Anda di halaman 1dari 176

Professional Project Institute

PENGAWASAN NORMA
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PT. SARANA INSPIRASI MAJU BERSAUDARA
Pertokoan Bukit Tiban Indah Permai Blok E No.1 Tiban Baru, Sekupang, Batam.
Kepulauan Riau - Indonesia. Tlp. +62 778 8015821 ; HP. +62 812 7005 3009
Email : admin@ppibatam.com : Website : www.ppibatam.com
Penanggulangan Kebakaran

PT. SARANA INSPIRASI MAJU BERSAUDARA


Pertokoan Bukit Tiban Indah Permai Blok E No.1 Tiban Baru, Sekupang, Batam.
Kepulauan Riau - Indonesia. Tlp. +62 778 8015821 ; HP. +62 812 7005 3009
Email : admin@ppibatam.com : Website : www.ppibatam.com
NO NAMA NOMOR TELEPON

KANTOR DURIANGKANG

A. Piket 0778 – 371560

B. Piket 0778 – 371561


1
C. Fleksi 0778 – 5104180

D. Emergency 113 (Khusus Telp Kabel/Flexi)

POS SIAGA
2 POS SEKUPANG 0778 – 322233

3 POS SAGULUNG 0778 – 392317

4 POS BATU AMPAR 0778 – 412324

5 POS PUNGGUR 0778 – 7056850

6 POS NONGSA 0778 – 7763580

7 POS SEI PANAS 0778 - 427366

Copyright Reserved
Kepmennaker No186/Men/1999

Tk. Ahli
Tk. Ahli Madya
Pratama
Tk. Dasar II
Tk. Dasar I

PET. PERAN REGU PENANGG. KOORD. UNIT PEN. JAWAB


KEBAKARAN KEBAKARAN PENANGG. TEKNIK K3
KEBAKARAN PENANGG.
KEBAKARAN

Copyright Reserved
Ref. Kepmennaker No 186/1999

(Lini I)
PET. PERAN KEBAKARAN (KLAS D)
Tugas pokok sesuai jabatan utamanya

Merupakan tugas tambahan selain tugas


pokoknya pada waktu jam kerja

• Melaporkan kondisi bahaya dan keadaan sarana prot.


kebakaran
• Melakukan tindakan pemadaman awal bila terjadi
kebakaran dan memandu evakuasi
• Bertanggung jawab di unit kerja tertentu.

Psl 7
Copyright Reserved
PENANGGUNG JAWAB UMUM
(PENGURUS)

DEPARTEMEN DEPARTEMEN DEPARTEMEN


……………….. K3 ………………..

DEVISI FIRE
1/300
FIRE MENS
Koordinator
SUB UNIT ………..
1/100

PERAN
KEBAKARAN
……….2/25

Copyright Reserved
Ref. Kepmennaker No 186/1999
PENANGGUNG JAWAB UMUM
(PENGURUS)

DEPARTEMEN K3

PENANGGUNG JAWAB
UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PETUGAS REGU
KOORDINATOR SUB UNIT PENANGGULANGAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN KEBAKARAN

PETUGAS
PERAN KEBAKARAN

Ref. Kepmennaker No 186/1999


Copyright Reserved
API : GAS PIJAR YANG MENGELUARKAN PANAS.
BILA PANAS YANG DIKELUARKAN ITU
MELEBIHI BATAS MAKSIMAL, MAKA DAPAT
MENIMBULKAN KEBAKARAN

PERBEDAAN API DENGAN KEBAKARAN

API : KEBAKARAN :
A. DIBUTUHKAN A. TIDAK DIBUTUHKAN
B. MUDAH DIKENDALIKAN B. SULIT DIKENDALIKAN
C. MENGUNTUNGKAN C. MERUGIKAN

Copyright Reserved
KEBAKARAN :
SUATU PERISTIWA YANG
DISEBABKAN DARI API YANG TIDAK
DAPAT DIKENDALIKAN ATAU
DIKUASAI BAIK BESAR MAUPUN
KECIL, DISENGAJA ATAU TIDAK
DAN MENIMBULKAN KERUGIAN
HARTA BENDA, CACAT BAHKAN
KORBAN JIWA MANUSIA

Copyright Reserved
AKIBAT KEBAKARAN :

• MENGHAMBAT KELANCARAN PEMERINTAHAN /


PEMBANGUNAN
• MENGHAMBAT KELANCARAN PEREKONOMIAN
• TIMBULNYA PENGANGGURAN
• TERGANGGUNYA STABILITAS KAMTIBNAS PSIKOLOGI

Copyright Reserved
BAHAN BAKAR

OKSIGEN PANAS

Copyright Reserved
Konduksi adalah suatu proses pemindahan panas dari satu
benda ke benda lain yang terjadi karena suatu hubungan
langsung / bersinggungan secara langsung, atau dengan suatu
perantaraan benda-benda padat pengantar panas.

Electrical iron / Setrika listrik

Clothing / Kain

Setrika dapat menghantar panas


ke kain dengan cara Konduksi.

Copyright Reserved
PERPINDAHAN PANAS DENGAN KONVEKSI
HEAT IS TRANSMITTED BY CONVECTION

Convection is the distribution of heat through air currents.

Konveksi adalah suatu proses pemindahan panas melalui arus udara.

Panas api dapat berpindah Api yang berasal dari lantai


kedalam tabung dengan cara bawah bisa menjalar ke lantai
konveksi atas adalah dengan cara konveksi

Copyright Reserved
PERPINDAHAN PANAS DENGAN RADIASI

RADIASI
adalah suatu proses pemindahan panas seperti matahari
memanasi bumi – suatu energi menyerang benda dan
menghangatkannya.

Panas dari listrik berpindah


ke seluruh arah melalui
atmosphir
Kardus bisa terbakar jika
sangat dekat dengan sumber
radiasi
Copyright Reserved
BELUM MENGERTI TERHADAP BAHAYA
KEBAKARAN

FAKTOR MANUSIA KELALAIAN

DISENGAJA

KONSLETING LISTRIK

PENYALAAN SENDIRI REAKSI KIMIA

GESEKAN

GUNUNG MELETUS

GERAKAN ALAM

PETIR

Copyright Reserved
S Pembebanan lebih
S Sambungan tidak sempurna
S Perlengkapan tidak standar
S Pembatas arus tidak sesuai
S Kebocoran isolasi
S Listrik statik
S Sambaran petir

Copyright Reserved
METHODE PEMADAMAN
METHODS OF EXTINGUISHMENT

1. COOLING ( MENDINGINKAN )
Removal of heat or reduce
temperature below ignition point.
Menghilangkan panas atau mengurangi temperatur panas
sampai dibawah titik nyala api.

No
Fire
Oxygen
Copyright Reserved
METHODE PEMADAMAN
METHODS OF EXTINGUISHMENT
2. SMOTHERING ( MEMISAHKAN )
Memisahkan udara atau mencegah udara
masuk ke permukaan api.
(Removal of oxygen or prevent oxygen from getting to the fire)

No
Fire

Copyright Reserved
METHODE PEMADAMAN
METHODS OF EXTINGUISHMENT

3. MENGURAIKAN (STARVATION)

Memisahkan bahan bakar atau mencegah


api terus menyala.
Removal of fuel or prevent continuous of
fuel supply.

No
Fire
Oxygen

Copyright Reserved
KLASIFIKASI KEBAKARAN
FIRE CLASSIFICATION

Class A
Ordinary materials like paper, wood
and cloth.

Yang terbakar adalah benda padat


seperti kertas, kayu dan kain.

Copyright Reserved
KLASIFIKASI KEBAKARAN
FIRE CLASSIFICATION

Class B
Flammable liquids and gases like
petroleum, petrochemical, gasoline,
alcohol and propane.
Yang terbakar adalah benda cair
seperti minyak, oli, bensin dll.

Copyright Reserved
KLASIFIKASI KEBAKARAN
FIRE CLASSIFICATION

Class C
Any fuel involved with energized
extinguishing material must not
conduct electricity.

Kebakaran yang diakibatkan oleh


listrik, seperti alat-alat yang
menggunakan listrik.

Copyright Reserved
KLASIFIKASI KEBAKARAN
FIRE CLASSIFICATION

COMBUSTIBLE
Reactive metals like magnesium,
titanium, zirconium, lithium and
Potassium
D
Yang terbakar adalah metal seperti
Magnesium, Titanium dll.

Copyright Reserved
PENGGUNAAN MEDIA PEMADAM KEBAKARAN

KAYU, KERTAS, TEXTIL,


KELAS A PLASTIK, DLL
AIR

-FOAM PADA BEJANA TERBUKA


BENSIN, SOLAR, -DRY CHEMICAL POWDER
KELAS B ASPAL, TERPENTIN,
CAT, MINYAK PELUMAS, -CO2 (CARBONDIOXIDE)
GAS - AF 11.E / AF 31

- DRY CHEMICAL POWDER


PERALATAN LISTRIK,
KELAS C - CO2 (CARBONDIOXIDE)
KABEL LISTRIK
-AF 11.E / AF 31

MAGNESIUM, NATRIUM, DRY POWDER (KHUSUS)


KELAS D TITANIUM, DLL

Copyright Reserved
JENIS ALAT PEMADAM KEBAKARAN

1. MOBIL PEMADAM KEBAKARAN Pemadaman Tradisional


KEGUNAANNYA :
UNTUK MEMADAMKAN KEBAKARAN BESAR

2. ALAT PEMADAM API RINGAN


(FIRE EXTINGUISHER)
- FOAM
- DRY CHEMICAL POWDER
- CO2 ( CARBONDIOXIDE )
- AF.11 E / AF31

KEGUNAANNYA :
UNTUK MEMADAMKAN KEBAKARAN YANG BARU
TIMBUL.

3. ALAT PEMADAM TRADISIONAL


- AIR
- PASIR
- KARUNG BASAH
KEGUNAANNYA :
UNTUK MEMADAMKAN KEBAKARAN KECIL

Copyright Reserved
SISTEMATIKA PEMADAM KEBAKARAN

PENYE-
LAMATAN
JIWA
MANUSIA
A DAN
S HARTA AKAN
A TERJADI
P BREATHING BACK
APPARATUS HINDAR- DRAFT
MELOKA- KAN (LEDAK-
BANGUNAN
USAHA LISIR HUBUNGAN AN DI
GEDUNG
PEMADAMAN AREAL DENGAN KARENA
TERBAKAR
KEBAKAR- UDARA KAN PE-
ALAT AN LUAR NAMBAH
P PEMADAM AN
A
UNSUR
N
UDARA
A
S KETEPATAN MENEKAN
PEMADAMAN KERUGIAN

Copyright Reserved
Copyright Reserved
POTENSI BACKDRAFT

Copyright Reserved
BACKDRAFT

Copyright Reserved
INTENSITAS
Phenomena kebakaran

3 - 10 menit

STEDY
Fully development fires
(600-1000 o C)

TIME
Source Energi

Copyright Reserved
Copyright Reserved
Petro 2
BI

Petro1

Copyright Reserved
PRODUK-PRODUK PEMBAKARAN

Copyright Reserved
DI TEMPAT KERJA ANDA

 Apakah ada peluang utk terjadi


kebakaran
 Apa konsekuensinya bila terjadi
kebakaran
 Upaya apa yang telah dilakukan

Copyright Reserved
Pasal 3 ayat (1).
Undang-undang No 1 Th 1970

Dengan peraturan perundangan ditetapkan


PENGENDALIAN
syarat syarat keselamatan
ENERGI kerja untuk :

• mencegah, mengurangi, dan memadamkan


kebakaran,
Keselamatan Kerja

• SARANA
mencegah, mengurangi peledakan
PROTEKSI
• memberikan kesempatan jalan
KEBAKARAN
menyelamatkan diri dalam bahaya
kebakaran
• pengendalian penyebaran asap, gas dan
tentang

suhu MANAJEMEN
Pasal 9 ayat (3). K3
Pengurus wajib membina K3 penanggulangan
kebakaran
Pasal 3 ayat (1).
PENGENDALIAN ENERGI
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat
Undang-undang No 1 Th

keselamatan kerja untuk :


• mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran,
Keselamatan Kerja

• mencegah, mengurangi peledakan


SARANA PROTEKSI
• memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri
KEBAKARAN
dalam bahaya kebakaran
1970 tentang

• pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu

Pasal 9 ayat (3).


Pengurus wajibMANAJEMEN
membina K3K3penanggulangan
kebakaran

Copyright Reserved
PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
•KEPMENAKER 75/2002 K3 LISTRIK
•PERMENAKER 02/89 Proteksi Petir
Pengendalian Energi •KEP. MENAKER KEP. 187/MEN/1999 (B3)
•PER. KHUSUS “EE” (BH. MUDAH TERBAKAR)
•PER. KHUSUS “K” (BH. MUDAH MELEDAK)

•PERMENAKER 04/80 APAR


Sarana Proteksi Kebakaran •PERMENAKER 02/83 ALARM
•INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997

• PERMENAKER 04/87 P2K3


• PERMENAKER 05/96 SMK3
Manajemen K3 • KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999
UNIT PENANGG. KEB. DI TEMPAT KERJA

Copyright Reserved
Copyright Reserved
FIRE PREVENTION

PRE FIRE POST FIRE


IN CASE FIRE CONTROL
CONTROL CONTROL

FIRE SAFETY MANAGEMENT


Copyright Reserved
PRE FIRE CONTROL

Identifikasi potensi bahaya kebakaran


Identifikasi tingkat ancaman bahaya kebakaran
Identifikasi skenario kebakaran
Perencanaan system proteksi kebakaran (Aktif/Pasif)
Perencanaan tanggap darurat (FEP)
Pembentukan organisasi
Pelatihan/Sertifikasi

Psl. 2 (1) (2) & (3)


Copyright Reserved
IN CASE
FIRE CONTROL

Deteksi
Alarm FIRE EMERGENCY PLAN
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan

Copyright Reserved
POST
FIRE CONTROL

✓ INVESTIGASI

✓ ANALISIS

✓ REKOMENDASI

✓ REHABILITASI

Copyright Reserved
FIRE EMERGENCY PLAN

Lapis II
Fire Men

Lapis IV
Dinas Pemadam
Lapis III Bantuan
dari lingkungan

Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran
POSKO

Copyright Reserved
Outcome
Effect of Fire on  Rate of heat release
People, Property and  Flame spread
Environment  Smoke obscuration
 Toxicity
 Ignitibility by heat transfer

Fire Hazard volume


(Flammability & Quantity Materials)

Copyright Reserved
Persyaratan K3 Proteksi Kebakaran di
Gedung atau tempat kerja

A. Kesesuaian standar bangunan dengan


jenis hunian
B. Sistem proteksi kebakaran
C. Kesiapan personel
D. Akses bantuan
E. Manajemen

Copyright Reserved
1. USAHA-USAHA PENCEGAHAN KEBAKARAN
- PENGAWASAN TERHADAP PEMYIMPANAN DAN PENGGUNAAN BARANG.
- PENGAWASAN PERALATAN YANG DAPAT MENIMBULKAN KEBAKARAN.
- PENGADAAN SARANA PEMADAM KEBAKARAN.
- PENGADAAN SARANA PENYELAMATAN.
- MENGADAKAN LATIHAN.

2. TINDAKAN PADA WAKTU TERJADINYA KEBAKARAN


- PENGGUNAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN.
- PEMBERITAHUAN KEPADA PERSONIL.
- PEMBERITAHUAN KEPADA YANG BERWAJIB.
- MENCEGAH MELUASNYA KEBAKARAN.
- PENGGUNAAN ALAT-ALAT PENUNJANG.
- PENYELAMATAN JIWA MANUSIA / BARANG.

3. USAHA-USAHA SETELAH TERJADI KEBAKARAN


- MEMBUAT PENDATAAN.
- MENGANALISA TINDAKAN-TINDAKAN YANG TELAH DILAKUKAN.
- MENYELIDIKI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBAKARAN.

Copyright Reserved
PEMADAMAN DENGAN CARA
TRADISIONAL

Copyright Reserved
PEMADAMAN MENGGUNAKAN
ALAT PEMADAM API RINGAN

Copyright Reserved
Copyright Reserved
Copyright Reserved
Alat Pemadam Api Ringan

PT. SARANA INSPIRASI MAJU BERSAUDARA


Pertokoan Bukit Tiban Indah Permai Blok E No.1 Tiban Baru, Sekupang, Batam.
Kepulauan Riau - Indonesia. Tlp. +62 778 8015821 ; HP. +62 812 7005 3009
Email : admin@ppibatam.com : Website : www.ppibatam.com
PENGERTIAN
Adalah alat pemadam api berbentuk tabung
berisi bahan kimia yang ringan di jinjing atau
mudah di bawa dan mudah di operasikan
oleh satu orang ber ukuran 0,5 – 16 kg.

Copyright Reserved
ALAT PEMADAM API RINGAN

• DAPAT DIOPERASIKAN SATU ORANG

• UNTUK PEMADAMAN MULA KEBAKARAN

• SEBATAS VOLUME API KECIL

Copyright Reserved
Fire Extinguisher Anatomy
Discharge lever
Gagang pengangkat Pressure gauge (Not found
on CO2 Extinguishers)
Petunjuk tekanan
Safety seal
(Tidak ada pada CO2)
Plastik pengaman

Safety pin
Pin pengaman
Carrying handle
Handel pengangkat
Discharge hose
Selang penyemprot

Body
Discharge nozzle
Pemyemprot

Copyright Reserved
Tipe Konstruksi

STORED

CO2
PRESSURE
( N2 )
CARTRIDGE

Copyright Reserved
Copyright Reserved
JENIS MEDIA PEMADAM

JENIS BASAH JENIS KERING


- AIR - DRY POWDER
- CO2
- BUSA
- CLEANT AGENT
WATER
FOAM

HALON

POWDER
Copyright Reserved
APAR ISI AIR
Adalah tabung apar yang di isi air tawar

Sebanyak kapasitas tabung kemudian di beri


pendorong N2 atau Cartridge atau dengan di
pompa secara manual.

Kemampuan pemadaman untuk api kelas A.

Sifatnya mendinginkan/ mempunyai daya serap


panas yang besar.

Air beratnya relatif stabil mudah disimpan,dan


mudah didapat

Copyright Reserved
ALAT PEMADAM JENIS TEPUNG KIMIA

► Hanya untuk kebakaran kelas


A Trash Wood Paper
A Trash Wood Paper
“A”,”B”, or “C”

Isi 1.5 - 9 kg dry chemical


(ammonium phosphate) mempunyai
tekanan 14 - 20 bar.
B Liquids Grease
B Liquids Grease (lama penggunaan sekitar 8 - 25
detik)
► Mempunyai alat penunjuk tekanan.

C Electrical Equipment
► Jarak semprotan maksimum 1.5 - 6
meter.
C Electrical Equipment

► Pemadaman secara
smothering/pemisahan benda -
benda yang terbakar.

Copyright Reserved
APAR ISI POWDER
ADALAH TABUNG APAR YANG DI ISI POWDER
KEMUDIAN DITEKAN N2 ATAU CARTRIDGE

1. Powder kimia REGULER adalah tepung kimia yang


efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C.

2. Powder kimia MULTI PURPHOSE adalah tepung kimia


yang efektif untuk memadamkan kebakaran kelas
A,B dan C.

3. Powder kimia SPECIAL DRY POWDER adalah tepung


kimia yang efektif untuk memadamkan kebakaran
khusus kelas D.

Copyright Reserved
BAHAN BAKU POWDER
Bahan Baku Powder Reguler:
Sodium bikarbonat
Potasium bikarbonat
Potasium karbonat
Potasium klorida
Bahan Baku Powder Multi Purphose:
Kalium Sulfat
Mono Ammunium Phospat
Bahan Baku Powder Khusus:
Campuran kalium klorida
barium klorida
magnesium klorida
natrium klorida
kalsium klorida
Copyright Reserved
Dry Chemical Powder
Prinsip Pemadaman
Isolasi : powder kimia secara fisik
Menutup api dan memutuskan oksigen

Copyright Reserved
ALAT PEMADAM JENIS BUSA

► Hanya untuk kebakaran kelas “A”


A Trash Wood Paper
A Trash Wood Paper dan ”B

Mempunyai alat penunjuk tekanan

B Liquids Grease
B Liquids Grease
► Jarak semprotan maksimum 9 - 12
meter.

► Pemadaman secara memisahkan dan


mendinginkan pada kebakaran
C Electrical Equipment
C Electrical Equipment minyak.

Alat pemadam jenis busa tidak boleh


digunakan untuk kebakaran kelas “C”

Copyright Reserved
APAR ISI BUSA / FOAM
Adalah tabung apar berisi larutan kimia
yang diberi tekanan N2 atau system
pencampuran 2 kimia yang membetuk
gelembung2 busa didalamnya bermuatan
F
O
CO2 sebagai pendorong.
A
m
Kemampuan pemadaman kelas api A B
Foam menutup benda dan mendinginkan

Copyright Reserved
1. BUSA KIMIA
Busa yang terjadi karena adanya proses kimia.
- Tepung tunggal.
- Tepung ganda.

2. BUSA MEKANIK
Busa yang terjadi karena adanya proses mekanis, yaitu
berupa campuran dari bahan pembuat busa yaitu :
- cairan busa.
- air.
- udara.

Copyright Reserved
JENIS BUSA/FOAM

STORED
B

A
PRESSURE
( N2 )
Foam
Liquid

FOAM B
Mechanical Foam Chemical Foam
(A) + (B)

Copyright Reserved
ALAT PEMADAM JENIS CO2

► Hanya untuk kebakaran kelas “B”, or “C”.


A Trash Wood Paper
A Trash Wood Paper Isi 2.3 - 9 kg mempunyai tekanan 10 - 14
bar. (lama penggunaan sekitar 8 -
30 detik).

Tidak mempunyai penunjuk tekanan,


B Liquids Grease kapasitas tabung ditentukan melalui
beratnya.
B Liquids Grease

► Jarak semprotan maksimum 1 - 2.5 meter.

C Electrical Equipment ► Pemadaman secara smothering /pemisahan


benda -benda yang terbakar.
C Electrical Equipment

Sangat effektif mengurangi temperatur


panas benda yang terbakar.

Copyright Reserved
APAR ISI CO2

CO2 dipakai untuk memadamkan


kebakaran karena mempunyai
keuntungan sbb :

1. Mudah menyebar keseluruh areal


kebakaran.
2. Tidak menghantarkan listrik.
3. Tidak meninggalkan residu.
4. Berat jenis CO2 1 1/5 kali berat udara.
5. Efektif untuk kebakaran kelas B dan C.

Copyright Reserved
Cairan Kimia
(Halogeneted Hydrocarbon)

STORED

HALON
PRESSURE
( N2 )

Copyright Reserved
APAR MEDIA HALLON

Hallon mempunyai kelebihan sbb :


✓ Tidak meninggalkan residu.

✓ Berat jenis hallon 5 x berat udara .

✓ Tidak menghantarkan listrik.

✓ Dapat memadamkan kebakaran kelas B,C

Copyright Reserved
 Lapisan Ozon adalah lapisan yang terdapat pada
stratosphere bumi (lapisan udara yang berada antara
10 – 60 km dari permukaan bumi) yang berfungsi
melindungi bumi dari sinar ultraviolet matahari yang
membahayakan makhluk hidup.

 Dampak :
➢Bahaya kanker kulit
➢Menurunnya sistem daya tahan tubuh
➢Menyebabkan katarak
➢Terganggunya panen pertanian

Copyright Reserved
ALAT PEMADAM JENIS
TEPUNG METAL

o Alat pemadam Kelas “D” sangat


ideal digunakan untuk kebakaran
metal yang mudah terbakar.
Tersedia dalam bentuk portable
COMBUSTIBLE
atau trolly.

o Isinya adalah campuran khusus


D sodium chloride.

METALS o Kebakaran metal meliputi


magnesium, sodium, potassium,
uranium dan tepung alumunium
dapat mengontrol dan
memadamkan.

Copyright Reserved
Penempatan
Perencanaan tepat
Petugas
kompeten
Pengadaan
Sertifikat

Kebijakan

Fire risk
Assessment •Efektif
Jenis dan •Aman
Pemeliharaan ukuran •Tidak Merusak
teratur tepat

Copyright Reserved
Alat Pemadam Api Ringan

Designing
Listing
Selecting
Purchasing
Installing
Approving Inspecting
Recharging
Maintaining
Testing
Operating
Copyright Reserved
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref : PerMenaker No Per-04/Men/1980

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA

• JENIS DAN UKURANNYA SESUAI


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT MENGOPERASIKAN
DENGAN BENAR, TIDAK MEMBAHAYAKAN
DIRINYA.

Copyright Reserved
Pemasangan dan Penempatan APAR
➢ Pada posisi yang mudah dilihat,
dicapai/diambil dan dilengkapi
dengan tanda pemasangan

➢ Sesuai dengan jenis dan kelas


kebakaran benda yg dilindungi

➢ Harus menggantung pada dinding /


dalam lemari kaca

➢ Ketinggian 15 – 120 cm dari lantai

➢ Pada suhu antara 40 C – 490 C

Copyright Reserved
PERSYARATAN TEKHNIS APAR
1. Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat)
2. Etiket harus dapat dibaca dan dimengerti dengan jelas
3. Segel harus dalam keadaan utuh
4. Selang harus tahan tekanan tinggi dan dalam keadaan baik
5. Tutup harus dalam keadaan baik dan terpasang dengan erat
6. Untuk storage pressure tekanan tidak boleh kurang dari
batas yang telah ditentukan antara 13 s/d 15 bar
7. Untuk type cartridge tidak ada kebocoran pada membran
tabung gas
8. Belum lewat masa efektifnya
9. Jika sudah dipakai atau drop pada pressure segera di isi.

Copyright Reserved
PRINSIP
PEMADAMAN Dilution
Udara

Smothering

Starving Cooling

API
Bahan bakar Heat

Copyright Reserved
KEGAGALAN APAR

WATER

POWDER
HALON
2

FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill
• belum ditunjuk
Petugas
• tidak trampil

Copyright Reserved
Klasifikasi KEBAKARAN
Ref : Permenaker No. 04/1980

Combustible

A Material

Flammable
Liquid/gas B C Electrical
Equipment

D Metals
ABC

A B C
Multi Purpose
Copyright Reserved
KEGAGALAN APAR

Jenis media tidak sesuai


WATER

Klasifikasi api/kebakaran
HALON
POWDER
FOAM

Setiap jenis media pemadam masing-masing


memiliki keunggulan dan kekurangan,
bahkan dapat membahayakan bagi petugas
atau justru memperbesar api

Copyright Reserved
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA

Jenis media pemadam


Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
Clean
Air Busa Powder Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)

Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :

VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat


VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif

Copyright Reserved
Refilling & Testing
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per 04/Men/1980

Jenis Refilling Testing

Water 5 th 5 th
Mechanical Foam 3 th 5 th
Chemical Foam 2 th 5 th
Dry powder 5 th 5 th
Halogen 5 th 5 th
CO2 5-10 th 10-5-5 th

Copyright Reserved
➢ Mengenal sifat benda yang terbakar
➢ Petugas mampu mengoperasikannya
➢ Harus mengenal ke efektipan Apar
➢ Memperhatikan kondisi, temperatur, arah angin uap-uap
yang terjadi
➢ Disesuaikan dengan lingkungan
➢ Jangan sampai terjadi kerugian-kerugian yang diakibatkan
oleh obat pemadam, terhadap benda yang terbakar atau
lingkunganya
➢ Keamanan pertugas harus diperhatikan

Copyright Reserved
PENEMPATAN APAR
Ref : NFPA KLASIFIKASI HUNIAN
RINGAN SEDANG BERAT
JARAK LUAS LUAS LUAS
RATING
ft sq ft sq ft sq ft
1A 75 3000 X X
2A 75 6000 3000 X
3A 75 11250 4500 3000
4A 75 11250 6000 4500
6A 75 11250 9000 6000
10A 75 11250 11250 9000
20A 75 11250 11250 11250
40A 75 11250 11250 11250

Copyright Reserved
Copyright Reserved
Bursting Test

Copyright Reserved
Copyright Reserved
STANDAR
APAR
APAR
Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm²
dapat mendorong seluruh medianya (sisa
mak 15%) dalam waktu min.8 detik

Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65˚ C)
- Test Pressure 1,5 x WP (65˚ C)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun

APAR
sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya

Copyright Reserved
TANDA PEMASANGAN

Copyright Reserved
Tekanan mak. 50 bar
Temp pecah 97o C

Copyright Reserved
Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan

PT. SARANA INSPIRASI MAJU BERSAUDARA


Pertokoan Bukit Tiban Indah Permai Blok E No.1 Tiban Baru, Sekupang, Batam.
Kepulauan Riau - Indonesia. Tlp. +62 778 8015821 ; HP. +62 812 7005 3009
Email : admin@ppibatam.com : Website : www.ppibatam.com
Setelah mengikuti pelajaran ini para peserta
diklat diharapkan dapat memahami tentang
Sistem Alarm Kebakaran, Sistem Hidran
Kebakaran, dan Sistem Sprinkler Otomatis.

Copyright Reserved
Setelah mengikuti Materi ini para peserta
diklat diharapkan dapat :
▪ Memahami dengan baik mengenai Komponen
– komponen utama Sistem Alarm Kebakaran
▪ Memahami Komponen Utama Hidran
Kebakaran
▪ Memahami Sistem Sprinkler Otomatis

Copyright Reserved
Sistem Proteksi kebakaran adalah :
Peralatan sistem perlindungan/
pengamanan bangunan gedung dari
kebakaran yang di pasang pada
bangunan gedung.

(Perda DKI Jakarta No 8 tahun 2008, tentang


Pencegahan Dan Penanggulangan Bahaya
Kebakaran)

Copyright Reserved
Pengertian :
Adalah suatu alat untuk memberikan peringatan dini kepada
penghuni gedung atau petugas yang ditunjuk,tentang adanya
kejadian atau indikasi kebakaran di suatu bagian gedung.

Dengan adanya peringatan secara dini tersebut akan memungkinkan


penghuni/petugas dapat mengambil tindakan pemadaman atau
melaksanakan evakuasi jiwa maupun harta benda .

Copyright Reserved
Copyright Reserved
Main Control Fire Alarm

➢Alat ini adalah pusat dari Fire Alarm


System yang dapat mengontrol
bekerjanya seluruh bagian detector
dan manual station juga memberikan
instruksi pada alarm bell, lacation
indicator lamp apabila terjadi
indikasi kebakaran.

➢Biasanya alat ini dipasang pada


ruang operation atau control room
dimana terdapat pengawasan 24 jam.

Copyright Reserved
Power indicator lamp, untuk mengetahui
kondisi catu daya pada panel
❑ Fire Alarm Station : Untuk mengetahui sinyal yang
diterima dari berasal dari Manual push Button.
❑ Intercom : Untuk melakukan komunikasi dengan
Annunciator atau Fire Alarm Station
❑ Accumulation : Untuk mengetahui adanya alarm
Palsu
❑ Caution : Indikasi untuk menunjukan bahwa posisi
salah satu saklar atau lebih tidak pada posisi normal

Copyright Reserved
❑ Disconnection : Untuk menunjukan adanya kabel instalasi
yang terputus pada jaringan detector

❑ Fuse Disconnection : Untuk mengetahui adanya fuse yang


putus pada panel akibat gangguan yang terjadi pada sistem.

❑ Silence : Saklar ini berfungsi untuk mematikan alarm bell.

❑ General alarm : Untuk mengaktifkan bell pada seluruh area


gedung apabila keadaan darurat.

❑ Battery Check : Untuk mengetahui kondisi battery back up


pada panel.

❑ Reset : Untuk mengembalikan panel pada keadaan normal.

Copyright Reserved
Local Combined Box
➢ Alat ini adalah gabungan antara Manual Alarm
Station dan Alarm Bell tetapi dilengkapi juga
dengan indicator Lamp sebagai tanda bahwa
Control Panel/Fire Alarm bekerja normal.
➢ Biasanya alat ini juga dipasang pada ruang
umum sebagai pemberi isyarat apabila terjadi
kebakaran seperti keterangan tersebut diatas.

Annunciator Panel
➢Alat ini adalah bagian/tambahan dari Control
Panel Fire Alarm System yang fungsinya sebagai
monitor/pengamat tambahan hanya tidak dapat
berbuat aktif seperti Control Panel. Alat ini juga
dilengkapi dengan Alarm Bell dan telephone jack.
➢Biasanya alat ini dipakai apabila dibutuhkan
pengamat tambahan diruangan lain seperti ruang
General Manager pada suatu hotel.

Copyright Reserved
Manual Alarm Station
➢ Alat ini bekerja apabila tombol
mechanic yang dilapis oleh plastic
ditekan yang mengakibatkan
mechanical contact menjadi aktif.
➢ Biasanya alat ini digunakan pada
ruang2 umum/public area sebagai
alat diteksi manual dan untuk
Manual Alarm Station dilengkapi
dengan telephone jack untuk
emergency communication.

Copyright Reserved
Alarm Bell
➢ Alat ini bekerja apabila Main Control Fire
Alarm menjadi aktif (Control Panel akan
mensupply tegangan DC 24 volt ke Alarm Bell).
➢ Biasanya alat ini juga digunakan pada ruang
umum sebagai pemberi isyarat apabila terjadi
kebakaran (untuk evakuasi).

Copyright Reserved
JENIS DAN TIPE DETEKTOR

• ULTRA VIOLET
Nyala • INFRA RED

• RATE OF RISE
Panas
• FIXED TEMPERATURE

• IONIZATION
Asap
• PHOTO ELECTRIC

• PUSH BOTTOM
Manual • FULL DOWN
• BREAK GLASS

Copyright Reserved
Alat pengindra ini memiliki komponen
➢ Ruang deteksi dengan ini dilengkapi dengan bahan radioaktif yang diberi
muatan listrik sehingga memancarkan ion positif dan ion negatif dengan
muatan yang seimbang.
➢ Rangkaian electronic contact.
➢ Cara kerja detektor ini bila terjadi kebakaran yang kemudian ada asap
yang memasuki ruang deteksi maka partikel-partikel asap tersebut
mempengaruhi perubahan nilai ion diruang deteksi tersebut
mengakibatkan rangkaian elektronic contact menjadi aktif dan alarm
berbunyi.

Biasanya alat ini digunakan apabila dibutuhkan


deteksi seawal mungkin untuk suatu ruangan seperti
ruang computer, arsip dan lain-lain, sehingga pada
ruangan tersebut tidak diperkenankan merokok.

Copyright Reserved
Komponen pada alat pengindra ini

➢ Sunber cahaya infra merah dipantulkan melalui lensa fokus sehingga


pancaran cahayanya lurus.

➢ Photo electric cell yg dihubungkan kerangkaian electronic contact ke


alarm.Di waktu tidak terjadi kebakaran photo cell selalu menerima
cahaya infra merah

❑ Prinsip kerja deteksi ini bila terjadi kebakaran terdapat asap yang
menghalangi cahaya yg selalu diterima oleh photo cell, kemudian dengan
berkurangnya nilai cahaya yg diterima oleh photo cell mengakibatkan
rangkaian electronic contact menjadi aktif dan alarn berbunyi.

Biasanya alat ini digunakan apabila dibutuhkan deteksi yang tidak terlalu sensitif seprti
ruang kerja eksekutif, gudang dan lain2 dimana terdapat asap dengan kadar ringan.

Copyright Reserved
Alat detector ini memiliki komponen :

➢ Ruang deteksi yang dilengkapi dengan pemancar cahaya


infra merah dan penerima cahaya infra merah.
➢ Rangkaian electronic contact.

Prinsip kerja detector ini bila terjadi kebakaran sehingga asap memasuki
ruang deteksi maka partikel asap tersebut memantulkan cahaya infra
merah yang dipancarkan oleh tranmitter sehingga dapat tertangkap oleh
receiver (photo diodae) yang mengakibatkan rangkaian electronic contact
menjadi aktif dengan demikian alarm berbunyi.

Copyright Reserved
Deteksi ini memiliki komponen :

➢ Elemen peka yang di dalamnya menggunakan dwi-logam (sensor bimetal).


➢ Mechanical contact.

Prinsip kerja deteksi ini bila terjadi kebakaran elemen peka menerima panas dengan
derajat suhu yg ditentukan (600,700,800 dst) oleh kepekaan deteksi maka sensor bimetal
mendorong mechanical contact menjadi aktif dengan demikian alarm berbunyi.

Biasanya alat ini digunakan pada ruangan


yang agak panas seperti ruang mesin,
Generator listrik dan lain2 serta memerlukan
deteksi panas dengan keadaan panas tertentu
(over heat sensor).

Copyright Reserved
❑ Deteksi ini memiliki komponen:
Ruang deteksi yang dilengkapi membran (diafragma) sebagai
pendorong titik kontak tsb.
❑ Prinsip kerja deteksi ini bila disuatu ruangan terjadi kebakaran
sehingga terjadi perubahan suhu yg cepat antara 70 – 100 /
detik dan pemuaian udara diruang tertutup tersebut
mengakibatkan membran terdorong naik dan dgn terdorongnya
membran sekaligus mendorong mechanical contact menjadi
aktif dan alarm berbunyi.
Biasanya alat ini digunakan sebagai alat deteksi panas biasa untuk ruangan2
kantor, hotel, pusat perbelanjaan dan lain-lain

Copyright Reserved
ULTRA VIOLET
Alat deteksi ini sensitif terhadap cahaya api yg memancarkan cahaya putih kebiru-
biruan dan biasanya alat ini dipasang untuk melindungi benda-benda yg terbakar
memancarkan cahaya putih kebiru-biruan seperti natrium, alkohol dll.

INFRA MERAH
Alat deteksi ini sensitif terhadap cahaya api yg
memancarkan cahaya infra merah, karena alat deteksi
ini dilengkapi dengan filter amplifier untuk cahaya infra
merah. Sehingga mengakibatkan rangkaian electronic –
contact menjadi aktif

Biasanya alat ini digunakan untuk deteksi ruangan yang


agak besar/tinggi atau ruangan yang menyimpan barang-
barang yang mudah terbakar seperti gudang mesiu,
minyak, bahan kimia dan lain – lain.
Copyright Reserved
INTERCONECTION
FIRE ALARM SYSTEM

DETEKTOR AC Off
KEBAKARAN

SPRINKLE (FS)
LIFT Off

POMPA HYDRANT PRESS FAN ON


Supply Daya
MCFA

Copyright Reserved
Pengertian
Sistem Pemercik (Sprinkler)
otomatis adalah suatu sistem
jaringan instalasi pemipaan yang
disiapkan untuk memancarkan air
bertekanan tertentu secara
otomatis ke segala arah di dalam
suatu ruangan yang dipicu oleh
aktifnya sensor panas.

Copyright Reserved
1. Sistem Pipa Basah (Wet Pipe System)

2. Sistem Pipa Kering (Dry Pipe System)

3. Sistem Pra-Aksi (Pre-Action System)

4. Sistem Banjir (Deluge System)

Copyright Reserved
❑ Pada sistem ini seluruh jaringan sprinkler,
baik di atas maupun di bawah control
valve berisi air bertekanan sehingga
memungkinkan sistem akan bekerja pada
saat kepala sprinkler pecah dan langsung
memancarkan air.
❑ Sistim ini adalah yang paling biasa, paling
mudah dirancang, dan paling mudah
dirawat.
❑ Sistim ini disarankan menjadi pilihan
pertama bagi perencana, dan dipasang
bila suhu tempat yang akan diproteksi
dijaga pada atau diatas 4° C (40° F).

Copyright Reserved
Copyright Reserved
❑ Suatu jaringan sprinkler dimana selain menggunakan
katup kendali, sistem juga dilengkapi dgn katup pipa
kering (Dry pipe valve).Dari katup pipa kering sampai ke
titik sprinkler tidak berisi air, tatapi berisi udara
bertekanan. Sedangkan dari katup pipa kering sampai ke
pompa berisi air bertekanan.

❑ Sistim lebih rumit, memerlukan suatu pasokan udara/gas


yang handal, dan perencanaan khusus.

❑ Sistim ini dijumpai didaerah iklim dingin dengan suhu


dibawah 4° C (40° F), dan di gudang kamar dingin (cold
storage warehouse).

Copyright Reserved
Copyright Reserved
❑ Sistem ini merupakan sistem kering yang menggunakan katup
jenis curah (Deluge type valve), peralatan deteksi dan kepala
sprinkler tertutup. Pada saat panas atau asap pada ruang yg
dilindungi mencapai suhu tertentu, panas atau asap tsb akan
dideteksi oleh detektor, yg selanjutnya akan mengaktifkan
katup curah dan air akan mengalir ke kepala sprinkler.

❑ Sistim lebih rumit, memerlukan suatu pasokan udara/gas yang


handal, sistem deteksi dan perencanaan khusus.

❑ Sistem ini cocok untuk peralatan komputer, telekomunikasi,


museum dan fasilitas lain.

Copyright Reserved
Copyright Reserved
❑ Sistem ini biasanya menggunakan kepala sprinkler terbuka dan
dilengkapi dengan katup curah (Deluge valve). Sistem ini
dikombinasikan dengan sistem alarm terpisah yang berfungsi
mengaktifkan katup curah tsb.

❑ Begitu katup terbuka, air mengalir melalui kepala sprinkler dan


menghidupkan pompa kebakaran.

❑ Sistim ini cocok untuk fasilitas yang berisi cairan yang mudah
menyala dan terbakar. Juga untuk situasi dimana kerusakan
akibat kebakaran dapat terjadi dalam waktu yang relatif singkat,
misal hanggar pesawat terbang.

Copyright Reserved
Copyright Reserved
Deflector
Terpasang pada rangka sprinkler, dimana arus air akan
diarahkan dan diubah ke suatu pancaran yang direncanakan
untuk menutupi atau melindungi suatu area tertentu. Jumlah
air yang terpancar tergantung kepada tekanan air yang keluar
dan diameter lubang (orifice).

Copyright Reserved
57o C
141o C

68o C

182o C

79o C

204o C
93o C 260o C

Copyright Reserved
SPRINKLER STANDARD
Berikut adalah aplikasi 2 jenis
springkler yang biasa ditemui:

Upright & Pendent Standard


Spray Sprinkler (SSU & SSP).

Sidewall Spray Sprinkler.

Perhatikan bahwa Spray Pendent sprinkler hanya


dirancang untuk dipasang pada posisi penden saja.

Dan sebaliknya Spray Upright sprinkler hanya


dirancang untuk dipasang pada posisi tegak saja.

Copyright Reserved
Kelompok Bahaya kebakaran Jumlah Kepala Sprinkler

Sistem bahaya kebakaran berat 500 buah

Sistem bahaya kebakaran Sedang 1000 buah

Sistem Bahaya kebakaran ringan 1000 buah

Persediaan Kepala Sprinkler Cadangan


1. Sistem bahaya kebakaran berat : 36 buah
2. Sistem bahaya kebakaran Sedang : 24 buah
3. Sistem Bahaya kebakaran ringan : 06 buah

Copyright Reserved
 Dipicu oleh gas panas di sekelilingnya
 Gas panas dan asap panas dari sumber kebakaran
membubung ke atas, membentur langit-langit dan
menyebar ke sekelilingnya membentuk lapisan panas
 Makin lama lapisan gas panas makin tebal, dan makin
tinggi temperaturnya
◦ Kalau mencapai temperature rating dari sprinkler, glass bulb
pecah atau fusible link putus
◦ Pd wet system air bertekanan dlm pipa memancar keluar

Copyright Reserved
Copyright Reserved
HIDRAN KEBAKARAN

Pengertian

Sistem Hidran kebakaran Gedung


adalah : Suatu sistem istalasi yang
dipasang di dalam suatu bangunan
gedung yang dimaksudkan untuk
memadamkan kebakaran yang terjadi
di dalam bangunan gedung.

Copyright Reserved
 HIDRAN KOTA
Hidran yang terletak ditepi jalan dibuat dan dimiliki oleh Pemerintah
hanya untuk keperluan pemadaman kebakaran .

 HIDRAN HALAMAN
Hidran yang terletak di halaman suatu bangunan yang dibuat dan
dimiliki oleh bangunan tersebut untuk keperluan pemadaman
kebakaran

 HIDRAN GEDUNG
Hidran yang terletak di dinding pada lantai-lantai bangunan untuk
keperluan pemadaman kebakaran.

Copyright Reserved
1. Tempat persediaan air (Reservoir)
2. Pompa-pompa, (Pompa Jockey, Pompa
Utama Electric, dan Pompa Utama Diesel)
3. Gate Valve (Kran Induk)
4. Cek Valve (Kran Penahan Balik)
5. Pipa Tegak (Riser)
6. Box hidran Dengan Perlengkapannya
7. Hidran Halaman (Pillar Hydrant)
8. Kopling sambungan Pengeluaran (Landing
Valve)
9. Sambungan Pemadam Kebakaran (Siamese
Connetion)

Copyright Reserved
 Jumlah persedian air harus mencukupi dan memadai
untuk kebutuhan pompa pemadam kebakaran dengan
tingkat Klasifikasi Hunian Bahaya Kebakaran yang
telah ditentukan.

 Bak Resevoir harus mempunyai sistim pengisian air


secara otomatis, dan dapat termonitor terus menerus
kondisi dan keberadaannya. Pada kondisi tertentu
diperlukan peralatan sensor untuk memberikan
peringatan apabila kondisi atau volumenya berada
pada posisi yang kritis.

Copyright Reserved
 Apabila tempat penyimpanan air digabung dengan
penyimpanan air untuk kebutuhan lain, maka
bagian pipa pengisapan dan penyaluran outlet
untuk itu haruslah dibuat sedemikian rupa,
sehingga pada level tertentu, dimana pengisapan
yang lain-lain tidak akan dapat lagi
mempergunakan sisa air cadangan khusus untuk
pemadam kebakaran dalam volume yang telah
ditetapkan.

Copyright Reserved
POMPA KEBAKARAN
NEGATIF
POMPA PLUMBING

KEDALAM PIPA ISAP


POMPA PENGGUNA LAIN

BAGIAN AIR UNTUK


POMPA KEBAKARAN POMPA KEBAKARAN
KAPASITAS SESUAI POSITIF
KEBUTUHAN
KEDALAM PIPA ISAP
POMPA KEBAKARAN

Copyright Reserved
Kebutuhan Air Cadangan Khusus untuk Fire Hydrant
(Tidak termasuk kebutuhan untuk Fire Sprinkler System)
KLASIFIKASI HUNIAN BAHAYA TOTAL ACCUMULATED MINIMAL
KEBAKARAN LITER DALAM 60 MENIT OPERATION

1 BH RISER 2 BH RISER LEBIH 2 RISER

LIGHT HAZARD OCCUPANCIES 114.000 114.000 114.000

ORDINARY HAZARD GROUP-1 114.000 114.000 114.000

ORDINARY HAZARD GROUP-2 114.000 170.000 170.000

ORDINARY HAZARD GROUP-3 114.000 170.000 228.000

HIGH HAZARD MINIMAL 250.000 Liter

Copyright Reserved
KLASIFIKASI HUNIAN TOTAL ACCUMULATED MINIMAL
BAHAYA KEBUTUHAN UNTUK FIRE SPRINKLER
KEBAKARAN RESIDUAL FLOW DURASI DALAM
PRESSURE Us GPM MENIT
LIGHT HAZARD Min- 15 Psi 500 – 750 30 – 60
OCCUPANCIES

ORDINARY HAZARD Min – 20 Psi 750 – 1500 60 – 90

EXTRA HAZARD Min – 20 Psi 2000 60 – 90

Copyright Reserved
Pompa Pemadam kebakaran Seperangkat alat yang
berfungsi untuk memindahkan air dari resevoir ke ujung
pengeluaran .

- Pompa Picu (untuk mempertahankan tekanan statis)


- Pompa Utama (sebagai penggerak utama)
- Pompa Cadangan (sebagai penggerak cadangan)

Jenis pompa yang digunakan adalah pompa yang mampu


untuk mensuplai air dalam kapasitas besar dengan daya
dorong ( total head ) yang cukup tinggi.

Copyright Reserved
Penempatan dan tata letak
pemasangan pompa akan
mempengaruhi sistim operasi
pompa.
Pompa yang terpasang diatas
permukaan atau dibawah
permukaan air, serta metoda
pemasangan Pipa Isap yang
tidak memenuhi persyaratan
yang semestinya, akan
mempengaruhi kinerja pompa.

Copyright Reserved
Indoor Fire Hydrant cabinet
adalah suatu sarana untuk penempatan dan
penyimpanan peralatan fire hose beserta
perlengkapannya [Hydrant Valve / kran,
1(satu) rol atau lebih selang pemadam api
(fire hose), pemancar air (Fire Nozzle)].

Apabila dikehendaki, Indoor Fire Hydrant


Cabinet ini juga dilengkapi dengan peralatan
Fire Extinguisher, peralatan Fire Alarm
System dan sarana perlengkapan yang
dibutuhkan lainnya.

Copyright Reserved
Indoor Fire Hydrant dengan type Class-I Service adalah Fire Hose
Station yang hanya akan dioperasikan oleh Petugas atau oleh Regu
Pemadam Kebakaran yang telah terlatih.

Perlengkapan Indoor Fire Hydrant Class-I Service adalah :


1 rol atau lebih Fire Hose ukr. 65mm ( 2 ½ inch ) panjang 20m
atau 30m

1 buah Hydrant Valve ukr. 65mm ( 2 ½ inch )


1 buah Fire Nozzle ukr. 65mm ( 2 ½ inch )
1 buah Fire Hose Rack ( untuk gantungan Fire Hose )

Copyright Reserved
Indoor Fire Hydrant dengan type Class-II Service adalah Fire Hose
Station yang dapat dioperasikan oleh petugas yang kurang
berpengalaman sekalipun, karena tekanan balik (Nozzle Reaction)
yang timbul sewaktu peralatan ini dioperasikan tidaklah terlalu
besar.

Perlengkapan Indoor Fire Hydrant Class-II Service adalah :

1 rol atau lebih Fire Hose ukr. 40mm ( 1 ½ inch ) panjang 20m atau 30m
1 buah Hydrant Valve ukr. 40mm ( 1 ½ inch )
1 buah Fire Nozzle ukr. 40mm ( 1 ½ inch )
1 buah Fire Hose Rack ( untuk gantungan Fire Hose )

Copyright Reserved
Indoor Fire Hydrant dengan type Class-III Service adalah Fire Hose
Station yang menyediakan 2(dua) buah Hydrant Outlet.
Hydrant valve outlet dengan ukr. 40mm ( 1 ½ inch ) untuk
dioperasikan oleh penghuni yang kurang berpengalaman, sedang
kan untuk Hydrant Landing Valve ukr. 65mm ( 2 ½ inch )
seharusnya hanya dipergunakan oleh petugas yang terlatih , atau
oleh petugas Dinas Pemadam kebakaran.

Hal ini disebabkan karena akan terjadi efek tekanan balik (Nozzle
Reaction) yang relatif besar disaat peralatan Hydrant Landing
Valve ukr. 65mm (2 ½ inch) ini dipergunakan.

Nozzle Reaction, adalah suatu efek tekanan balik dari gaya kinetik
yang timbul disaat Fire Nozzle dari Hose Station menyemburkan air.

Copyright Reserved
OUTDOOR FIRE HYDRANT CABINET ( OHC )
Adalah Box untuk penyimpanan Slang Pemadam
(Fire Hose) yang biasanya mempunyai ukr. 65mm
(2 ½ inch), yang diperlengkapi pula dengan sebuah
Fire Nozzle (Straight Jet atau Spray) yg biasanya
mempunyai ukr. 65mm ( 2 ½ inch ).

Copyright Reserved
Hydrant pillar mempunyai bermacam type
dan ukuran. Pada umumnya, pada
penggunaan ditingkat klasifikasi ringan dan
ordinary hazard (sedang), type yang
dipergunakan dalam ukr. 65mm (2 ½ inch),
connector outletnya.

Tersedia dalam komposisi 1 (satu) buah


outlet (Single Way atau One Way), dan
komposisi 2 (dua) buah outlet (Two Way).
Juga terdapat dari komposisi 3 atau 4
outlet seperti yang terpasang pada sistim
hidran kebakaran di dermaga kapal,
instalasi penyulingan minyak, dll.

Copyright Reserved
Hydrant Pillar harus mempunyai Kran Utama (Main
Valve) dan Stop Kran pada setiap cabang outlet
untuk penyambungan selang pemadam kebakaran.

Stop Kran pada outlet ini juga berfungsi sebagai


Adjuster Valve yang dapat mengatur besaran flow
dan tekanan pada fire hose yang dipergunakan.

Copyright Reserved
Berfungsi sebagai sarana penyambungan selang pemadam
kebakaran (Fire Hose) dari petugas Pemadam Kebakaran dengan
sistim Fire Hydrant Gedung. Peralatan penyambungan ini
terpasang pada pipa tegak (Riser). Bisa juga terpasang didalam
Fire Hose Station Cabinet (Fire Hydrant Cabinet Class-I Service)
atau Fire Hose Station (Fire Hydrant Cabinet Class-III Service).

Landing Valve ini harus mempunyai kopling penyambungan


(Coupling Connector) yang sama jenis dan typenya dengan jenis
dan type Fire Hose yang dimiliki oleh petugas pemadam
kebakaran setempat.

Copyright Reserved
Setiap jaringan sistim fire hydrant
maupun fire sprinkler, diharuskan
untuk menyediakan sebuah unit
peralatan yang berfungsi sebagai
Inlet pengisian air yang bertekanan
kedalam sistim jaringan.

Copyright Reserved
 Unit Fire Brigade Connector, biasanya mempunyai
inlet sebanyak 2(dua) buah atau lebih. Jenis
coupling penyambungannya haruslah sesuai
dengan jenis coupling yang dipergunakan oleh
Dinas Kebakaran setempat. Unit peralatan ini
harus mempunyai peralatan yang mencegah air
berbalik kembali keluar, atau yang disebut dengan
Non Return Valve atau Check Valve.

 Pemasangan harus ditempatkan sedemikian rupa,


sehingga setiap jaringannya dapat menerima
supply air dari pengisian yang sedang dilakukan.

Copyright Reserved
 Perda DKI Jakarta No 8 Tahun 2008, tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI


NO. PER-02/MEN/1983

 INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK,Kepmen PU No


10/KPTS/2000, Tentang Ketentuan teknis Pengamanan
Terhadap bahaya kebakaran pada bangunan

 International Fire Service Training Association(IFSTA)

Copyright Reserved
Sistem Evakuasi Kebakaran

PT. SARANA INSPIRASI MAJU BERSAUDARA


Pertokoan Bukit Tiban Indah Permai Blok E No.1 Tiban Baru, Sekupang, Batam.
Kepulauan Riau - Indonesia. Tlp. +62 778 8015821 ; HP. +62 812 7005 3009
Email : admin@ppibatam.com : Website : www.ppibatam.com
PENGERTIAN
 SISTEM adalah perpaduan dari sesuatu yang terdiri dari
bagian-bagian yang saling berhubungan dan merupakan
satu kesatuan yang mempunyai tujuan tertentu

 EVAKUASI adalah upaya pemindahan penghuni dari


suatu tempat / ruangan yang terancam bahaya
ketempat yang aman

 SISTEM EVAKUASI KEBAKARAN adalah upaya


pemindahan dari tempat berbahaya ke tempat yang
aman dengan mentaati ketentuan atau prosedur yang
berlaku dari suatu tempat atau bangunan

Copyright Reserved
 Mengetahui dan memahami tugas yang harus
dilakukan oleh team peran kebakaran pada saat
terjadi kebakaran atau keadaan darurat.

SIADI DEMEN BABI


(Siapa – Apa - Dimana – Dengan apa – Mengapa -
Bagaimana – Bilamana)

 Mengimplementasikan prosedur yang telah dibuat


secara efektif.

Copyright Reserved
STANDARD MINIMAL :
STRUKTUR ORGANISASI
KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG (K2G)

KEPALA /
WAKIL K2G

POSKO
- Operator
- Teknisi

KA. PERAN SATPAM PMK


P3K
LANTAI AREA SETEMPAT

R.PEMADAM R. P3K R. EVAKUASI

R. RESCUE R. SALVAGE

Copyright Reserved
 Pastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran sudah dihubungi

 Menuju ke Posko kebakaran untuk memimpin operasional


 Pastikan bahwa pemberitahuan kewaspadaan tingkat
pertama telah dilaksanakan

 Pastikan bahwa peran kebakaran lantai telah melaksanakan


tugasnya

 Tetap siaga untuk menerima status laporan dan


memperkirakan harus evakuasi bertahap atau evakuasi total

Copyright Reserved
TUGAS OPERATOR
 Secepatnya menghubungi Dinas Pemadam
Kebakaran dan Instansi terkait.
 Jangan memutuskan hubungan telepon sampai
Dinas Pemadam Kebakaran mengulangi berita.
 Mengendalikan sistem pemberitahuan umum.

TUGAS TEKNISI
 Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik
maupun elektrik (lift, alarm, pompa kebakaran,
hidran, lampu darurat, peralatan evakuasi, dll).
 Membantu kelancaran tugas bantuan yang
datang di TKP.

Copyright Reserved
PADA SAAT MENDENGAR ALARM .

 Memeriksa sub-sub panel alarm kebakaran untuk


menentukan sumber alarm tersebut.
 Apabila kebakaran tidak berada pada lantainya yakinkan
bahwa lantainya siap untuk evakuasi.
 Apabila kebakaran di lantainya segera laporkan ke Posko
Kebakaran :
- Namanya
- Jenis yang terbakar
- Lokasinya
- Situasi terakhir
 Memimpin pelaksanaan operasional di lantainya.

Copyright Reserved
 Periksa semua ruangan dan perhatikan setiap penghuni di
lantainya untuk melaksanakan evakuasi.
 Pada saat evakuasi berikan perhatian khusus pada orang
cacat, hamil, anak-anak, dll.
 Pastikan bahwa seluruh penghuni lantainya sudah
melaksanakan perintahnya.
 Pada saat tiba di tempat berhimpun laksanakan infentarisasi
terhadap penghuni lantainya.
 Laporkan tentang situasi terakhir dan status evakuasi kepada
K3G.

Copyright Reserved
 Mengamankan area gedung yang terbakar.
 Mengatur lalu lintas disekitar gedung.
 Mengatur perpindahan kendaraan di tempat parkir
ketempat lain yang aman.
 Mengatur tersedianya jalan masuk bagi bantuan luar
yang datang.
 Menjaga dokumen / barang yang telah diselamatkan.
 Sebagai penunjuk jalan bagi bantuan luar yang datang.
 Selalu berkoordinasi dengan regu / pihak lain.

Copyright Reserved
PADA SAAT MENDENGAR ALARM
- Berusaha mengetahui dengan pasti lokasi terjadinya
alarm kebakaran
- Menuju ke Posko Kebakaran untuk memantau situasi
- Seorang anggota regu mengatur lift kebakaran dan
menunggu kedatangan petugas pemadam.

PADA SAAT TERJADI KEBAKARAN


- Melaksanakan pemadaman / melokalisir kebakaran
sebelum Petugas Pemadam datang
- Memberi informasi yang diperlukan oleh Petugas
bantuan yang datang
- Selalu berkoordinasi dengan regu / pihak lain

Copyright Reserved
 Selalu berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit
terdekat.
 Melakukan pertolongan dengan cepat dan tepat
apabila ada korban yang mengalami gangguan
kesehatan.
 Membawa korban ke Rumah Sakit apabila ada
korban yang perlu mendapatkan pertolongan
lebih lanjut.

Copyright Reserved
 Memadamkan dan melokalisir kebakaran
serta menekan kerugian sekecil-kecilnya.
 Memadamkan kebakaran dengan
menggunakan peralatan (Apar dan Hidran)
secara efektif dan efesien.
 Melaporkan terjadinya kebakaran,
perkembangan dan hasil pemadaman.
 Selalu berkoordinasi dengan regu atau
pihak lain.

Copyright Reserved
 Melaksanakan pertolongan pertama
seperlunya dengan cepat dan tepat
apabila ditemukan korban yang
mengalami gangguan kesehatan.

 Mentransportasikan korban ketempat


lain yang aman.

 Selalu berkoordinasi dengan regu


atau pihak lain.

Copyright Reserved
 Mengevakuasikan penghuni ketempat berhimpun
yang telah ditentukan.
 Memberi petunjuk, mengarahkan, dan mencarikan
jalan keluar kepada penghuni.
 Selalu mengingatkan penghuni agar tidak
menggunakan lift sekaligus mengarahkan agar
menuju tangga darurat terdekat.
 Selalu mengingatkan kepada ibu-ibu yang
memakai sepatu berhak tinggi harap dilepas.
 Menginformasikan ke regu P3K apabila ditemukan
penghuni yang perlu mendapatkan pertolongan.
 Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.

Copyright Reserved
 Menyelamatkan barang berharga atau
dokumen penting ketempat lain yang aman yang
telah ditentukan.

 Menyerahkan barang atau dokumen tersebut ke


bagian pengamanan.

 Selalu memonitor situasi terakhir kebakaran.

 Selalu berprinsip bahwa keselamatan jiwa lebih


penting dari harta benda.

 Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.

Copyright Reserved
PADA SAAT MENEMUKAN KOBARAN API,
AKTIFKAN ALARM KEBAKARAN
ATAU HUBUNGI OPERATOR
Copyright Reserved
JIKA MAMPU, PADAMKAN DENGAN
PERALATAN YANG TERSEDIA
(APAR DAN HIDRAN KEBAKARAN)
Copyright Reserved
➢ Hentikan kegiatan atau hubungan
telepon.

➢ Jangan panik, tunggu pengumuman


selanjutnya.

➢ Jangan melakukan tindakan yang


membuat orang lain panik (lari,
saling mendorong, berteriak).

➢ Jika bukan regu Peran kebakaran,


carilah exit terdekat; Jangan sekali-
kali gunakan lift.

➢ Jika sudah berada di luar bangunan,


jangan masuk kembali untuk alasan
apapun.
Copyright Reserved
➢ Segera tinggalkan ruangan
➢ Jangan pikirkan barang
➢ Keselamatan jiwa anda lebih penting
Copyright Reserved
INGAT !!! PADA SAAT MENUJU KELUAR, JANGAN
SEKALI-KALI MENGGUNAKAN LIFT

Copyright Reserved
TUTUPLAH SEMUA PINTU YANG TELAH ANDA LEWATI,
UNTUK MENGHAMBAT PENJALARAN API.
Copyright Reserved
JIKA TERPERANGKAP DI DALAM RUANGAN, BERITAHU
KEBERADAAN ANDA KEPADA ORANG DI LUAR.
Copyright Reserved
TUTUPLAH CELAH DI BAWAH PINTU DENGAN KAIN
BASAH, UNTUK MENGHINDARI MASUKNYA ASAP ATAU
KOBARAN API
Copyright Reserved
JIKA TERPERANGKAP DALAM RUANGAN BERASAP,
SELAMATKAN DIRI DENGAN CARA MERANGKAK.
UDARA DIBAGIAN BAWAH RELATIF LEBIH BERSIH DARI
PENGARUH ASAP
Copyright Reserved
☺ JANGAN MELOMPAT
SEPERTI INI, TUNGGU
BANTUAN PETUGAS RESCUE.

Copyright Reserved
Copyright Reserved
Copyright Reserved
Copyright Reserved

Anda mungkin juga menyukai