SERANGKAIAN TINDAKAN KEPOLISIAN YG DILAKUKAN

SEGERA SETELAH DIKETAHUI TELAH TERJADINYA

SUATU PERISTIWA / KEJADIAN ATAU TINDAK PIDANA
- PASAL 6 (1) UU RI NO. 8 TAHUN 1981 TTG KUHAP :

PENYIDIK ADLAH

1. PEJABAT POLISI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2. PEJABAT PEGAWAI NEGERI SIPIL TERTENTU ( PPNS )

- PASAL 7 (1) UU RI NO. 8 TAHUN 1981 TTG KUHAP :
PENYIDIK SBGMN DIMAKSUD DLM PSL 6 (1) HURUF a KRN KEWAJIBANNYA
MEMPUNYAI WEWENANG :
1. MENERIMA LAPORAN ATAU PENGADUAN.
2. MELAKUKAN TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA.
3. MENYURUH BERHENTI SEORANG TERSANGKA DAN MEMERIKSA TANDA
PENGENAL DIRI TERSANGKA.
4. MELAKUKAN PENANGKAPAN, PENAHANAN, PENGGELEDAHAN DAN
PENYITAAN.
5. MELAKUKAN PEMERIKSAAN DAN PENYITAAN SURAT.
6. MENGAMBIL SIDIK JARI DAN MEMOTRET SESEORANG.
7. MEMANGGIL ORG UTK DIDENGAR DAN DIPERIKSA SBG TSK ATAU SAKSI.
8. MENDATANGKAN ORG AHLI YG DIPERLUKAN DLM HUBUNGANNYA DGN
PEMERIKSAAN PERKARA.
9. MENGADAKAN PENGHENTIAN PENYIDIKAN.
10. MENGADAKAN TINDAKAN LAINMENURUT HUKUM YG BERTANGGUNG JWB.
- PASAL 111 (1) UU RI NO. 8 TAHUN 1981 TTG KUHAP :

DALAM HAL TERTANGKAP TANGAN SETIAP ORANG BERHAK,

SEDANGKAN SETIAP ORG YG MEMPUNYAI WEWENANG
DLM TUGAS KETERTIBAN, KETENTRAMAN DAN KEAMANAN
UMUM WAJIB MENANGKAP TSK GUNA DISERAHKAN
BESERTA BARANG BUKTI KEPADA PENYELIDIK ATAU
PENYIDIK.
 SEBELUM MELAKUKAN TPTKP KITA
TERLEBIH DAHULU HRS PAHAM DAN
MENGERTI APA ITU TKP.

SUATU TEMPAT DIMANA TELAH TERJADI SUATU PERISTIWA /

KEJADIAN ATAU TINDAK PIDANA DAN AKIBAT YANG
DITIMBULKAN SERTA TEMPAT-TEMPAT LAIN DIMANA BARANG
BUKTI ATAU KORBAN YG BERKAITAN DGN KEJADIAN TSB DPT
DITEMUKAN.
APABILA SUATU TINDAK PIDANA TERJADI DI BENGKONG,
APAKAH MUNGKIN TKPNYA ADA DITEMPAT LAIN,
MISALNYA DIBATAM CENTER ATAU SEKUPANG ?

APAKAH SAMA TPTKP DGN OLAH TKP ?

JAWABNYA ADALAH TIDAK
PERLU DIINGAT DAN HARUS DIKETAHUI BHW TPTKP BUKANLAH
PENANGANAN ATAUPUN PENGOLAHAN TKP AKAN TETAPI TINDAKAN YG
DILAKUKAN HANYALAH SEBATAS TINDAKAN PERTAMA.
1. MENJAGA AGAR TKP DLM KEADAAN UTUH (TDK RUSAK) /
MEMPERTAHANKAN STATUS QUO.
2. MELINDUNGI AGAR BARANG BUKTI TIDAK HILANG / RUSAK,
TDK ADA PERUBAHAN DAN PENGURANGAN SERTA TIDAK
BERUBAH LETAKNYA.
3. UTK MELAKUKAN PERTOLONGAN / PERLINDUNGAN KPD
KORBAN / AGT MASY, SERTA MELAKUKAN PENUTUPAN /
PENGAMANAN TKP GUNA PERSIAPAN PENYELIDIKAN
SELANJUTNYA.
SETIAP AGT POLRI ATAUPUN SATPAM BAIK SDG MELAKS DINAS
ATAUPUN TIDAK APABILA DILAPORKAN KEPADANYA /
MENDENGAR / MENGETAHUI SENDIRI ADANYA SUATU
PERISTIWA YG DIDUGA TINDAK PIDANA MAKA BERKEWAJIBAN
UNTUK :
1.SEGERA MENDATANGI TKP DAN MELAKUKAN TPTKP.
2.SEGERA MEMBERI TAHU ADANYA TINDAK PIDANA TSB KPD
ATASAN/POLRI TERDEKAT DGN GUNAKAN ALKOM MISALNYA
TELP/HP, ALKOM LAIN YG ADA ATAUPUN MELALUI CARAKA.
1. LAKUKAN PENGAMATAN SECARA UMUM
2. AMANKAN TKP DAN PERTAHANKAN STATUSQUO ( GUNAKAN POLICE LINE ATAU TALI
)
3. TOLONG KORBAN SEGERA APABILA MASIH HIDUP ( RS TERDEKAT )
4. LAPORKAN SGR KPD KTR / KEPOLISIAN TERDEKAT
5. TANGKAP DAN AMANKAN PELAKU APBL MEMUNGKINKAN / MASIH BERADA DI TKP
6. CATAT, FOTO DAN KUMPULKAN KETERANGAN SAKSI SEBANYAK BANYAKNYA
7. JANGAN SEKALI KALI MENYENTUH / MERUBAH POSISI BENDA APAPUN YG ADA DI
TKP KECUALI DLM KEADAAN TERPAKSA PD WKT AKAN MENOLONG KRBN YG MASIH
HIDUP, BERI TANDA PD JEJAK PETUGAS, MAUPUN JEJAK KORBAN YG HENDAK DI
ANGKAT / DI TOLONG DGN BENTUK SILUET
8. CATAT BB YG ADA DI TKP SCR RINCI, KALAU MEMUNGKINKAN LAKUKAN
PEMOTRETAN SCR UMUM THD TKP
9. LAPORKAN SGR SCR LENGKAP TINDAKAN YG TLH DILAKUKAN DI TKP KPD PETUGAS
POLRI YG DATANG UTK OLAH TKP
10. BUATKAN SKET TKP APBL MEMUNGKINKAN / MENGUASAI / MAMPU
11. BUATKAN LAPORAN KEJADIAN / TERTULIS
- PERHATIKAN DAN LARANG SETIAP ORG YG TDK BERKEPENTINGAN
YG MASUK KE / MELINTASI GARIS PEMBATAS TKP ( POLICE LINE
ATAUPUN TALI )

- PETUGAS PENGAMAN TKP MENGHADAP KELUAR TKP SAMBIL

MEMPERHATIKAN SETIAP ORANG YG MENCURIGAKAN.

- JANGAN SEKALI KALI MEROKOK, NGOBROL, MENINGGALKAN

PUNTUNG ROKOK / BENDA BENDA LAIN DI TKP.
1. Tahap Persiapan Persiapan Penangan TPTKP
Untuk memperoleh hasil yang sebaik-baiknya didalam melakukan Tindakan Pertama di
Tempat Kejadian Perkara, perlu dilakukan tindakan persiapan, yang meliputi hal-hal
sebagai berikut :
a. Bidang Personel.
Sebelum berangkat ke TKP, tentukan terlebih dahulu jumlah dan keahlian
personel yang dibutuhkan untuk menangani TKP. Sesuai dengan sifat dan
jenis TKP yang dihadapi, diawali dengan APP serta pembagian tugas dan
arahan seperlunya. Apakah TKP merupakan suatu tempat tertutup, seperti ; rumah,
gedung, hotel dan sebagainya ataukah merupakan tempat terbuka, seperti ;
lapangan, hutan, peladangan dan sebagainya.
Susunan personel yang seharusnya diperlukan disuatu TKP, adalah sbb :
1) Personel SPK. Personel SPK ini merupakan petugas Polisi berpakaian
seragam. Mereka sangat sesuai untuk melaksanakan tugas- tugas, seperti ;
Penutupan TKP, Penjagaan dan Pengawalan terhadap para tersangka
maupun para saksi sebelum dilakukannya “Seleksi” terhadap diri mereka oleh
petugas reserse, maksudnya adalah penentuan apakah seseorang dianggap
cukup berharga untuk diperiksa lebih lanjut sebagai tersangka ataupun
saksi serta tugas-tugas lain yang diperlukan.
 Secara ringkasnya, personel SPK ini memiliki tugas di bidang Tindakan
Pertama di Tempat Kejadian Perkara, termasuk di dalamnya personel Lalu Lintas,
Binmas dan Intel.

2) Personel Reserse. Merupakan personel yang bertugas di bidang Pengolahan

TKP yang secara umum terbagi atas susunan, sebagai berikut :
a) Unsur Pimpinan Pengolah TKP.
b) Pencari dan Pengumpul Jejak Barang Bukti.
c) Juru Potret dan Pembuat Sketsa.
d) Petugas Penghubung dan Pewawancara.
3) Personel Bantuan Teknis Reserse (Bantek). Mereka terdiri dari personel-
personel yang memiliki keahlian khusus yang dapat menunjang tugas-tugas
keresersean, seperti :
a) Dokter (apabila mungkin seorang Ahli Kedokteran Forensik).
b) Petugas-petugas Identifikasi dan Laboratorium Kriminal.
c) Satuan-satuan khusus, seperti : Satwa (anjing dan kuda), Penjinak Bahan
Peledak, Anti Terorisme dan unsur-unsur lain yang diperlukan.
b. Bidang Transportasi dan Komunikasi.

Persiapan di bidang ini meliputi persiapan alat-alat angkutan kendaraan yang

diperlukan untuk mendatangi TKP serta alat-alat komunikasi (penghubung)
yang memungkinkan terpeliharanya hubungan antara TKP dengan Kesatuan
Induk. Jenis alat angkutan maupun alat komunikasi harus disesuaikan dengan
situasi medan (daerah) setempat.
Hal ini mengingat bahwa alat angkutan modern belum tentu efektif apabila
dihadapkan dengan medan yang berat dan sempit, misalnya ; daerah hutan
belukar dengan jalan setapak yang tidak mungkin dilalui oleh kendaraan yang
modern sekalipun. Demikian pula alat-alat komunikasi yang menggunakan
listrik arus kuat (PLN), tidak sesuai untuk pemakaian pada daerah-daerah yang
belum memiliki aliran listrik PLN. Jadi secara garis besar semuanya harus dilihat dari
situasi dan kondisi TKP.
2. Peralatan yang harus dipersiapkan untuk melaksanakan TPTKP.

Untuk menangani suatu TKP dengan baik diperlukan peralatan-peralatan yang

memadai yang dapat menunjang keberhasilan tugas yang dihadapi, yaitu ; mencari
dan mengumpulkan sebanyak mungkin jejak-jejak dan bukti-bukti yang dapat
digunakan sebagai langkah awal dari suatu penyidikan tindak pidana yang dihadapi.
Sebelum melaksanakan tugas, harus dilakukan pemeriksaan terhadap peralatan
yang terdapat dalam kopor tersebut, untuk menghindari kekurangan peralatan yang
diperlukan di TKP yang terjadi karena alat atau bahan-bahan tertentu telah habis
atau rusak dalam pemakaian sebelumnya. Alat-alat yang pada umumnya dibutuhkan
untuk suatu kegiatan TPTKP dan Olah TKP, sebagai berikut :
a. Tool Kit atau Koper TKP yang berisikan police line, kapur tulis, tali, buku, alat
tulis dan perlengkapan untuk melaksanakan olah tkp.
b. Pengeras suara untuk memberikan himbauan kepada masyarakat yg
menonton di tkp.
c. Senter atau alat penerangan lainnya yg dibutuhkan di tkp.
d. Senjata api bila diperlukan biasanya utk mendatangi tkp yg berkaitan dgn
teroris ataupun kejahatan yg menggunkanan senpi.
3. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan TPTKP
Adapun pokok-pokok yang sangat penting dalam kegiatan TPTKP / urut-urutan
pelaksanaan kegiatan TPTKP, adalah sebagai berikut :
a. Catat waktu kedatangan di TKP serta keadaan cuaca saat itu.
b. Lakukan pengamatan umum terhadap situasi TKP dengan sasaran ; barang-
barang, orang, maupun TKP- nya sendiri untuk dasar dalam pengambilan
tindakan selanjutnya dengan tepat.
c. Berilah pertolongan pertama, baik karena adanya situasi yang
membahayakan masyarakat ataupun karena adanya korban yang segera
membutuhkan pertolongan Dokter atau perlu segera dibawa ke rumah sakit.

d. Terhadap orang yang luka-luka, sementara memberikan pertolongan, ajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang jalannya kejadian serta identitas atau ciri-ciri
pelaku kejahatan.
e. Bekas-bekas atau jejak-jejak yang ditimbulkan sendiri sewaktu menolong
korban ataupun karena tindakan lain segera ditandai, sehingga tidak akan dianggap
sebagai jejak tersangka oleh petugas Olah TKP.
f. Sewaktu mengangkat korban yang luka-luka, perhatikan selalu keutuhan jejak
dan barang-barang bukti.
g. Buat “Jalan Setapak”, yaitu lintasan atau jalur jalan yang paling dekat
dengan arah pusat TKP yang tidak merusak atau paling sedikit merusak situasi
TKP. Lintasan ini, digunakan sebagai keluar masuknya petugas Olah TKP dan
petugas sewaktu menolong korban.
 Jalan setapak ini harus selalu dipertahankan sampai Olah TKP kecil dan
tidak rumit (tidak terlalu banyak jejak serta barang bukti berserakan). Bagi TKP
yang besar diperlukan jalan setapak yang sungguh-sungguh untuk menghindari
kelemahan daya ingat petugas.
h. Bentuknya dapat dari kapur, kerikil, tali atau benda- benda lainnya yang
disusun sedemikian rupa menjadi jalur jalan yang harus dilalui oleh petugas.
i. Sebelum korban diangkat dan dibawa ke rumah sakit, ditandai letaknya
dengan kapur atau bahan lain yang sesuai dengan keadaan tempat atau TKP.
Adapun cara memberi tanda adalah sebagai berikut : Goreskan atau tempatkan
kapur atau bahan lain, mengikuti garis luar tubuh korban, sehingga mencapai
kembali titik goresan atau penempatan awal, agar apabila korban diangkat akan
tertinggal hasil cetakan tubuh / siluet, sesuai dengan posisi asli dari TKP.
j. Apabila korban sudah dipastikan meninggal dunia (tidak ada tanda-tanda
kehidupan yang sebelumnya dicek pada tubuh korban) jangan melakukan
perubahan apapun di TKP.
k. Apabila terpaksa melakukan perubahan TKP beserta jejak-jejak dan barang
bukti yang ada didalamnya (catat perubahan-perubahan itu untuk kepentingan
rekonstruksi).
l. Penutupan Tempat Kejadian Perkara (Tup TKP).
4. Prosedur Penutupan Tempat Kejadian Perkara (Tup TKP)

a. Membuat batas di TKP dengan Police Line atau tali atau alat lain, dimulai dari
jalur yang diperkirakan merupakan arah masuknya pelaku, melingkar ke
sekitar letak korban atau tempat yang diperkirakan akan didapatkan barang-barang
bukti, kemudian ke jalan yang diperkirakan merupakan arah keluar masuknya
pelaku.
b. Memerintahkan orang yang berada di tempat kejadian perkara pada waktu
terjadinya tindak pidana untuk tidak / dilarang meninggalkan Tempat Kejadian
Perkara dan mengumpulkannya di luar batas yang telah dibuat.
c. Melarang setiap orang yang tidak berkepentingan masuk di Tempat Kejadian
Perkara yang telah diberi batas.
d. Berusaha menangkap pelaku yang diperkirakan masih berada di Tempat
Kejadian Perkara.
e. Meminta bantuan / partisipasi masyarakat setempat dalam melakukan
pengamanan Tempat Kejadian Perkara dan membubarkan massa yang
berkerumun.
f. Jangan sekali-kali menambah / mengurangi barang bukti yang ada di
Tempat Kejadian Perkara
DILUAR BATAS TKP :

- LAKUKAN PENCARIAN BB DILUAR BATAS TKP, GUNAKAN METHODE

PENCARIAN BB.
- CATAT SECARA RINCI, KUMPULKAN DAN AMANKAN BB, GUNAKAN
METHODE PENGUMPULAN DAN PENGAMANAN BB.
- BUATKAN LAPORAN KEJADIAN SCR TERTULIS.

CATATAN :

* TKP ADL TTK AWAL DAN TITIK AKHIR TERJADINYA SUATU PKR.
* KEASLIAN TKP ADL KUNCI UTAMA DLM PENGUNGKAPAN SUATU PERKARA /
KEJADIAN.
* KEASLIAN TKP SANGAT TERGANTUNG KEPADA KECEPATAN MENDATANGI
DAN MENGAMANKAN TKP.
DGN DEMIKIAN MAKA DLM HAL PAM, PENANGANAN, OLAH TKP
DAN BB HRS BENAR BENAR MEMPERHATIKAN :

EMPAT METHODE PENCARIAN BB :

1. METHODE SPIRAL ( SPIRAL METHOD ):

- DUA ORG ATAU LEBIH PETUGAS MENJELAJAHI
LOKASI DILUAR TKP BERBARIS / BERBANJAR DGN
JARAK TERTENTU BRGERAK BERSAMA SAMA DARI ARAH LUAR MENGIKUTI
ARAH SPIRAL MENUJU TITIK FOKUS / PUSAT.
- METODE INI SANGAT BAIK DIGUNAKAN DI TEMPAT TERBUKA YANG LAPANG,
BERSEMAK ATAU BERHUTAN,

2. METODE ZONE ( ZONE METHOD ) :

- LUAS LOKASI DIBAGI MENJADI 16 PETAK / KAVLING
SETIAP PETAK / KAVLING, DITUNJUK 2 ORG PETUGAS
UTK MENCARI BB TAMBAHAN. 1/16 1/16 1/16 1/16
- METODE INI DIGUNAKAN UTK PEKARANGAN, KEBUN ATAU TPT TERTENTU.
¼=16 1/16 1/16 1/16

1/16 1/16 1/16 1/16

1/16 1/16 1/16 1/16

3. METHODE STRIP ( STRIP METHOD ) :
- 2 ORG PETUGAS DLM BENTUK BERSAB BERGERAK
SERENTAK DARI SISI YANG PALING LEBAR, SESAM
PAINYA DI UJUNG KEM BALI KE ARAH SEMULA.
- METODE INI SANGAT BAIK DI GUNAKAN DI TEMPAT
YG LAPANG / LUAS.

4. METODE RODA ( WHEL METHOD ) :

- BEBERAPA ORG PETUGAS BERGERAK BERSAMA DARI
TITIK PUSAT KE ARAH LUAR 8 PENJURU MATA ANGIN
MASING MASING PETUGAS MENUJU SASARAN.
- METODE INI DI GUNAKAN DI DALAM RUANGAN ATAU HALL.
METHODE PENANGANAN & PENGAMANAN BB :
- SANGAT PERLU DIKETAHUI TENTANG ARTI DAN PENTINGNYA SUATU BB,
- TIADA SUATU KEJADIAN TANPA BB;
- TIADA SUATU PERKARA YG DPT DI AJUKAN KE PU TANPA BB.
- OLEH SEBAB ITU SEKECIL APAPUN BENDA YG DITEMUKAN DITKP JGN
DIANGGAP REMEH.

BEBERAPA CONTOH PENANGANAN DAN PENGAMANAN BB :

SEORANG PETUGAS,BEGITU TIBA DI TKP, HRS TERLEBIH DULU MEMPERHATIKAN :
- PERISTIWA APA SEBENARNYA YUG TERJADI ?
- BB APA YG ADA / DITEMUKAN DI TKP ?
- APA HUBUNGAN BB DGN TSK ?
- APA HUBUNGAN BB DGN KRBN ?
CARA MEMASUKI TKP DAN MEMBUAT SILUET
PEMBUNUHAN DGN GUNAKAN PISAU / SAJAM:
- DI TKP DITEMUKAN KRBN MD DGN LUKA TUSUK MENGELUARKAN
DARAH;
- DI TKP JUGA DITEMUKAN SEBILAH PISAU BERLUMUR DARAH;
- PD LANTAI DI TKP JUGA DITEMUKAN NODA DARAH;

* APA HUB TSK DGN BB PISAU / SAJAM ?

- SIDIK JARI LATENT PASTI ADA PADA GAGANG PISAU YG BESAR
KEMUNGKINAN ADL SIDIK JARI TSK;
- BESAR KEMUNGKINAN PD TSK JUGA ADA NODA DARAH.

* APA HUB KRBN DGN BB PISAU / SAJAM ?

- JELAS BHW PD BB PISAU / SAJAM ADA NODA DARAH, BESAR KEMUNGKINAN
ADL DRH KRBN,
- JELAS PD TUBUH KRBN ADA LUKA TUSUK, BESAR KEMUNGKINAN ADL JEJAK
PISAU YG DI GUNAKAN UTK MENUSUK KRBN;
* APA HUB TSK DGN KRBN ?
- SANGAT JELAS ( HUB TIMBAL BALIK ) BHW TIDAK ADA PEMBUNUHAN TANPA
KRBN ;
- TIDAK ADA KRBN PEMBUNUHAN TANPA TSK;
- BUKANLAH MERUPAKAN SUATU KEJADIAN / TINDAK PIDANA APABILA TDK
ADA TSL, KORBAN DAN BARANG BUKTI.

DARI PEMBAHASAN TSB DIATAS MAKA SANGAT JELAS BAHWA :

* PADA GAGANG PISAU / SAJAM BB DIPASTIKAN ADA SIDIK JARI LATEN DAN BE
SAR KEMUNGKINAN ADL MILIK TSK YG MELAKUKAN PEMBUNUHAN;
* PADA MATA PISAU / SAJAM BB DI TEMUKAN NODA DARAH YG DIPERKIRAKAN
BESAR KEMUNGKINAN ADL DARAH KORBAN;
* PADA TUBUH KORBAN DITEMUKAN LUKA TUSUK YG MENGELUARKAN DARAH,
DIPERKIRAKAN ADL JEJAK PISAU / SAJAM BB YG DIPERGUNAJAN OLEH TSK
UTK MENUSUK KORBAN SHG MENINGGAL DUNIA.
SEHINGGA :
GAGANG PISAU BB )
MATA PISAU BB )
LUKA TUSUK DAN )
NODA DARAH )

@ BAGAIMANA CARA MENGANGKAT PISAU BB TSB ???

DAN
@ BAGAIMANA CARA MENGAMANKANNYA AGAR BER
FUNGSI DAN BERMANFAAT DLM PENGUNGKAPAN
TINDAK PIDANA YG TERJADI ???
@ GAGANG dan MATA PISAU BB :

- ANGKATLAH PISAU BB PD LEHER ANTARA GAGANG DAN MATA PISAU DGN

MENGGUNAKAN PINSET ATAU ALAT PENJEPIT LAINNYA DENGAN
HATI-HATI AGAR TIDAK SAMPAI MENYENTUH SIDIK JARI LATENT YG ADA
PD GAGANG PISAU MAUPUN NODA DARAH YG ADA PD MATA PISAU SHG
TIDAK SAMPAI MERUBAH BENTUK MAUPUN POSISI SIDIK JARI LATENT
DAN NODA DARAH DIIMAKSUD;

- KEMUDIAN IKATLAH DGN MENGGUNAKAN TALI ATAU BENANG PD POSISI

YG SAMA, SELANJUTNYA TEMPATKAN DAN AMANKANLAH PADA KOTAK /
WADAH YG KERAS DGN POSOSI TERGANTUNG DAN STABIL, JANGAN SAMPAI
MENYENTUH DINDING KOTAK SEHINGGA DAPAT MERUBAH DAN MERUSAK
POSISI MAUPUN BENTUK SIDIK JARI LATENT DAN NODA DARAH YG ADA.

@ LUKA TUSUK PADA TUBUH KORBAN :

- SEGERA KIRIMKAN KORBAN KE RS UTK DI LAKUKAN PEMERIKSAAN MAYAT;

- MINTAKAN HSL RIKSA MAYAT DAN ATAU VER UTK MENGETAHUI BENTUK,
LEBAR MAUPUN KEDALAMAN LUKA SERTA PENYEBAB KEMATIAN, APAKAH
IDENTIK DGN BENTUK,LEBAR MAUPUN PANJANG MATA PISAU BB YG
DITEMUKAN BERLUMURAN DARAH DI TKP.
@ NODA DARAH PD LANTAI DI TKP :
- APABILA SUDAH KERING, ANGKATLAH DGN CARA DI KERIK MENGGUNAKAN
PISAU, KEMUDIAN TEMPATKANLAH PD KANTONG PLASTIK YG KERING DAN
STERIL.

- APABILA MASIH BASAH, ANGKATLAH DENGAN MENGGUNAKAN TISSU ATAU

KAPAS YG STERIL, KEMUDIAN DI ANGIN – ANGINKAN AGAR KERING
SELANJUTNYA MASUKKANLAH KE DALAM KANTONG PLASTIK KERING DAN
STERIL

- APA BILA TERDAPAT PADA KAIN ATAU BAJU KORBAN, MAKA BAJU ATAU
KAIN KORBAN DI ANGIN – ANGINKAN ADAR KERING, SELANJUTNYA DI
MASUKKAN KEDAKAM KANTONG PLASTIK KERING.

- UNTUK SELANJUTNYA BB TSB SEGERA DI KIRIMKAN KE LABFOR UNTUK

DILAKUKAN PEMERIKSAAN GUNA MENGETAHUI JRNIS GOL DARAH, DNA,
DAN PENYEBAB KEMATIAN, APAKAH IDENTIK DGN GOL DARAH DAN DNA
KORBAN ATAU KEMUNGKINAN DENGAN GOL DARAH ATAU DNA TSK.
 THREE ANGLE EVIDIENCE / THEORI BUKTI SEGITIGA:
* ADALAH SUATU THEORI PEMBUKTIAN UTK TSK
MENENTUKAN BENAR TIDAKNYA TELAH –
TERJADI SUATU KEJADIAN / TIDAK PIDANA.

* ADANYA KETERKAITAN ANTARA BB DENGAN

TSK; TKP
* ADANYA KETERKAITAN BB DGN KORBAN;
* ADANYA KETERKAITAN KORBAN DNG TSK BB KRBN

* DIMANA KETIGA UNSUR TERSEBUT SALING BER

KAITAN DENGAN TKP SEBAGAI TITIK PUSAT / FOCUS, SEHINGGA MENJADIKAN
TKP SEBAGAI KUNCI UTAMA DLM MENGUNGKAPKAN TINDAK PIDANA YANG
TERJADI GUNA MENETUKAN SIAPA PELAKU / TSK, KORBAN MAUPUN BB.
1. TKP ORANG BUNUH DIRI DGN CARA GANTUNG DIRI :
KALAU KORBANNYA SDH MENINGGAL DUNIA MAKA BERLAKU
PENANGANAN TPTKP SPT BIASA NAMUN KALAU KORBANNYA BLM MENINGGAL
DUNIA MAKA HAL-HAL YG HRS DILAKUKAN SBB :
- LAKUKAN PENGAMATAN SCR UMUM DI TKP
- AMANKAN TKP DGN POLICE LINE ATAU TALI
- LARANG ORG UTK MASUK KE TKP
- LAKUKAN PEMOTRETAN THD KORBAN SBLM DITURUNKAN
- MASUK KE TKP UTK MENOLONG KORBAN, CUKUP BBRP ORG
SAJA SPY TKP TDK RUSAK
- POTONG TALI YG MENGIKAT ANTARA LEHER DGN
PANGKALNYA, STLH ITU TURUNKAN KORBAN
- BUKA TALI YG MENGIKAT LEHER KORBAN TP BUKAN SIMPUL
TALINYA YG DIBUKA. KRN SIMPUL IKATAN SANGAT PENTING UTK PROSES
PENYELIDIKAN APAKAH KORBAN SENGAJA BUNUH DIRI ATAU
DIBUNUH.
- SEGERA BAWA KE RUMAH SAKIT TERDEKAT.
- PETUGAS PAM MENUNGGU SAMPAI POLISI DATANG UTK
OLAH TKP.
- SEGERA LAPORKAN KONDISI KORBAN PD SAAT DITEMUKAN
SIMPUL TALI PD LEHER
KORBAN GANTUNG DIRI
 TALI DIPOTONGNYA DISINI ANTARA
SIMPUL PD LEHER DGN PANGKAL TALI
SETELAH TALI DIPOTONG BARU KORBAN DITURUNKAN
DAN JERATAN TALI DILEPAS
2. TKP LAKA LANTAS
KALAU KORBANNYA SDH MENINGGAL DUNIA ATAUPUN BELUM MAKA BERLAKU
PENANGANAN TPTKP SPT BIASA MAKA HAL-HAL YG HRS DILAKUKAN SBB :
- LAKUKAN PENGAMATAN SCR UMUM DI TKP.
- LAKUKAN PEMOTRETAN DITKP THD KORBAN DAN BARANG BUKTI
RANMOR.
- SEGERA ANGKAT KORBAN UTK DIBAWA KE RUMAH SAKIT TERDEKAT,
NAMUN SEBELUM DIANGKAT HRS TERLEBIH DAHULU POSISI KORBAN DIJALAN RAYA
DIBUAT GAMBAR SILUET DGN GUNAKAN KAPUR, ARANG ATAU CAT GUNA
KEPENTINGAN PENYELIDIKAN PENYEBAB TERJADINYA LAKA LANTAS.
- SEGERA PINDAHKAN KENDERAAN YG TERLIBAT LAKA LANTAS KE
PINGGIR JALAN DAN AMANKAN SBG BARANG BUKTI AGAR TDK MENGGANGGU
PENGGUNA JALAN LAINNYA. NAMUN TERLEBIH DAHULU DIBUAT GAMBAR SILUET TTG
POSISI AKHIR KENDERAAN TSB KRN SANGAT PENTING UTK MENENTUKAN
KEY POINT LAKA LANTASNYA.
- SEMENTARA KITA MENOLONG KORBAN DAN MEMINDAHKAN BARANG
BUKTI MAKA PETUGAS YG LAIN TETAP MENGATUR ARUS LALU LINTAS AGAR TDK
MACET.
- AMANKAN PELAKU LAKA LANTAS MISALNYA SUPIR
- CATAT SAKSI-SAKSI YG ADA DI TKP
- SEGERA LAPORKAN KPD PETUGAS UNIT LAKA LANTAS YG DATANG
KE TKP TTG KONDISI DAN KEBERADAAN KORBAN SERTA BARANG BUKTI DAN
PELAKU.
MEMBUAT SILUET SEBELUM KORBAN DIANGKAT
AGT RESKRIM MENCATAT SAKSI-SAKSI
PETUGAS PMK SDG MEMADAMKAN API