Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


KEBAKARAN

A. Pengertian
1. Pencegahan kebakaran adalah segala usaha secara terencana untuk menghindari
bahaya kebakaran, dalam arti meniadakan kemungkinan akan timbulnya
kebakaran
2. Penanggulangan kebakaran adalah segala daya upaya untuk mencegah dan
menanggulangi terjadinya kebakaran, yang meliputi memadamkan, melokalisir,
mengamankan jiwa, harta benda dan penyelidikan sebab terjadinya bencana
kebakaran
3. Kebakaranadalahprosesbertemunyasumberapi/panas,oksigendanmaterial
4. Bahan mudah terbakar adalah bahan/benda yang apabila terkena panas/ sangat
mudah terbakar dan api lebih cepat menjalar (bensin, oli, thinner, cat, minyak
tanah,solar,gas,kertas,tekstil,kayu,karet,danlain-lain)
5. Bahan berbahaya adalah bahan/benda/zat/elemen/ikatan kimia atau campurannya
bersifat mudah terbakar, atau korosi yang disebabkan oleh pengolahan,
penimbunan, penyimpanan, pengepakan, yang dapat menimbulkan bahaya bagi
jiwa manusia, peralatan dan lingkungan (bahan-bahan kimia, arus
listrik,suhuudara)
B. Prinsip Tindakan
1. Padamkan api
2. Selamatkan jiwa/pasien dan pengunjung
3. Selamatkanhartabendadenganprioritas
C. Persyaratan Tindakan
1. Tanggap atas potensi timbulnya nyala api
2. Bersikap tenang, penuh perhitungan, dan tidak panik tahu jenis bahan yang
terbakar,serta jenis alat pemadam api yang digunakan
3. Tahu tempat alarm,alat pemadam api, dan alat komunikasi
4. Tahu cara membunyikan alarm
5. Tahu cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
6. Tahu nomor telepon Tim K3, Security/Satpam serta kantor pemadam
kebakaran kota Medan
7. Mampu menenangkan/mengarahkan setiap orang yang berada dilokasi
8. Mampu menyelamatkan pasien dengan cara tertentu
9. Tahu prioritas penyelamatan harta benda
D. Program Pencegahan
1. Mengetahui secara mendalam pentingnya kondisi yang selamat dan bebas dari
segala keadaan pada bahaya kebakaran denganberbagai akibatnya
2. Menghindarkan dan menjauhkan segala bahan dan peralatan yang dapat
mendatangkan atau mengakibatkan kebakaran
3. Pemeliharaan dan pemeriksaan barang dan peralatan secara periodic, terutama
yang berhubungan dengan pemakaian listrik dan alat beresiko tinggi lainnya
4. Membuat aturan-aturan yang berhubungan dengan pencegahan kebakaran
yang tersosialisasikan secara luas
5. Latihan-latihan pemadaman kebakaran dan evakuasi pasien dengan peralatan
dan disesuaikan dengan prosedur tetap yang berlaku disetiap unit
6. Memberdayakan fungsi pemantauan yang efektif bagi setiap unit, terutama
bagi para pengunjung dan pegawai rumah sakit yang merokok disembarang
tempat
E. Penanggulangan kebakaran
1. Dasar Dalam rangka pelayanan pasien di RSU SEMBIRING DELI TUA perlu
dipikirkan adanya satu prosedur pelaksanaan yang baku dalam
penanggulangan kebakaran yang mungkin terjadi dirumah sakit
2. Tujuan
a. Menghilangkan resiko sekecil apapun yang ditimbulkan dari api
b. Menyelamatkan jiwa pasien, pengunjung dan petugas
c. Menyelamatkan sarana, alat, dan bahan (harta benda) yang ada di tempat
kerja
3. Cara penanggulangan kebakaran
Dalam hal adanya kasus kebakaran, khususnya yang terjadi di Instalasi. Unit
Kerja,perlusegerabertindaksecaradini,cepat,terpadu,danterarah, yaitu:
a. Ketika terjadi kebakaran
Prioritas utama
1) Pertolongan jiwa manusia, baik pasien, pengunjung, maupun petugas
yang keadaannya gawat/kondisi kesehatannya tidak memungkinkan
menyelamatkan diri
2) Sarana, alat dan bahan yang vital/ penting perlu di dahulukan
3) Memadamkan api secara dini dengan memakai Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) yang tersedia di lokasi sambil menunggu Pasukan
Pemadaman Kebakaran (Satpam)
4) Melapor ke Komandan Pasukan pemadaman Kebakaran (Satpam)

Tindakan pemadaman kebakaran

1) Jika terlihat nyala api (kebakaran) di sebuah area di tempat kerja, maka
segera klasifikasikan jenis kebakarannya (kelas A, B atau C) agar
penggunaan alat/.fasilitas pemadamannya dapat tepat dan tidak
membahayakanpetugas
2) Bunyikan alarm dan segera padamkan nyala api tersebut dengan Alat
Pemadam Api (APAR) dan atau fasilitas lain yang tersedia di tempat
tersebut
3) Bagi tugas dengan kawan petugas setempat untuk menghubungi lewat
telepon, sesuai alur terlampir
4) Padamkan listrik lokal pada area tersebut dengan memutuskan aliran
listrik melalui saklar yang berada ditempat tersebut
5) Selamatkan pasien dan pengunjung rumah sakit melalui jalur aman
yang tersedia,dengan sigap dan cermat sesuai dengan keadaan pasien
6) Selamatkan harta benda yang ada di sekitar lokasi dan mudah
terjangkau, dengan skala prioritas (tingkat biaya, kelangkaan, dan
kegunaan)
7) Lokalisir api dengan menutup rapat-rapat pintu yang berada di area
kebakaran, setelah proses pemadaman dan evakuasi dilakukan. Tunggu
Pasukan Pemadaman Kebakaran dan pasukan yang lain
8) Pasukan Pemadaman Kebakaran datang dengan menutup area tersebut
dari manusia
9) Untuk petugas di unit lain yang jauh dari lokasi kebakaran, berikan ras
tenang dan aman kepada pasien maupun pengunjung rumah sakit
Evakuasi

1) Tempat untuk evakuasi pasien, end point adalah di Jl.Bhayangkara,


kecuali jika ada ketentuan lain
2) Melalui jalan yang terdekat/ pintu darurat yang tersedia
3) Khususnya bagi pasien yang harus menggunakan kursi roda atau kereta
dorong,dapat melalui ram sesuai dengan petunjuk yang ditentukan
4) Untuk penyelamatan sarana dan alat, dikeluarkan dari lokasi kebakaran
kelokasi yang aman dan memungkinkan untuk diawasi
b. Setelah kebakaran selesai
1) Koordinasi dengan polisi setempat guna pengamanan TKP
2) Waspada terhadap timbulnya api susulan dan ledakan
3) Mendata secara rinci kerugian akibat kejadian kebakaran yang
dilakukan oleh supervisor unit kerja ybs
4) Melaporkan hasil pendataan kepada Direktur Utama Rumah Sakit
F. Cara penggunaan Hydrant
1. Menyiapkan kunci pillar/ box Hydrant ditempat penyimpanan
2. Menyiapkan slang Hydrant ditempat penyimpanan
3. Menyiapkan nosel Hydrant ditempat penyimpanan
4. Pasang slang Hydrant pada pillar Hydrant terdekat dengan lokasi
5. Tarik slang kearah sasaran dengan posisi slang lurus (jangan patah)
6. Pasang nosel ujung slang
7. Pemegang nosel minimal 2 (dua) dua orang dengan posisi kaki kuda-kuda
8. Buka air pada pillar Hydrant seikit demi sedikit dengan posisi slang tetap lurus
9. Matikan air dengan menutup pillar Hydarant
10. Buang air dari slang dan kemudian slang digulung satu persatu, nosel dilepas
11. Kunci dan slang pillar dan nosel siap untuk disimpan/dikembalikan ke tempat
semula
G. Komunikasikejadiankebakaran
1. Tujuan
a. Menghindari kecemasan dan kepanikan semua orang yang ada dilingkungan
RSU SEMBIRING DELI TUA
b. Menumbuhkan sikap sigap dan tepat pada setiap langkah penanggulangan
bahaya kebakaran
c. Menjalin komunikasi pemberitahuan dan kesediaan untuk memberi bantuan
penanggulanganbahaya kebakaran
2. Ruang lingkup a.
a. Penanggulangan kebakaran
b. Evakuasi pasien, pengunjung, dan petugas yang berada dilokasi kebakaran
c. Evakuasi harta benda menurut prioritas
3. Prosedur
a. Matikan jalur listrik dan matikan apibila mampu
b. Hubungi security/ Satpam, beritahukan titik api secara tepat (lokasinya)
c. Mintalah bantuan kepada pihak yang sesuai dengan bidang dan tugasnya
d. Tenangkan semua orang yang cemas dan panik, beri petunjuk lokasi pintu
darurat/jalan keluar evakuasi
e. Bertindak tenang dan sigap, pastikan titik api sudah diusahakan untuk
dilakukan pemadaman
f. Pastikan dimana pesawat telepon dapat digunakan untuk menghubungi
baik keluar maupun ke dalam rumah sakit, bicara secara jelas dan singkat
dimana lokasi terjadinya kebakaran, dan segera hubungi nomer-nomer
telepon dibawah ini:

Nomor-nomor telepon penting

No Nama No.Telepon Keterangan


1 Pos Satpam 110 Telepon internal
2 IGD 118 Telepon internal
3 Sekretariat TimK3 111 Telepon internal
4 Direktur Utama 221 Telepon internal
5 Direktur Penunjang 223 Telepon internal
6 Polisi 188 Telepon eksternal
7 Pusbankes 118 Telepon eksternal
8 Polsek Deli Tua 375 376 Telepon eksternal
9 PMI 433 1603 Telepon eksternal
10 Dinas Kebakaran 587 101 Telepon eksternal
Kota
11 PLN 123 Telepon eksternal

Anda mungkin juga menyukai