tentang
KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
Menimbang :
a. Bahwa dalam kegiatan rumah sakit berpotensi menimbulkan bahaya
fisik, kimia, biologi yang dapat membahayakan keselamatan baik
terhadap pekerja, pasien, pengunjung maupun masyarakat di
lingkungan rumah sakit.
b. Bahwa untuk mencegah dan mengurangi bahaya keselamatan perlu
dilakukan upaya-upaya pengelolaan fasilitas, sarana dan prasarana.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dengan
pernyataan butir (a) dan butir (b) diatas, maka dipandang perlu diatur
dan ditetapkan Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan.
Mengingat :
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
b. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
c. Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana;
d. Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja;
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
Kedua : Rumah sakit Soepraoen komitmen dan memberi dukungan mulai dari
aspek perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi
Kesembilan : Kepala rumah sakit mengawasi tentang kegawatdaruratan listrik dan air
Kesepuluh : Kepala rumah sakit mengawasi tentang sistem utiliti meliputi sistem listrik,
limbah, ventilasi, gas medis dan sistem kunci lainnya secara teratur
diperiksa, dan dipelihara
Ditetapkan di : Malang
Pada Tanggal : Juni 2015