Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR PENANGANAN ANCAMAN /

TEROR BOM LEWAT TELEPON

Dinamika ancaman kriminalitas terus mengalami peningkatan baik dalam aspek kualitas maupun
kuantitas dan yang sangat dirasakan dampaknya adalah apabila kejadian tersebut menimbulkan
korban jiwa dan kerugian material yang besar. Salah satu kejadian yang menonjol yang memerlukan
penanganan lintas sektoral adalah kasus terror bom, maka semua fungsi kepolisian dan instansi
terkait baik bersifat represif, prefentif maupun pre – entif terlibat dalam penanganannya .

TUJUAN.

Untuk mengetahui prosedur yang harus dilakukan bila ada acaman / teror bom yang ditujukan
kepada pihak hotel atau perusahaan dimana kita bekerja.

Prosedur penanganan kasus teror bom memerlukan komunitas kerja yang terintegrasi dan
terpimpin dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam penanganan kasus seperti :

1. Operator telepon.
2. Karyawan secara umum.
3. Petugas security.

A. MENERIMA ANCAMAN BOM MELALUI TELEPON.


1. Tetap tenang dan tidak panik.
“ Penerima telepon harus bersikap tenang dan wajar pada saat bicara dengan pelaku
penelepon “
2. Aktifkan rekaman telepon jika tersedia.
3. Ambil alat tulis untuk mencatat setiap informasi yang diberikan oleh pelaku penelepon.
“ catat pesan yang di inginkan pelaku penelpon “.
4. Perpanjang pembicaraan di telepon dengan cara :
a. Tanyakan dimana bom diletakan, alas an memasang bom, jenis bom, kapan akan
meledak dsb.
b. Sarankan kepenelepon bahwa ditempat adalah fasilitas umum sehingga bila penelepon
niat mengebom pasti akan banyak tamu / karyawan yang meninggal dan keluarga akan
sedih ( untuk menarik simpati penelepon ).
c. Dapatkan informasi sebanyak mungkin dari si penelepon.
d. Identifikasi sipenelepon : Pria / wanita, Tua / muda, Anak – anak, Gugup / tidak.
5. Simak suara latar belakang lain yang terdengar contoh : suara kerta api, suara kendaraan
dijalan raya, suara gaduh diplaza atau dirumah dll.
6. Perhatikan dengan seksama dialek atau logat pelaku penelepon.
“ contoh : Batak, Jawa dll dan penggunaan kata – kata dan suara “.
7. Apabila diperlukan hubungi pihak Telkom guna memastikan dari mana tempat / lokasi
penelepon dan tetap menjaga etika supaya situasi tetap nyaman.
8. Segera laporkan adanya acaman bom kepada atasan atau GM juga ke pihak kepolisian
terdekat dan jangan memberitahu kepada orang lain yang tidak berkepentingan dengan
tujuan tidak membuat panik suasana.
9. Lakukan penyisiran didalam dan diluar gedung untuk mencari apakah ada benda dilokasi
dengan ciri – ciri yang disebutkan oleh penelpon dan minta bantuan kepada masing –
masing penghuni ruangan karena mereka akan lebih paham dengan barang – barang yang
ada diareanya sendiri
10. Apabila benda tersebut ditemukan jangan disentuh tetapi lakukan tindakan pengamanan
ditempat kejadian perkara ( TKP ) sambil menunggu petugas kepolisian tiba
11. Koordinasi agar staf / karyawan dan tamu untuk segera keluar dengan tertib.
12. Bila evakuasi diperlukan bantu dan arahkan kejalur evakuasi dengan tenang .
13. Bantu HOUSE OFFICER melakukan penghitungan jumlah tamu / karyawan ditempat
evakuasi yang sudah ditetapkan ( Assembley point ) apabila masih kurang lakukan pencarian
dan terus berkoordinasi dengan house officer.
14. Pastikan tidak ada orang yang tidak berkepentingan mendekati area penemuan barang yang
mencurigakan tersebut.
15. Karyawan / tamu dilarang memasuki ruangan sebelum ada pemberitahuan lebih lanjut dari
house officer dan dipastikan aman.

B. PROSEDUR PENGAMANAN LEDAKAN BOM.

1. Evakuasi semua tamu dan karyawan secara total dilakukan dilakukan secara tertib dan gunakan
rute atau jalur yang aman dan jauh dari daerah ledakan.
2. Amanakan tempat kejadian perkara dengan radius 200 meter dari pusat ledakan.
3. Hubungi team P3K dan pemadam kebakaran kemudian hubungi pihak kepolisian setempat serta
team GEGANA JIHANDAK BRIMOB setempat.
4. Koordinator pengamanan gedung mendampingi team Jihandak dalam melakukan penyisiran
lokasi guna mencari kemungkinan adanya bahan peledak lain.
5. Bila ada derah yang mecurigakan segera amankan dan kosongkan.
6. Buat laporan kejadian kejadian secara detail / rinci berdasarkan fakta – fakta dilapanganmaupun
saksi – saksi yang ada.
7. Segera laporkan secara detai / rinci kepada aparat kepolisian apabila sudah tiba di tempat
kejadian perkara tentang :
a. Perihal ledakan bom itu sendiri.
b. Daerah / area yang diperiksa / disisir.
c. Laporan lainnya yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai