Anda di halaman 1dari 3

Lampiran : SK

Nomor : 101/DIR-RSE/SK/III/2015
Tanggal : 6 Maret 2015

PANDUAN
PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN
SARANA/ FASILITAS FISIK

I. PENGERTIAN

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat dan kedudukannya, sebagian atau seluruhnya yang berada di atas tanah/perairan,
ataupun di bawah tanah/perairan, tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk
hunian maupun tempat tinggal, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya maupun kegiatan
khusus.

Rumah sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.

Fasilitas adalah segala sesuatu hal yang menyangkut Sarana, Prasarana maupun Alat (baik
alat medik maupun alat non medik) yang dibutuhkan oleh rumah sakit dalam memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya bagi pasien.

Sarana adalah segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh
panca indra dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan (umumnya) merupakan
bagian dari suatu gedung ataupun bangunan gedung itu sendiri.

Prasarana adalah benda maupun jaringan/ instalasi yang membuat suatu sarana yang ada
bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Panduan pemeriksaan sarana rumah sakit adalah tata cara pemeriksaan segala sesuatu yang
berhubungan dengan bangunan fisik Rumah Sakit.

II. RUANG LINGKUP


A. Pemeriksaan terdiri dari :
Pemeriksaan kondisi bangunan Rumah Sakit dan alat rumah tangga secara berkala dan
perbaikan apabila ditemukan kerusakan pada hasil pemeriksaan. Pemeriksaan meliputi
:
1. Fasilitas gedung :
Pintu
Atap
1
Dinding
Jendela
Lantai
Plafon

2. Alat Rumah Tangga


Kulkas
Dispenser
Lampu
Bell
Kursi roda
Tempat tidur
Tiang infuse
Troli

III. TATA LAKSANA


A. Pemeriksaan dan pemeliharaan
1. Fasilitas gedung :
Pintu : Pemeriksaan terhadap daun pintu, handel dan engsel
Atap : Pemeriksaan terhadap kuda-kuda, kebocoran, adanya
jamur.
Dinding : Pemeriksaan terhadap adanya keretakan, kossen, engsel, adanya
jamur dan pegangan dinding.
Jendela : Pemeriksaan terhadap engsel, ventilasi (pertukaran udara)
dan kosen
Lantai : Pemeriksaan terhadap kondisi lantai, apakah licin, dan
permukaan
yang tidak rata
Plafon : pemeriksaan terhadap adanya keretakan, ataupun plafon
yang lepas/
jatuh
2. Alat Rumah Tangga
Kulkas : Apakah dingin atau tidak
Dispenser : Pemeriksaan terhadap kondisi pemanas (heater)
Lampu : pemeriksaan fuse dan sekring
Bell : pemeriksaan terhadap alarm dan speaker
Kursi roda : pemeriksaan terhadap kondisi rem, roda, bantalan kaki, bantalan
tangan
Tempat tidur :
- Biasa : Pemeriksaan terhadap rangka kayu, kasur, dan laci. Apabila ada
kerusakan segera diperbaiki.
- Otomatis : roda, rem, remote, pengaman tempat tidur. Apabila ada kerusakan
segera diperbaiki.
- Tiang infuse : pemeriksaan terhadap kondisi tiang dan roda. Roda diberi minyak
pelumas

2
Troli : pemeriksaan terhadap roda

B. Sasaran kegiatan pemeriksaan dan pemeliharaan


Pemeriksaan kondisi bangunan diseluruh ruang perawatan rawat inap pasien
Pemeriksaan kondisi bangunan diseluruh ruang rawat jalan
Pemeriksaan kondisi bangunan diluar ruang perawatan

C. Pelaksana Pemeriksaan
Pelaksana pemeriksaan bangunan rumah sakit dapat dilakukan oleh unit Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit. Dan jika perlu diperbaiki dapat dilakukan oleh pihak
ketiga atas rujukan Rumah Sakit.

D. Jadwal pemeriksaan
Pemeriksaan terhadap sarana (fasilitas fisik) dilakukan secara rutin.

IV. DOKUMENTASI

A. Sistem Pencatatan
Hasil pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap sarana (fasilitas fisik) dicatat pada kartu
service rutin yang telah disediakan.

B. Sistem pelaporan
Kepala Ruang membuat laporan kerusakan melalui SIMRS kepada Bagian Pemeliharaan
Sarana (Fasilitas Fisik).

Anda mungkin juga menyukai