetapi tidak terjadi cedera. Insiden non cedera
yang selanjutnya disingkat KTC, insiden non cedera adalah peristiwa yang
bersentuhan dengan pasien namun tidak menimbulkan cedera, dapat terjadi
karena “keberuntungan” (misalnya pasien mendapat obat yang dikontra
indikasikan), tetapi tidak mempunyai reaksi obat) atau “pengurangan” (pada
reaksi alergi diberikan obat penyebab, dideteksi secara dini kemudian
diberikan penawarnya.)
4. Dapat menyebabkan cedera, namun belum ada insiden. Hal ini disebut dengan
kondisi potensi cedera, yang selanjutnya disingkat KPC
C. PENYEBAB ALAT KESEHATAN
Alat kesehatan
Kesalahan (pengaturan pabrik)
Pemeliharaan yang tidak memadai
Alat kesehatan dimodifikasi sendiri
Penyimpanan peralatan medis yang tidak memadai
Gunakan yang tidak mengikuti prosedur
Tidak ada referensi SOP alat kesehatan
Kurangnya manual atau pelatihan
D. Akibat Yang Ditimbulkan
Diagnosa yang salah
Pengobatan yang tidak tepat
Memerlukan rawat inap yang berkepanjangan
Perlunya intervensi medis atau bedah
Menyebabkan kesalahan berkelanjutan
Menurunnya kondisi kesehatan atau gangguan permanen fungsi dan struktur
Tubuh
Menyebabkan cacat permanen sampai pada kematian
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keselamatan pasien adalah proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan
pelayanan pasien secara aman. Proses tersebut meliputi pengkajian mengenai risiko,
identifikasi, manajemen risiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta
meminimalisir timbulnya risiko. Pelayanan kesehatan yang diberikan tenaga medis kepada
pasien mengacu kepada tujuh standar pelayanan pasien rumah sakit yang meliputi hak pasien,
mendidik pasien dan keluarga, keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan,
penggunaan metode- metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien, peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien, mendidik staf tentang keselamatan pasien, dan komunikasi merupakan kunci bagi staf
untuk mencapai keselamatan pasien. Selain mengacu pada tujuh standar pelayanan tersebut,
keselamatan pasien juga dilindungi oleh undang-undang kesehatan sebagaimana yang diatur
dalam UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 serta UU Rumah Sakit No. 44 tahun2009.
Tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien sudah seharusnya menunjang
keselamatan pada pasien karena proses keperawatan tersebut sangat berhubungan dengan
patient safety atau keselamatan pasien. Proses keperawatan tersebut meliputi proses
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Jika terjadi kesalahan saat
menjalani salah satu proses keperawatan, maka kesalahan tersebut akan memungkinkan
timbulnya kecelakaan kerja yang dapat mengancam keselamatan pasien. Aplikasi
keselamatan pasien dapat diterapkan pada beberapa tempat yang terdapat di rumah sakit,
seperti kamar operasi, ICU, dan UGD. Aplikasi keselamatan pasien tersebut diterapkan
dengan memperhatikan sisi struktur, lingkungan, peralatan dan teknologi, proses, orang, dan
budaya.
Program Keselamatan rumah sakit dan keselamatan pasien merupakan suatu
kebutuhan dan keharusan untuk melindungi pasien dan karyawan.
Keterlibatan/pemberdayaan pasien dalam proses asuhan pelayanan kesehatan harus menjadi
prioritas utama. Keterlibatan seluruh unsur yang ada dalam organisasi merupakan kunci
keberhasilan, termasuk pihak manajemen, unit terkait serta mengoptimalkan peran champion.
Sosialisasi Program keselamatan rumah sakit dan keselamatan pasien harus dilakukan secara
terus-menerus untuk menjaga pelaksanaan program tetap konsisten dan berkesinambungan.
B. SARAN
Disarankan untuk tetap berhati-hati dalam melakukan segala hal, atau pun dapat
terjadi. Banyak hal yang dapat menyebabkan kecelakaan, terutama pada pasien.
7
DAFTAR PUSTAKA
Melalui web:
https://id.scribd.com/document/414995344/Makalah-k3-Adverse-Event-Kel-1
(Diakses pada hari selasa 17 oktober 2023 pukul 19:40 WIB.)
8
9