Anda di halaman 1dari 11

KESEHATAN DAERAH MILITER V/BRAWIJAYA

RUMAH SAKIT TK II dr.SOEPRAOEN

PANDUAN PENGAMANAN KEBAKARAN


RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.
Bahaya kebakaran merupakan bahaya yang dapat terjadi setiap saat, yang
diakibatkan karena kelalaian, sabotase dan bencana alam. Hal ini tidak menutup
kemungkinan terjadi di Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen yang dapat menimbulkan
kerugian berupa personil, material dan dokumen. Sehingga perlu dibuatkan
panduan pengamanan kebakaran untuk tindakan pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran di Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen.

2. TUJUAN.
Tujuan panduan ini disusun untuk dijadikan acuan bagi anggota Rumah Sakit Tk.
II dr. Soepraoen dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran agar didapatkan kerugian seminimal mungkin dari akibat musibah
kebakaran yang terjadi.

3. RUANG LINGKUP.
Ruang lingkup panduan ini meliputi cara pencegahan dan pengorganisasian
penanggulangan akibat musibah kebakaran yang terjadi di Rumah Sakit Dustira
yang disusun dengan tata urut sebagai berikut:
a. Pendahuluan
b. Organisasi
c. Tindakan Pencegahan
d. Tindakan Penanggulangan
e. Tindakan akhir
f. Penutup.
4. LANDASAN HUKUM.
a. Surat Keputusan Menhankam/Pangab Nomor : Kep/135/7/XI/1986 tanggal
18 November 1986 tentang Peraturan Urusan Dalam.
b. Surat Perintah Pangdam III/Slw Nomor : Sprin/700/V/1996 tanggal 29 mei
1996 tentang siaga pemadam kebakaran instalasi di jajaran Kodam III/Slw
c. Surat perintah Pangdam III/Slw Nomor : Sprin/614/V/1997 tanggal 19 Mei
1997 tentang penyelenggaraan latihan siaga pam TA.1997/1998.
d. Surat perintah Dirkesad Nomor : Sprin/1017/IX/1989 tanggal 11 September
1989 tentang pembuatan buku protap siaga pam.
e. Surat perintah Kakesdam III/Slw Nomor : Sprin/490/XI 1989 tanggal 29
November 1989 tentang pembentukan satuan pengamanan di Makesdam III/Slw.
BAB II
ORGANISASI

5. PENGORGANISASIAN.
Organisasi satuan tugas penanggulangan bahaya kebakaran disusun sebagai
berikut:
a. Pok Komando. Dan Pokko dijabat oleh Ka Rumkit Dustira, dengan tugas
memberikan Komando atau perintah bila terjadi bahaya kebakaran.
b. Dan Satgas. Dan Satgas dijabat oleh Kasi Tuud dengan tugas untuk
memimpin pelaksanaan penanggulangan bahaya kebakaran.
c. Satuan Pelaksana.
1) Satuan pemadam kebakaran terdiri dari Ton I, II, III, Ton Siswa SPK
Putra.
2) Satuan penyingkiran/evakuasi kebakaran adalah Ton V dan Ton
Siswa SPK Putri.
3) Satuan pengamanan kebakaran adalah Ton IV.
4) Satuan Khusus terdiri dari:
a) Unit Gawat Darurat
b) Angkutan.
BAB III
TINDAKAN PENCEGAHAN

6. UMUM.
Pengamanan adalah merupakan sebagian dari kegiatan pelaksanaan sistem
pengamanan pada umumnya. Oleh karena itu pelaksanaan kegiatan dalam rangka
pengamanan satuan dititik beratkan kepada tindakan tindakan yang bersifat
pencegahan.

7. JENIS DAN LETAK PEMADAM KEBAKARAN.


a. Jenis Pemadam kebakaran.
1) Gas pemadam kebakaran (APAR)
2) Pemadam kebakaran tradisional
a) Bak Air
b) Bak Pasir
c) Gantel
d) Gebyok
e) Ember
f) Singkup

b. Letak Pemadam Kebakaran.


1) APAR
a) Ruang Piket
b) Serambi Kantor Persit
c) Ruang Unit Rawat Jalan/Pendaftaran
d) Ruang Unit Gawat Darurat
e) Ruang Dapur
f) Ruang ICU
g) Ruang Rawat Inap
h) Ruang Radiologi
i) Ruang Laboratorium

2) Pemadam Tradisional.
a) Pojok Kanan OK
b) Angkutan
c) Kamar Jenazah
d) Piket

8. LARANGAN-LARANGAN.
a. Dilarang mengadakan pemasangan/perubahan maupun perbaikan saluran
listrik tanpa seijin petugas listrik/tekhnik.
b. Dilarang menyimpan barang-barang yang rawan terhadap api disembarang
tempat.
c. Dilarang membuang puntung rokok yang masih menyala di sembarang
tempat.
d. Dilarang membakar sampah didekat bangunan dengan tidak diawasi.

9. PETUNJUK LAIN.
a. Personil Rumah Sakit Tk II 03.05.01/Mahasiswa/Siswa
1) Matikan lampu bila tidak digunakan
2) Matikan alat/mesin yang berhubungan dengan listrik bila tidak
digunakan dan cabut kabel listrik alat tersebut dari schakelar (kontak) listrik.
3) Pahami letak alat pemadam kebakaran yang ada di Rumkit Dustira.
4) Padamkan api, sedini mungkin bila terjadi kebakaran
5) Lapor cepat kepada Kasi Tuud/Piket

b. Petugas Teknik dan Piket/Satpam


1) Dalam Jam kerja petugas tehnik secara teratur melakukan
pemeriksaan terhadap saluran listrik
2) Diluar jam kerja secara periodik piket/satpam melakukan
pengontrolan terhadap instalasi yang dapat menimbulkan kebakaran (dapur
dan gardu listrik Rumah Sakit Tk. II.dr. Soepraoen).
BAB IV
TINDAKAN PENANGGULANGAN

10. APABILA TERJADI KEBAKARAN PADA JAM KERJA.


a. Bila terjadi kebakaran disuatu bagian, personil yang pertama kali melihat api
tersebut segera mengambil tindakan untuk memadamkan dengan menggunakan
alat pemadam yang ada dengan dibantu personil lain dibagian tersebut serta salah
seorang personil melaporkan kejadian itu ke Piket.

b. Piket Rumah Sakit Tk II dr. Soepraoen.


1) Segera memerintahkan Ba Piket untuk membunyikan tanda tanda
adanya bahaya kebakaran, dan mematikan saluran listrik.
2) Melaporkan kejadian tersebut kepada Ka Rumkit / Kasi Tuud.
3) Mengerahkan anggota jaga lainnya termasuk satpam untuk
memperketat pengawasan terhadap personil yang keluar atau masuk
Komplek Rumah Sakit Tk II dr. Soepraoen
4) Menghubungi dinas pamadam kebakaran Kota Malang Telp.113 dan
Dinas pemadam kebakaran yang lain.
5) Menghubungi dan minta bantuan dinas siaga Kodim 0609 Malang Telp.
6652609
6) Satpam mengarahkan jalan masuk menuju lokasi kebakaran apabila
petugas dinas pemadam kebakaran maupun dinas siaga Kodim 0609
Malang datang di Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen.

c. Dansatgas Penanggulangan.
Memimpin penanggulangan/ pemadaman kebakaran yang dibantu oleh
satuan sebagai berikut:
1) Satuan Pemadam Kebakaran.
a) Danton pemadam segera memerintahkan petugas di lokasi
kebakaran untuk segera memindahkan pasien, material dan dokumen
yang ada ketempat penampungan sementara
b) Anggota pemadam segera mengambil peralatan yang ada
untuk memadamkan kebakaran dan dibantu oleh petugas lain yang
berada disekitar lokasi kebakaran.
2) Satuan Penyingkiran/Evakuasi.
Seluruh anggotanya segera memindahkan pasien, material dan
dokumen dari lokasi kebakaran ke tempat penampungan sementara
dibantu oleh petugas lain yang berada disekitar lokasi kebakaran.

3) Satuan Pengamanan Kebakaran.


a) Seluruh anggotanya segera membantu Sat pemadam dan Sat
penyingkiran untuk mengawasi dan mengamankan pasien, material,
dokumen dilokasi kebakaran maupun yang sudah berada di tempat
penampungan sementara.
b) Mencegah dan melarang masyarakat yang tidak
berkepentingan berada di sekitar lokasi kebakaran, agar tidak
menghalangi petugas dalam mengatasi kebakaran tersebut.

4) Satuan Khusus.
a) Unit Gawat Darurat
(1) Menyiapkan seluruh anggota dan peralatannya.
(2) memberikan pertolongan kepada personil korban
kebakaran.
b) Angkutan
(1) Seluruh anggota angkutan bergabung dengan satuan
evakuasi.
(2) Menyiapkan seluruh kendaraan untuk mengevakuasi
pasien/personil, material dan dokumen ke tempat
penampungan sementara

11. APABILA TERJADI KEBAKARAN DILUAR JAM KERJA


a. Bila terjadi kebakaran disuatu bagian, personil yang pertama kali melihat api
tersebut segera mengambil tindakan untuk memadamkan dengan menggunakan
alat pemadam yang ada dengan dibantu personil lain dibagian tersebut serta salah
seorang personil melaporkan kejadian itu ke Piket.

b. Piket Rumkit.
1) Membunyikan tanda bahaya kebakaran dan mematikan saluran listrik
2) Mengerahkan anggota Militer dan PNS yang berada didalam komplek
Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen, untuk memberi bantuan memadamkan
kebakaran tersebut dengan menggunakan alat pemadam yang ada.
3) Mengerahkan anggota lainnya untuk mengadakan pengamanan
personil yang keluar / masuk Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen.
4) Segera minta bantuan kepada dinas pemadam kebakaran Kota
Malang telp. 113 dan dinas pemadam kebakaran lain.
5) Melaporkan kejadian tersebut kepada Ka Rumkit Dustira/Kasi Tuud.
6) Minta bantuan dinas siaga Kodim 0609 telp. 6652609

c. Satpam Rumkit.
1) Melaksanakan tugas pengamanan sesuai dengan tanggung
jawabnya.
2) Membantu kegiatan Sat penyingkiran/evakuasi kebakaran.

12. JALUR EVAKUASI.


Evakuasi penderita dan barang diatur sbb:
a. Bila terjadi kebakaran di R.I maka evakuasi penderita dan barang diarahkan
ke lapangan apel (titik kumpul 1)
b. Bila terjadi kebakaran di R.II, maka evakuasi penderita dan barang
diarahkan ke lapangan apel (titik kumpul 1)
c. Bila terjadi kebakaran di R.III, maka evakuasi penderita dan barang
diarahkan ke lapangan apel (titik kumpul 1)
d. Bila terjadi kebakaran di R. IV, maka evakuasi penderita dan barang
diarahkan ke parkir selatan (titik kumpul 4)
e. Bila terjadi kebakaran di R. V/VI, maka evakuasi penderita dan barang
diarahkan ke parkir selatan (titik kumpul 4)
f. Bila terjadi kebakaran di R. ICU/TM, maka evakuasi penderita dan barang
diarahkan ke parkir timur (titik kumpul 3)
g. Bila unit Rawat jalan dan UGD terjadi kebakaran maka evakuasi pasien
diarahkan ke lapangan apel (titik kumpul 1)
h. Bila terjadi kebakaran di R. XII, maka evakuasi paasien / batrang diarahkan
ke lapangan upacara (titik kumpul 2)
i. Bila terjadi kebakaran di R. XI, maka evakuasi pasien dan barang diarahkan
ke lapangan upacara (titik kumpul 2)
j. Bila terjdai kebakaran di R. X, maka evakuasi pasien dan barang diarahkan
ke lapangan upacara (titik kumpul 2)
k. Bila kebakaran di R. IX maka evakuasi pasien dan barang diarahkan ke
lapangan upacara (titik kumpul 2)
l. Bila terjadi kebakaran di R. VIII maka evakuasi pasien dan barang diarahkan
ke lapangan upacara (titik kumpul 2)
m. Bila kebakaran terjadi di. R. XIV maka evakuasi pasien dan barang diarhkan
ke lapangan upacara (titik kumpul 2).
n. Bila terjadi kebakaran diruag/kantor Staf, maka evakuasi barang diarahkan
ke lapangan apel (titik kumpul 1)
o. Bila terjadi kebakaran di Angkutan/Gudang Beras, maka evakuasi barang
diarahkan ke lapangan upacara (titik kumpul 2)..
p. Bila terjadi kebakaran di dapur (Jangwat), maka evakuasi diarahkan ke
parkir selatan (titik kumpul 4)
q. Bila terjadi kebakaran di R. Obat, maka evakuasi diarahkan ke parkir selatan
(titik kumpul 4)
r. Bila terjadi kebakaran di Astra, maka evakuasi diarahkan ke parkir selatan
(titik kumpul 4)
s. Bila terjadi kebakaran di Pencucian maka evakuasi diarahkan ke parkir
selatan (titik kumpul 4)
t. Bila terjadi kebakaran di Alpalkes, maka evakuasi diarahkan ke parkir
selatan (titik kumpul 4)

13. PETUNJUK JALAN PENDEK BILA TERJADI KEBAKARAN.


Jalan pendekat memasuki kawasan RS Dustira bagi satuan pemadam kebakaran
adalah sebagai berikut:
a. Route – I
1) Jalan Urip Soemoharjo ---- pintu sebelah timur, masuk disekitar mess
perwira
2) Basis - 1 - pintu sebelah selatan, masuk disekitar dapur
3) Basis - 2 - pintu sebelah selatan, masuk disekitar bagian Gudang ATK.

b. Route - II
1) Jalan Rumah Sakit Dustira - 1 - pintu gerbang utama, masuk disekitar
komplek perkantoran Staf.
2) Jalan Rumah Sakit Dustira - 2 - pintu gerbang besuk/pengunjung,
masuk disekitar poliklinik Rehabilitasi Medik, Aula Cornel Singa Winata.
3) Jalan Rumah Sakit Dustira - 3 - pintu poliklinik masuk antara R. I - T
BAB V
TINDAKAN AKHIR

14. PELAPORAN/KONSULIDASI.
a. Dan Sat Gas / Kasi Tuud melaporkan kegiatan penanggulangan bahaya
kebakaran yang telah dilaksanakan kepada Karumkit Dustira/Kakesdam III/Slw.
b. Melaporkan kejadian tersebut, meliputi kerugian personil, material dan
dokumen.

15. INSTRUKSI/KOORDINASI.
a. Bantuan dipriotaskan terhadap keselamatan Jiwa manusia kemudian
senjata/munisi dan material lainnya serta dokumen.
b. Apabila petugas dinas pemadam kebakaran telah sampai dilokasi kejadian,
maka pimpinan pelaksana pemadaman kebakaran beralih kepada dinas pemadam
kebakaran.

16. PERHUBUNGAN.
a. Menggunakan alat komunikasi yang ada antara lain:
1) Pesawat telepon
2) Radio
3) Bahaya kebakaran ooo ...ooo ... ooo dst selama + 2”
4) Tanda aman o ... o ... o ... dst selama + 2”

b. Menggunakan Alat transportasi yang ada.


1) Kendaraan roda empat
2) Kendaraan roda dua, dll.

c. Komando
1) Posko berada di Ruang Data
2) Penampungan sementara material dan dokumen berada di Ruang
Rapat
3) Penampungan sementara pasien berada di Aula Cornel SingaWinata
4) Bila kebakaran terjadi di lokasi tersebut, maka posko dan
penampungan sementara akan ditentukan kemudian.
BAB VI
PENUTUP

17. Panduan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan Pengamanan bahaya
kebakaran di Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

Malang, 2015
Kepala Rumah Sakit Tk. II dr.Soepraoen

dr. Paskah Saragih

Kolonel Ckm NRP 1910000330460

Anda mungkin juga menyukai