Anda di halaman 1dari 5

PROSEDUR PENANGANAN ANCAMAN BOM

Posted by Purnawan Kristanto on/at 02.23

Dinamika ancaman kriminalitas terus mengalami peningkatan, baik dalam aspek kualitas
maupun kuantitas, dan yang sangat dirasakan dampaknya adalah apabila kejadian tersebut
menimbulkan korban jiwa dan kerugian materiil yang besar. Salah satu kejadian menonjol yang
memerlukan penanganan lintas sektoral adalah kasus teror bom, maka semua fungsi Kepolisian
dan instansi terkait baik bersifat represif, preventif maupun pre-emtif terlibat dalam
penanganannya.
Prosedur Penanganan kasus teror bom memerlukan komunitas kerja yang terintegrasi dan
terpimpin dengan prosedur yang telah ditetapkan, kumunitas yang terlibat dalam penanganan
kasus seperti ini antara lain :
1) Operator telepon
2) Karyawan secara Umum
3) Petugas Security

1. Pengertian
Bahan Peledak.
Adalah suatu bahan atau zat berbentuk padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai
suatu aksi berupa panas, benturan atau gesekan akan berubah secara kimiawi menjadi zat-zat
lain yang sebagian besar atau keseluruhannya berbentuk gas dan perubahan tersebut
berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, disertai efek panas dan tekanan yang sangat
tinggi ( Keppres Nomor 125 Tahun 1999, Pasal 1, ayat (1) ).

Bom.
Adalah seperangkat alat berisi bahan peledak dan dilengkapi dengan sistem penyalaan yang
dikemas dalam suatu wadah tertentu (baik jenis bom buatan pabrik maupun bom rakitan) yang
secara umum memiliki 4 komponen utama yaitu Sumber daya (Power) , Pencetus (Initiator),
Bahan Peledak (Explosive) dan Saklar (Switch) .

Ancaman Bom.
Adalah suatu berita yang disampaikan melalui surat atau Telepon, Alat komunikasi lainnya oleh
seseorang atau kelompok/organisasi yang tidak jelas identitasnya tentang keberadaan sebuah
atau lebih bom yang setiap saat dapat meledak.

Temuan Bom.
Adalah suatu benda yang ditemukan dengan atau tanpa alat deteksi khusus dan memiliki ciri dan
tanda tertentu, sehingga patut diduga sebagai bom.
Ledakan Bom.
Adalah peristiwa pelepasan energi secara tiba-tiba dari sebuah bom
2. Kategori teror bom

1) Kategori A :
Adalah teror bom yang menimbulkan bahaya langsung bagi keselamatan jiwa, sarana dan
prasarana yang juga dapat menimbulkan dampak sangat berbahaya bagi masyarakat luas.
Penjinakkan bom bagi kategori A ini diberi prioritas tinggi, penjinakkan langsung pada sasaran
dengan memperhatikan resiko tinggi yang mungkin timbul bagi personil penjinak bom dan
sasaran.

2) Kategori B :
Adalah teror bom yang tidak langsung menimbulkan bahaya bagi keselamatan
jiwa, melainkan ditujukan kepada material atau obyek vital. Untuk teror bom
kategori B dan seterusnya , tindakan penjinakkan bom dilakukan setelah terlebih
dahulu memberikan waktu endap, guna memperkecil resiko bagi personil jibom
khususnya terhadap kemungkinan bom waktu.
3) Kategori C :
Adalah teror bom yang kemungkinan bahaya yang ditimbulkan sangat kecil, baik karena kondisi
bahan peledaknya sangat kecil, tidak sempurna atau karena lokasinya jauh dari obyek vital dan
lingkungan pemukiman masyarakat.

3. Bentuk Ancaman Bom


1) Ancaman via telepon / surat
2) Temuan Benda Mencurigakan
3) Ledakan

A. Tindakan bila menerima ancaman melalui telepon


- Jangan panik
- Perpanjang pembicaraan guna mendapatkan informasi yang jelas
- Minta supaya penelpon mengulangi pesan
- Hidupkan alat perekam suara
- Mencatat informasi dan data penelepon dalam lembar formulir ancaman bom
- Perhatikan latar belakang suara dari penelepon
- Laporkan kepada security
- Jangan menyebarkan informasi ancaman bom kepada orang lain
- Kembali melaksanakan aktifitas dengan wajar
- Laksanakan evakuasi ( atas instruksi security )

B. Tindakan bila menerima ancaman melalui surat


- Hati hati bila ternyata bom surat
- Tanyakan identitas pelapor
- Jangan merusak surat dan menambah sidik jari laten

C. Tindakan bila menemukan benda yang di curigai


- Jangan panik
- Jangan menyentuh barang yang dicurigai
- Jauhi tempat diketemukannya benda yang di curigai
- Jangan rubah penerangan
- Buka semua pintu
- Tandai rute waktu meninggalkan lokasi temuan
- Informasikan kepada petugas tentang:
a. Apa itu ?
b. Dimana letak?
c. Kapan ditemukan?
d. Apakah sudah ada yang memindahkan?

D. Tindakan bila telah terjadi ledakan


- Jangan panik
- Hati hati bomb ke dua
- Ikuti arahan/ petunjuk petugas melalui system komunikasi yang ada
- Ikuti petunjuk / arahan petugas security dalam rangka evakuasi menuju daerah
yang telah ditentukan
- Cek individu / personil
- Bantu pendataan di daerah evakuasi
- Standby menunggu perkembangan

E. Dampak Ancaman Bom


- Kejahatan
- Panik
- Hilangnya kepercayaan public
- Hilang waktu produksi
- Kecelakaan waktu evakuasi
- Gangguan Psykologi

F. Prosedur Evakuasi
- Tetap tenang, hentikan aktivitas dan perhatikan instruksi para pemandu evakuasi.
- Periksa ruangan anda sebelum keluar.
- Matikan barang/ peralatan elektronik yang anda pakai.
- Bawa serta barang berharga milik anda (tas, dokumen, uang, dll).
- Buka jendela dan pintu lebar-lebar.
- Biarkan lampu ruangan tetap menyala.
- Tinggalkan ruangan melalui route darurat/ evakuasi yang ditentukan.
- Tidak boleh berlari, tetap berjalan dan dahulukan orang yg cacat/ hamil dll.
- Jangan menggunakan lift / elevator, gunakan tangga biasa.
- Berkumpul di assembly area/ titik berkumpul.
- Laporkan kepada petugas keamanan apabila anda melihat benda yang
mencurigakan selama pemeriksaaan diruangan.
- Jangan kembali keruangan sebelum ada perintah atau pernyataan aman.
Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , pada sisi lain mempengaruhi
berkembangnya Trend ancaman / serangan teroris berupa Teror Bom. Oleh karena itu
diperlukan kewaspadaan dan pengawasan yang baik , terkoordinasi dan terpadu dengan
meningkatkan Kehandalan Sistem Keamanan Perusahaan , staf dan personil security yang
terlatih sehingga dapat mengantisipasi / mengatasi ancaman /tantangan di masa datang .

Contoh Formulir:
MENERIMA ANCAMAN BOM MELALUI TELEPON

1. Tetap tenang dan tidak panik.


2. Aktifkan rekaman telepon jika tersedia.
3. Ambil buku dan pensil untuk mencatat setiap informasi yang diberikan penelepon.
4. Perpanjang pembicaraan di telepon dengan cara :
o Tanyakan dimana bom diletakkan, alasan memasang bom, jenis apa, kapan
akan meledak, dsb.
o Sarankan ke penelepon bahwa di tempat jaga Anda adalah fasilitas umum
sehingga bila penelepon niat mengebom pasti akan banyak karyawan yang
meninggal dan keluarganya akan sedih (untuk menarik simpati penelepon).
o Dapatkan informasi sebanyak mungkin dari si penelepon.
5. Identifikasi si penelepon : Pria/wanita, Tua/muda/anak-anak, gugup/tidak.
6. Simak suara latar belakang lain yang terdengar (suara kereta api, jalan raya, plaza,
dsb).
7. Perhatikan dengan seksama dialek (Batak, Jawa, dll), penggunaan kata-kata, nada,
dan suara.
8. Segera laporkan ancaman bom tersebut kepada atasan Anda, dan jangan memberitahu
kepada orang lain yang tidak berkepentingan dengan tujuan tidak membuat panik
suasana.
9. Bila evakuasi diperlukan, bantu proses evakuasi dan arahkan ke Muster Point dengan
tenang (Evakuasi dilakukan sebelum pencarian benda mencurigakan).
10. Bantu HSE Officer melakukan perhitungan jumlah karyawan di Muster Point. Bila
masih kurang, lakukan pencarian dengan tetap koordinasi dengan HSE Officer.
11. Lakukan penyisiran di dalam dan di luar area jaga untuk menemukan benda yang
dicurigai. Minta bantuan penghuni masing-masing ruangan membantu mencari di
daerahnya sendiri karena mereka lebih paham benda-benda yang ada di area mereka.
Bila menemukan benda yang mencurigakan, jangan ditangani sendiri, hubungi Chief
Security Officer dan HSE Officer.
12. Pastikan tidak ada orang yang tidak berkepentingan mendekati area penemuan barang
yang mencurigakan tersebut.
13. Karyawan dilarang memasuki ruangan sebelum ada pemberitahuan lebih lanjut dari
HSE Officer dan dipastikan aman.

Anda mungkin juga menyukai