TURJAWALI
PENGATURAN
PENJAGAAN
PENGAWALAN
DAN PATROLI
1
PENGATURAN
Kategori PENGATURAN
1. Pengaturan Internal
Pengawasan orang dan barang
yang masuk dan keluar area /
kawasan kerja.
2. Pengaturan Eksternal
Pengaturan parkir dan lalu lintas
kendaraan di lingkungan sekitar
kawasan kerja.
2
Batasan Pengaturan Internal
1. Petugas satuan pengamanan memperoleh mandat
untuk menerapkan pengawasan orang, tanpa
melihat statusnya, dan barang di setiap akses
masuk maupun keluar kawasan kerja.
2. Petugas satuan pengamanan dapat
memberhentikan siapa pun yang akan masuk
kawasan kerja, dan memeriksa status individu
atau validitas kartu identitasnya.
3. Lembar pengawasan akses dibuat untuk
memelihara database tamu dan pengunjung yang
masuk / keluar area tertentu.
4. Peraturan umum pengamanan fisik adalah TANPA
TANDA PENGENAL TIDAK BOLEH MASUK.
3
Prosedur Pengaturan Internal
Ketentuan Umum:
1. Setiap orang dan setiap saat wajib
mengenakan kartu identitasnya selama
berada di lingkungan / kawasan kerja.
2. Orang yang tidak berkepentingan dilarang
masuk area tertentu. Pintu darurat (jika
ada) juga harus selalu dalam keadaan
tertutup.
3. Semua pintu akses internal harus selalu
dalam keadaan tertutup untuk menghindari
pergerakan yang tidak berkepentingan
(kecuali ada instruksi lain dari
manajemen).
4
4. Kepada setiap orang dapat dilakukan
pengecekan fisik, baik pada waktu masuk
atau keluar, tergantung pada situasi
keamanan dan tingkat ancaman yang
ditentukan oleh manajemen.
5. Surat, pesan atau parcel tidak dapat
dititipkan kepada petugas satpam.
6. Adalah tanggung jawab karyawan untuk
memastikan keabsahan tanda pengenalnya
masing-masing.
7. Bila ada karyawan yang berada di kawasan
kerja dan tidak dapat menunjukkan tanda
pengenal yang sah, nama karyawan
tersebut harus dicatat – dengan demikian
karyawan tersebut harus mendaftar
sebagai tamu. 5
Pengaturan Tamu / Pengunjung:
1. Tamu / pengunjung wajib segera melapor
kepada petugas satuan pengamanan dan
mengambil KARTU PENGENAL TAMU. Bila tuan
rumah yang dituju tidak ada, maka tamu harus
ditolak.
2. Tamu / pengunjung diijinkan masuk ke area
kerja tapi tetap dalam pengawasan dan harus
memiliki tujuan jelas serta harus diawasi dan
didampingi oleh tuan rumah yang bertanggung
jawab.
3. Bila diketahui ada tamu yang tidak memiliki
KARTU PENGENAL TAMU, petugas satuan
pengamanan dengan sopan akan meminta tamu
tersebut untuk kembali ke meja petugas dan
mendaftar.
6
4. Semua tamu / pengunjung harus mengisi buku
Daftar Tamu, meninggalkan identitas diri dan
mengenakan KARTU PENGENAL TAMU yang
diberikan. Kartu ini harus dapat dilihat dengan
jelas. Saat akan meninggalkan kawasan kerja,
tamu melapor lagi kepada petugas satuan
pengamanan, dan KARTU PENGENAL TAMU
harus dikembalikan.
5. Tamu / pengunjung harus menunggu di
RUANG TUNGGU yang telah disediakan sampai
dipersilakan masuk oleh tuan rumah yang
dituju.
6. Tamu VIP akan diperlakukan sama kecuali
telah diatur sebelumnya antara tuan rumah
dengan supervisor / komandan yang
berwenang. Semua penyimpangan prosedur
harus dicatat dalam buku mutasi sebagai
rekaman.
7
Prosedur Pengaturan Eksternal
Pengaturan Parkir Kendaraan:
1. Mencatat dan memeriksa setiap kendaraan yang
masuk dan keluar area parkir lingkungan /
kawasan kerja.
2. Ikut mengatur parkir kendaraan agar mudah
diawasi dan menginformasikan kepada pemilik
kendaraan bila ada kebocoran BBM, lampu yang
yang masih menyala, ban kempis, dan lain
sebagainya.
3. Mengawasi, mencatat, dan melaporkan hal-hal
yang dapat meningkatkan risiko keamanan,
seperti lampu padam, pagar rusak, kehadiran
orang tak dikenal, dan lain-lain yang dirasakan
tidak wajar di sekitar area parkir.
8
Pengaturan Lalu-lintas Kendaraan:
1. Bila terjadi gangguan / hambatan lalu
lintas di sekitar lingkungan kerja,
petugas satuan pengamanan dapat
membantu mengendalikan arus lalu
lintas dengan menggunakan isyarat
kepada pemakai jalan sebagaimana yang
dilakukan oleh polisi.
2. Isyarat pengaturan lalu lintas yang
dipergunakan dapat berupa :
Gerakan tangan
Peluit / sempritan
Cahaya senter merah pada malam hari. 9
10
PENJAGAAN
PENJAGAAN merupakan fungsi teknis
pengamanan fisik yang bersifat preventif
dalam mengawasi masuk / keluarnya
orang, barang, kendaraan, atau hal-hal
yang mencurigakan di lingkungan kerja.
14
Hal-hal yang perlu diperhatikan
pada waktu serah terima tugas
jaga:
1.Apakah buku-buku register yang harus ada di
penjagaan dalam keadaan lengkap dan telah
ditandatangani oleh petugas jaga sebelumnya?
2.Apakah barang-barang inventaris di ruang
penjagaan yang diserahterimakan sesuai dengan
daftar yang ada?
3.Periksalah daftar tempat / bangunan yang diberi
catatan khusus untuk diawasi atau dipatroli.
4.Periksalah kotak P3K dan alat pemadam api /
kebakaran.
5.Periksalah bila ada pengumuman-pengumuman
atau instruksi-instruksi yang harus diperhatikan,
pesan / tugas yang harus dilanjutkan.
15
B. Pelaksanaan Tugas Jaga:
Sikap dan tampang petugas jaga serta keadaan
pos penjagaan dan sekitarnya agar selalu bersih,
rapi dan berwibawa.
Selalu waspada terhadap segala kemungkinan
yang dapat terjadi, disiplin, teliti dan siaga.
Tidak boleh meninggalkan area jaga.
Selama giliran jaga tidak boleh tidur-tiduran,
membaca koran dan sejenisnya, bermain kartu,
dan minum minuman keras.
Petugas jaga yang dilengkapi senjata api tidak
boleh meninggalkan senjatanya tanpa
pengawasan.
16
Mengawasi orang, kendaraan dan barang yang masuk
keluar lingkungan / kawasan kerja.
Mencatat laporan situasi dalam buku mutasi
penjagaan.
Melaporkan kepada pihak yang berwenang segala
kejadian penting yang perlu segera diatasi.
Memberikan pertolongan dan perlindungan kepada
orang–orang yang terancam keselamatan jiwa dan
barangnya, dan selanjutnya melapor ke kepolisian
terdekat.
Mengadakan pemeriksaan terhadap orang atau barang
yang dicurigai.
Memeriksa tanda pengenal karyawan maupun tamu /
pengunjung.
Menyalakan lampu waktu senja, dan memadamkan
lampu, AC, dan lainnya bila tidak dipergunakan.
17
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
memberikan layanan kepada tamu:
1. Terimalah setiap orang yang datang ke pos penjagaan
dengan ramah, dan persilakan duduk di tempat yang
telah disediakan.
2. Apabila sedang menerima tamu kemudian datang tamu
lagi, persilakan menunggu dan duduk di tempat yang
telah disediakan.
3. Tidak dibenarkan mendahulukan tamu karena status
sosialnya, layani tamu sebagaimana mestinya.
4. Apabila tamu yang datang melaporkan sesuatu, segera
layani dengan baik keperluannya, dan berikan petunjuk
cara mengisi buku tamu atau formulir yang ada. Jika
pelapor mengalami kesulitan mengisi fomulir, bantulah
mereka dengan sopan dan tidak dibenarkan
mempersulitnya.
5. Perhatikan laporan dengan seksama supaya persoalan
menjadi jelas dan berikan bantuan sebatas wewenang.
18
C. Evaluasi:
Selesai melakukan tugas jaga, periksa
kembali segala kelengkapan penjagaan.
Bahas temuan-temuan yang didapat
selama tugas jaga.
Cek blangko isian dan buku mutasi.
Tindaklanjuti atau laporkan temuan di
lapangan kepada supervisor atau pihak
yang berwenang.
19
Administrasi Penjagaan
A. Perlengkapan / Barang Inventaris
1. Papan nama piket / jaga 11. Teks Pancasila
2. Meja dan kursi 12. APAR
3. Mesin tik atau komputer 13. Pesawat telepon
4. Kapstok topi 14. HT
5. Tongkat T 15. Lampu senter
merah
6. Jam dinding 16. Borgol
7. Papan pengumuman 17. Lonceng
8. Kotak P3K 18. Tempat sampah
9. Cermin panjang 19. Kalender
10. Bendera merah putih 20. Senter
20
B. Buku-buku yang ada di pos
jaga
1. Buku daftar jaga dan mutasi
2. Buku tamu
3. Buku kunjungan pimpinan
4. Buku register patroli
5. Buku daftar barang inventaris
21
22
PENGAWALAN
PENGAWALAN merupakan bentuk kegiatan
fisik mengantar / membawa pergi,
melindungi, dan mengamankan orang
dan/atau barang dari suatu tempat ke
tempat yang lain.
30
4. Dalam perjalanan DILARANG BERHENTI
atau mampir di suatu tempat, misalnya
untuk makan / minum, sebelum tugas
pengawalan selesai dilaksanakan.
5. Harus selalu waspada dan
memperhatikan gerak-gerik orang atau
kendaraan yang mengikuti perjalanan
pengawalan.
6. Segera menghubungi kepolisian terdekat
bila dalam tugas pengawalan ada yang
mengikuti dengan gerak-gerik
mencurigakan.
31
Pengawalan Barang Berharga
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Periksalah dokumen / surat pengeluaran
barang yang dibuat oleh petugas berwenang.
2. Periksalah barang-barang yang dikawal,
apakah sesuai dengan jumlah dan keadaan
sebagaimana tertera dalam dokumen yang
menyertai.
3. Periksalah surat-surat kendaraan yang
digunakan untuk mengawal (STNK, SIM, dan
sebagainya), serta kondisi kendaraan.
32
4. Selalu waspada terhadap usaha merongrong
atau mengganggu barang yang dikawal.
5. Bila memakai kendaraan lebih dari satu,
aturlah jarak antar kendaraan, dan selalu
berkomunikasi untuk memudahkan koordinasi.
6. Setibanya di tempat tujuan, segera adakan
pemeriksaan kembali barang-barang yang
dikawal, berikut kendaraannya.
7. Ikuti dan amati proses naik/turunnya barang
hingga serah terima kepada yang berhak.
8. Segera hubungi kepolisian terdekat bila terjadi
sesuatu dalam perjalanan.
33
Pengawalan Tahanan
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Tahanan tersebut diborgol terlebih
dahulu.
2. Bila jumlah tahanan lebih dari satu
hendaknya diatur agar berjalan
beriringan seperti orang berbaris.
3. Pengawalan tahanan lebih dari satu
orang dilakukan oleh minimal 3 (tiga)
petugas dengan formasi sebagai
berikut; satu petugas berjalan di muka,
satu petugas berjalan di belakang, dan
satu petugas lagi berjalan di kanan/kiri
tahanan. 34
4. Jangan memberikan kesempatan tahanan
berbicara dengan orang umum dan/atau
dengan tahanan lainnya, atau pun singgah di
suatu tempat selama dalam pengawalan.
5. Bila memakai kendaraan untuk mengawal
tahanan, upayakan:
Tahanan tetap diborgol atau diikat tangannya
Tidak mendudukkan tahanan di samping
pengemudi
Tidak membiarkan tahanan duduk sendirian
Saat turun dari kendaraan, amati adakah barang
yang sengaja ditinggalkan dalam kendaraan oleh
tahanan
6. Kalau pun terpaksa, tahanan yang dikawal
membonceng sepeda motor harus tetap
diborgol, dan diawasi petugas lainnya
mengiringi dari belakang.
35
36
PATROLI
38
Bentuk-bentuk Patroli
1. Perondaan
Patroli yang bersifat rutin untuk mengelilingi
lingkungan / kawasan kerja.
2. Persambangan
Patroli yang bersifat kunjungan / inspeksi untuk
melakukan pengenalan situasi lingkungan.
3. Patroli Khusus
Patroli dalam rangka pengawalan (penjagaan
terhadap benda bergerak) menuju suatu
tempat, dan dalam jangka waktu tertentu.
39
Metoda Patroli
1. Patroli Berjalan Kaki
Ini adalah metoda patroli tertua, namun
hingga kini masih merupakan metoda yang
sangat diperlukan terutama di kawasan kerja
yang tidak terlalu luas dan tidak dapat dilalui
oleh kendaraan. Metoda patroli ini
memberikan kesempatan untuk:
Lebih teliti dalam melakukan pengawasan
(surveillance) dan pengintaian / peninjauan
(observation) agar lebih mengenal keadaan
lingkungan, dan lebih cepat mengetahui apa
yang terjadi.
Lebih lincah bergerak khususnya dalam
mengambil tindakan terhadap pelaku tindak
pidana yang tertangkap tangan di kawasan kerja.
40
2. Patroli Bersepeda
Metoda ini diperlukan untuk dapat
menempuh jarak (menjelajah) kawasan
yang lebih luas. Keperluan diadakannya
patroli bersepeda adalah untuk:
Memberi bantuan, bila diperlukan, kepada
petugas patroli berjalan kaki.
Menjadi penghubung antara pos penjagaan
dengan petugas patroli berjalan kaki.
Menjadi penghubung antara petugas patroli
berjalan kaki yang satu dengan petugas
patroli berjalan kaki yang lainnya.
41
3. Patroli Bersepeda Motor / dengan Kendaraan
Bermotor Roda Empat
Metoda ini diperlukan untuk mengawasi,
mengendalikan, dan memberi bantuan
terhadap patroli-patroli bersepeda dan patroli
berjalan kaki dalam kawasan yang sangat luas,
serta langsung dikerahkan dari pos penjagaan
utama.
Agar komunikasinya lebih cepat, petugasnya
harus diperlengkapi dengan HT.
Metoda patroli ini bermanfaat juga untuk:
Melakukan penindakan di tempat kejadian yang
lokasinya jauh dari pos penjagaan
Melakukan pengejaran terhadap tersangka yang
menggunakan kendaraan bermotor.
42
Sistem Patroli
1. Patroli Blok
a. Sebaiknya dilakukan dengan berjalan kaki
agar lebih lincah dan lebih teliti.
b. Luas area yang dipatroli harus dibatasi
sesuai kemampuan para petugas agar
dengan segera dapat mengambil tindakan
pertama terhadap setiap kejadian dalam
daerah tugasnya.
c. Meskipun tidak terikat dengan rute,
petugas patroli harus dapat menguasai
dan mengawasi keadaan sekelilingnya.
d. Penugasan patroli harus diatur
sedemikian rupa sehingga memungkinkan
adanya kontak antara petugas yang satu
dengan yang lainnya.
43
2. Patroli Lingkungan
a. Biasanya dilakukan dengan bersepeda karena
daerahnya luas, meliputi beberapa patroli blok.
b. Tentukan terlebih dulu rute yang akan
ditempuh, waktu perjalanan, dan tempat-
tempat yang akan diperiksa agar tugas patroli
lebih nyaman dilakukan serta lebih teliti dalam
pengawasan.
c. Aktivitas patroli dititikberatkan kepada
pemberian bantuan terhadap patroli-patroli
blok.
d. Sesekali harus dilakukan persilangan patroli
untuk meminimalkan kesempatan atau pun
niat orang yang akan melakukan pelanggaran
dan tindak pidana.
44
Teknik Patroli
1. Persiapan
• Pengetahuan area patroli, meliputi:
Denah bangunan
Gudang
Mesin pabrik
Instalasi listrik
Jalan, lorong, dan gang di kawasan kerja
Pejabat di lingkungan, dan nomor teleponnya
Lokasi APAR, dan lain-lain
45
• Pengetahuan sumber-sumber gangguan yang
dapat menimbulkan kerawanan dan
ketidaktertiban di lingkungan kerja, misalnya:
Tempat bahan bakar
Mesin-mesin
Instalasi listrik
Tempat parkir
Pendingin ruangan
Penyimpanan bahan kimia
Tempat penyimpanan kunci, dan lain-lain
46
• Perlengkapan perorangan, seperti: KTA,
KTP, borgol, peluit, pisau sangkur, senter,
buku saku dan alat tulis, jaket, jas hujan,
dan tongkat T.
• Perlengkapan kendaraan bermotor (bila
menggunakan).
• Pastikan kondisi fisik dan mental petugas
patroli harus dalam keadaan baik.
• Pengarahan (briefing) rute, pembagian
tugas, dan petugas pelaksana.
• Periksa kelengkapan administrasi.
• Tentukan cara bertindak.
47
2. Pelaksanaan
• Laksanakan kegiatan patroli sesuai rute dan
waktu yang telah ditentukan, tetapi jangan
gunakan jadwal rutin / tetap yang mudah ditandai
oleh penjahat.
• Observasi semua titik yang dapat menimbulkan
kerawanan. Gunakan mata, telinga, dan
perasaan.
• Kenali segala kebiasaan di kawasan penjagaan
agar mudah menemukan hal-hal yang ganjil.
• Pegang etika selama menjalankan tugas.
• Laporkan setiap kejadian secara berkala.
• Terapkan cara bertindak sesuai prosedur yang
berlaku.
48
3. Evaluasi
• De-briefing dan periksa kembali segala
perlengkapan yang digunakan dalam
patroli.
• Bahas temuan-temuan yang didapat
selama patroli.
• Periksa blangko-blangko isian untuk
keperluan administrasi patroli.
• Tindaklanjuti temuan di lapangan
selama patroli kepada supervisor atau
pihak yang berwenang.
49