Anda di halaman 1dari 11

S.O.

P
SECURITY PERUMAHAN
ROYAL RESORT RESIDENCES

Kewajiban setiap Petugas Security yang di tempatkan di Komplek Perumahan


ROYAL RESSORT RESIDENCES adalah menjaga Keamanan,Ketertiban dan
Kenyamanan di Komplek Perumahan; Kewajiban ini termasuk langkah Pengamanan
untuk seluruh asset gedung, Building Management, Pengguna Gedung yang ada
maupun Tamu yang datang di Komplek Perumahan; termasuk diantaranya tugas
pengawasan terhadap kemungkinan bahaya kebakaran,sabotase,pencurian,perampokan
maupun gangguan keadaan darurat lainnya yang timbul / terjadi setiap waktu

I. Garis Besar Prosedur Pengaman


a. Mengamankan dan melindungi gedung,dokumen, tamu dan staf karyawan yang berada di
dalam area / lingkungan komplek perumahan.

b. Melindungi harta benda/ asset gedung dan para penghuni.


c. Membantu para tamu yang ingin bertemu dengan penghuni ataupun staf karyawan
maupun Pimpinan.

d. Menganjurkan para tamu management,staf karyawan dan pekerja kontraktor ataupun


pekerja yang akan melakukan perbaikan terhadap sesuatu instalasi yang berada di dalam
lingkungan komplek perumahan untuk selalu menggunakan tanda pengenal (visitor) yang
telah disediakan
.

e. Memberi larangan untuk memasuki lingkungan / komplek perumahan kepada :

- Orang – orang yang mencurigakan.

- Pengemis, gelandangan, pemungut barang – barang bekas,tukang


Koran, dll.

- Orang – orang yang tidak mempunyai urusan dengan penghuni dan atau staf
management.

1
f. Mengatur, menyimpan, dan mengawasi dengan seksama penggunaan serta serah terima
barang – barang inventaris.

g. Segera melaporkan semua kejadian yang dapat menimbulkan kerugian jiwa dan harta
benda yang terjadi di dalam lingkungan / komplek perumahan.

h. Selalu memelihara dan berada dalam kesiapan serta kewaspadaan pada saat
melaksanakan tugas baik siang maupun malam.

i. Selalu menggunakan seragam yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan yang
berlaku serta menjaga kerapian dan kebersihannya.

j. Memeriksa dan meminta Identitas serta menanyakan keperluannya terhadap semua tamu
apabila akan memasuki lingkungan / komplek perumahan dan memberikan Kartu Visitor
kepada Tamu tersebut.

k. Melakukan pemeriksaan terhadap Identitas Tamu,Identitas Kendaraan,Nopol


Kendaraan,Jam Masuk/Keluar,Jenis Muatan dan Surat Jalan. (Pastikan barang2 yang
hendak dibawa keluar agar disertai document atau surat jalan dari pihak
Penghuni,Kontraktor atau Management.

l. Melarang orang- orang yang akan masuk pada malam hari kecuali kedatangan tamu
tersebut telah diketahui dan disetujui oleh Penghuni / Management yang masih
operasional saat itu ( dalam hal ini security harus konfirmasi dulu pada Management /
Penghuni yang bersangkutan dan apabila disetujui harus diantar serta dipantau atau
menunggu dijemput penghuni perumahan).

m. Mengawasi dan mengatur lalu lintas kendaraan baik yang akan memasuki maupun yang
akan meninggalkan lingkungan / komplek perumahan.

n. Memberitahukan kepada para pengemudi agar kondisi mobil dalam posisi nol ( tidak
dalam posisi di rem tangan -=lebih pada area – area parkir tertentu )

1. Tata Cara Pelaksanaan Tugas Pengamanan

1. Preventif
Preventif adalah tindakan pencegahan terhadap kemungkinan – kemungkinan terjadinya
gangguan keamanan.

a. Mengadakan patroli secara keseluruhan di dalam lingkungan / komplek perumahan


sekurang - kurangnya 1 ( satu ) jam sekali pada siang hari maupun malam hari.

b. Mengawasi setiap tamu penghuni maupun tamu management secara cermat dan penuh
kewaspadaan.

2
c. Tamu yang lapor ke pos jaga tulis dalam buku tamu atau dalam buku mutasi dan menukar
tanda pengenal pribadi dengan tanda pengenal tamu
( visitor ).

d. Tanda pengenal pribadi tamu harus di tukarkan kembali dengan tanda pengenal tamu
( visitor ) sebelum tamu yang bersangkutan meninggalkan gedung.

e. Semua mobil yang mau masuk lingkungan / komplek perumahan beserta semua
penumpangnya termasuk bagasi mobil guna menghindari hal – hal yang tidak kita inginkan
pula maka di pintu masuk harus distop / diberhentikan lebih dahulu guna di adakan
pemeriksaan. Apabila sudah dinyatakan steril dipersilahkan untuk berlanjut.

f. Memeriksa dan atau melarang orang – orang yang mencurigakan masuk ke dalam
lingkungan / komplek perumahan.

g. Mengawasi pengangkutan masuk dan atau keluarnya barang – barang milik penghuni yang
akan pindah masuk ataupun keluar (disesuaikan dengan surat jalan dan dipastikan terdapat
tanda tangan dari management u/barang yang keluar dan dari toko atau perusahaan asal
barang).

2. Represif
Represif adalah tindakan penanggulangan terhadap gangguan yang sedang ataupun telah
terjadi.

a. Bila terjadi pencurian :


Segera menghubungi polisi dan melarang orang – orang yang tidak berkepentingan
untuk menyentuh ataupun mengambil barang – yang terdapat di sekitar tempat
kejadian setelah itu lakukan langkah – langkah sebagai berikut :
- Segera mengumpulkan dan mengamankan semua barang bukti pada tempat
yang aman. Pada saat akan mengumpulkan barang – barang bukti tersebut
petugas diwajibkan untuk menggunakan sarung tangan atau mengusahakan
agar sidik jari yang mungkin terdapat pada barang bukti tidak terhapus.

- Menutup lokasi di sekitar tempat kejadian dan melarang masuk orang – orang
yang tidak berkepentingan.

- Apabila tersangka pelaku pencurian tertangkap maka tersangka harus


diborgol dan dikenakan penahanan sementara pada salah satu pos keamanan
sampai tibanya petugas polisi yang berkenan untuk mengurus proses
selanjutnya.

- Selama tersangka berada dalam penahanan sementara, petugas keamanan


tidak diperbolehkan / dibenarkan untuk melakukan tindakan apapun sebelum
mendapat perintah lebih lanjut.

3
- Apabila tersangka pelaku pencurian diketahui melarikan diri maka setiap
saksi diharuskan / diwajibkan untuk memberikan laporan mengenai ciri – ciri
orang tersebut kepada shift leader / chief security.

- Segera melaporkan kejadian pencurian tersebut kepada shift leader / chief


security dan jangan melakukan tindakan untuk selanjutnya dibawa ke pos dan
diserahkan kepada shift leader / chief security guna diteruskan kepada yang
berwajib ( Polisi ) untuk proses selanjutnya.

b. Bila Terjadi Pembunuhan

- Segera menghubungi Polisi

- Segera mengamankan dan menutup lokasi di sekitar tempat kejadian ( TKP )

- Menutup lokasi di sekitar tempat kejadian dan melarang masuk orang – orang
yang tidak berkepentingan.

- Melarang setiap orang yang tidak berwenang untuk menyentuh atau


mengambil apapun dari tubuh korban termasuk barang – barang yang
terdapat di sekitar tempat kejadian.

- Apabila tersangka pelaku pembunuhan tertangkap maka yang bersangkutan


harus di borgol dan senjata yang digunakan untuk membunuh ( bila ada )
harus diamankan. Sebelum datangnya pihak yang berwajib, maka tersangka
harus dikenakan penahanan sementara di salah satu pos keamanan.

- Selama tersangka berada di pos penahanan sementara petugas keamanan


tidak diperbolehkan / dibenarkan untuk melakukan tindakan apapun terhadap
tersangka terutama tindakan kekerasan.

- Apabila tersangka pelaku pembunuhan diketahui melarikan diri maka setiap


saksi diharuskan / diwajibkan untuk memberikan laporan mengenai ciri – ciri
tersangka pelaku trsebut kepada shift leader / chief security.

- Segera melaporkan kejadian tersebut kepada shift leader / chief security dan
jangan melakukan tindakan apapun sebelum mendapat perintah lebih lanjut.

c. Bila terjadi huru – hara dan keributan masa

- Dalam hal terjadi huru hara di sekitar lingkungan / komplek perumahan,


maka semua pintu masuk harus ditutup.

4
- Tidak ada orang maupun kendaraan yang diperbolehkan untuk memasuki
ataupun meninggalkan gedung tanpa seijin terlebih dahulu dari security dan
chief security.

- Tingkatkan pengawasan dan pengamanan terutama pada dinding - dinding


pemisah dan pintu utama.

- Segera melaporkan kejadian tersebut kepada chief security dan tunggu


perintah lebih lanjut.

- Apabila keadaan di luar setelah sedemikian rupa sehingga dapat


membahayakan keamanan lingkungan / komplek perumahan maka security
segera menghubungi polisi.

d. Bila Terjadi Kebakaran


Seluruh petugas keamanan diharapkan agar selalu dalam keadaan siap dalam
menghadapi bahaya kebakaran di lingkungan / komplek perumahan. Prosedur
penanggulangan bahaya kebakaran yang telah diterbitkan merupakan pedoman yang
dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan latihan dan seluruh petugas keamanan
diwajibkan untuk mengetahui serta menyadari akan tugas dan kewajiban dalam
menghadapi bahaya kebakaran. Hal – hal yang pada dasarnya harus diketahui oleh
seluruh petugas keamanan gedung adalah sebagai berikut :
- Lokasi pintu – pintu darurat, alat untuk menyalakan tanda bahaya kebakaran
yang terdapat pada setiap kotak hydrant dan lokasi serta cara – cara
penggunaan alat pemadam kebakaran.

- Segera melaporkan kepada atasan yang berwenang jika mencium sesuatu


yang terbakar atau hal – hal yang mungkin dapat menimbulkan kebakaran.

- Mengusahakan dan selalu mengadakan pengontrolan agar pintu – pintu utama


maupun pintu darurat bebas dari segala macam bentuk rintangan.

e. Mengatasi Orang Mabuk Yang Mengganggu Ketertiban Umum Apabila dalam


lokasi perusahaan atau lingkungan / komplek perumahan terjadi keributan yang
dikerenakan ada orang mabuk sehingga mengganggu ketertiban dan menimbulkan
kegaduhan maka upaya petugas adalah sebagai berikut:

1. Lakukan penangkapan dan bila melawan gunakan tongkat Polri dengan tidak
membahayakan diri orang yang sedang mabuk. Setelah orang mabuk tersebut
dapat dikendalikan, lakukan pemborgolan.

2. Amankan orang mabuk tersebut sehingga tidak membahayakan maupun


merugikan orang lain.

5
3. Apabila terjadi pengrusakan – pengrusakan sehingga peristiwa tersebut
mengakibatkan kerugian materi maka kumpulkan barang bukti guna
kepentingan penyelesaian kasusnya setelah orang yang mabuk sadar.

4. Usahakan penyelesaian dengan jalan kekeluargaan.


5. Apabila dengan kekeluargaan tidak dapat diselesaikan, teruskan / laporkan
kasusnya ke pihak berwajib (Polisi).

6. Cari dan catat saksi – saksi yang mengetahui peristiwa tersebut.


7. Buat laporan peristiwa kejadian tersebut.

f. Mengatasi Orang Yang Mengamuk


Apabila di dalam lokasi perusahaan atau lingkungan / komplek perumahan terjadi
sesuatu keributan yang dikarenakan adanya orang mengamuk, maka upaya petugas
adalah sebagai berikut :

1. Petugas segera mendatangi tempat dimana orang sedang mengamuk dan


berikan peringatan yang simpatik serta tegas agar orang yang mengamuk
menghentikan perbuatannya.

2. Bantu ikut menyelesaikan permasalahannya secara bijaksana dan penuh


kekeluargaan.

3. Upayakan agar penyelesaiannya dilandasi dengan kesadaran dan jangan


menimbulkan dendam dan sebagainya.

4. Apabila upaya tersebut tidak berhasil, teruskan / laporkan


Polisi.

5. Buat laporan peristiwa kejadian tersebut.

g. Mengatasi Perkelahian
Apabila di lokasi perusahaan atau lingkungan / komplek perumahan terjadi suatu
keributan maupun kegaduhan yang dikarenakan adanya perkelahian maka upaya
peleraian dari petugas adalah sebagai berikut :

g.1. Perkelahian Satu Lawan Satu


1. Usahakan melerai / memisahkan para pelakunya dengan peringatan
untuk mengalihkan perhatian.

2. Apabila dalam perkelahian tersebut digunakan alat – alat yang


berbahaya ( rantai, pentungan, pisau, dan sebagainya ) usahakan

6
peleraian / pemisahan itu diarahkan kepada salah sau pihak yang
menggunakan alat itu.

3. Apabila keduanya menggunakan alat – alat berbahaya maka


usahakan peleraian dengan minta bantuan Polri ( laporkan kejadian
tersebut kepada Polri )

4. Jangan bertindak gegabah, agar tidak ada korban jatuh maupun diri
sendiri ikut jadi korban.

5. Buat laporan tertulis kejadian tersebut.

g.2. Perkelahian kelompok


1. Usahakan melerai / memisahkan para pelaku dengan jalan
memberikan peringatan yang menarik dan mengalihkan perhatian
sehingga mereka bisa megakui dan menghormati kehadiran petugas
dengan segala peringatannya.

2. Usahakan untuk membantu memecahkan persoalan sehingga yang


bersangkutan dapat menyadari bahwa apa yang dilakukan dapat
menimbulkan kerugian dari kedua belah pihak.

3. Arahkan kepada kesadaran hukum


4. Apabila tidak dapat kita selesaikan teruskan / lapor polisi.
5. Tutup pintu masuk dan upayakan para demonstran tidak masuk ke
area lingkungan / komplek perumahan dan terus upayakan
pengamanan dan pengawasan secara ketat.

6. Buat laporan kejadian.

II. SERAH TERIMA PENJAGAAN


Dalam melaksanakan serah terima penjagaan agar tidak terjadi saling melempar tanggung jawab maka
perlu adanya langkah – langkah sebagai berikut :

1. Setengah jam sebelumnya petugas baru harus sudah siaga / datang.


2. Shift leader melaksanakan serah terima sedang anggota baru dan lama melaksanakan checking
/ control bersama mengenai situasi serta peralatan – peralatan / sarana – sarana di komplek
perumahan.

3. Bila dalam kontrol bersama telah dinyatakan aman serta lengkap dan baik maka petugas
segera ke pos kembali dan laporkan hasil kontrol bersama kepada shift leader.

7
4. Setelah serah terima dinyatakan selesai dan masing – masing shift leader tidak ada suatu
masalah, baru buku serah terima dalam mutasi ditandatangani oleh shift leader baru dan lama
(ka jaga baru dan lama).

5. Kemudian petugas baru melaksanakan dinas dan petugas lama meninggalkan dinas ( pulang )
6. Dalam pelaksanaan serah terima harus dengan apel bersama ( shift lama dan baru ).
7. Shift leader baru memberi pengarahan kepada anggotanya dan ditutup dengan doa.

III. PELAKSANAAN DINAS


Dalam melaksanakan dinas, hal – hal yang perlu diperhatikan maupun dilaksanakan adalah sebagai
berikut :

1. Berpakaian seragam security yang telah ditentukan secara baik dan benar serta lengkap
( memakai kelengkapan yang telah diinventariskan).

2. Tunjukan performance security yang professional.


3. Laksanakan jam kegiatan yang telah ditentukan dengan rasa penuh tanggung jawab.
4. Bagi petugas yang ada di depan, perhatikan situasi lalu lintas kendaraan khusus bagi yang
akan / telah berkunjung di komplek perumahan.

5. Tanggapi para tamu maupun orang lain yang ingin menggunakan jasa anda ( security ) dengan
sopan, ramah dan tegas.

6. Jaga kerja sama sesama kawan secara utuh dan baik.


7. Hayati terus penguasaan wilayah beserta isinya dan segala peralatan yang ada, pelaksanaan
tugas serta pribadi security.

8. Cek / periksa semua mobil maupun motor yang masuk ke area perusahaan atau komplek
perumahan guna mencegah hal – hal yang tidak kita inginkan.

9. Cek / periksa semua tamu maupun karyawan – karyawati yang masuk area perusahaan atau
komplek perumahan .

10. Dalam pelaksanaan pemeriksaan jangan sampai meninggalkan S 3 ( Senyum,


Salam, dan Sapa )

11. Mengetahui dan menguasai semua Prosedur / Pengeluaran barang, Prosedur Fit Out secara
menyeluruh.

12. Mengetahui dan menguasai semua Prosedur Pengamanan Keadaan Darurat di area perusahaan
secara menyeluruh.

13. Tunjukkan / laksanakan pemeriksaan dengan baik dan benar serta tegas.

8
IV. PATROLI / KONTROL
Patroli / control adalah suatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh petugas security dimana shift
yang bersangkutan sedang dalam melaksanakan dinas.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan jam kegiatan yang telah diploting ( disusun ) dalam
buku mutasi security.
Sedang maksud dan tujuan dari kegiatan patroli / control adalah :

1. Untuk mengetahui situasi keamanan dan ketertiban baik didalam maupun sekitar komplek
perumahan.

2. Untuk mengetahui serta mengamati secara phisik terhadap situasi / keadaan komplek
perumahan dengan segala peralatannya maupun kemungkinan – kemungkinan negative yang
terjadi.

3. Suatu wujud perhatian dari Management kepada seluruh penghuni perumahan dalam upaya
menimbulkan rasa aman, tentram dan tenang karena merasa di lindungi sehingga dapat
bekerja dengan baik dan berharap dapat meningkatkan asset perusahaan masing – masing.
Hal –hal yang perlu di perhatikan dalam melaksanakan patroli / control adalah sebagai berikut
:

1. Persiapan kertas dan alat tulis.


2. Berpakaian dinas lengkap ( tutup kepala, borgol dan tongkat Polri).
3. Dalam pelaksanaannya harus cermat, jeli, waspada, dan perhatikan tempat – tempat /
lokasi yang dianggap rawan.

4. Catat dan tulis dalam buku mutasi temuan – temuan yang dianggap kemungkinan
dapat menimbulkan hal – hal yang kurang baik ( kerusakan , kehilangan dan
sebagainya )maupun dapat mengganggu keamanan di area lingkungan komplek
perumahan maupun hal – hal yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya keadaan
darurat.

V. TATA CARA MENGIRIM DAN MENERIMA BERITA LEWAT TELEPON


Dalam mengirim dan menerima berita lewat telepon perlu adanya tata cara sebagaimana tercantum di
bawaah ini :

1. Mengirim :

- Angkat gagang telepon

- Tekan tombol nomor extention dahulu

- Tekan tombol nomor telepon yang dikendaki / dituju

9
- Ucapkan salam: “Selamat pagi”
“ Selamat siang”
“ Selamat malam”
- Disambung “ dari …..(sebutkan nama dan divisi) ingin bicara dengan
………………….(siapa ? )”

- Diteruskan dengan maksud / tujuan berita.

- Apabila telah selesai bicara, tutup dengan ucapan terima kasih dan salam.

2. Menerima :

- Pesawat berdering, angkat gagang telepon ( ingat jangan sampai pesawat


berdering berulang – ulang ).

- Ucapkan security citra grand mutiara dan salam.


Contoh : “Security Pacific Building selamat pagi”

- Diteruskan dengan penerimaan maksud dan tujuan dari pengiriman berita.

Catatan :

- Dalam mengirim / menerima berita gunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar,sopan dan tegas

- Bila menerima berita lokal (khusus Management ) cukup mengucapkan security


dan salam.

- Bila mengirim berita local ( khusus Management ) cukup security dan


salam,ketemu dengan ………….. (siapa ? ) diteruskan dengan maksud berita,
ditutup dengan terima kasih dan salam.
Untuk transfer :
- Tekan tombol “Flash “ lebih dahulu.
- Dengarkan nada “ pendek – pendek – panjang ( - - ---) - Baru tekan nomor
ekstension yang dituju.
VI. BILA TERJADI KENDARAAN SALAH JALUR
Bila terjadi kendaraan yang salah jalur sebagaimana tercantum dalam pokok bahasan tersebut
kendalanya adalah apabila secara kebetulan ada kendaraan yang keluar dari area komplek perumahan
kemungkinan akan terjadi benturan di lokasi setelah ram nail atau setidak – tidaknya akan membuat
terkejut dari kedua pengemudi yang bersangkutan. Dengan melihat hal tersebut di atas maka upaya
petugas adalah sebagai berikut :

1. Agar selalu mengantisipasi kejadian tersebut dengan cara mengadakan pengawasan secara
terus menerus.
2. Berikan peringatan dengan suara peluit pendek beberapa kali dengan keras.

10
3. Bila pengemudi tetap langsung melaju ( tidak mendengar / tidak tahu ) maka petugas segera
memberikan isyarat agar pengemudi mengetahui dan memperlambat laju kendaraannya.
4. Berikan S 3 ( Senyum, Salam, Sapa, ) dan ini wajib dilakukan oleh petugas security yang
bertugas di setiap pos penjagaan.
5. Dalam menyampaikan arahan yang perlu diperhatikan adalah : - Tegas dan sopan.
- Dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Jangan lupa saat salam berikan penghormatan lebih dahulu.
- Selesai arahan berikan salam dan penghormatan.

VII. BILA TERJADI BENTURAN / TABRAKAN DI LOKASI PERUSAHAAN.


Akibat dari para pengguna jasa di MANAGEMENT atau Perusahaan ( bagi yang berkendaraan ) yang
tidak memperhatikan rambu – rambu yang telah di tentukan oleh Management maupun hal – hal lain
yang karena kurang hati –hatinya kemungkinan dapat juga terjadi benturan ( tabrakan ).
Apabila terjadi hal – hal yang semacam itu maka tindakan petugas adalah sebagai berikut :

1. Petugas segera datang ke TKP.


2. Tolong segera korban.
3. Buat tanda / gambar di TKP.
4. Catat semua identitas yang bermasalah ( fotocopi KTP ).
5. Catat Surat Tanda Nomor Kendaraan ( fotocopi STNK ) dan SIM pengemudi ( fotocopi SIM).
6. Tahan sementara STNK dan SIM untuk dimusyawarahkan masalahnya.
7. Apabila yang bermasalah telah bersepakat agar masing – masing membuat perjanjian diatas
materai / plat segel.
8. Apabila tidak terjadi suatu kesepakatan bersama dalam permasalahan tersebut ,maka segera
lapor ke Polisi.
9. Buat laporan kejadian.

11

Anda mungkin juga menyukai