Anda di halaman 1dari 39

SISTEM/INSTALASI HYDRANT

Jaringan instalasi pipa air untuk pemadam kebakaran yang dipasang secara permanen

REFERENCES
SNI 03 – 1745 – 2000 (NFPA 14-1996)

Sistem instalasi hydrant kebakaran adalah rangkaian


yang sangat terorganisir. Keterikatan komponen satu
dengan komponen lainnya tidak dapat dipisahkan.
Sehingga bila ada komponen-komponen yang rusak,
maka akan mengganggu semua bagian yang ada pada
sistem pemadaman api ini.
Fire Hydrant System terdiri dari : 7

8 9
1) Cadangan Air (reservoir)
2) Fire pump( jockey, electric diesel dan pump)
3) Pemipaan
1
4) Hydrant Pilar
5) Hydrant box (indoor / outdoor)
6) Siamese Connection
7) Kopling 3

8) Hose 4
9) Noozle

6
5 2
Standar Fire Hydrant SNI dan NFPA
Dibawah ini adalah beberapa peraturan yang telah ditetapkan oleh NFPA ( National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) dan harus
dipertanggungjawabkan pada diri sendiri.

• NFPA-14, Standar untuk Instalasi Selang dan Pipa tegak.


• NFPA-20, Standar untuk Instalasi Pompa Sentrifugal.
• SNI 03-1745-2000, tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan selang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan atau
RISIKO KEBAKARAN
Tentukan Klasifikasi risiko Kebakaran Gedung

Sebelum melakukan Riksa/Uji Instalasi Hydrant


perhatikan RISIKO KEBAKARAN Gedung
KLASIFIKASI HUNIAN GEDUNG
Lampiran : Kepmenaker 186 tahun 1999

Klasifikasi Jenis tempat kerja Klasifikasi Jenis tempat kerja Klasifikasi Jenis tempat kerja

Bahaya kebakaran Sedang I Bahaya kebakaran Sedang 2 ❖ Penggilingan padi


Bahaya kebakaran ringan
▪ Tempat ibadah ❖ Pabrik bahan makanan
Tempat kerja yang ▪ Gedung/ruang Perkantoran Tempat kerja yang mempunyai ✓ Tempat Parkir Tempat kerja yang mempunyai ❖ Percetakan dan penerbitan
mempunyai jumlah dan ▪ Gedung/ruang Pendidikan jumlah dan kemudahan ✓ Pabrik Elektronika jumlah dan kemudahan ❖ Bengkel mesin
terbakar sedang, menimbun ❖ Gudang pendinginan
kemudahan terbakar ▪ Gedung/ruang Perumahan terbakar sedang, menimbun ✓ Pabrik Roti
bahan dengan tinggi lebih dari 4 ❖ Perakitan kayu
rendah, dan apabila terjadi ▪ Gedung/ruang Perawatan bahan dedngan tinggi tidak ✓ Pabrik barang gelas meter, dan apabila terjadi ❖ Gudang perpustakaan
kebakaran melepaskan ▪ Gedung/ruang Restorant lebih dari 2,5 meter dan apabila ✓ Pabrik minuman kebakaran melepaskan panas ❖ Pabrik barang keramik
panas rendah, sehingga ▪ Gedung/ruang Perpustakaan terjadi kebakaran melepaskan ✓ Pabrik permata sedang, sehingga menjalarnya ❖ Pabrik tembakau
menjalarnya api lambat panas sedang, sehingga ✓ Pabrik pengalengan api sedang ❖ Pengolahan logam
▪ Gedung/ruang Perhotelan
menjalarnya api sedang ✓ Binatu ❖ Penyulingan
▪ Gedung/ruang Lembaga ❖
✓ Pabrik susu Pabrik barang kelontong
▪ Gedung/ruang Rumah sakit ❖ Pabrik barang kulit
▪ Gedung/ruang Museum ❖ Pabrik tekstil
▪ Gedung/ruang Penjara ❖ Perakitan kendaraan bermotor

Klasifikasi Jenis tempat kerja Klasifikasi Jenis tempat kerja

Bahaya kebakaran Sedang ▪ Ruang pameran


▪ Pabrik permadani Bahaya kebakaran Berat ➢ Pabrik kimia dengan kemudahan
3 ▪ Pabrik makanan terbakar tinggi
Tempat kerja yang ▪ Pabrik sikat Tempat kerja yang mempunyai ➢ Pabrik kembang api
mempunyai jumlah dan ▪ Pabrik ban
▪ Pabrik karung jumlah dan kemudahan terbakar ➢ Pabrik korek api
kemudahan terbakar ▪ Bengkel mobil tinggi, menyimpan bahan cair, serta ➢ Pabrik cat
tinggi, dan apabila terjadi ▪ Pabrik sabun atau bahan lainnya dan apabila ➢ Pabrik bahan peledak
kebakaran melepaskan ▪ Pabrik tembakau
▪ Pabrik lilin
terjadi kebakaran melepaskan panas ➢ Permintaan benang atau kain
panas tinggi, sehingga tinggi, sehingga menjalarnya api ➢ Penggergajian kayu dan penyelesai-
▪ Studio dan pemancar
menjalarnya api cepat ▪ Pabrik barang plastik cepat. anya menggunakan bahan mudah
▪ Pergudangan terbakar
▪ Pabrik pesawat tebang
▪ Pertokoan dengan pramuniaga lebihdari 50 ➢ Studio film dan Televisi
orang ➢ Pabrik karet buatan
▪ Penggergajian dan pengolahan kayu ➢ Hanggar pesawat terbang
▪ Pabrik makanan kering dari bahan tepung
▪ Pabrik minyak nabati
➢ Penyulingan minyak bumi


Pabrik tepung terigu
Pabrik pakaian
➢ Pabrik karet busa dan plastik busa
end
Gambar Instalasi Hidrant

Setiap perencanaan instalasi hidrant harus ada gambar


PEMERIKSAAN &
diagram instalasi hidrant yang menggambarkan
tentang : PENGUJIAN INSTALASI
a.
b.
c.
Sumber air dan kapasitas reservoir
Jenis dan sistem pompa
Jaringan pipa dan ukurannya
HYDRANT
d. Jenis valve
e. Letak dan jumlah hidrant gedung.
f. Letak dan jumlah hidrant halaman
g. Letak dan jumlah seamese connection /
sambungan pemadam kebakaran

Pemeriksaan Dokumen

• PENGESAHAN GAMBAR INSTALASI (BERUPA SUKET)


• GAMBAR INSTALASI
• SPESIFIKASI INSTALASI
• JUMLAH PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

GAMBAR RENCANA
Riksa Uji Sistem Cadangan Air
Reservoir
Water Tank Atau Reservoir
Alat ini berupa tendon air yang berfungsi untuk menyimpan air. Besarnya tendon air ini bergantung
pada kebutuhan gedung. Tendon ini dapat dipasang dibawah atau di atas tanah.
reservoir bisa diletakkan di dalam Reservoir harus mampu mengatasi persediaan air minimal 30 menit
tanah (- negative suction) atau di penggunaan hydrant dengan kapasitas minimum pompa 500 galon per menit.
atas tanah (+ positive suction). (SNI-03.1745.2000)
SISTEM CADANGAN AIR & PERHITUNGAN JUMLAH/VOLUME AIR HARUS TERSEDIA SESUAI STANDAR

a. Sumber air untuk kebutuhan hidrant dapat berasal dari PDAM, sumur artesis, sumur gali
dengan sistem penampungan, tangki gravitasi tangki bertekanan reservoir air dengan
sistem pemompaan. (sistem suplay air untuk mengisi reservoar OTOMATIS)
b. Persediaan air setiap saat yang dapat digunakan minimum selama 30 menit (NFPA 14)/
sesuai dengan peraturan

header Instalasi air bersih

• Kapasitas Minimal Pompa yang


digunakan = 500 US GMP
Fire • Instalasi tidak boleh ada
Pump pembebanan lain PUMP Converter: vol flow rate, weigh volume

• Fire Pump = 500 US gpm,


laju air = 1.893 lt/mnt

• Standar persediaan air untuk kebakaran gedung:


Kelas I : 45 mnt
Kelas II : 60 mnt
Kelas III : 90 mnt

Water level
Jadi apabila menggunakan FP 500 US gpm maka kebutuhan
persediaan air untuk gedung kelas I selama 45 mnt adalah:
1.893 lt/mnt X 45 mnt = 85.185 lt
Atau = 85,185 m3
Tinggi (t)

Kualitas air harus memenuhi standar untuk


menghindari kerusakan atau korosi pada pompa dan
instalasi hydrant

Panjang (p)
Contoh Perhitungan Kebutuhan Air
Potensi Kebakaran Sedang = 60 MENIT

Perhitungan = 60 X 500 GPM = 30000 Gallon

= 30000 X 3.785 LTR Kapasitas pompa


= 113.550 LITERS terpasang

= 114 m3.

Courtesy by Google SNI 03-1745-2000 Actual


114 m3 200 m3

Kapasitas Reservoir tank sudah memenuhi persyaratan menurut


perundang undangan. Dilihat dari hasil aktual kapasitas reservoir berisi
atau dapat menampung air sebanyak 200m3.
Sesuai/recommended/accepted
Ruang pompa merupakan sebuah ruang atau bangunan yang berisi
mesin utama instalasi hydrant yaitu pompa hydrant dan panel PEMERIKSAAN RUANG POMPA
pengendali sistem hydrant.Di dalam ruang pompa terdapat:
•Pompa hydrant GOOD HOUSE KEEPING
•Panel kontrol
•Header
•Suction (pipa hisap)
•Pressure tank
TEST SISTEM POMPA HYDRANT
Pompa hydrant terdiri dari 3 pompa yang harus ada
untuk hydrant gedung, yaitu:
• Pompa Jockey: Pompa ini berfungsi sebagai penjaga tekanan statis
di jaringan hydrant. Selain sebagai pengontrol
tekanan, pompa jockey juga bisa berfungsi sebagai pengontrol jika
terjadi kebocoran pada instalasi hydrant. Pompa ini akan bekerja
secara otomatis jika salah satu katup pengeluaran dibuka, dan akan
otomatis mati pada saat katup ditutup.
Pompa jockey pada umumnya bekerja dengan tenaga listrik dari PLN
atau sumber listrik utama pada gedung.
• Pompa Elektrik: Pompa hydrant elektrik berfungsi sebagai pipa
utama yang akan bekerja ketika kapasitas maksimal
pompa jockey terlampaui. Pompa hydrant elektrik akan hidup secara
otomatis dan akan mati dengan cara manual melalui panel kontrol
pompa atau bisa juga diatur otomatis mati pada tekanan tertentu.
Pompa ini bekerja menggunakan daya listrik dari PLN atau sumber
listrik utama pada gedung.
• Pompa Diesel: Pompa hydrant diesel akan bekerja ketika pompa
elektrik sudah melampaui batas tekanan yang diatur atau ketika
pompa elektrik tidak memiliki daya karena pemadaman listrik.
Prinsip kerja pompa hydrant diesel hampir sama dengan pompa
elektrik yang bisa diatur otomatis atau manual dari panel kontrol
pompa.
Pompa diesel bekerja dengan sumber daya listrik independen atau
diesel.
Ketiga pompa di atas memiliki fungsi saling melengkapi dan terintegrasi
sehingga dalam instalasi hydrant gedung mutlak memiliki 3 pompa.
TEST FUNGSI SYSTEM POMPA
1. LIHAT NILAI TEKANAN PADA SETTINGAN TEKANAN PRESSURE SWITCH
sebagai acuan test fungsi system pompa

POMPA CADANGAN (DIESEL)


START : OTOMATIS
STOP : MANUAL
POMPA UTAMA (ELEKTRIK
START : OTOMATIS
STOP : MANUAL
POMPA JOCKY/PACU
START : OTOMATIS
STOP : OTOMATIS

POMPA JOCKY/PACU POMPA Utama (Elektrik)


Tekanan START : 10 psi (0,68 bar) kurang Tekanan START : 5 psi (0,34 bar) kurang
dari settingan stop jockey pump dari settingan start jockey pump
Tekanan STOP : mengacu kebutuhan Tekanan STOP : mengacu kebutuhan
sistem sistem

POMPA JOCKY/PACU POMPA UTAMA (ELEKTRIK) POMPA CADANGAN (DIESEL)


START : 6 Kg/cm2 START : 5 Kg/cm2 START : 4 Kg/cm2
STOP : 8 Kg/cm2 STOP : MANUAL STOP : MANUAL
TEST SISTEM POMPA Peraturan Pompa Diesel Pemadam Kebakaran SNI 03-3989-2000

• Catat tekanan Stanby/ (statis) BAHAN


BAKAR

Jocky Pump/ Pompa Pacu Main Pump/ Pompa Utama/ Electric Pump Diesel Pump/ Pompa Cadangan
START : OTOMATIS START : OTOMATIS START : OTOMATIS
STOP : OTOMATIS STOP : MANUAL STOP : MANUAL

• Turunkan Tekanan sampai tekanan start • Turunkan Tekanan sampai tekanan start pompa elektrik, • Ketika pompa elektrik masih aktif, matikan daya/listrik
pompa jockey, apakah pompa aktif pada apakah pompa aktif pada tekanan (START) yang di setting dan perhatikan Turunnya Tekanan sampai tekanan start
tekanan (START) yang di setting di di pressue switch pompa Diesel, apakah pompa aktif pada tekanan (START)
pressue switch yang di setting di pressue switch
• Setelah Pompa Jocky Aktif perhatikan • Setelah Pompa Elektrik aktif perhatikan kerja pompa dan • Setelah Pompa diesel aktif perhatikan kerja pompa dan
apakah pompa jockey mati, pada tekanan tekanan maksimal pompa, tidak mati pada tekanan tekanan maksimal pompa, tidak mati pada tekanan
(STOP) yang di setting di pressue switch tertentu (karena settingan stop (MANUAL) tertentu (karena settingan stop (MANUAL)
Yang Mensyaratkan Cadangan Daya
Backup Daya/ Genset
Apabila diperlukan penyesuaian settingan tekanan dapat
dilakukan penyesuaian pada settingan pressure switch
Sistem distribusi hydrant berkaitan dengan sistem perpipaan

Pemeriksaan Isntalasi Pemipaan untuk menghubungkan sumber air dari reservoir hingga ke titik
selang hydrant.
Dalam perancangan sistem distribusi hydrant yang sering
digunakan yaitu sistem jaringan interkoneksi tertutup,
contohnya sistem ring atau looping.

Sistem perpiapan terdiri dari:


• Sistem pipa utama (primary feeders), biasanya berukuran 8-16
inch.
• Pipa kedua (secondary feeders), berukuran 6-12 inch.
• Pipa cabang, berukuran 4.5-6 inch.
• Pipa-pipa inilah sebagai media distribusi air untuk
memadamkan kebakaran.

Ukuran minimum pipa tegak


• Ukuran pipa tegak untuk sistem kelas I dan kelas III harus berukuran
sekurang-kurangnya 100 mm (4 inci).
Syarat pipa tegak :
• dirancang secara hidraulik untuk mendapatkan laju aliran air pada
tekanan sisa 6,9 bar (100 psi) pada keluaran sambungan slang 65 mm
(2½ inci) terjauh dihitung secara hidraulik, dan 4,5 bar (65 psi ) pada
ujung kotak hidran 40 mm (1½ inci) terjauh dihitung secara hidraulik.
INSTALASI PIPA Pipa header adalah pipa penghubung utama yang
memiliki ukuran lebih besar daripada pipa lainnya.
Pipa header berfungsi menyambungkan distribusi
air dari pipa pengeluaran (discharge)
pompa hydrant ke jaringan sistem
distribusi hydrant. Ukuran pipa header ini
dipengaruhi pada besar spesifikasi pompa.
Sistem
pipa hydrant terdiri dari
beberapa komponen
pipa dengan diameter
yang berbeda-beda. Pipa
tersebut
mendistribusikan air
bertekanan untuk
memadamkan api.
1 1/2
Berikut jenis Inc
pipa hydrant, yaitu:
•Sistem pipa utama
(primary feeders)
berukuran diameter 8-16
inch.
2 1/2
•Pipa kedua (secondary Inc 2 1/2 Sistem distribusi hydrant adalah desain
feeders) berukuran distribusi jaringan pipa yang
diameter 6-12 inch. Inc menghubungkan tandon air ke output air.
•Pipa cabang memiliki
diameter 4.5-6 inch.
Out
door
Seamese
Connection
Suction (pipa hisap) berfungsi mengubungkan air
dari tandon air menuju ke pompa hydrant.
Suction terdiri dari beberapa komponen yaitu foot
RESERVOAR valve, gate valve, Y strainer, dan flexible joint.
KELENGKAPAN & PERLENGKAPAN

Kunci Hydrant Panel Box Accu Name Plate

Pressure tank berfungsi mejaga tekanan dari


pompa hydrant agar selalu stabil dan membuang udara
Box Hydrant Priming Tank
yang terjebak dalam instalasi. priming tank tidak diperkenankan lebih
dari 450 1 dengan diameter pipa
priming yang tidak lebih dari 50 mm
Aksesoris
Panel kontrol berfungsi mengatur
dan mengendalikan system kerja
pompa hydrant agar dapat bekerja
sesuai fungsinya.
Prinsip kerja
pompa hydrant berdasarkan pada
tekanan yang ada pada instalasi
pipa.
Di sinilah panel kontrol
pompa hydrant berfungsi, panel
mengatur dan menetapkan tekanan
pada pompa hydrant yang didapat
dari pressure switch.

Pressure relief valve Pressure reducing valve Flexible joint Pressure Switch

Nozzle Pressure Gauge Kopling Selang Selang Gate valve


SLD
KELISTRIKAN (Panel, Kabel, Pembatas, dll)
Pemeriksaan panel Listrik pada kondisi standby dan otomastis, Perhitungan kesesuaian KHA penghantar dan KHA Pembatas)

1 HP (Horse Power) = 1 PK (Paar den


Karft) sama dengan 745,7 Watt =
746 watt

Daya Listrik = P (dalam satuan watt)


P=IxV
Dimana V= I x R, sehingga :
P=I2 x R

Atau ;
P=VxI

1 HP (house power) = 746 watt


1 PK (Paar den Karft) = 736 watt
PS atau Pferder Staerke
PS merupakan satuan yang juga memiliki
arti sebagai tenaga kuda, daya kuda atau
Horse Power (HP). PS kurang lebih setara
dengan 1 metrik Horse Power atau
1 PS = 1 Metrik HP = 735,3 Watt
Konversi ke Watt
Contoh Perhitungan
Konversi 55 KW = 55.000 watt
Cari nilai Cos ⍴ pada alat (ex: 0,89)

Untuk mengetahui kesesuaian KHA Penghantar dan Pembatas :


Hitung Arus Nominal (In) dengan rumus :
P=I.V

Karena menghitung motor dengan 3 phase, rumusnya menjadi

P = I x V.⎷3 . Cos ⍴, sehingga perhitungannya sbb :

Diketahui : Kapasitas pompa/ (daya pompa (P) = 55.000 watt),


Dan V = 380 volt, Perhitungan In nya adalah sbb :
In = P/V.⎷3 . Cos ⍴
= 55.000 / 380. 1,73 . 0,89
= 55.000/585,086
= 94,00 Amphere

KHA Pembatas = 115% x In = 115% x 94 A = 108,1 A, (kemudian dilihat di table 7.3 PUILL 2011
ukuran gawai pembatasnya, yaitu = 125 A )
Karena MCCB yang sudah terpasang (100 A ) dan lebih kecil dari 108,1 A sehingga dinyatakan
tidak sesuai/ (not recommended).
dapat diusulkan MCCB diaganti dengan MCCB 125 A (yang dapat distel (adjustable) menjadi 108,1 A)

KHA Penghantar = 125% x In = 125% x 94 A = 117,5 A (kemudian dilihat di table 7.3 PUILL
2011 untuk In ya dan t ukuran penampang kabelnya, yaitu = 35 mm2 )
Karena sudah terpasang NYY 3 x 50 mm, dan lebih besar dari KHA Tabel = 35 mm2, berarti
sudah sesuai (recommended)
tabel
Sumber Daya
1 HYDRANT
2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
5 EMERGENCY
6 MDB

MDB
Suplai daya listrik
untuk instalasi 1
darurat harus 2
ditarik dari sisi 3
suplai sebelum 4
sakelar utama 5
6. Spare
TEST TEKANAN HYDRANT

27-Mar-21 27
KARAKTERISTIK TEKANAN HYDRANT

Standar tekanan pada


1 nozle teringgi & terjauh :
2
2 mak. (H1) = 7.0 kg/cm
3 2
min. (H3) = 4.5 kg/cm

Diuji dengan membuka


3 titik nozle :
1. Nozle terjauh
Q = US GPM 2. Nozle pertengahan
3. Nozleterdekat

Note:
TEKANAN MAKSIMUM PADA TITIK DIMANAPUN PADA SISTEM ,SETIAP SAAT
TIDAK BOLEH MELEBIHI 24.1 bar [ 350 psi ].

Tekanan pada nozel selang hydrant


27-Mar-21
kelas I maksimal 12,1 bar 28
AUTOMATIC SPRINKLER SYSTEM
SPRINKLER RELEASE MECHANISM

Ada 3 metode untuk mengaktifkan springkler yang mana semua


mekanisme ini aktif seiring peningkatan suhu di sekitar springkler,
yaitu :

• Fusible-link • Frangible-bulb • Chemical-pellet


SPRINKLER POSITION
Ada 3 (tiga) posisi penempatan springkler, yaitu :

• Pendant (menghadap ke bawah)

• Upright (tegak)

• sidewall (sisi dinding)


53o C
141o C

68o C
182o C

79o C

201o C
260o C
93o C

SPRINKLER BULB COLOUR CODING


SPRINKLER STORAGE
Springkler cadangan harus tersedia di area di mana terproteksi
oleh sistem springkler otomatis, umumnya minimal 6 (enam) buah
springkler tersimpan dalam kotak penyimpanan dan juga
seperangkat kunci untuk mengganti springkler

Jumlah springkler Jumlah minimum


terpasang springkler cadangan

1 - 300 6

301 – 1,000 12

Lebih dari 1000 24


SPRINKLER CONTROL VALVE
Tiga komponen dasar sistem
springkler terdiri dari springkler itu
sendiri, sistem pemipaan dan sumber
air yang dapat diandalkan, kebanyakan
dari sistem springkler disertai dengan
alarm dan sistem control valves

Control valve berfungsi untuk


menutup suplai air menuju sistem
sehingga dapat dilakukan
penggantian, perawatan atau
interupsi sistem, posisinya berada
antara suplai sumber air dan
sistem springkler tepat dibawah
alarm valve atau berada di luar
bangunan dan harus dikembalikan
dalam posisi terbuka setelah
perawatan
SPRINKLER CONTROL VALVE (cont’d)
• Water flow alarms – alarm akan
menyala jika terdeteksi adanya aliran air
pada sistem springkler

• Alarm test valve – mensimulasikan


sistem kerja perangkat alarm laju aliran
air (water flow alarm device)

• Drain Valve – mengeluarkanair dari


sistem untuk keperluan maintenance,
dapat juga digunakan untuk memeriksa
sistem suplai air

• Test valve – mensimulasikan laju aliran


pada sistem springkler sehingga dapat
menilai kondisi kerja alarm. Upaya
pengetesan kondisi kerja harus
dilakukan setiap 6 bulan.
• Fire hose connection
WET SYSTEM
DRY – PIPE SYSTEM
DELUGE SYSTEM
INSPECTIONS
Tahunan
Wet Type Springkler :
• Lakukan pengujian cairan anti-beku dengan
mengukur specific gravity menggunakan
hydrometer atau refractometer

Dry Pipe Springkler :


• Lakukan pengujian dry tipe valve
• Lakukan pemeriksaan internal valve dry tipe,
pastikan semua komponen beroperasi dengan
baik
• Uji alat kompresor udara

Pengujian control valve:


• Operasikan setiap control valve pada posisi penuh
kemudian kembalikan ke posisi normalnya, atur
ulang atau kunci jika diperlukan
MAINTENANCE
Tahunan
Semua sistem Springkler :
• Lumasi semua tangkai/gagang valve lalu
operasikan buka tutup valve untuk
mendistribusikan pelumasan
• Bersihkan saringan jika ada, hal ini mungkin
mengakibatkan harus ditutupnya suplai air
untuk memindahkan saringan lalu
membersihkannya
• Keringkan semua titik pengeringan untuk
membuang sisa air

Untuk Springkler pada peralatan memasak :


• Periksa dan ganti springkler dan spray nozzle
bila terdapat tumpukan minyak gemuk
TEST PECAH

Anda mungkin juga menyukai