BAB I PENDAHULUAN 2
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................2
B. TUJUAN........................................................................................................................2
C. RUANG LINGKUP......................................................................................................3
D. BATASAN OPERASIONAL........................................................................................3
E. LANDASAN HUKUM.................................................................................................6
BAB II TATA LAKSANA PELAPORAN INSIDEN 6
A. Alur pelaporan Insiden ke Tim KP di RS (Internal ).....................................................6
B. Alur pelaporan Insiden ke Tim KP di RS ( Ekternal ).................................................9
BAB III ANALISIS MATRIKS GRADING RISIKO 8
BAB IV PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
11
A.Petunjuk pengisian Formulir Laporan IKP (Internal dan Eksternal)............................11
B. Petunjuk Pengisina laporan eksternal..........................................................................13
BAB V PENUTUP.............................................................................................................21
ALUR PELAPORAN............................................................................................ Lampiran
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu program yang menjadi dasar Keselamatan Pasien adalah menekan /
menurunkan insiden Keselamatan Pasien beserta KTD / KNC . Dengan disusunnya
buku panduan pelaporan insiden ini dengan tujuan menurunnya Insiden Keselamatan
Pasien ( KTD dan KNC ) dan meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di
rumah sakit .
Seperti kita ketahui dari Patient Safety adalah belajar dari KTD yang terjadi dimasa
lalu untuk selanjutnya disusun langkah – langkah agar kejadian serupa tidak akan
terulang kembali , baik tempat / unit yang sama maupun ditempat / unit yang lain di
RSJD Dr. RM. Soedjarwadi.
Proses pembelajaran ini bukan sesuatu yang sederhana , karena dimulaidari proses
pelaporan kejadian , dilanjutkan dengan analisis dari pelaporan tersebut sampai
ditemukan akar masalahnya sebagai dasar untuk mendesain ulang suatu sistem
sehingga tercapai suatu asuhan pasien yang lebih aman .
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Menurunnya Insiden Keselamatan Pasien (KTD, KNC, KTC dan KPC)
b. Meningkatnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan insiden keselamatan
pasiendi Rumah Sakit Pluit.
b. Diperolehnya data/peta nasional angka keselamatan pasien (KTD, KNC
KTC, dan KPC)
c. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar
masalah.
d. Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien
agar dapat mencegah kejadian yang sama dikemudian hari.
e. Ditetapkannya langkah-langkah praktis keselamatan pasien untuk rumah
sakit di Indonesia
2
C. RUANG LINGKUP
Semua unit di Rumah Sakit Pluit yang berhubungan dengan pelayanan
pasien
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Keselamatan (Safety)
Bebas dari bahaya atau risiko (hazard)
2. Hazard/Bahaya
Adalah suatu “keadaan, perubahan atau tindakan” yang dapat meningkatkan
resiko pada pasien.
a. Keadaan
Adalah suatu faktor yang berhubungan atau mempengaruhi suatu “peristiwa
keselamatan pasien, agent atau personal”.
b. Agent
Adalah substansi, obyek atau sisitem yang menyebabkan perubahan.
3. Keselamatan Pasien/Pastient Safety
Pasien bebas dari harm/cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari
harm yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik/sosial/psikologis, cacat,
kematian, dll), terkait dengan pelayanan kesehatan.
Yang dimaksud dengan keselamatan pasien (patient safety) adalah proses
dalam suatu rumah sakit yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman.
Termasuk didalamnya asesmen risiko , identifikasi , dan manajemen risiko
terhadap pasien, pelaporan dan analisa insiden , kemampan untuik belajar dan
menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta
meminimalisir timbulnya risiko. (Penjelasan UU 44/2009 ttg RS pasal 43).
4. Keselamatan Pasien RS/Hospital Patient Safety
Suatu sistem diamana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini
termasuk :assessmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dan insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya resiko.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
dilakukan.
3
5. Cedera/Harms
Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau penurunan fungsi tubuh
dapat berupa fisik, psikologis dan soosial. Yang termasuk harm adalah
“penyakit, cedera, penderitaan, cacat dan kematian”.
a. Penyakit/Disease
Disfungsi fisik/psikis
b. Cedera/Injury
Kerusakan jaringan yang disebabkan agent/keadaan
c. Penderitaan/Suffering
Pengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan termasuk nyeri, malaise,
mual, muntah, depresi,agitasi dan ketakutan
d. Cacat/Disability
Segala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh, keterbatasan aktivitas
dan atau restriksi dalam pergaulan sosial yang berhubungan dengan harm
yang terjadi sebelumnya atau saat ini.
6. Insiden Keselamatan Pasien (IKP)/Patient Safety Incident
Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan harm(penyakit,cedera,cacat,kematian dan lain-lain) yang tidak
seharusnya terjadi.
7. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Adverse event
Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien
karena suatu tindakan ( “commision”) atau karena bertindak (“omission”), bukan
karena “underlying diseases” atau kondisi pasien.
8. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/Near Miss
Suatu Insiden yang belum sampai terpapar ke pasien sehingga tidak
menyebabkan cedera pada pasien.
9. Kejadian Tidak cedera (KTC)
Insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak menimbulkan cedera, dapat
terjadi karena “keberuntungan” ( misal : pasien terima suatu obat kontra indikasi
tetapi tidak timbul reaksi obat ), atau “peringanan” ( suatu obat dengan reaksi
alergi diberikan , diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya ).
10. Kondisi Potensial cedera ( KPC ) / “reportable circumstance”
Kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi
insiden .
4
11. Kejadian Sentinel ( Sentinel Event )
Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius , biasanya
dipakai untik kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima
seperti : operasi pada bagian tubuh yan salah.
Pemilihan kata “Sentinel” terkait dengan keseriusan cdera yang terjadi
(misalnya amputansi pada kaki yang salah dan sebagainya) sehingga pencarian
fakta terhadap kejadian ini mengakibatkan adanya masalah yang serius pada
kebijakan dan prosedur yang berlaku
12. Laporan Insiden RS
Pelaporan secara tertulis setiap kejadian nyaris cedera (KNC) atau kejadian
tidak diharapkan (KTD) atau kejadian tidak cedera (KTC) atau kondisi potensial
cedera (KPC) yang menimpa pasien .
13. Laporan Insiden Keselamatan Pasien KKP-RS (Eksternal)
Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap kejadian tidak
diharapkan (KTD) atau kejadian nyaris cedera (KNC)atau kejadia tidak cedera
(KTC) atau Sentinel Event yang terjadi pada pasien, setelah dilakukan analisis
penyebab, rekomendasi dan solusinya.
14. Faktor Kontributor
Adalah keadaan, tindakan, atau faktor yang mempengaruhi dan berperan dalam
mengembangkan dan atau meningkatkan risiko suatu kejadian (misalnya
pembagian tugas yang tidak sesuai dengan kebutuhan), contohnya :
a. Faktor kontributor di luar organisasi (eksternal)
b. Faktor kontributor dalam organisasi (interna), misalnya tidak adanya
prosedur.
c. Faktor kontributor yang berhubungan dengan petugas (kognitif atau perilaku
petugas yang kurang, lemahnya supervise, kurangnya team work atau
komunikasi),
d. Faktor kontributor yang berhubungan dengan keadaan pasien
15. Analisis Akar Masalah / Root Cause Analysis ( RCA )
Adalah suatu proses berulang yang sisitematik diamana faktor-faktor yang
berkontribusi dalam suatu insiden diidentifikasi dengan merekonstruksi
kronologis kejadian menggunakan pertanyaan “mengapa” yang diulang hingga
menemukan akar penyebabnya dan penjelasannya. Pertanyaan “mengapa”
harus ditanyakan hingga tim investigator mendapatkan fakta, bukan hasil
spekulasi.
5
E. LANDASAN HUKUM
1. UU RI No.36/2009 tentang Kesehatan
6
BAB II
TATA LAKSANA PELAPORAN INSIDEN
7
9. Setelah melakukan RCA, Tim KP di RS akan membuat laporan dan
Rekomendasi untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa : petunjuk untuk
mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
10. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan ke Direksi.
11. Rekomendasi untuk “perbaiakan dan pembelajaran” diberikan umpan balik
kepada unit kerja terkait.
12. Unit kerja membuat analisis dan trend kejadian di satuan kerja masing-
masing.
13. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh tim KP di RS.
8
BAB III
ANALISIS MATRIKS GRADING RISIKO
Tabel 1
Penilaian Dampak Klinis/Konsekuensi/Severty
Tingkat
Deskripsi Dampak
Risiko
1 Tidak Tidak ada cedera
signifikan
2 Minor Cedera ringanmis . luka lecet
Dapat diatasi dengan pertolongan pertama
3 Moderate Cedera sedang mis. Luka robek
Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/peikologis atau intelektual
secara( reversible ), tidak berhubungan
dengan penyakit .
Setiap kasus yang memperpanjang
perawatan
4 Major Cedera luas / berat misal cacat, lumpuh.
Kehilangan fungsi motorik,sensorik,
psikologis atau intelektual) (irreversible )),
tidak berhubungan dengan penyakit .
5 Katastropik Kematian yang tidak berhubungan dengan
perjalanan penyakit
9
Tabel 2
Penilaian Probabilitas/Frekuensi
TINGKAT
RISIKO
1 Sangat jarang / Rare ( > 5 thn / kali )
2 Jarang / Unlikely ( > 2-5 thn / kali )
3 Mungkin / Possible ( 1-2 thn / kali )
4 Sering / likely ( Beberapa kali / thn )
5 Sangat sering /almoust certain ( tiap minggu / bulan )
b. BANDS RISIKO
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna
yaitu : Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna Bandsakan menentukan
investigasi yang akan dilakukan: (Tabel 3). Warna Bands : hasil pertemuan
antara nilai dampak yang diurut kebawah dan nilai probabilitas yang diurut
ke samping kanan.
Bands Biru dan Hijau : investigasi sederhana.
Bands Kuning dan Merah : investigasi komprehensif/RCA
10
Contoh :
Pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini di RS X
terjadi pada 2 tahun lalu.
Nilai Dampak : 5 (katastropik) karena pasien meninggal
Nilai Probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah terjadi 2 tahun
lalu.
Skor Risiko : 5 x 3 = 15
Warna Bands : Merah (ekstrim )
Table 3
Matriks Grading Risiko
Potencial Concequences
Insignifi Minor Moderat Major Catastropi
Frekuensi/ Likelihood
cant 2 3 4 k
1 5
Sangat Sering Terjadi Moderat Moderat High Ekstrim Ekstrim
(Tiap minggu/bulan)
5
Sering terjadi (beberapa Moderat Moderat High Ekstrim Ekstrim
kali/tahun)
4
Mungkin terjadi (1-2 Low Moderat High Ekstrim Ekstrim
tahun/kali)
3
Jarang terjadi (2-5 Low Low Moderat High Ekstrim
tahun/kali)
2
Sangat jarang sekali (<5 Low Low Moderat High Ekstrim
tahun/kali)
1
11
Table 4
Tindakan sesuai tingkat dan bands risiko
Level / Bands Tindakan
Extreme ( sangat Risiko ekstrim , dilakukan RCA paling lama 45 hari
tinggi ) membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke
direktur.
High ( tinggi ) Risiko tinggi , dilakukan RCA paling lama 45 hari.
Kaji dengan detail & perlu tindakan segera serta
membutuhkan perhatian top manajemen.
Moderate ( sedang ) Risiko sedang, dilakukan investigasi sederhana
paling lama 2 minggu . Manajer / Pimpinan Klinis
sebaiknya menilai dampak terhadap biaya dan kelola
risiko.
Low ( rendah ) Risiko rendah, dilakukan investigasi sederhana
paling lama 1 minggu diselesaikan dengan prosedur
rutin.
12
BAB IV
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
(INTERNAL DAN EKSTERNAL)
15
12. Tindakan yang dilakukan segera setelah insiden
Ceritakan penanganan/tindakan saat itu dilakukan agar insiden yang sama
tidak terulang.
13. Tindakan dilakukan oleh :
Pilih salah satu :
Bila dilakukan oleh tim : sebutkan timnya terdiri dari siapa saja,
misalnya : dokter/perawat.
Bila dilakukan oleh petugas lain : sebutkan, misal : analis, asisten
apoteker, radiographer, bidan.
14. Apakah insiden yang sama terjadi di unit kerja lain ?
Jika ya, lanjutkan dengan mengisi pertanyaan dibawahnya :
Waktu kejadian : isi dalam bulan/tahun.
Tindakan yang telah dilakukan pada unit kerja tersebut untuk
mencegah terjadinya kejadian yang sama. Jelaskan.
TIPE INSIDEN
Untuk mengisi tipe insiden , harus melakukan analisa dan investigasi terlebih
dahulu . Insiden terdiri dari : tipe insiden dan subtipe insiden yang dapat dilihat pada
tabel ini : (Tabel 5 )
16
Tipe
No Sub Tipe Insiden
Insiden
17
1. Aministrasi a. Proses i. Serah terima
klinik ii. Perjanjian
iii. Daftar tunggu/antrian
iv. Rujukan/konsultasi
v. Administrasi
vi. Keluar/pulang dari ranap/RS
vii. Pindah perawatan
viii. Identifikasi pasien
ix. Consent
x. Pembagian tugas
xi. Respon terhadap kegawatdaruratan.
18
b. Masalah i. Dokumen hilang/tidak tersedia
ii. Terlambat mengakses dokumen
iii. Salah dokumen/salah orang
iv. Tidak
jelas/membingungkan/illegible/inform
asi/dokumen tidak lengkap.
4. Infeksi a. Tipe i. Bakteri
nosokomial organisme ii. Virus
iii. Jamur
iv. Parasit
v. Protozoa
vi. Ricketsia
vii. Prion (partikel protein yang infeksius)
viii. Ordanisme tidak teridentifikasi
b.Tipe /bagian i. Bloodstream
infeksi ii. Bagian yang dioperasi
iii. Abses
iv. Pneumonia
v. Canul IV
vi. Protesis infeksi
vii. Drain/tube urin
viii. Jaringan lunak
5. Medikasi/ca a. Medikasi/cair
i. Daftar medikasi
iran infuse an infus yang
ii. Daftar cairan infus
terkait
b.Proses i. Peresepan
penggunaan ii. Persiapan/dispensing
medikasi/ iii. Pemaketan
cairan infuse iv. Pengantaran
v. Pemberian
vi. Supply/pesan
vii. Penyimpanan
viii. Monitoring
c. Masalah i. Salah pasien.
ii. Salah obat
iii. Salah dosis/kekuatan/frekuensi
iv. Salah formulasi/presentasi
v. Salah rute pemberian
vi. Salah jumlah/kualitas
vii. Salah dispensing label/instruksi
viii. Kontraindikasi
ix. Salah penyimpanan
x. Omitted medical or dose
xi. Obat kadaluarsa
xii. Adverse drug reaction (reaksi efek
samping obat)
6. Tranfusi a.Transfusi i. Produk selular
darah/prod darah/produk ii. Factor pembekuan
uk darah darah terkait iii. Albumin/plasma protein
iv. Immunoglobulin
19
b.Proses i. Tes pre tranfusiperesapan
tranfusi ii. Persiapan/dispensing
darah/produk iii. Pengantaran
darah terkait iv. Pemberian
v. Penyimpanan
vi. Monitoring
vii. Presentasi/pemaketan
viii. Supply/pesan
c. Masalah i. Salah pasien
ii. Salah darah/produk darah
iii. Salah dosis/frekuensi
iv. Salah jumlah
v. Salah label dispensing/instruksi
vi. Kontraindikasi
vii. Salah penyimpanan
viii. Obat/dosis yang diabaikan
ix. Darah kadaluarsa
x. Efek samping
7. Nutrisi a.Nutrisi yang i. Nutrisi umum
terkait ii. Nutrisi khusus
b.Proses nutrisi i. Peresapan/permintaan
ii. Persiapan/manufaktur/proses
memasak
iii. Supply/order
iv. Presentation
v. Dispensing/alokasi
vi. Pengantaran
vii. Pemberian
viii. penyimpanan
c. masalah i. Salah pasien
ii. Salah diet
iii. Salah jumlah
iv. Salah frekuensi
v. Salah konsistensi
vi. Salah penyimpanan
8. Oksigen/ga a.Oksigen/gas
Daftar oksigen/gas terkait
s terkait
b.Proses i. Label silinder/warna kode/indek PIN
penggunaan ii. Peresapan
gas/oksigen iii. Pemberian pengantaran
iv. Supply/order
v. Penyimpanan
c. Masalah i. Salah pasien
ii. Salah gas
iii. Salah rate/flow/konsentrasi
iv. Salah mode pengantaran
v. Kontraindikasi
vi. Salah penyimpanan
vii. Gagal pemberian
viii. Kontaminasi
20
9. Alat a.Tipe alat Daftar medis/alat kesehatan /
medis/alat medis/alat eqipment property
kesehatan kesehatan
b.Masalah i. Presentation/pemaketan tidak baik
ii. Ketidaktersediaan
iii. Inappropriate for task
iv. Tidak bersih/tidak steril
v. Kegagalan/malfungsi
21
f. Ancaman i. Ancaman mekanik pernafasan
pada ii. Tenggelam atau hampir tenggelam
pernafasan iii. Pembatasan oksigen-kekurangan
tempat
iv. Confinement to oxygen-deficient
place
15 Laboratoriu a.Pengambilan
. m/patologi /
pick up
22
b.Transfort
c. Sorting
d.Data entry
e.Processing
f. Verifikasi/vali
dasi
g.Hasil
Contoh :
Insiden : salah pemberian obat (IM menjadi IV)
Tipe insiden : medikasi
Sub tipe insiden : proses pemberiam medikasi : salah
pemberian.
Masalah : salah rute pemberian
Insiden : pasien jatuh dari tempat tidur
Tipe insiden : jatuh
Sub tipe insiden : tipe jatuh/slip/terpleset
Keterlibatan saat jatuh : toilet
Insiden : tertukar hasil pemeriksaan laboratorium
Tipe insiden : labratorium
Sub tipe insiden : hasil
23
a. Faktor kontributor eksternal/di luar RS
Komponen
a. Regulator dan ekonomi
b. Peraturan dan kebijakan depkes
c. Peraturan nasional
d. Hubungan dengan organisasi lain.
Contoh :
Pasien mengalami luka bakar saat diakukan fisioterapi. Petugas fisioterapi
adalah petugas yang baru bekerja di RS X. hasil investigasi ditemukan :
1. Penyebab langsung (direct/proximate/immediate cause)
a. Peralatan/sarana/prasarana : intensitas berlebihan pada alat
tranducer
b. Petugas : fisioterapis kurang memahami penggunaan alat.
2. Akar penyebab masalah (underlying->root cause)
a. Peralatan/sarana/prasarana : manajemen
pemeliharaan/maintenance alat tidak ada
b. Manajemen (diklat) : tidak pernah diberikan training dan orientasi
3. Rekomendasi/solusi
Bisa dibagi atas :
a. Jangka pendek
b. Jangka menengah
c. Jangka penjang
26
BAB V
PENUTUP
Sistem pelaporan insiden di RSUD Simo merupakan awal proses analisis dan
investigasi insiden. Diharapkan Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ini
dapat menjadi acuan bagi RSUD Simo untuk melaksanakan sistem pelaporan dan
analisis dari laporan insiden keselamatan pasien.
Dengan meningkatnya jumlah laporan insiden akan tergambarkan budaya dan
motivasi untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan kepada pasien.
Hasil analisis insiden akan menjadi pembelajaran untuk mencegah kejadian yang sama
di kemudian hari.
27
28
PEMERINTAH KABUPAT EN BOYOLALI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO
SUB TIM MANAJEMEN RISIKO & KESELAMATAN PASIEN
Jalan Kebon Ijo Ds. Simo Kec Simo, Kab Boyolali. 57377 Telp/Fax : (0276) 3294719
I. DATA PASIEN
Nama Pasien :
No RM : ……………………………. Ruangan : ……………………….
Umur/Tgl Lahir :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Penanggung biaya pasien :
Tanggal Masuk RS : ……………………………… Jam ………………..
II. RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan waktu insiden
Tanggal : ………………………………. Jam ……………….
2. Insiden : ………………………………………………………
3. Kronologi Insiden : ( Tulis disebaliknya)
4. Jenis insiden * :
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Near Miss
Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD) / Adverse Event / Kejadian Sentinel
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
Karyawan :Dokter / Perawat / Petugaslainnya
Pasien
Keluarga / Pendamping pasien
Pengunjung
Lain-lain............................................................................................(sebutkan)
6. Insiden Terjadi Pada :
Pasien
Lain-lain ........................................................................................... (sebutkan)
Misal : Karyawan/Pengunjung/Pendamping/Keluarga Pasien,Lapor ke K3RS
7. Insiden Menyangkut pasien :
Pasien rawat Inap
Pasien Rawat jalan
Pasien IGD
Lain-lain :…………………………………………………………. ( Sebutkan)
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian .............................................................................................. (sebutkan)
(Tempat pasien berada)
9. Insidenterjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi)
Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya
Anak dan Subspesialisasinya
Bedah dan Subspesialisasinya
Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya
Mata dan Subspesialisasinya
Lain-lain ........................................................................................... (sebutkan)
10. Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden
Unit kerja penyebab ........................................................................................ (sebutkan)
11. Akibat InsidenTerhadapPasien* :
Kematian
Cedera Irreversibel / Cedera Berat
Cedera Reversibel / Cedera Sedang
Cedera Ringan
PTidak ada cedera
12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan
hasilnya : ..............................................................................................................................................
13. Tindakan dilakukan oleh* :
Tim terdiri dari : ........................................................................................................………
29
Petugas lainnya...................................................................................................…………..
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
Ya Tidak
Apabila ya, isi bagian di bawah ini.
Kapan? Dan langkah/tindakan apa yang telah diambil pada unit tersebut untuk mencegah
terulangnya kejadian yang sama ? ………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..
Grading Risiko Kejadian* (Diisi oleh atasan pelapor) :
BIRU HIJAU KUNING MERAH
30
LEMBAR KERJA INVESTIGASI SEDERHANA
UNTUK BANDS RISIKO BIRU/HIJAU
31
PENYEBAB INSIDEN
PENYEBAB LANGSUNG
INDIVIDU :
32
Contoh :
Jangka Pendek :
Pasang tanda keselamatan, contoh : jalan keluar saat kebakaran, pindah alat
Jangka Menengah :
Persiapkan & gunakan penilaian risiko, prosedur, rujuk ke K3
Jangka Panjang :
Implementasi program pelatihan, mengembangkan kebijakan, menggunakan alat
alternatif
33
………………………………………………………………………….
Immediate/
Proximate
cause
……………………………………
Cause
Root
34